Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Studi Kasus : Program Fisioterapi Pada Pasien Cerebral Palsy Spastic Quadriplegia Dengan Konsep Pendekatan Orientasi Tengah Tubuh Abdullah, Khabib; Ardi, Yasin Galih; Syawatul, Desi tri
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i3.12027

Abstract

Penelitian ini merupakan studi kasus pada pasien CP spastic quadriplegia dengan pendekatan aplikasi myofascia release, latihan kortikal level, terhadap kemampuan anak mengenali tengah tubuhnya, tonus postural dan pola tidur yang normal
TERAPI LATIHAN WILLIAM FLEXION DAPAT MENGURANGI NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA PEKERJA GARMEN DI BATIK “N” SURAKARTA Khabib Abdullah
Jurnal Insan Cendekia Vol 2 No 1 (2015): JIC: Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyeri punggung bawah merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh para pekerja yang bekerja dalam posisi statis dengan angka insidensi 53%.Tujuan penelitianini adalah untuk mengetahui pegaruh terapi latihan william flexion dalam mengurangi keluhan nyeri punggung bawah miogenik pada pekerja garmen di Batik “N” Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain one group pre and post test design, dengansubyek penelitian adalah wanita berjumlah 12 orang yang merupakan karyawan garmen batik “N” Surakarta bagian penjahitan dengan aktivitas kerja duduk statis. Rerata usia 32.83, rerata indeks masa tubuh 21.93 (normal weight), rerata total masa kerja 6 tahun 8 bulan, semua subyek mengeluh nyeri >12 minggu (nyeri kronis). Penelitian dimulai pada pertengahan Januari 2010 sampai dengan pertengahan Februari 2010 bertempat di rumah peneliti. Subyek diberiperlakuan latihan senam william flexion (pelvic tilting, single knee to chest, double knee to chest, partial sit-up, hamstring stretch dan hip fleksor stretch) secara massal dilakukan setelah pulang kerja, dosis tiap gerakan ditahan 6 detik, diulangi 5 kali, waktu latihan 15 menit, 3x/minggu selama 1 bulan, total perlakuan 12 kali. Alat ukur nyeri punggung bawah adalah kuisioner oswestry yang dimodifikasi menjadi 5 item pertanyaan (tingkat nyeri secara umum, nyeri saat duduk, nyeri saat berdiri, nyeri saat berjalan, dan nyeri saat mengangkat benda) dan dinyatakan dalam angka serta kategorik.Hasil penelitianyaitu nilai signifikansi P=0.002 yang berarti ada beda antara sebelum dan sesudah perlakuan.Jadi dapat disimpulkan bahwa terapi latihan william flexiondapat mengurangi keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja garmen batik “N” di Surakarta.Kata kunci : latihan William flexion, nyeri punggung bawah, pekerja garmen
PENGARUH STIMULASI SOMATOSENSORIK PADA KAKI TERHADAP PERUBAHAN KESEIMBANGAN DINAMIS LANSIA : Foot Somatosensory Stimulation on Dynamic Balance in Elderly Khabib Abdullah; Yasin Galih Ardi; Jihan Tsabita
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 7 No. 2 (2021): JIKep | September 2021
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.557 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v7i2.769

