Claim Missing Document
Check
Articles

KOMODITAS POTENSIAL TANAMAN PALAWIJA DI KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH Agus Yuniawan Isyanto; Sudrajat Sudrajat; Muhamad Nurdin Yusuf; Ane Novianty; Beniidzar M. Andrie; Wulan Priantika; Nurlina Harli; Saepul Aziz
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 5, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.798 KB) | DOI: 10.25157/ma.v5i2.2399

Abstract

Identification of potential commodities needs to be done in the context of the economic development of a region. This research was carried out with the aim of identifying potential commodities of secondary crops in Blora District, Central Java Province. Data analysis was carried out using the Location Quotient (LQ) method. The results showed that corn was a base commodity for Randublatung, Kradenan, Sambong, Jiken, Bogorejo, Jepon, Banjarejo, and Tunjungan Subdistricts and Blora City. Soybean is a base commodity for Jati, Kedungtuban, Japah and Kunduran Subdistricts. Peanuts are the base commodity for Kedungtuban, Cepu, Japah and Todanan Subdistricts. Mung beans are a basic commodity for Jati, Cepu, Sambong, Japah, Ngawen and Kunduran Subdistricts. Sweet potato is a base commodity for Kradenan, Sambong, Tunjungan and Ngawen Subdistricts, and Blora City. Cassava is a commodity base for the Kradenan, Sambong, Jiken, Banjarejo, Japah and Ngawen Districts
ANALISIS NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI TEPUNG TAPIOKA DI DESA NEGARATENGAH KECAMATAN CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Seorang PengusahaAgroindustri Tepung Tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya) Herdiyandi Herdiyandi; Yus Rusman; Muhamad Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 2, No 2 (2016): Januari 2016
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v2i2.62

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya, penerimaan, pendapatan dan R/C agroindustri tepung tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. (2) Besarnya nilai tambah agroindustri tepung tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian dilaksanakan di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya dengan menggunakan metode suatu kasus. Responden diambil secara sengaja (purposive sampling) pada seorang pengusaha agroindustri Tepung tapioka di Desa Negaratengah Kecamatan Cineam Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Besar biaya agroindustri tepung tapioka per satu kali proses produksi adalah Rp 3.007.536,22 penerimaan Rp 4.200.000 ,pendapatan Rp 1.192.463,78 dan besarnya R/C agroindustri tepung tapioka adalah 1,39 artinya setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan perusahaan memperoleh penerimaan Rp 1,39 dan pendapatan Rp 0,39 dengan demikian usaha agroindustri tepung tapioka menguntungkan. (2) Besarnya nilai tambah agroindustri tepung tapioka adalah Rp 662, nilai tersebut adalah nilai tambah dari hasil pengolahan satu kilogram ubi kayu.
ANALISIS PREFERENSI PENGRAJIN KECAP TERHADAP KARAKTERISTIK KEDELAI DI KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN (Studi Kasus Pada Agroindustri Kecap di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran) Rima Permatasari; Trisna Insan Noor; Muhamad Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.539 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i2.2511

