Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Uji Sitotoksisitas Ekstrak Metanol Daun Sisik Naga (Drymoglossum piloselloides Presl.) terhadap Sel Leukemia P388 Sahid, Anwar; Pandiangan, Dingse; Siahaan, Parluhutan; Rumondor, Marhaenus J.
Jurnal MIPA Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.2.2.2013.2758

Abstract

Penelitian mengenai uji sitotoksisitas ekstrak metanol daun sisik naga (Drymoglossum piloselloides Presl.) terhadap sel leukemia P388 telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sitotoksisitas ekstrak metanol daun sisik naga terhadap sel leukemia P388 berdasarkan penghambatan pertumbuhan sel 50% (IC50). Metoda yang dilakukan menggunakan uji MTT (Microculture Tetrazolium Technique) pada sel kanker leukemia P388. Sel dikultur menggunakan media RPMI (Roswell Park Memorial Institute). Pertumbuhan sel diukur melalui absorbansi formazan pada panjang gelombang 540 nm pada berbagai konsentrasi dari 0,1 µg/mL sampai 100 µg/mL ekstrak sampel. IC50 ditentukan dengan persamaan logaritma antara nilai absorbansi dengan konsentrasi ekstrak. Pengolahan data digunakan program Originlab 9.0 32-bit (Originlab Corporation  USA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun sisik naga memiliki efek sitotoksik terhadap sel leukemia P388 yang ditunjukkan dengan penghambatan pertumbuhan sel leukemia sebanyak 50% adalah 19,32 µg/mL.The research about cytotoxicity assay of sisik naga (Drymoglossum piloselloides Presl.) leaf methanol extract on leukemia cells P388 has been done. This study aimed to determine the cytotoxicity of the methanol extract of sisik naga leaf against leukemia cells P388 based on the inhibition of 50% growth (IC50). The MTT (Microculture Tetrazolium Technique) test was used in this experiment. Leukemia cells were cultured on RPMI (Roswell Park Memorial Institute) medium. The cell growth was determined by measuring the formazan absorbance in variation of concentration 0,1 µg/mL to 100 µg/mL of sample extract at 540 nm. IC50 determined by logarithmic equation of absorbance values with concentration of extract. Data analysis used the program Originlab 9.0 32-bit (Originlab Corporation USA). The result showed that methanol extract of sisik naga leaf had cytotoxic effects against leukemia cells and inhibition of 50% leukemia cell growth was 19.32 µg/mL.
Peran Enterprise Resource Planning dan Strategi Bisnis Terhadap Integrasi Manajemen Rantai Pasok dan Kepuasan Pelanggan Pada Industri Pertahanan Sahid, Anwar
Journal of Industrial Engineering & Management Research Vol. 3 No. 6 (2022): December 2022
Publisher : AGUSPATI Research Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7777/jiemar.v3i6.326

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki Enterprise Resource Planning dan Strategi Bisnis Terhadap Integrasi Manajemen Rantai Pasok dan Kepuasan Pelanggan Pada Industri Pertahanan .Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif melalui survey. Responden penelitian ini adalah 120 manager di beberapa Industri Pertahanan yang ditentukan dengan metode simple random sampling.Analisis pengolahan data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan alat bantu pengolahan data menggunakan software SmartPLS 3.0. Hasil studi menunjukkan bahwa Enterprise Resource Planning bepengaruh positif dan signifikan terhadap Integrasi Manajemen Rantai Pasok Industri Pertahanan , Enterprise Resource Planning bepengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan bahwa strategi bisnis bepengaruh positif dan signifikan terhadap Integrasi Manajemen Rantai Pasok , strategi bisnis bepengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap kepuasan pelanggan Industri Pertahanan.
Dampak Implementasi Asas Cabotage dan Program Tol Laut Terhadap Ketahanan Wilayah ( Studi di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau) Anwar Sahid; Edy Suandi Hamid; Armaidy Armawi
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 25, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.47766

Abstract

ABSTRACTSThis study aimed to determined the implementation, constraints and assesed the impact of the cabotage principle and sea toll program on regional resilience in Anambas until the beginning of 2019. Archipelagic districts that had 238 islands in the border region needed ships to supported the development of other sectors and connectivity of disadvantaged, remote, outermost, and border areas (3TP).This study used qualitative descriptive methods in the form of maps, tables and graphs. Data was obtained through observation, in-depth interviews and documentation in Tarempa, Matak Base, sea toll vessels and the Directorate of Sea Traffic and Freight, including literature studies and internet data. The result of this studi showed that cabotage principle succeeded in increasing the number of national commercial fleets fivefold since 2005-2018. The upstream oil and gas company at Anambas complied with cabotage and was not subject to operational disruption.The existence of national ships in Indonesian waters contributed to the aspect of defense security as a source of information. The implementation of the sea toll route to Anambas until the fourth year had not succeeded in reducing the price of goods but maintaining the stock of logistics, especially during extreme weather, supporting food security. Cabotage was important for economies and defense security meanwhile sea tolls contributed to inter-regional connectivity to supported the development of remote, frontier, disadvantaged and borderareas (3TP). Both were encouraging national sea freight to dominated the domestic market share.ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi, kendala dan mengkaji dampak implementasi asas cabotage dan program tol laut terhadap ketahanan wilayah di Anambas hingga awal tahun 2019. Kabupaten kepulauan yang memiliki 238 pulau di wilayah perbatasan membutuhkankapal untuk menunjang pembangunan sektor lain dan konektivitas daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP).Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dalam bentuk peta, tabel dan grafik. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi di Tarempa, Matak Base, kapal tol laut dan Direktorat Lalu Lintas Angkutan Laut dilengkapi studi pustaka dan data internet.Hasil penelitian menunjukkan implementasi asas cabotage berhasil meningkatkan jumlah armada niaga nasional 356 persen pada tahun 2005-2018. Perusahaan hulu migas di Anambas mematuhi cabotage dan tidak terganggu operasionalnya. Keberadaan kapal nasional di perairan Indonesia mendukung aspek pertahanan dan keamanan sebagai salah satu sumber informasi.  Implementasi tol laut trayek Anambas hingga awal tahun 2019 belum berhasil menurunkan harga barang tetapi menjaga stok logistik terutama saat cuaca ekstrim, mendukung ketahanan pangan. Cabotage penting bagi perkonomian dan pertahanan keamanan di laut sedangkan tol laut berkontribusi pada konektivitas antarwilayah mendukung pembangunan daerah 3TP. Keduanya mendorong kapal nasional mendominasi angkutan laut dalam negeri.