Abstract

Pendahuluan : Stimulasi somatosensorik pada kaki adalah salah satu metode untuk meningkatkan keseimbangan. Dari penelitian terdahulu, stimulasi tersebut mampu meningkatkan keseimbangan dinamis pada pasien diabetes melitus. Sampai saat ini belum diteliti pengaruh stimulasi somatosensorik pada kaki terhadap perubahan keseimbangan dinamis pada lansia. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh stimulasi somatosensorik pada kaki dalam meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Metode: Penelitian quasy eksperimental, sampel 20 lansia usia 60-68 (63,9±2,1 tahun)dibagi secara acak 2 kelompok (kelompok 1/perlakuan dan kelompok 2/kontrol). Stimulasi somatosensorik diberikan pada kaki lansia selama 30 menit, setiap hari selama 6 hari. Pengukuran keseimbangan dinamis (dengan timed up and go test/TUG dalam satuan detik), dilakukan pada pra dan paska perlakuan. Uji statistik menggunakan uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Hasil: Kelompok perlakuan, TUG berbeda bermakna p=0,02 (12,9±0,9 menjadi 11,1±1,3 detik), sedangkan kelompok kontrol, TUG tidak berbeda bermakna p=0,317 (12,4±1,5 menjadi 12,3±1,6 detik). Kesimpulan: Stimulasi somatosensorik pada kaki meningkatkan keseimbangan dinamis pada lansia. Stimulasi ini akan meningkatkan input taktil telapak kaki dan proprioseptif sendi-sendi kaki yang berdampak pada kewaspadaan gerak yang meningkat saat berjalan. Beberapa gerakan pada stimulasi ini dapat dilakukan secara mandiri oleh lansia dan beberapa gerakan harus dikerjakan oleh fisioterapis, sehingga pelaksanaan diluar penelitian harus menyesuaikan  
DEFORMITAS ANKLE PADA ANAK CEREBRAL PALSY DI FORUM KELUARGA CEREBRAL PALSY (FKCP) LAMPUNG YANG TELAH MENDAPAT PELAYANAN FISIOTERAPI Al Um Aniswatun Khasanah; Sri Yuliana; Bota Muhammad Akbar; Dhofirul Fadhil Dzil Ikrom Alhazmi; Khabib Abdullah
JURNAL PROFESIONAL FISIOTERAPI Vol 1 No 2 (2022): July
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.646 KB) | DOI: 10.24127/fisioterapi.v1i2.2420

Abstract

Deformitas ankle yang terjadi pada cerebral palsy dapat berbentuk Pes Planus, Pes Cavus, Pes Palnovagus, Talipes Calcaneuvalgus, Talipes Calcaneus, Talipes Valgus, Talipes Varus, Equino Varus. Deformitas umumnya dirasakan dan dievaluasi dalam perspektif biomekanik dalam program Fisioterapi. Disini Peneliti melakukan penelitian yang spesifik dengan mengambil sampel pada anak yang telah melakukan tindakan Fisioterapi di Klinik maupun RS yang lokasinya di Kota Metro. Dari data tersebut diperoleh. Pada tipe CP Spastik Quadriplegia berjumlah 9 (64,28%), CP Spastik diplegia berjumlah 4 (28,57%), dan CP berjumlah Athetoid 1 (7,14%), Untuk Riwayat Operasi berjumlah 1 (7,14%), tidak ada riwayat berjumlah 13 (92,85%), menggunakan AFO berjumlah 8(57,14%), tidak menggunakan AFO berjumlah 2 (14,28%), Kadang-kadang menggunakan AFO berjumlah 4 (28,57%). Banyaknya Jenis Deformitas Ankle Anak CP (N=14) Pada Kaki Kanan, Kaki Kiri, dan Keduanya. Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Kaki Kiri 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Varus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Kaki Kanan 1 (7,14%), Pada Deformitas Ankle Talipe Valgus Keduanya 6 (42,85%), Pada Deformitas Ankle Talipe Equinus Keduanya 2 (14,28%), Pada Deformitas Ankle Talipe Calcaneus Kaki Kanan 1 (7,14%). Berdasarkan Klasifikasi tipe CP . Pada tipe CP Spastik Quadriplegia ada deformitas ankle Talipes Calcaneus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Valgus 6 (42,85%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Spastik Diplegia ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kiri, ada deformitas ankle Talipes Varus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya, ada deformitas ankle Talipes Equinus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki keduanya. Pada tipe CP Athetoid ada deformitas ankle Talipes Valgus 1 (7,14%) untuk ekstremitas kaki kanan. Kata Kunci: deformitas ankle, cerebral palsy, FKCP Lampung, pelayanan fisioterapi
STUDI AKSESIBILITAS DAN KUALITAS APLIKASI KORTIKO.EDU PADA ORANG TUA DENGAN ANAK CEREBRAL PALSY DI KOMUNITAS HAPPY CP FAMILY SURABAYA Khabib Abdullah
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Edisi Khusus (2023): International Conference of Health Innovation and Technology (ICHIT)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v0i0.17861

