Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KAJIAN PENGEMBANGAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) SEBAGAI KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PEDESAAN Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 12, No 1 (2010): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v12i1.988

Abstract

Pengembangan kelembagaan merupakan salah satu komponen pokok dalam keseluruhan rancangan Revitalisasi Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (RPPK) tahun 2005- 2025. Kelembagaan petani cenderung hanya diposisikan sebagai alat untuk mengimplementasikan proyek belaka, belum sebagai upaya untuk pemberdayaan yang lebih mendasar. Pembentukan dan pengembangan Gapoktan yang akan dibentuk di setiap desa, harus menggunakan basis social capital setempat dengan prinsip otonomi daerah, pemberdayaan dan kemandirian lokal. Pembentukan Gapoktan ditempatkan dalam konteks yang lebih luas yaitu konteks pengembangan ekonomi dan kemandirian masyarakat menuju pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Rural Development). Gapoktan hanyalah alat, dan merupakan sebuah pilihan bukan keharusan. Gapoktan perlu membangun jejaring sosial dengan pihak lain, memperbanyak peran diluar aktivitas produksi atau usahatani. Kata kunci : kelembagaan, gabungan kelompok tani, otonomi daerah, pemberdayaan, kemandirian lokal
KAJIAN PARTISIPASI WANITA TANI DALAM PENGELOLAAN TANAMAN PADI SAWAH TERPADU DI KECAMATAN BUKATEJA KABUPATEN PURBALINGGA Pujiharto Pujiharto; Watemin Watemin
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 10, No 2 (2008): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v10i2.966

Abstract

This research aimed to 1) learn profiles of women farmers who participate in the management of integrated crop for rice by observing age, formal education grade, farming effort, social economic grade, and farming experience, 2) know factors influencing women farmers participation in managing integrated crop of rice, and 3) know women farmers participation grade in managing integrated crop of rice in the relation with farmers rice effortproductivity and income. Bukateja District, Purbalingga Regency was chosen as the research region because of model region for having the management program. Thirty members of women farmers were chosen randomly. Result of the research showed that profiles of the women were different from the age rate, mostly between 31-40 years, formal education grade was mostly junior high school graduate, the way of doing farming effort was mostly by themselves, social economic grade was on medium rate, and the farming experience was mostly between 5 to 10 years. Factors influencing the participation were women farmers knowledge about the management, the age of women farmers, women farmers motivation, field’s size, and the intensity of counseling. By using McNemar test on 5% error rate, it was known that the participation rate in the program influenced the changes of farming effort productivity as well as farmers’ income with intensity from low to high. Key words : participation, women farmers, integrated crop management program for rice.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP USAHA TANI IKAN LELE DI DESA PLIKEN KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS Indra Margiyanto; Sulistyani Budiningsih; Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 11, No 2 (2009): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v11i2.980

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor produksi benih, pakan, tenaga kerja dan lahan terhadap produksi usahatani ikan lele dan besarnya sumbangan pendapatan usahatani ikan lele terhadap pendapatan total keluarga petani di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Untuk mengetahui pengaruh faktor produksi terhadap ikan lele digunakan analisis regresi linear berganda, sedangkan untuk mengetahui sumbangan usahatani ikan lele terhadap pendapatan keluarga petani digunakan analisis kontribusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari keseluruhan faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memprediksi hasil produksi ikan lele, hasil ini didukung dengan uji signifikansi pengaruh dengan menggunakan alat analisis uji F yang diketahui Fhitung > Ftabel. Berdasarkan kontribusi penghasilan usahatani terhadap pendapatan keluarga petani, diketahui memiliki nilai kontribusi yang cukup tinggi yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 77,64%, sehingga usahatani ikan lele ini layak untuk terus dijalankan.
PRODUCTIVITY AND PRODUCTIVITY RISK OF POTATO FARMING IN BANJARNEGARA REGENCY Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 15, No 2 (2013): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v15i2.1004

