Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

DAMPAK PERTIMBANGAN EKONOMIS TERHADAP TATA RUANG KOTA JAKARTA DAN BOPUNJUR Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 2, No 1 (2007): Vol 2, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.298 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v2i1.34-38

Abstract

The  uncontrollable  urban  growth  become  serious  implication  to  the  environment  and urban economy. Jakarta as a capital city of Indonesia has growing significantly from metropolitan to megapolitan  city.  This  growth  also  followed  by  environment  degradation,  which  caused  by changing of  urban planology that doesn’t match with the policy of the last government. Jakarta coastal reclamation  and  the  changing  of  Bopunjur’s  (Bogor,  Puncak,  Cianjur)  function  as  a conservation area are the real evidence, that have occured some colaboration and co-operation  between  government as  a  policy  maker  and  contractor  as  a  constructor.  The  priority  of economic consideration by all stakeholders make environment become “dying”  from day to day.
NORMALISASI SUNGAI (SALURAN) KALIGAWE SEMARANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP LINGKUNGAN SEKITAR DITINJAU DARI TEORI PERENCANAAN Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 4, No 1 (2008): Vol 4, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.613 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v4i1.9-16

Abstract

.
APLIKASI BOX MODEL SEDERHANA UNTUK ESTIMASI KONSENTRASI POLUTAN BLACK CARBON DI ATMOSFER Huboyo, Haryono Setiyo; Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.828 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i2.148-151

Abstract

Box Model adalah salah satu pemodelan kualitas udara yang menggunakan formulasi matematis parameter-parameter yang mempengaruhi konsentrasi polutan di udara yaitu berupa arah dan kecepatan angin, serta ketinggian. Black carbon adalah komponen utama jelaga dan dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil dan biomassa yang tidak sempurna serta memiliki dampak pemanasan pada iklim 460-1500 kali lebih kuat dari CO2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui estimasi konsentrasi polutan black carbon di atmosfer dengan menggunakan pemodelan Box Model. Pengukuran PM2.5 menggunakan HVAS (High Volume Air Sampler) dengan metode gravimetri kemudian pengujian black carbon pada PM2,5 menggunakan metode reflektansi dengan menggunakan EEL Smokestain Reflectometer, kemudian melakukan perhitungan estimasi black carbon dengan box model. Pengambilan sampel dilakukan pada lima titik yang tersebar di kota Semarang sebanyak tiga kali pengukuran. Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata perhitungan estimasi black carbon menggunakan box model  tidak jauh berbeda atau relatif sama dengan rata-rata hasil pengujian black carbon yang didapatkan dari sampel pengukuran di lapangan
TINJAUAN KONDISI BENTANG LAHAN KAWASAN TEMBALANG AKIBAT PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN (LAND USE) Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 6, No 1 (2009): Vol 6, No 1 (2009)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1520.946 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v6i1.40-46

Abstract

.
Penerapan Biopori untuk Meningkatkan Peresapan Air Hujan di Kawasan Perumahan Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 16, No 3 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (562.59 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v16i3.126-132

Abstract

Seiring dengan meningkatnya kondisi perekonomian keluarga dan kebutuhan akan ruang di Perumahan Permata Tembalang, kavling yang pada awalnya masih memiliki lahan terbuka cukup luas secara bertahap mulai berkurang, karena penghuni sudah mulai memperluas lahan terbangun di kavling rumahnya. Pada akhirnya, tidak tersisa sedikit pun lahan terbuka untuk peresapan air hujan ke dalam tanah. Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat terhadap arti penting lahan terbuka sebagai sarana peresapan air hujan melalui penerapan biopori. Metode penerapan biopori dilakukan dalam beberapa tahap: koordinasi, sosialisasi, pelaksanaan, dan monitoring-evaluasi. Untuk mengetahui tingkat kesadaran warga, dilakukan observasi dan wawancara kepada warga yang sudah mengikuti sosialisasi dan menerapkan biopori di kavling rumahnya. Hasil observasi dan wawancara menunujukkan warga cukup antusias dalam penerapan biopori ini, terbukti dengan respon yang sangat baik sejak tahap koordinasi sampai dengan tahap monitoring-evaluasi. Hasil akhir menunjukkan warga dapat memahami sedari dini akan arti penting lahan terbuka sebagai peresapan air hujan, sehingga dengan sadar sudah mulai tergerak dan juga terdorong untuk mengaplikasikan biopori di kavling rumahnya masing-masing.
MODEL PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT KASUS : BENTANGLAHAN KAWASAN TEMBALANG SEMARANG Samadikun, Budi Prasetyo; Sudibyakto, Sudibyakto; Setiawan, Bakti; Rijanta, Rijanta
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 9, No 1 (2012): Vol 9, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.577 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v9i1.17-20

