Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

GAMBARAN SELF-COMPASSION PADA MAHASISWA KEPERAWATAN TINGKAT SATU [DESCRIPTION OF SELF-COMPASSION IN FIRST YEAR NURSING STUDENTS] Meyliana Megawati Hartono; Monika Kristin Aritonang; Maya Ariska; Veronica Paula; Novita Susilawati Barus
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 8, No 2 (2020): December
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v8i2.3106

Abstract

Self-compassion is extending compassion to one’s self by seeing failure as a positive thing not to blame yourself. Compassion represents six main components, namely self-kindness, self-judgment, common humanity, isolation, mindfulness, and over identification. As a nursing student it is important to be able to apply self-compassion to herself before becoming a nurse. It can be seen that first year nursing students at Private University in west Indonesia come from various regions throughout Indonesia, where culture is one of the factors that affect the self-compassion they have. Research Objectives to determine the level of self-compassion in first- year nursing students at Private University in west Indonesia. This study uses quantitative descriptive design methods. The sampling technique used total sampling with a total of 216. The questionnaire used in this study is the Self-compassion Scale (SCS) with a total of 26 questions. The description of self-compassion possessed by first year nursing students at Private University in west Indonesia is categorized high (95%) so that it can be said that self-compassion possessed by first year nursing students can treat a person and yourself well and understand each person's shortcomings. The next researcher can conduct qualitative research to all nursing students and nurses to find out their self-compassion.BAHASA INDONESIA Self-compassion merupakan belas kasih kepada diri sendiri dengan memandang kegagalan sebagai perihal positif untuk tidak menyalahkan diri sendiri. Belas kasih memiliki enam komponen utama yaitu self-kindness, self-judgment, common humanity, isolation, mindfulness, dan over identification. Sebagai mahasiswa keperawatan penting untuk dapat menerapkan self-compassion pada dirinya sendiri, sebelum menjadi perawat. Dapat diketahui mahasiswa keperawatan tingkat satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat berasal dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dimana budaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi self-compassion yang dimiliki. Tujuan Penelitian untuk mengetahui tingkat self-compassion pada mahasiswa keperawatan tingkat satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 216 responden. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Self-compassion Scale (SCS) dengan jumlah 26 soal. Hasil Penelitian menunjukkan gambaran self-compassion yang dimiliki mahasiswa keperawatan tingkat satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat dikategorikan tinggi (95%) sehingga dapat dikatakan self-compassion yang dimiliki mahasiswa keperawatan tingkat satu dapat memperlakukan seseorang dan diri sendiri secara baik serta memahami kekurangan setiap orang. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian secara kualitatif kepada semua mahasiswa keperawatan maupun perawat untuk mengetahui self-compassion yang dimiliki. 
PERAN PSYCHOLOGICAL CAPITAL TERHADAP STUDENT ENGAGEMENT MAHASISWA KEPERAWATAN TINGKAT AKHIR [THE ROLE OF PSYCHOLOGICAL CAPITAL IN FINAL-YEAR STUDENT ENGAGEMENT] Veronica Paula; Fransisca I.R Dewi
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 8, No 1 (2020): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v8i1.2725

