Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI KLINIK PRATAMA ASTY SUKOHARJO Nabilah Rarayanthi. A; Khotimatul Khusna; Risma Sakti Pambudi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 3 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v3i2.4354

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is an acute infectious disease that attacks one or more parts of the respiratory tract from the nose (upper tract) to the alveoli (lower tract). The primary therapy for ARI patients is antibiotic therapy and supportive therapy. This study aims to determine the use of drugs in patients with acute respiratory infections at the Pratama Asty Clinic Sukoharjo. The research is descriptive and data collection is done retrospectively. Sampling used the slovin formula with 95 medical records. This research was conducted in January-June 2021. Data analysis used descriptive analysis and presented in tables and percentages. The results showed that the use of drugs for acute respiratory infections at the Pratama Asty Clinic Sukoharjo the use of drugs based on the most widely used drug class, namely the antibiotic group, amounting to 21.82% with the type of antibiotic used the most, namely cefadroxil as much as 11.16%. The most widely used supporting therapy is the combination drug group with a total of 18.03% with the type of drug calortusin amounting to 6.85%. The multivitamin group was 18.03% with the type of multivitamin boost drug as much as 8.88%. The class of corticosteroid drugs was 18.28% and the type of dexamethasone was 9.40%. The conclusion of this study shows that the description of drug use in ARI patients at the Pratama Clinic Asty Sukoharjo using antibiotic therapy with the addition of supporting therapy as much as 90.5% and the results obtained are patients who only use supportive therapy without antibiotics as much as 9.5%.
Pengkajian Administrasi Dan Farmasetis Resep Anak di Apotek G Madiun Rita Septiana; Khotimatul Khusna; Ayu Palupi
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/pharmed.v4i1.8373

Abstract

Prescription assessment is one of pharmaceutical service activities that aims reduce medication errors and improve patient safety. This study aims to see administration and pharmaceuticals completeness on children's prescriptions at Pharmacy G Madiun city. This research is observational descriptive, sample is childrens prescription who received at G pharmacy period juni-agustus 2019. In this study, prescriptions studied was 300 recipes. This research shows: completeness doctors name 100%, doctors address 100%, sign R/ 100%, drugs name 100%, drugs strength 100%, drugs amount 100%, drugs rule used 100%, signature or doctors initial 99,6%, doctors telephone number 99,3%, patients name 99%, prescriptions date 97%, doctors SIP 81,6%, patients age 62%, patients address 28,3%, patients weight 2,6%, patients height 0,67% and patients gender 0%. Based on pharmaceutical assessment showed suitability of dosage form and patients 100%, drugs stability 100%, how to drugs use 100%, prescription incompatibility 0%.
Tingkat Pengetahuan Program CERDIK dan Informasi Obat Pada Pasien Hipertensi Di Puskesmas X Surakarta Risma Sakti Pambudi; Khotimatul Khusna
Pharmed: Journal of Pharmaceutical Science and Medical Research Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.297 KB) | DOI: 10.25273/pharmed.v2i2.4974

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan adalah program CERDIK. Program CERDIK terdiri dari Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin Olahraga, Diet, Istirahat yang cukup dan Kelola stress Program ini dilaksanakan untuk mencegah kematian akibat penyakit tidak menular dengan cara menekankan pada aspek promotif dan preventif. Selain  itu  pelayanan  informasi  obat  juga merupakan upaya meningkatkan pelayan kesehatan masyarakat Penyakit Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang masuk dalam 10 penyakit terbesar di Kota Surakarta. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan pasien hipertensi pada Program CERDIK dan Informasi Obat di Puskesmas X  Surakarta.Penelitian berupa penelitian deskriptif observasional dengan kuisoner  yang diberikan kepada pasien hipertensi di Puskesmas X Surakarta. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien hipertensi di Puskesmas X Surakarta terdiri dari perempuan 63,73% dan laki-laki 36,27% dengan pendidikan tertakhir tertinggi adalah sarjana (S1) sebesar 34,31%. Pasien hipertensi di Puskesmas X Surakarta memiliki tingkat pengetahuan baik (58,82%), cukup baik (37,25%) dan buruk (3,92%).
Gambaran Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep di Apotek X Kabupaten Sragen Rita Septiana; Khotimatul Khusna
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 1 (2020): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i1.4750