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan risiko produktivitas kentang varietas Granola dan Atlantic per musim tanam serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi. Penelitian dilakukan di Wilayah Kabupaten Banjarnegara di tiga kecamatan yaitu Batur, Pejawaran dan Wanayasa. Dari jumlah sampling frame sebanyak 270 petani diperoleh sampel petani sebanyak 151 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji beda rata-rata, uji beda varian dan uji beda nyata terkecil. Hasil penelitian menunjukkan produktivitas kentang varietas Granola tidak berbeda dengan varietas Atlantic pada semua musim tanam. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas adalah jumlah tenaga kerja, benih, pupuk phonska, fungisida, dan insektisida. Tingkat serangan hama penyakit berpengaruh menurunkan produktivitas kentang. Risiko produktivitas kentang varietas Atlantic lebih besar dibanding varietas Granola. Faktor yang bersifat menurunkan risiko produktivitas (risk reducing) adalah jumlah pupuk organik, fungisida dan insektisida. Sedangkan tingkat kemiringan lahan bersifat meningkatkan risiko produktivitas (risk inducing). Kata kunci : produktivitas, risiko produktivitas, usahatani kentang.
KAJIAN KELEMBAGAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KASUS SUB TERMINAL AGRIBISNIS (STA) DI INDONESIA Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 12, No 2 (2010): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v12i2.994

Abstract

Sub Terminal Agribisnis (STA) merupakan salah satu struktur kelembagaan untuk mendorong pemasaran komoditas pertanian yang dihasilkan di berbagai wilayah yang semakin beragam, dan memberikan jaminan kepastian harga produk yang dipasarkan oleh petani sebagai produsen sehingga harga yang diterima dapat menguntungkan para petani. Berbagai permasalahan muncul dalam penanganan STA antara lain lokasi yang cukup jauh dari sentra produksi dan ketergantungan permodalan usahatani pada pemberi modal yang sekaligus sebagai pedagang. Untuk itu perlu melakukan pemasaran produk pertanian dengan memfungsikan peran STA. Kata kunci : Sub Terminal Agribisnis (STA), kelembagaan, pemasaran, kepastian harga.
POLA TATANIAGA SAYURAN DATARAN RENDAH BERBASIS STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE (SCP) Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 16, No 1 (2014): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v16i1.1018

Abstract

The purpose of this study is to develop a concept of pattern lowland vegetable based trading system structure, conduct, performance (SCP) to function optimally, increasing the income of farmers and sustainable. While the specific targets to be achieved in this study are: 1). to descript pattern trading system lowland vegetables at the study site; 2). to concept of trading system pattern lowland vegetable based structure, conduct, performance (SCP). This research is descriptive-quantitative research. The location chosen purposively research in lowland vegetable production center subdistrict and market. Data were collected through surveys and observation. The unit of analysis is the farmers, traders and trading system actors lowland vegetables. Data analysis was performed by descriptive-quantitative, while the market at the lowland vegetable trading system is analyzed with the approach of structure conduct performance (SCP). The results showed there are four channel pattern trading system lowland vegetables. Lowland vegetable market structure is strongly oligopsonist market structure. Market behavior that occurs as the farm level producers, middlemen, traders, wholesalers and retailers largely indicate a bond provision and capital gains purposes. Farmers obtain the lowest and the highest profit margins are retailers. Value R/C of 1.25 and farmer B/C ratio of 0.25, while the value of R/C ratio of 1.51 the highest on middlemen and B/C wholesaler with the highest value 3.61. Farmer's share of 18.52 %. Elasticity of the price transmission lowland vegetables efficiently due to changes in the consumer price level perfectly transmitted to farmers as producers. Keywords : trading system pattern, lowland vegetables, structure conduct performance (SCP)
TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA Agus Trias Budi; Pujiharto Pujiharto; Watemin Watemin
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 11, No 1 (2009): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v11i1.976

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jalur tataniaga salak pondoh yang efisien, mengetahui besarnya bagian pendapatan yang diterima petani (farm share), serta mengetahui bagian keuntungan yang diterima ditingkat pedagang Salak Pondoh. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan bahwa Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu sentra produksi salak pondoh di Kabupaten Banjarnegara. Metode panelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel penelitian diambil sebanyak 20 orang petani secara simple random sampling dan pedagang sebanyak 6 orang responden. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dengan responden terpilih. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kecamatan Pagedongan terdapat 3 (tiga) pola pemasaran salak pondoh. Dari ketiga pola yang ada, pola pemasaran yang ketiga memberikan farmer share terbesar, serta merupakan pola pemasaran yang paling efisien.
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI PADA USAHA PEMBUATAN GULA KELAPA DI DESA GUMELEM WETAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN BANJARNEGARA Affan Suyudi; Pujiharto Pujiharto; Pujiati Utami
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 9, No 1 (2007): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v9i1.949