Abstract

Introduction: The quality of education is measured through satisfactory learning achievements. Student success in learning is assessed based on learning outcomes. Students need to increase their desire to learn, thus students need to increase involvement in the learning process. The desire to learn can be increased by developing psychological strengths that exist in students which can be incorporated in one variable called psychological capital. The purpose of this study is to determine the role of psychological capital in student engagement during their senior year as nursing students. Research methods: This study was conducted using quantitative correlation methodology. The instruments used in this study were the Academic Psychological Capital Questionnaire (A-PCQ) and the University Student Engagement Inventory (USEI). Participants in this study were 130 senior nursing students. The results of the study: The result shows that the dimensions of psychological capital has a significant role in the involvement of students. The different dimensions of psychological capital included in the analysis are: (1) self-efficacy (p-value = 0,000), (2) resilience (p-value = 0.019), (3) optimism (p-value = 0.016) and (4) expectations (p- value = 0.558). Recommendation: Researchers can explore the internal factors in senior nursing students that help them develop self-efficacy, hope, resilience, and optimism. These dimensions are necessary for nursing students' progress to advanced learning and improvement of their achievements. Researchers then need to examine the impact of psychological capital in influencing leadership effectiveness, teamwork, and readiness to change.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Pendahuluan: Mutu pendidikan diukur melalui prestasi belajar yang tinggi dan memuaskan merupakan dambaan setiap mahasiswa untuk membanggakan orang tua. keberhasilan mahasiswa dalam belajar dinilai berdasarkan hasil belajar. Mahasiswa perlu meningkatkan keinginan belajar, sehingga mahasiswa perlu meningkatkan keterlibatan dalam proses pembelajaran. Keinginan untuk belajar dapat ditingkatkan dengan mengembangkan kekuatan-kekuatan psikologis yang ada dalam diri mahasiswa yang tergabung dalam satu variabel yaitu psychological capital. Tujuan penelitian: untuk mengetahui peran psychological capital terhadap student engagement mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Metode penelitian: kuantitatif korelasi, alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Academic Psychological Capital Questionnaire (A-PCQ) dan University Student Engagement Inventory (USEI). Partisipan pada penelitian ini berjumlah 130 mahasiswa keperawatan tingkat akhir. Hasil penelitian: menunjukkan peranan yang siginifikan bahwa dimensi psychological capital memiliki peranan terhadap keterlibatan mahasiswa adalah Efikasi diri (p-value= 0,000), resilien (p-value = 0,019), dan optimis (p-value = 0,016) sedangkan harapan (p-value =0,558). Rekomendasi: Peneliti selanjutnya maka peneliti dapat menggali faktor yang berhubungan dengan melakukan tinjauan pada aspek yang berasal dalam diri yaitu psychological capital dan tinjauan faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa yaitu student engagement, pada mahasiswa keperawatan tingkat awal, untuk melihat peranan psychological capital dan student engagementnya. meneliti variable-variabel lain yang dapat diprediksi melalui psychological capital. Serta perlu menguji dampak dari psychological capital dalam memengaruhi efektivitas kepemimpinan, kerjasama tim, kesiapan untuk berubah.
GAMBARAN BODY IMAGE MAHASISWA DI SATU UNIVERSITAS SWASTA INDONESIA BAGIAN BARAT [BODY IMAGE OF THE STUDENT AT ONE PRIVATE UNIVERSITY IN WEST INDONESIA] Febri Yanto Lumele; Mishel Nelci Anone; Eirene Ivana Bee; Veronica Paula; Novita Susilawati Barus
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 9, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v9i1.3465

