Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGEMBANGAN KURIKULUM BIMBINGAN DAN KONSELING KOMPREHENSIF SMK DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Naharus Surur; Ulya Makhmudah; Agit Purwo Hartanto
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.731 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v6i2.2392

Abstract

Era revolusi industri 4.0 menuntut sumber daya manusia yang bermutu agar mampu bersaing dalam dunia kerja yang semakin kompetitif. Sehingga diperlukan ketrampilan dan kompetensi yang memadai dalam menghadapinya. Bimbingan dan konseling memiliki peran penting untuk membekali peserta didik, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan  (SMK)  sebagai upaya membimbing peserta didik agar menjadi insan yang terampil dan kompeten dalam mencapai kemandirian pribadi, sosial, karier dan belajar. Maka dari itu, dibutuhkan pengembangan kurikulum bimbingan dan konseling komprehensif untuk peserta didik SMK pada era revolusi industri 4.0 dengan tujuan menjadi acuan bagi guru bimbingan dan konseling dalam memberikan  layanan yang efektif dan efisien. Kurikulum ini akan  memuat: layanan dan tujuan setiap ranah, rumusan kompetensi tingkat kelas (standar yang kompeten peserta didik yang bisa diukur), rincian kegiatan yang harus dilakukan peserta didik dan konselor dalam satuan waktu. Pengembangan kurikulum menggunakan desain penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang sampai pada tahap uji ahli. Hasil dari pengujian yang menyatakan bahwa perhitungan yang layak untuk pembangunan pada tahap uji terbatas di penelitian tahun mendatang.___________________________________________________________________ The era of the industrial revolution 4.0 demands quality human resources to be able to compete in an increasingly competitive world of work. So that it requires adequate skills and competences in dealing with it. Guidance and counseling have an important role in equipping students, especially Vocational High Schools (SMK) as an effort to guide students to become skilled and competent individuals in achieving personal, social, career and learning independence. Therefore, it is necessary to develop a comprehensive guidance and counseling curriculum for vocational school students in the era of the industrial revolution 4.0 with the aim of being a reference for guidance and counseling teachers in providing effective and efficient services. This curriculum will contain: the services and objectives of each domain, the formulation of class level competencies (competent standards of measurable learners), details of activities that students and counselors must do in units of time. The curriculum development uses the research and development design of Borg and Gall which has reached the expert testing stage. The results of the test state that the calculations that are feasible for development at the test stage are limited to future research years.
Krisis Kasih Sayang, Kesepian Jiwa, dan Kesiapan Kematian pada Lansia di Panti Jompo Noviatun Puji Astuti; Asrowi Asrowi; Naharus Surur
Jurnal Psikoedukasi dan Konseling Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Psikoedukasi dan Konseling
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpk.v4i2.46027