Abstract

Pendahuluan: Sampai saat ini tengah masyarakat seringkali dijumpai berbagai masalah dalam penggunaan obat, salah satunya adalah penggunaan antibiotik. Kenyataan dilapangan masih sering ditemui antibiotik dipergunakan secara bebas atau tanpa resep dokter. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja jenis dan berapa jumlah penggunaan antibiotik tanpa resep di apotek X yang merupakan salah satu apotek di Kabupaten Sragen periode November 2018 sampai April 2019. Metode: Penelitian ini berupa penelitian deskriptif retrospektif dengan subjek penelitian adalah penjualan antibiotik tanpa resep di Apotek X periode November 2018 sampai April 2019 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: penelitian menunjukkan masih ada beberapa jenis antibiotik yang digunakan bebas tanpa resep. Kesimpulan : Rincian penggunaan antibiotik tanpa resep berdasarkan nama dan jumlah adalah sebagai berikut: Amoxiciliin 76,3%, Ciprofloxacin 5,7%, Fradiomycin sulfate dan Gramicidin 5,7%, Tetracycline 4,6%, Cefixime 4,5%, Levofloxacin 1,2%, Cefadroxil 0,9 %, Ampicillin 0,7%, Metronidazole 0,5%.
Penyuluhan Swamedikasi Dismenore Di Panti Asuhan Yatim Putri 'Aisyiyah Kadipiro Surakarta Khotimatul Khusna; Rita Septiana; Bella Novela Dwi Utari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 3 (2022): Volume 5 No 3 Maret 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i3.5670

Abstract

ABSTRAK  Dismenore adalah kondisi yang terjadi saat menstruasi dan dapat mengganggu aktivitas dan memerlukan pengobatan yang ditandai dengan nyeri atau rasa sakit di daerah perut atau panggul. Swamedikasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh seseorang dalam mengobati gejala sakit atau penyakit tanpa terlebih dahulu melakukan konsultasi kepada dokter. Akan tetapi, pelaksanaan swamedikasi seringkali tidak dibersamai dengan pengetahuan yang baik. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah agar anak-anak Panti Asuhan Yatim Putri ‘Aisyiyah Kadipiro dapat paham cara melakukan swamedikasi saat terjadi dismenore. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah penyuluhan dan pemberian brosur tentang swamedikasi dismenore. Kegiatan pemberian edukasi penggunaan obat dalam swamedikasi dismenore ini mendapat antusias yang baik dari anak-anak panti. Anak-anak panti memperhatikan penjelasan tentang penerapan swamedikasi rasional pada penanganan dismenore. Keberhasilan pemberian edukasi dapat dilihat dari kemampuan anak-anak panti dalam menjelaskan kembali informasi yang telah diterima tentang swamedikasi, dismenore, macam obat dan penggunaan obat secara rasional. Jadi, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian masyarakat ini telah terlaksana dengan baik. Anak-anak panti paham penjelasan tentang dismenore serta paham cara memilih obat dan menggunakan obat saat terjadi dismenore. Saat nyeri haid datang, anak-anak panti memahami langkah yang benar dalam menanganinya. Kata Kunci: Penyuluhan, Swamedikasi, Dismenore, Panti, Aisyiyah ABSTRACT  Dysmenorrhea is a condition that occurs during menstruation and can interfere with activities and requires treatment which is characterized by pain or tenderness in the abdominal or pelvic area. Self-medication is one of the efforts made by a person in treating the symptoms of a disease or disease without first consulting a doctor. However, self-medication is not often carried out with good knowledge. The purpose of this community service is so that the children of the Aisyiyah Kadipiro Orphanage Orphanage can understand how to do self-medication when dysmenorrhea occurs. The method used in this service is counseling with and presenting brochures about dysmenorrhea self-medication. The activity of providing education on the use of drugs in self-medication for dysmenorrhea received good enthusiasm from the children's home. The orphanage children pay attention to the explanation about the application of rational self-medication in the treatment of dysmenorrhea. The success of providing education can be seen from the ability of the orphanage children to re-explain the information that has been received about self-medication, dysmenorrhea, types of drugs and rational use of drugs. So, it can be said that this community service has been carried out well. The orphanage children explained about dysmenorrhea and understood how to take medicine and use drugs when dysmenorrhea occurred. When menstrual pain comes, children understand the correct steps to deal with it. Keywords: Counseling, Self-medication, Dysmenorrhea, orphanage, Aisyiyah
Identification of Drug Interactions on Prescribing Patients with Type 2 Diabetes Mellitus at Puskesmas X khotimatul khusna
Jurnal Farmasi (Journal of Pharmacy) Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37013/jf.v11i2.209