Abstract

Every student has different body image from other students if they are faced with the same object, from this differentiation so this will form a positive and negative body image. Appearance is very important for students because students are currently in age transition or experiencing changes in body shape so, body image is very important to be cared so that it can make more attractive and according with what we expected. Individuals who have negative body image perceptions continuously view distortedly about their physical form which can cause individuals to feel ashamed of their own bodies, experience depression, causing bulimia nervosa, even undergo plastic surgery to improve their body shape. This study aims to describe the body image of the student at one of the Private University in West Indonesian. The design that is used in this research is quantitative research with descriptive method which aims to see the body image of the student with convenience sampling. The sample in this study is 392 students. The instrument in this research is using the Body Shape Questionnaire (BSQ) measuring instrument. The data analysis technique that is used is univariate. Result showed that 82.9% of students had a positive body image and 17.1% of students had a negative body image. The researchers recommend that further researchers can study the factors that influence students about body image with qualitative research. BAHASA INDONESIA Setiap mahasiswa memiliki body image yang berbeda dengan mahasiswa yang lain jika dihadapkan pada objek yang sama, dari perbedaan inilah maka akan terbentuk body image yang positif dan negatif. Penampilan sangat penting bagi mahasiswa karena mahasiswa saat ini berada di usia transisi atau mengalami perubahan bentuk tubuh sehingga body image sangat penting untuk di perhatikan agar terlihat menarik dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Individu yang memiliki persepsi body image yang negative secara terus menerus memandang secara menyimpang mengenai bentuk fisiknya yang dapat menyebabkan individu merasa malu terhadap tubuhnya sendiri, mengalami depresi sehingga menimbulkan bulimia nervosa, bahkan melakukan bedah plastik untuk memperbaiki bentuk tubuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran body image mahasiswa di satu Universitas Swasta Indonesia Bagian Barat. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran body image mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel adalah convenience sampling. Sampel pada penelitian ini berjumlah 392 mahasiswa. Instrument dalam penelitian menggunakan kuesioner dengan alat ukur Body Shape Questionnaire (BSQ). Teknik analisis data yang digunakan adalah univariat. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa 82,9% mahasiswa memiliki body image yang positif dan 17,1% mahasiswa memiliki body image yang negatif. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat meneliti mengenai faktor yang memengaruhi mahasiswa tentang body image dengan penelitian kualitatif. 
Analisa Tingkat Kecemasan pada Tenaga Kesehatan pada Ruang Khusus Isolasi Covid 19 Veronica Paula; Maria Maxmila Yoche Arkianti; Kinanthi Lebdawicaksaputri
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 12 No 01 (2022): Issue Management: Vol 12 No 01 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia
Publisher : STIKIM Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.052 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v12i01.1582

Abstract

Background: This research is a literature study. PICOT framework is used as strategy to find journals using the keywords “anxiety AND nurses AND COVID-19”. The data sources used are the e-resources database of Indonesian National Library, Pub-med, and Google Scholar in the form of articles or journals. Objectives: This study aims to identify the factors that influence the anxiety of healthcare workers especially nurses during the COVID-19 outbreak. Methods: Inclusion criteria of this study are national and international journals from various databases and related with the research variables namely “Anxiety” and “Nurses for COVID-19 Patients” with article publication time frame in the last 5 years (2016-2021). The exclusion criteria for this study were national and international journals from various databases and not related with research variables; no intervention is given; not about “Anxiety” and “Nurses for COVID-19 Patients”; and the publication time of the article is more than 5 years. Results: Three databases are used: 119 articles found in National Library database; 358 from PubMed; and 836 from Google Scholar. After being disqualified regarding the year of publication for the last 5 years as well as duplication of articles, 327 articles are obtained, and finally, 6 articles that meet the criteria. Conclusion: From the final 6 articles found, most of the healthcare workers experienced anxiety. So, from literature review of 6 research journals, it can be concluded that healthcare workers experienced anxiety when treating patients with COVID-19 which related to additional working hours and workload as well as insufficiency of personal protective equipment.
Edukasi Pencegahan Tindakan Bullying Pada Anak Usia Sekolah Dasar Veronica Paula; Renova Oktarini br Sibuea; Kinanthi Lebdawicaksaputri; Edson Kasenda
Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat) Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat)
Publisher : Pustaka Galeri Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55382/jurnalpustakamitra.v2i2.204

Abstract

Tindakan bullying masalah yang umumnya terjadi pada anak-anak dan remaja dengan bervariasi kejadian yang terjadi, yang tindakan menggunakan kekuatan untuk menyakiti seseorang melalui perkataan dan perlakuan. Dampak dari tindakan bullying akan membuat depresi hingga bunuh diri, sehingga tindakan bullying ini akan membuat anak lebih beresiko menjadi korban. Tujuan edukasi ini dilakukan untuk dapat mempersiapkan siswa kelas 4 dan kelas 5 SD menghadapi pendidikan ke jenjang lebih tinggi sehingga siswa diharapkan mampu mengenali bullying, menyikapi bullying dengan baik, dan mencegah terjadinya bullying. Metode yang diawali dengan wawancara dengan kepala sekolah kemudian melalui media zoom untuk pertemuan tatap muka. Kegiatan ini terbagi menjadi tiga sesi yakni pre-test, pembelajaran, komitmen dan post-test. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat ini tingkat pengetahuan dari siswa kelas 4 dan 5 SD semakin baik yang ditunjukan dari hasil pre test dan post test meningkat mampu menjawab pertanyaan setelah pemberian materi tindakan pencegahan bullying. Kesimpulan dari PkM ini menambahkan pengetahuan kepada siswa tentang perilaku tindakan bullying, serta meningkatkan harga diri siswa menjadi seorang yang berharga dihadapan sesama dan Tuhan. Kata kunci: bullying, siswa sekolah dasar, pencegahan, tindakan
Deteksi Dini Dan Edukasi Kesehatan Pada Jemaat IHOP Mangga Besar Jakarta Belet Lydia Ingrit; Marisa Manik; Veronica Paula; Fransiska Ompusunggu; Tirolyn Panjaitan
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.591 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.292