Abstract

One of mayor requirement in environmental system planning and management is to predict the condition  in  the  future.  Model  can  be  used  to  simplified  the  prediction  and  arrangement  of anything.  There  are  four  steps  as  a  guidance  for  making  a  model,  i.e.:  model  formulation, parameter identification, parameter estimation, and model validation. The result being expected after applying those four steps is a good model that consistent with study objective, simple, and applicable.
REVITALISASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU DI KELURAHAN PUDAKPAYUNG SEMARANG Samadikun, Budi Prasetyo; Hadiwidodo, Mochtar; Jusihdani, Atiya Nurul
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 13, No 2 (2016): September 2016
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (657.755 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v13i2.66-74

Abstract

This study focused on the existing condition of waste management in Pudakpayung Village Semarang and revitalization efforts on the operational aspects, institutional, and community participation, due to the lack of optimization waste management process in the region. By using the survey method, it is known that the placing and sorting process in existing condition have individual place pattern but have not done the sorting activity which is not entirely discarded inWaste Processing Unit Pudakpayung, with collecting periodization in 2 days and 3 times ritation. Waste Processing Unit Pudakpayung only serve 5 RW in the Pudakpayung Village, and partly Gedawang Village area.
PENGARUH PENDAMPINGAN MASYARAKAT DALAM INISIASI BANK SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENGOPTIMALKAN PENGOLAHAN SAMPAH DI DESA TANJUNG KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Samadikun, Budi Prasetyo
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 15, No 2 (2018): September 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.78 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v15i2.133-138

Abstract

Perumahan Pensiunan ABRI (PEPABRI) sebagai salah satu kawasan perumahan yang berada di Desa Tanjung Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan memiliki beberapa permasalahan dalam pengelolaan sampah, dikarenakan sistem yang terbentuk tidak berjalan dengan baik dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah terhadap sampah. Tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendampingan masyarakat terhadap tingkat pemahaman masyarakat tentang urgensi pengelolaan sampah rumah tangga sehingga sampah dapat lebih bernilai ekonomis dalam sebuah bank sampah.  Metode pendampingan masyarakat dilakukan dalam tiga tahap: tahap awal (sosialisasi), tahap pelaksanaan, serta tahap akhir (monitoring dan evaluasi). Respon warga cukup positif terhadap kegiatan pendampingan masyarakat ini, sejak mulai tahap sosialisasi, sampai dengan tahap evaluasi, masyarakat mengikuti secara aktif dan sangat antusias. Hasil monitoring menunjukkan masyarakat berangsur-angsur mulai paham dan sadar tentang arti penting pengelolaan sampah, serta berpartisipasi penuh dalam pengelolaan bank sampah di desa ini, baik sebagai pengelola ataupun nasabah bank sampah.
Revitalisasi Pengelolaan Bank Sampah Di Palabuhanratu Samadikun, Budi Prasetyo; Handayani, Dwi Siwi; Laksana, Muhamad Permana
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 14, No 2 (2017): September 2017
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.116 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v14i2.68-74