Abstract

Indonesia occupies the top ten countries with the highest population of people with Diabetes Mellitus in the world, which is ranked 5th with a range of 19.5 million people, and it is estimated that in 2045 it will increase to 28.6 million. Diabetes Mellitus is a chronic disease that is often accompanied by complications. This can lead to drug interactions. Drug interactions can affect the body's response to treatment. The purpose of this study was to determine the percentage of drug interactions on prescriptions received by patients with Type 2 Diabetes Mellitus at a health center in Surakarta. This research is a descriptive observational study. Data collection was carried out retrospectively through tracking records of drug use by patients with Diabetes Mellitus Type 2 at Puskesmas X. The sample in this study was all prescriptions for patients with Diabetes Mellitus Type 2 in April-December 2018. The results showed that the most prescribed antihyperglycemic drugs were 38, 89%, analgesics 16.20%, vitamins 14.2%, and antihypertensives 12.19%. The types of drugs that were most widely used in prescriptions were metformin at 18.98%, amlodipine at 11.57%, and paracetamol at 8.64%. The potential incidence of drug interactions is 62.5% of prescriptions. The conclusion of this study showed that the potential for pharmacokinetic drug interactions was 1.36%, the potential for pharmacodynamic drug interactions was 46.94%, and the incidence of unknown drug interactions was 51.70%.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI PENGOBATAN PASIEN PREEKLAMPSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2021 Risma Sakti Pambudi Pambudi; Danik Miftakhul Jannah; Khotimatul Khusna
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4, Nomor 2, November 2022
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v4i2.408

Abstract

Preeklampsia terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu dan menjadi salah satu faktor tingginya angka kematian ibu (AKI). Penggunaan obat antihipertensi berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan pasien. Oleh karena itu, diperlukan analisis efektivitas biaya terapi yang mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan obat yang tepat. Obat yang tepat adalah efektif secara manfaat dan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas biaya terapi pengobatan pasien preeklampsia yang diberikan kepada pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dilakukan dengan mengakses data rekam medik pasien pada tahun 2021 dan menggunakan teknik purpose sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 rekam medik. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis (CEA) dan metode Cost Effectiveness Ratio (CER) digunakan untuk menganalisis terapi pengobatan preeklampsia yang paling cost effective. Obat yang dinilai paling cost effective adalah penggunaan obat tunggal nifedipin 10 mg dengan nilai ACER Rp. 26.157,02. Pada pengobatan kombinasi 2 antihipertensi ada Nifedipin 10 mg + metildopa 250 mg dengan nilai ACER Rp. 160.453,49, sehingga dianjurkan untuk menggunakan terapi antihipertensi jenis tersebut dilihat dari segi biaya dan keaktifannya.
ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA TERAPI PENGOBATAN PASIEN PREEKLAMPSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2021 Risma Sakti Pambudi Pambudi; Danik Miftakhul Jannah; Khotimatul Khusna
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 4 No. 2 (2022): Volume 4, Nomor 2, November 2022
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v4i2.408