Abstract

Jemaat gereja IHOP Mangga Besar merupakan salah satu komunitas yang berada di pusat kota dengan beragam karakteristik jemaat yang terdiri dari lansia, dewasa muda dan remaja. Karakteristik jemaat yang beragam dengan status ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah menjadi salah satu faktor kendala dalam meningkatkan status kesehatan mereka. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui status kesehatan jemaat IHOP Mangga Besar. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, pemeriksaan gula darah, kolesterol dan asam urat serta edukasi kesehatan dan pengobatan gratis. Hasil didapatkan jumlah jemaat yang hadir sebanyak 91 orang (52,7% perempuan dan 47,3% laki-laki) dengan kisaran usia 20 – 75 tahun. Masalah kesehatan yang terjadi adalah pre hipertensi sebanyak 24.2% (22 orang) dan hipertensi 19.8% (18 orang), underweight 8.7% (8 orang) dan overeweight 30.9% (28 orang), kolesterol tinggi sebanyak 14.3% (13 orang), asam urat tinggi 24.2% (22 orang) dan kadar gula darah darah yang tinggi sebanyak 5.4% (5 orang). Kesimpulan yang didapatkan sebagian dari jemaat IHOP memiliki status kesehatan yang rendah dan butuh untuk pemeriksaan lebih lanjut (berkelanjutan).
Manajemen Stres Dan Ansietas Warga Di Kelurahan Bencongan Indah Tangerang Maria Veronika Ayu Florensa; Veronica Paula; Yenni Sitanggang; Shinta Yuliana Hasibuan; Mega Tri Anggraini; Adventina Situngkir
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.643 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.303

Abstract

Mental health is a condition which person can develop physically, mentally, spiritually and social, and also able to contribute to his community. Individuals cannot be free from stress. If the stress not managed properly it can continue to become anxiety and other mental health problems. The 2018 Riskesdas data showed an increase in the number of psychosis sufferers from 1.7% to 7% per mile, increasing number also happened in depression suffers from 6 to 9% per mile. The number of depressed patients in Banten province reaches 8.7%. The high number of people with mental disorders from time to time requires action to promote and prevent mental disorders. The aims of this community service is to help people to understand the signs and symptoms of stress and anxiety and be able to practice the stress and anxiety management. The results of the activity were measured by comparing the score of the pre-test and post-test of the patient's knowledge before and after the administration of the material. As a result, there is an increase in people's knowledge regarding health, mental health, signs of symptoms of stress and anxiety. People are also able to practice the actions to manage stress and anxiety. This activity is expected to be carried out sustainably with the help of community cadres.
Edukasi Kesehatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Anak Sekolah Minggu HKBP PPGS Veronica Paula; Yenni Ferawati Sitanggang; Deborah Siregar; Evanny Indah; Dina Valentina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.723 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.322