Abstract

Bank sampah di Kelurahan Palabuhanratu sudah berdiri sejak tahun 2010. Bank sampah ini adalah salah satu bank sampah diantara dua bank sampah lain, yang baru berdiri pada tahun  2016. Volume sampah pada tahun 2015 sebesar 134,89 m3 per hari, mencakup 89% wilayah Kelurahan Palabuhanratu ternyata masih belum optimal dalam pengolahannya, karena  sampah yang direduksi masih sekitar 5% dari total timbulan sampah yang dikirim ke TPA Cimenteng yang berlokasi sekitar 70 km dari Kelurahan Palabuhanratu. Kinerja bank sampah eksisting masih kurang, karena satu bank sampah hanya mampu melayani satu RW dan belum dapat melayani satu kelurahan. Selain itu, pengolahan sampah organik untuk dijadikan kompos belum dilakukan secara serentak oleh seluruh masyarakat, karena pengetahuan masyarakat yang masih kurang. Tujuan penelitian adalah mengetahui kondisi eksisting pengelolaan sampah dan merumuskan upaya revitalisasi Bank Sampah eksisting sebagai pihak pendukung pengelolaan sampah di TPS Kelurahan Palabuhanratu. Metode penelitian menggunakan metode survei, dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan observasi. Teknik analisis menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang melakukan pemilahan sampah dari sumber hanya penduduk RT 01 RW 33. Selain itu jumlah TPS di Kelurahan Palabuhanratu masih terbatas, sehingga membutuhkan tambahan 5 unit TPS yang terintegrasi dengan bank sampah di kelurahan ini.Kata kunci: revitalisasi, bank sampah, PalabuhanratuThe  waste bank in Palabuhanratu Village  has been established since 2010. This waste bank is one of the waste bank among two other waste banks, newly established in 2016. The volume of waste in 2015 is 134,89 m3 per day, covering 89% of Palabuhanratu Village area  is still not optimal in its processing, because the reduced waste is still about 5% of the total waste generation delivered to the Cimenteng Final Diposal Site (FDS), which located about 70 km from Palabuhanratu Village. The existing waste bank’s performance is still very poor, because one waste bank can only serve one RW and can not serve the entire village. In addition, the processing of organic waste to be compost has not been done simultaneously by the whole community, due to the lack of people's knowledge. The purpose of this research is to know the existing condition of waste management and to formulate the revitalization of existing waste bank. The research used survey research method by using questionaire, in depth interview, and observation. Analytical technique using quantitative and qualitative analysis. The findings shows that the residents of Palabuhanratu Village who often do waste sorting from the source only from the residents of RT 01 RW 33. In addition, the number of existing temporary disposal site (TDS) in Palabuhanratu Village is still lacking, so it requires addition up to 5 units that integrated with waste bank in this village.Keywords: revitalization; waste bank, Palabuhanratu
Optimasi Sistem Pengangkutan Sampah di Kecamatan Tembalang Kota Semarang Pramesti, Ajeng Lakshita; Sumiyati, Sri; Ramadan, Bimastyaji Surya; Samadikun, Budi Prasetyo; Sudarno, Sudarno
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 17, No 2 (2020): Juli 2020
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (902.495 KB) | DOI: 10.14710/presipitasi.v17i2.128-137

Abstract

Kecamatan Tembalang memiliki jumlah penduduk sebanyak 206.271 jiwa dengan timbulan sampah sebanyak 156,8 m3. Kecamatan Tembalang memiliki 18 TPS, 23 kontainer, dan 7 kendaraan pengangkut untuk menangani sampah dari TPS menuju TPA Jatibarang. Persentase pelayanan pengangkutan sampah di Kecamatan Tembalang hanya sebesar 27%. Beberapa TPS belum dapat menampung timbulan sampah dari penduduk Kecamatan Tembalang. Kondisi jalan, jenis jalan, dan kecepatan kendaraan dari rute pengangkutan sampah mempengaruhi waktu pengangkutan dan biaya operasional yang dikeluarkan. Tujuan dari perencanaan ini adalah merencanakan sistem pengangkutan sampah di Kecamatan Tembalang dengan mengoptimalkan waktu kerja dan biaya sesuai dengan target yang diinginkan oleh dinas terkait. Sisa waktu kerja rata-rata yang dimiliki kendaraan pengangkut sampah di Kecamatan Tembalang adalah 2,28 jam dengan jumlah ritasi 21 rit/hari. Rute pengangkutan dioptimasi menggunakan Network Analyst pada aplikasi berbasis GIS. Kondisi jalan mempengaruhi waktu pelayanan dan kecepatan kendaraan rata-rata optimal 37,607 km/jam yang menyebabkan jumlah ritasi bertambah menjadi 34 rit/hari, dengan 31 kontainer dan sisa waktu kerja rata-rata adalah 1 jam. Optimasi tersebut menyebabkan meningkatnya persentase pelayanan menjadi 42%. Peningkatan biaya operasional kendaraan (BOK) diketahui sebesar Rp 694.262.870,53/tahun dengan penurunan biaya retribusi sebesar Rp 1.983,59/KK/tahun dikarenakan pertambahan persentase pelayanan.