Abstract

Objective: Cerebral palsy (CP) is a disorder of movement and function due to permanent damage to brain cells during growth and development. One of the interventions that can be given is to do exercise therapy by a physiotherapist. However, 20 parents with CP children in the happy CP family Surabaya community had difficulty getting access to physiotherapy services in Surabaya, so the kortiko.edu application was created to provide education in the form of exercise therapy videos for CP children for these parents. Until now, the level of ease of access, clarity of images and sound and clarity of narration in video applications has not been known.Methods: 20 parents in the happy CP family community who have limited access to physiotherapy services participated in this study. The research began by conducting video calls between parents and child physiotherapists to carry out virtual assessments and examinations. Then select a number of videos on the kortiko.edu application that are suitable for learning and imitating the movements. Then parents were asked to rate the quality of the application in terms of ease of access and audio-visual quality by filling out a questionnaire.Results: out of 20 respondents stated that 100% was easy to download the application, 90% was easy to use the application, 65% stated that the sound of the video was clear, 50% stated that the video image was clear, 35% stated that the video explanation was easy to understand, and 60% stated that the movements in the video were easy done. Some parents suggest increasing the duration of the video and making videos with real CP children as subjects.Conclusion: the kortiko.edu application is very easy to access and use, but the quality of the application needs to be improved in terms of video duration and involving CP children as video models.
STUDI DESKRIPTIF MOTORIK KASAR ANAK CEREBRAL PALSY : Descriptive Study of Gross Motor Ability in Children with Cerebral Palsy Khabib Abdullah; Al Um Aniswatun Khasanah; Khairunnisa
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 1 (2023): JIKep | Februari 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i1.1397

Abstract

Pendahuluan : Cerebral palsy merupakan permasalahan perkembangan otak pada masa tumbuh kembang. Kelainan ini akan mengakibatkan keterlambatan perkembangan motorik kasar. Motorik kasar adalah kemampuan anak untuk bergerak melawan gravitasi seperti posisi kelurusan kepada dan badan, gerakan berguling, duduk, merangkak hingga berdiri dan berjalan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan gerak motorik kasar anak cerebral palsy yang tergabung pada komunitas WA Grup cerebral palsy di beberapa kota di Indonesia. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Penelitian dilakukan di beberapa komunitas WA Grup di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara). Hasil: Dari 136 responden orang tua anak cerebral palsy, didapatkan data rerata usia anak CP adalah 5.4 tahun, jenis kelamin laki-laki (53%) dan perempuan (47%), tipe CP terbanyak adalah spastic quadriplegia (26%), 76% mengalami asimetri kepala dan badan, 43% belum bisa tengkurap-terlentang, 53% belum bisa duduk, 68% belum bisa merangkak, 65% belum bisa berdiri, 76% belum bisa berjalan. Kesimpulan: Sebagian besar anak pada penelitian ini mengalami CP tipe berat/quadriplegia dengan asimetri kepala sehingga mengakibatkan perkembangan motorik kasar tidak sesuai dengan fase dan usianya. Untuk langkah selanjutnya perlu diberikan edukasi fisioterapi berupa latihan orientasi tengah tubuh dan kepala, berguling, duduk, merangkak hingga berjalan untuk mengejar ketertinggalan motorik kasar pada subyek
Optimalisasi Pemberdayaan Kader ‘Aisyiyah Cabang Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dalam Upaya Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil dengan Terapi Komplementer Irma Maya Puspita; Nova Elok Mardliyana; Khabib Abdullah
Indonesia Berdaya Vol 4, No 4 (2023)
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023556

Abstract

Kesehatan ibu selama kehamilan amatlah penting karena akan berdampak pada janin yang akan dilahirkan. Yang dimaksud kesehatan ini adalah kesehatan secara komprehensif yaitu menyangkut kesehatan fisik ibu, kesehatan psikologis, sosial dan spiritual. Apabila salah satu dari aspek tersebut tidak terpenuhi maka akan berdampak pada janin yang dikandungnya. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan membentuk forum yang terdiri dari anggota ‘Aisyiyah Cabang Purwoharjo dan ibu hamil. Jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah 25 orang. Kegiatan ini diawali dengan pengisian kuisioner pretest oleh peserta yang hadir terkait keluhan yang dirasakan selama kehamilan dan terapi komplementer. Kemudian pemaparan materi dan praktik, dan diakhiri dengan posttest. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan pengetahuan peserta pengabdian kepada masyarakat sebelum dan setelah diberikan penyuluhan tentang terapi komplementer. Setelah mengikuti kegiatan pengetahuan peserta 80% baik dan 20% cukup. Kesimpulan dari kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi peserta kader dan ibu hamil dalam mengurangi keluhan yang dirasakan pada ibu hamil dengan menerapkan terapi komplementer.
Pengaruh Terapi Mandiri Oleh Orang Tua Terhadap Kelurusan Tengah Tubuh Anak CP Spastic Quadriplegia Khabib Abdullah; Al Um Aniswatun Khasanah; Anik Muwarni Darajatun; Mutiara Firdaus; Atik Swandari; Fadma Putri
FISIO MU : Physiotheraphy Evidences Vol 4, No 2 (2023): Vol 4, No.2 Juli 2023
Publisher : Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/fisiomu.v4i2.22102