Abstract

Clean and healthy life behavior (PHBS) is all health behavior that is done on awareness so that family members or family can help themselves in the field of health and play on active role in health activities in the community. Clean and healthy life behavior has 12 indicators; childbirth assisted by health personnel, exclusive ASI, weighing children every month, using clean water, washing hands with water and soap, using healthy latrines, eradicating larvae at home once a week, eating fruit and vegetables each day, do physical activity every day and do not smoke in the house. School-age children as the next generation of the nation should be given health education to provide good habits that improve the health of children and their families. Two things that was focused from those indicators were health education about a helathy teeth and mouth as well as hand hygiene. The result revealed that from 29 Sunday school children, there were 17 children (58.62%) had a healthy and clean tooth, four children (13.79%) undergone a tooth filling, six children were recommended to come to a dental clinic for futher treatment of their cavity and two children (6.89%) had their tooth extraction. From the result, it can be seen that more than half children have a healthy and good tooth.
Edukasi Kesehatan Dan Deteksi Dini Hipertensi, Kolesterol, Asam Urat Dan Diabetes Melitus Di Gereja HKBP PPGS Deborah Siregar; Yenni Ferawati Sitanggang; Veronica Paula
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.79 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.346

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang lainnya. World Health organization (WHO) menunjukkan bahwa dari 56.4 juta kematian yang terjadi ditahun 2015, sebanyak 39.5 juta (70%) kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM). HKBP Pos Parmingguan Gading serpong memiliki 120 jemaat yang terdiri dari anak-anak, remaja, dewasa dan lansia yang memiliki kebudayaan sumatera yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan yang berlemak dan asin. Beberapa jemaat mengaku memiliki tekanan darah yang tinggi dan gula darah yang tinggi serta jarang mengontrolkan dirinya ke tenaga kesehatan dan merasa tidak perlu jika tidak ada keluhan. Disamping itu, dua jemaat meninggal dunia akibat stroke yang diderita dalam tahun yang sama akibat hipertensi yang tidak terkontrol. Jemaat gereja HKBP PPGS belum pernah mendapatkan edukasi kesehatan terait topik sebelumnya. Tujuan dari PkM ini adalah memberikan edukasi kesehatan dan melakukan skrining dini terkait hipertensi, kolesterol dan diabetes melllitus. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan kesehatan serta penyuluhan kesehatan. Hasil yang didapatkan dari kegiatan ini adalah tercatat nya sebanyak 31 jemaat yang memiliki tekanan darah tinggi dalam kategori pre hipertensi sampai hipertensi tahap 2. Sebanyak 14 jemaat memiliki kolesterol diatas 200mg/dl, dan 6 orang mengalami gula darah yang tinggi (gula darah setelah makan >180mg/dl)
Pengingkatan Pengetahuan Warga tentang COVID-19 dengan Webinar: Update Informasi dan Dampak Psikologis Pandemi COVID-19 Dora Irene Purimahua; Riama Marlyn Sihombing; Veronica Paula; Kinanthi Lebdawicaksaputri; Anthina Dorthea Luturmas
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1462

Abstract

Pandemi COVID-19 sontak mengagetkan seluruh dunia termasuk Indonesia. Dalam situasi ini, kebutuhan akan informasi terkini terkait perkembangan penyakit, langkah pencegahan penyebaran, bahkan dampak psikologis pandemi COVID-19 menjadi kebutuhan yang dicari oleh masyarakat di Indonesia. Akses informasi secara online mulai dilakukan dimana-dimana demi tercapainya kebutuhan akan informasi terkini. Berbagai penyuluhan kesehatan secara online mulai dilakukan oleh intitusi pendidikan maupun kesehatan sebagai wujud partisipasi dalam program pemerintah untuk pengingkatan pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 serta dampak psikologis yang berpotensi untuk dialami masyarakat. Kegiatan webinar dengan tema update informasi dan dampak psikologis COVID-19 dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait kedua topik tersebut. Webinar melalui zoom meeting dihadiri oleh 145 peserta dari seluruh daerah di Indonesia. Uji Wilcoxon dilakukan untuk menilai perbedaan tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelaksanaan webinar. Hasil yang didapatkan adalah, terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan peserta sebelum dan setelah kegiatan webinar (p 0.001). Kegiatan berupa webinar disarankan untuk terus-menerus dilakukan sebagai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19.