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi, mengidentifikasikan tingkat efisiensi harga (alokatif) pada penggunaan faktor produksi, serta mengetahui besarnya biaya dan pendapatan dari usaha pembuatan gula kelapa di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian diambil secara purposif (sengaja) yaitu Desa Gumelem Wetan Kecamatan Susukan, dengan pertimbangan desa ini merupakan sentra pembuatan gula kelapa serta sebagian besar pemilik menderes sendiri pohon kelapanya. Pengambilan petani sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling (sampel acak sederhana) sebanyak 30 sampel. Untuk mencapai tujuan penelitian yaitu mengetahui pengaruh penggunaan faktorfaktor produksi dan efisien alokatif, data yang diperoleh dianalisis menggunakan fungsi produksi tipe Cobb-Douglas. Sedangkan untuk mengetahui biaya dan pendapatan usaha pembuatan gula kelapa digunakan analisis matematika sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi pembuatan gula kelapa di Desa Gumelem Wetan Kecamatan Sususkan Kabupaten Banjarnegara dipengaruhi secara nyata oleh jumlah nira yang dimasak, sedangkan luas lahan garapan, kayu bakar dan tenaga kerja yang digunakan tidak berpengaruh secara nyata pada produksi gula kelapa. Faktor produksi nira belum efisiensi, faktor produksi kayu bakar dan tenaga kerja tidak efisien, sedangkan luas garapan telah efisien. Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi gula kelapa adalah sebesar Rp.532.332,73 atau Rp.29.195,58/pohon/bulan, dan pendapatan kotor petani penderes sebesar Rp.351.217,00/bulan, sedangkan pendapatan bersih sebesar minus Rp.115.831,00/bulan.
ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU (Manihot esculenta) DI DESA PUNGGELAN KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA Supriyatno Supriyatno; Pujiharto Pujiharto; Sulistyani Budiningsih
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 10, No 1 (2008): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v10i1.963

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi (lahan garapan, tenaga kerja dan pupuk) dan tingkat efisiensi alokatif penggunaannya pada usahatani ubikayu di Desa Punggelan Kecamatan Punggelan Kabupaten Banjarnegara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan bahwa di desa ini banyak petani yang menanam ubi kayu secara monokultur. Sampel penelitian diambil secara acak sederhana (simple random sampling) sebanyak 31 orang responden dari petani ubikayu sebanyak 53 orang. Data penelitian dari sampel terpilih diambil melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda tipe Cobb Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi ubikayu secara nyata dipengaruhi oleh luas lahan garapan, sedangkan pupuk dan tenaga kerja tidak berpengaruh secara nyata. Luas garapan dan penggunaan tenaga kerja belum mencapai efisiensi alokatif sedangkan penggunaan pupuk tidak efisien secara alokatif.
KAJIAN PERILAKU PETANI PEMBUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA DALAM KONSERVASI LAHAN PADA ZONA AGROEKOLOGI (ZAE) DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SERAYU DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS Pujiharto Pujiharto
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 11, No 1 (2009): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v11i1.973

Abstract

This research is aimed at: 1) studying the characteristics of horticultural plants farmers in agroecological zone of Serayu upper catchment area in Banyumas regency, measured by the age, formal education level, job status, the way of farming, farming experience, previous activities before farming, and the level of socio economics in the research area 2) investigating the role of horticultural plants farmers in agroecological zone of Serayu upper catchment area in Banyumas regency in the pattern of land use based on land conservation 3) indentifying the factors that influence the behavior of horticultural plants farmers in agroecological zone of Serayu upper catchment area in Banyumas regency in doing land conservation. The area of Banyumas regency is choosen as the area of research because it has agroecological zone that consists of upper, middle and lower zone along Serayu upper catchment area. Thirty horticultural plants farmers are selected randomly. They are interviewed to get data and information about land conservation behavior. The result of the research shows that the characteristics of horticultural plants farmers in agroecological zone around Serayu upper catchment area are: about 41 – 50 years old, mostly elementary school formal education, farming as the main job, self-farming, 16 – 20 year experience in farming, most of them do not have any previous activities before being farmers and their socio economical level can be categorized as low. The role of horticultural plants farmers in land conservation are: returning residue into the soil (recycling), using organic fertilizer, plant rotation, optimum water management, using high variety plants daptive to specific environment, controlling the pest and disesase by using IPM (Integrated Pest Management) principle, and the balance use of anorganic fertilizer. The factors that influence farmers’ behavior in land conservation are: belief, cultural values orientation, income, land size, attitude and knowledge about conservation. Key words : behavior, horticultural plant farmer, serayu upper catchment area