Abstract

Industri kecap merupakan salah satu agroindustri yang penting untuk dikembangkan karenadapat memberikan nilai tambah komoditas kedelai yang mudah rusak. preferensi terhadappemilihan kedelai sebagai bahan baku salah satunya adalah jenis kedelai, warna kedelai,ketersediaan bahan baku dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :(1) mengetahui preferensi pengrajin kecap di Kecamatan Parigi terhadap karakteristikkedelai (2) Mengidentifikasi atribut karakteristik kedelai yang dianggap penting olehprodusen kecap di Kecamatan Parigi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitianadalah metode kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus, dengan mengambilsuatu kasus pengrajin kecap di Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Teknikpenarikan responden menggunakan metode sensus yaitu dengan mengambil seluruhagroindustri kecap yang ada di Kecamatan Parigi. Analisis yang digunakan dalampenelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil analisis menunjukan : (1) PreferensiPengrajin kecap di Kecamatan Parigi umumnya menyukai karakteristik kedelai yang sama,yaitu berwarna hitam, bentuk biji cukup seragam, ukuran tidak seragam, bahan baku mudahtersedia, dan harga kedelai cukup murah, sedangkan dari segi ukuran biji, bentuk biji,ketebalan kulit dan tingkat kekeringan biji, pengrajin kecap mempunyai selera yangberbeda terhadap karakteristik kedelai. (2) Atribut yang dianggap paling penting padaagroundustri kecap di Kecamatan Parigi adalah warna kulit biji, sedangkan atributkarakteristik kedelai lainnya dianggap tidak penting karena pada agroindustri kecap yangdiambil adalah sari kedelai hasil fermentasi.
Analisis Usaha Agroindustri Kue Jahe Mala Nurjanah; Trisna Insan Noor; Muhamad Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i1.4651

Abstract

Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rimpang yang memiliki manfaat sebagai rempah-rempah dan bahan obat, dalam industri rimpang jahe bisa digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan obat-obatan tradisionnal ataupun modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Besarnya, penerimaan, dan pendapatan Agroindustri kue jahe dalam satu kali proses produksi, 2) Besarnya R/C Agroindustri kue jahe “Binangkit Tasikmalaya” di Desa Manonjaya Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya dalam satu kali proses produksi. Metode yang digunakan adalah studi kasus, teknik penarikan sampel secara sengaja (Purposive Sampling) dengan pertimbangan bahwa usaha kue jahe ini hanya berada di Kecamatan Manonjaya. Tujuan penelitian pertama dan kedua dianalisis secara deskriptif, dan kuantitatif menggunakan analisis biaya, penerimaan, pendapatan, dan R/C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Biaya yang dikeluarkan agroindustri kue jahe di Desa Manonjaya Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya per satu kali proses produksi yaitu Rp. 1.206.433,97, penerimaan Rp. 1.532.000,00, dan pendapatan Rp. 325.566,03. 2) Nilai R/C agroindustri kue jahe yaitu 1,26, artinya setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 1 memperoleh penerimaan sebesar Rp.1,26, dan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 0,26, sehingga usaha agroindustri kue jahe tersebut layak untuk diusahakan
Analisis Rantai Pasok Cabai Rawit Di Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya Agit Purnama; Trisna Insan Noor; Muhamad Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i2.5031

Abstract

Komoditas hortikultura yang banyak dikembangkan saat ini di Kecamatan Cipatujah yaitu cabai rawit yang mempunyai potensi menjadi komoditas unggulan baru. Namun permasalahan yang dihadapi para petani di Desa Ciandum saat ini adalah fluktuasi harga yang berpengaruh terhadap pendapatan petani. Salah satu penyebabnya diakibatkan oleh manajemen rantai pasokan yang tidak efisien. Penelitian ini bertujaun untuk mengethui; 1) Rantai pasokan terkait dengan aliran produk, aliran informasi serta aliran keuangan pada komoditas cabai rawit dan 2)Tingkat efisiensi rantai pasokan cabai rawit di Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan untuk menganalisis rantai pasokan adalah dengan pendekatan Food Supply Chain Network dan analisis deskriptif. Kinerja rantai pasokan cabai rawit diukur dengan efisiensi pemasaran yang menggunakan kriteria marjin pemasaran dan  farmer’s share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat satu rantai pasokan cabai rawit di Desa Ciandum Kecamatan Cipatujah yang melibatkan petani, pengepul lokal, tengkulak pasar, pengecer, dan konsumen. Aliran produk, aliran keuangan dan aliran informasi berada pada kategori lancar pada setiap rantai pasokan. Tingkat efisiensi rantai pasokan belum efisien. Nilai margin pemasaran untuk setiap satu kilogram cabai rawit adalah sebesar Rp 9.000. Nilai share keuntungan sebesar 89,20% dan share biaya sebesar 10,80%. Sedangkan untuk bagian harga yang diterima petani (farmer share) sebesar 62,50%.
Analisis Biaya, Penerimaan, Pendapatan dan R/C Pada Agroindustri Serundeng Kelapa (Studi Kasus Pada PT. Dinaya Sambiana Loemintoe Dusun Cikoranji Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran) Dede Saepul Anfal; Muhamad Nurdin Yusuf; Budi Setia
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (86.683 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i3.2467