Abstract

Preeklampsia terjadi pada usia kehamilan diatas 20 minggu dan menjadi salah satu faktor tingginya angka kematian ibu (AKI). Penggunaan obat antihipertensi berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan pasien. Oleh karena itu, diperlukan analisis efektivitas biaya terapi yang mempermudah dalam pengambilan keputusan dalam pemilihan obat yang tepat. Obat yang tepat adalah efektif secara manfaat dan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efektivitas biaya terapi pengobatan pasien preeklampsia yang diberikan kepada pasien rawat inap di RSUD Dr. Moewardi. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dilakukan dengan mengakses data rekam medik pasien pada tahun 2021 dan menggunakan teknik purpose sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 rekam medik. Metode analisis biaya yang digunakan adalah Cost Effectiveness Analysis (CEA) dan metode Cost Effectiveness Ratio (CER) digunakan untuk menganalisis terapi pengobatan preeklampsia yang paling cost effective. Obat yang dinilai paling cost effective adalah penggunaan obat tunggal nifedipin 10 mg dengan nilai ACER Rp. 26.157,02. Pada pengobatan kombinasi 2 antihipertensi ada Nifedipin 10 mg + metildopa 250 mg dengan nilai ACER Rp. 160.453,49, sehingga dianjurkan untuk menggunakan terapi antihipertensi jenis tersebut dilihat dari segi biaya dan keaktifannya.
Peningkatan Kemampuan Membaca Dan Menghafal Al-qur’an Anak TPA Di Desa Donohudan, Ngemplak, Boyolali Yopi Putri Ramadani; Ade Yulia Asdiana; Pranowo Setiyaji; Aldi Rahman; Wahyu Santoso; Ramadhan Muhamad Taufiq; Khotimatul Khusna
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat "SIDOLUHUR" Vol 2 No 02 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat SIDOLUHUR
Publisher : LP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini dilatar belakangi oleh perkembangan zaman yang semakin pesat dan kebutuhan sumber daya manusia yang tangguh dan ulet serta mempunyai keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah. Pengurus TPA mengalami kesulitan dalam mengkondisikan anak-anak di Gorongan, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali dalam membaca Al-Qur’an. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan minat baca dalam mempelajari Al-Qur’an bagi anak di Gorongan, Desa Donohudan. Peningkatan minat baca dan menghafal anak TPA ini dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Partisipasi dalam mendampingi anak-anak TPA berdasarkan modul pembelajaran dan pelaksanaan outbond merupakan kegiatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan semangat anak-anak mempelajari Al-Qur’an. Anak-Anak peserta TPA antusias dalam mengikuti setiap kegiatan. Hal tersebut terlihat dari jumlah peserta yang hadir dan mengikuti kegiatan hingga selesai. Orang tua dari peserta TPA juga sangat terbantu dan senang melihat anak - anaknya semangat dalam mengikuti semua kegiatan. Jadi, dapat disimpulkan kegiatan pengabdian masyarakat ini telah terlaksana dengan baik.
UPAYA PENGENALAN APOTEKER CILIK KENAL OBAT (ACIKO) PADA SISWA SDN 2 GONILAN, SUKOHARJO Risma Sakti Pambudi; Khotimatul Khusna; Oktaria Pratama Dewi; Helviana Rista Rini
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i1.2370

Abstract

Edukasi kesehatan di bidang pendidikan usia dini sudah mulai berkembang terutama di jenjang sekolah dasar (SD). Rendahnya pengetahuan Siswa tentang profesi tenaga kesehatan menyebabkan anak kurang patuh dalam menjalani hidup sehat. Pelayanan kesehatan di SD N 2 Gonilan belum optimal sehingga diperlukan edukasi dan perbaikan pada program kesehatan. Oleh karena itu PKM ini bertujuan untuk membangun sistem pelayanan kesehatan di SDN 2 Gonilan dengan cara memberikan edukasi pengenalan profesi apoteker dan pengenalan obat. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini diharapkan siswa SDN 2 gonilan Sukoharjo dapat mengenal tentang obat seperti jenis obat, cara penggunaan obat dan jenis sediaan obat. Edukasi yang diberikan berupa penyuluhan terkait pengenalan profesi apoteker dan pengenalan obat yang diikuti oleh 22 siswa. Evaluasi dilihat dari jawaban siswa sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Hasil menunjukkan sebelum dilakukan penyuluhan terdapat 7 siswa yang sudah memahami terkait profesi apoteker dan obat. Setelah dilakukan penyuluhan menunjukkan 22 siswa sudah mulai memahami terkait profesi apoteker dan pengenalan obat. Siswa antusias memberikan jawaban kuis terkait profesi apoteker dan pengenalan obat serta penggunaan obat. Dari hasil pengabdian dapat disimpulkan bahwa kegiatan ACIKO dapat menambah pengetahuan siswa terkait profesi apoteker dan obat.