Abstract

Background: Cerebral palsy (CP) is a disorder of movement and posture during the growth and development of children that is not progressive. One type of CP is spastic quadriplegia with one of the problems, namely the alignment of the middle body that is not optimal. This will result in increased spasticity and impaired respiratory and digestive functions. Research method: one group pre and posttest design on 10 children with CP spastic quadriplegia who experience difficulties in orienting the mid-body alignment in the supine position in the happy CP family community in Surabaya. Parents are taught how to massage the back and lie on their back according to the alignment of the middle of the body, then the parents independently massage the child's back for 15 minutes, 2x per day for 14 days. Proof of treatment is done by video call. Measuring instrument with GMFM dimension A (supine and roll) in percent. Results: The subjects in this study totaled 10 children with CP spastic quariplegia with an average age of 2.9 ± 1.1 years with a total of 5 male and 5 female subjects. The mean pre-treatment GMFM value was 0.38 ± 0.8% and the mean GMFM increased post-treatment, namely 4.2 ± 1.2 %, with a significant Wilcoxon test at 0.003. Conclusion: independent therapy by parents in the form of back muscle massage and position adjustment affects the mid-body alignment of children with CP Spastic Quadriplegia. 
TINGKAT PEMAHAMAN ORANG TUA ANAK CEREBRAL PALSY TERHADAP PETUNJUK TERAPI LATIHAN MANDIRI MENGGUNAKAN APLIKASI KORTIKO.EDU: Parents' Levels of Understanding of Self-Training Therapy Instructions Using the Kortiko.edu Application for Children with Cerebral Palsy Khabib Abdullah; Lailatuz Zaidah; Anik Muwarni Darajatun; Atik Swandari; Fadma Putri; Ichlasul Amalia Romadona
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 9 No. 5 (2023): JIKep | Oktober 2023
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v9i5.1633

Abstract

Pendahuluan Orang tua anak CP harus diajarkan cara melakukan terapi latihan mandiri. Untuk itu, dibuatlah aplikasi Kortiko.edu. Belum diketahui seberapa tingkat pemahaman orang tua terhadap petunjuk terapi latihan mandiri pada aplikasi Kortiko.edu. Tujuan: untuk mengetahui tingkat pemahaman orang tua anak CP terhadap petunjuk terapi latihan pada aplikasi Kortiko.edu. Metode: penelitian deksriptif analitik pada 30 orangtua di komunitas Happy CP family Surabaya. 30 responden mengunduh aplikasi Kortiko.edu kemudian mempelajari setiap petunjuk latihan selama 2 pekan. Setelah itu, responden mengisi kuisioner tentang pemahaman terhadap petunjuk terapi latihan mandiri di aplikasi. Petunjuk terapi latihan berupa video-video: latihan meningkatkan kesehatan anak CP, latihan motorik kasar dan halus dan latihan oral motor. Hasil: 85% responden sangat paham tentang petunjuk terapi latihan untuk meningkatkan kesehatan anak CP, 82% sangat paham tentang petunjuk terapi latihan untuk motorik kasar, 88% sangat paham tentang petunjuk terapi latihan motorik halus dan 81% sangat paham tentang petunjuk terapi latihan oral motor. Secara rerata, 84% responden sangat paham terhadap petunjuk terapi latihan mandiri menggunakan aplikasi Kortiko.edu. Kesimpulan: petunjuk terapi latihan di aplikasi Kortiko.edu sangat mudah dipahami oleh responden pada penelitian ini