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya produksi yang dikeluarkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi, 2) Besarnya penerimaan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi, 3) Besarnya pendapatan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi, 4) Besarnya R/C yang didapatkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi. Penelitian ini dilakukan di Dusun Cikoranji Desa Cimindi Kecamatan Cigugur Kabupaten Pangandaran dengan menggunakan Metode Studi Kasus. Dengan mengambil sampel pada seorang pengusaha agroindustri serundeng kelapa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Besarnya biaya produksi yang dikeluarkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi adalah Rp 7.504.763,- 2) Besarnya penerimaan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi adalah Rp 14.000.000.- 3)  Besarnya pendapatan yang diterima PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi adalah Rp 6.495.237,- 4) Besarnya R/C yang didapatkan PT. Dinaya Sambiana Loemintoe per satu kali proses produksi adalah 1,86.
DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA USAHA TANI PADI SAWAH (Oryza Sativa L.) Asep Dudu Zakil M; Yus Rusman; Muhamad Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 1, No 1 (2014): September 2014
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v1i1.285

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat Dampak Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) Terhadap Tingkat Penerapan Teknologi Pengendalian HamaTerpadu (PHT) Pada Usaha Tani Padi Sawah (Oryza Sativa L.). Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode studi kasus pada Kelompoktani Raksa Bumi III Desa SindangsariKecamatan Kawali Kabupaten Ciamis. Sampel penelitian diambil seluruh populasi merupakan pemilihan sampel tidak dilakukan secara subjektif, dalam arti sampel yang terpilih tidak didasarkan semata-mata pada keinginan si peneliti sehingga setiap anggota populasi memiliki kesempatan yangsama (acak) untuk terpilih sebagai sampel. (probability sampling) yaitu sebanyak 50 orang yang tergabung dalam kelompok tani Raksa Bumi III. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan teknologi padausahatani padi sawah (Oryza Sativa L.) di Kelompok Raksa Bumi III termasuk dalam kriteria tinggi dengan dampak nyata terhadap tingkat penerapan teknologi PHT pada usaha tani padi sawah (Oryza Sativa L.), karena berdasarkan hasil perhitungan χ2 hitung yang diperoleh sebesar 48,02 ternyata lebih besar dari nilai kritis χ2 pada α = 0,05 (3,841). Tingkat penerapan teknologi PHT yang dicapai sebagianbesar responden sebelum mengikuti SLPHT termasuk kedalam kategori rendah, dan setelah mengikuti SLPHT mencapai kategori tinggi terutama pada teknis budidaya tanaman sehat dan pembudidayaan fungsi musuh alami pada tanaman padi sawah (Oryza Sativa L.) Sekolah Lapangan Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), dilaksanakan pada kelompok tani Raksa Bumi III di Desa SindangsariKecamatan Kawali Kabupaten Ciamis memberikan dampak positif yang nyata terhadap penerapan tingkat teknologi PHT pada usahatani padi sawah (Oryza Sativa L.)Kata kunci : Tingkat Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Analisis Keberlanjutan Usahatani Belimbing Di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar Hasbi Assidiki; Dini Rochdiani Rochdiani; Muhamad Nurdin Yusuf Nurdin Yusuf
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 8, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jimag.v8i1.4608