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to describe the behavior of the crisis of affection, the loneliness of the soul, and readiness for death. This research uses a qualitative approach with a case study method at Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Subjects were taken using snowball sampling. Data collection techniques using observation, interviews, and document studies. The results showed that all behaviors that occurred in Y, S, and J regarding the problem of crisis of affection, mental loneliness, and readiness for death, were almost the same. Both have an attitude of indifference, disrespect, and disobedience to personal, family, environmental, and spiritual aspects and feel alienated. The factors that caused Y, S, and J to fall into this problem include internal factors (his desires, desires, and physical conditions that have begun to decline), external factors (closeness to family, lack of friends or relations due to lack of activities outside the orphanage). And economic factors (unfit for habitation and no money). The impacts that occur on Y, S, and J are low self-confidence, fear of being abandoned, problems with closeness with other people, isolation, not having friends, boredom, and always being shrouded in excessive anxiety and fear.Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan perilaku krisis kasih sayang, kesepian jiwa, kesiapan kematian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Pengambilan subjek menggunakan snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Semua perilaku yang terjadi pada Y, S, J terhadap masalah krisis kasih sayang, kesepian jiwa, dan kesiapan kematian, sebenarnya hampir sama. Sama-sama memiliki sikap tidak peduli, sikap tidak menghargai, dan sikap durhaka pada pribadi, keluarga, lingkungan, dan spiritual, serta  memiliki perasaan-perasaan terasing. Faktor-faktor yang menyebabkan Y, S, J terjerumus pada masalah tersebut antara lain faktor internal (keinginannya, hasratnya, dan kondisi fisik yang sudah mulai menurun), faktor eksternal (kedekatannya dengan keluarga, berkurangnya teman atau relasi akibat kurangnya aktifitas di luar panti) dan faktor ekonomi (rumah tidak layak huni dan tidak ada uang). Dampak yang terjadi pada Y, S, J yaitu kepercayaan diri rendah, takut ditelantarkan, masalah kedekatan bersama orang lain, isolasi, tidak mempunyai sahabat, bosan, dan selalu diselimuti rasa cemas dan takut berlebihan.
Harmonisasi Hubungan Guru Bimbingan dan Konseling dengan Orang Tua melalui Strategi Kolaborasi: Systematic Literature Review Ribut Purwaningrum; Naharus Surur; Asrowi Asrowi
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 12 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijgc.v12i1.74559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan telaah pada referensi primer mengenai kolaborasi dalam BK. Kolaborasi pada penelitian ini dibatasi antara guru BK dengan orangtua siswa dalam upaya mencegah munculnya masalah siswa di sekolah, serta upaya untuk melejitkan potensi siswa. Penelitian ini penting untuk dilakukan sebab kolaborasi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan siswa. Guru BK melakukan tugasnya di sekolah, dibantu dengan orangtua siswa yang melakukan monitoring kegiatan siswa di rumah dan di luar lingkungan sekolah. Referensi terkait kolaborasi antara guru BK dengan orangtua siswa belum tersedia secara sistematis, sehingga diperlukan upaya untuk merangkum literatur menjadi satu bahan kajian komprehensif. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan systematic literature review desain Kitchenham (2004). Tiga langkah utama dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: planning the review, conducting the review, dan reporting the review. Penelitian ini melibatkan 18 sumber referensi primer yang diperoleh dari artikel, jurnal, dan konferensi prosiding nasional dan internasional. Seluruh referensi dikumpulkan sesuai dengan karakteristik systematic literature review. Semua referensi tersebut digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah ditetapkan oleh tim peneliti. Hasil penelitian dibahas dalam bagian diskusi dan perlu ditindaklanjuti dengan melakukan penelitian-penelitian berikutnya. Rekomendasi penelitian yang perlu dilakukan adalah pelatihan pada guru BK dan orangtua siswa untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kesadaran dan keterampilan kolaborasi. Penelitian lain yang dapat dilakukan berdasarkan hasil systematic literature review adalah studi kualitatif tentang bagaimana pemaknaan kolaborasi dalam upaya meningkatkan potensi siswa dimiliki oleh guru BK dan orangtua siswa. This study aims to review primary references regarding collaboration in guidance and counseling. Collaboration in this research is delimited to the partnership between school counselors and students' parents in efforts to prevent student problems in school and to enhance student potential. This research is crucial because collaboration is a determining factor in student success. School counselors perform their duties at school, assisted by students' parents who monitor students' activities at home and outside the school environment. References related to collaboration between BK teachers and students' parents are not systematically available, thus necessitating an effort to synthesize the literature into a comprehensive study material. This systematic literature review follows the Kitchenham (2004) design, encompassing three main steps: planning the review, conducting the review, and reporting the review. This study involved 18 primary reference sources obtained from articles, journals, and national and international conference proceedings, all collected in accordance with the characteristics of a systematic literature review. All these references were utilized to address the research questions. The research findings are discussed and require further investigation through subsequent studies. Recommended research includes training for school counselors and students' parents to assess whether there is an enhancement in collaborative awareness and skills. Another potential avenue for research emerging from the systematic literature review results is a qualitative study on how school counselors and parents perceive efforts of enhancing student potential.
Peningkatan Kompetensi Guru BK Melalui Pengintegrasian STEAM Berbasis Neurosains Agus Tri Susilo; Ribut Purwaningrum; Naharus Surur; Asrowi Asrowi; Ma'rifatin Indah Kholili; Citra Tectona Suryawati; Adi Dewantoro
DEDIKASI: Community Service Reports Vol 5, No 2 (2023): DEDIKASI: Community Service Report - July
Publisher : FKIP Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/dedikasi.v5i2.66788

Abstract

The purpose of community service activities is to train guidance and counseling Teachers to integrateScience, Technology, Engineering, Art and Mathematics (STEAM) based on neuroscience in the implementation of guidance and counseling services in schools. The implementation of community service involves partners, namely counseling teachers in Boyolali Regency, a total of 50 people. The training activity was carried out 4 times the concept of the activity namely On Job Training 1, In Service Training 1, On Job Training 2 andIn Service Training 2 and equivalent to 40 Hours of Training. The data collection technique uses the Brammer & Shostrom evaluation instrument. Data analysis techniques using. Datapretest and posttest statistically analyzed using different tests (paired sample t-test). The result is the initial measurement (pretest) mastery of teacher competencies related to neuroscience-based STEAM by 48% while the final measurement (posttest) at 73%, so there is an increase in teacher competence due to training by 25%. These results show the commitment, hard work and desire to learn of the guidance and counseling teachers who are outstanding. Hope they can do it experiential learning in their respective schools so as to create many best practice which other guidance and counseling teachers can refer to.
Analisis Kebutuhan Media Cyber untuk Pelaksanaan Layanan Dasar Bimbingan Konseling Sesuai Karakter dan Budaya Peserta Didik Arif Taufiq Dani Abdillah; Naharus Surur; Agus Tri Susilo
Indonesian Research Journal on Education Vol. 3 No. 3 (2023): Vol. 3 No. 3 (2023): Page:
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v3i3.726

Abstract

Optimalisasi layanan dasar bimbingan dan konseling manjadi isu penting saat ini, karena layanan dasar memiliki peluang besar bagi guru bimbingan dan konseling untuk banyak memberikan bekal soft skill bagi peserta didik, namun demikian dibutuhkan terobosan guna optimalisasi layanan dsaar, yakni layanan dasar bebasis cyber, namun demikian belum diketahui secara pasti karakteristik media cyber yang dibutuhkan oleh guru BK untuk pelaksanan layanan dasar. Penelitian ini menggunakan tekhnik wawancara dalam pengumpulan data, dan subyek penelitiannya adalah guru BK dari empat wilayah besar di Indonesia yakni Jawa, Sumatra, Sulawesi dan Kalimantan. Hasil data faktual dri penelitian ini adalah dibutuhkan media cyber untuk layanan dasar, yang memiliki kepraktisan dalam pemanfaatan oleh guru BK, memiliki kemampuan meningkatkan daya dan pola fikir peserta didik, menjadikan peserta didik lebih antusias mengikuti layanan, memiliki efisiensi dan efektifitas pelaksanaan layanan, serta sesuai dengan selera Kecenderungan Selera Peserta Didik.