Abstract

ABSTRAKBelimbing merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan di Desa Waringinsari. Usahatani belimbing  merupakan salah satu kegiatan kehidupan masyarakat di Desa Waringinsari. Kegiatan usahatani belimbing di Desa Waringinsari mampu memberikan kontribusi yang cukup besar bagi masyarakat  di desa tersebut. Selain itu kondisi geografis di Desa Waringinsari sangat mendukung dan sangat sesuai bagi usaha budidaya tanaman belimbing sehingga hal ini menunjang bagi berjalannya usahatani belimbing  di desa tersebut. penelitian : (1) Mengetahui kelayakan finansial usahatani belimbing di Desa Waringinsari (2) titik impas usahatani belimbing dilihat dari volume produksi dan penjualannya di Desa Waringinsari (3) keberlanjutan usahatani belimbing di Desa Waringinsari. Penelitian dilakukan di Desa Waringinsari menggunakan metode survey dengan sampel penelitian terdiri dari 25  petani.. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Alat analisis yang digunakan adalah (1) analisis kelayakan finansial (2) analisis titik impas (3) analisis keberlanjutan (belimbing ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Secara finansial usahatani belimbing di Desa Waringinsari layak untuk diusahakan karena telah memenuhi kriteria kelayakan finansial yang terdiri dari Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR),dan Payback Period (PP) (2) Titik impas Break Even Point (BEP) volume produksi adalah 101,56 kilogram  dengan penjualan Rp12.000;- perkilo, yang artinya usahatani belimbing tidak mengalami untung dan tidak merugi . (3) Keberlanjutan usahatani belimbing di Desa Waringinsari dapat berlanjut dimana dimensi ekonomi berada status sangat berkelanjutan dan dimensi sosial, dan ekologi berada pada status cukup berkelanjutan.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENANGKARAN BENIH KELAPA DI KABUPATEN PANGANDARAN Didin Chaerudin; Muhamad Nurdin Yusuf; Agus Yuniawan Isyanto
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 6, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (41.949 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v6i3.2515

Abstract

Kebutuhan benih kelapa unggul merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi petani khususnya di Kecamatan Parigi, namun kegiatan penangkaran benih di Kecamatan Parigi masih jarang dilakukan oleh para petani karena mereka lebih memilih berusahatani kelapa butiran/kopra. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usaha penangkaran benih kelapa, dan (2) Besarnya R/C usaha penangkaran benih kelapa. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survai. Bapak Hendi dipilih secara sensus karena merupakan satu-satunya pengusaha penangkar benih kelapa di Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Besarnya biaya Rp 112.519.060, penerimaan Rp 200.000.000, dan pendapatan Rp 87.480.940, dan (2) Besarnya R/C 1,78 yang menunjukkan bahwa dari setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh penerimaan sebesar Rp 1,78 rupiah dan pendapatan Rp 0,78.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BISI 2 (Zea mays Linn) (Suatu Kasus di Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis) fadiel permadi gojali; Muhamad Nurdin Yusuf; Dani Lukman Hakim
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroinfo Galuh Vol 7, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.84 KB) | DOI: 10.25157/jimag.v7i1.2612

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Terdapat dua saluran pemasaran jagung dari Desa Margaharja ke Pasar Ciamis yaitu : Saluran I : Petani – Konsumen Akhir. Saluran II : Petani – Pedagang Pengumpul Handapherang – Pedagang Pengecer Pasar Ciamis– Konsumen. 2) Marjin pemasaran pada masing-masing lembaga pemasaran pada saluran I Rp 0,-. Sedangkan pada saluran II besarnya marjin pemasaran di pedagang pengumpul Rp 600,- per kilogram dan pedagang pengecer Rp 600,- per kilogram. 3)  Dari hasil perhitungan diperoleh nilai  farmer’s share saluran I adalah sebesar 100 persen, artinya harga yang diterima petani adalah sebesar 100 persen dari harga yang dibayarkan oleh konsumen, karena petani menjualnya langsung ke konsumen akhir. Sedangkang saluran II adalah sebesar 77,35 persen, artinya harga yang diterima petani adalah sebesar 77,35 persen dari harga yang dibayarkan oleh konsumen.