Angeline Hosana Zefany Tarigan
Universitas Sriwijaya

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

emahaman Nilai Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa SD Ditinjau Dari Status Ketiadaan Ayah Tarigan, Angeline Hosana Zefany
ANALITIKA Vol 8, No 1 (2016): ANALITIKA JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.992 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial siswa SD, apakah ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan prestasi belajar siswa SD, serta apakah ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar siswa SD. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode analisis Multivariate Anova (Manova). Subyek penelitian adalah siswa SD yang berjumlah 36 orang yang diketahui tidak memiliki ayah. Hasil analisis menunjukkan nilai F dan nilai signifikansi (nilai p) untuk variabel status ketiadaan ayah terhadap pemahaman nilai sosial adalah 0,844 dan 0,365. Karena nilai p > 0,05, maka hal ini berarti Ho1 diterima atau tidak ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial siswa SD. Nilai F dan nilai P untuk variabel status ketiadaan ayah terhadap prestasi belajar adalah 0,520 dan 0,476. Karena nilai p > 0,05, maka hal ini berarti Ho2 diterima atau tidak ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan prestasi belajar siswa SD. Nilai F dan nilai P untuk variabel status ketiadaan ayah terhadap pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar adalah 0,503 dan 0,609. Karena nilai p > 0,05, maka hal ini berarti Ho3 diterima atau tidak ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar siswa SD. Bisa juga disimpulkan bahwa ketiadaan ayah tidak memiliki hubungan dengan pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar siswa SD.
Peran Keluarga dalam Upaya Pencegahan Perilaku Seks Pranikah Remaja di Palembang Yeni Anna Appulembang; Nur Alam Fajar; Angeline Hosana Zefany Tarigan
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 11, No 2 (2019): ANALITIKA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v11i2.3001

Abstract

Seks pranikah pada remaja merupakan suatu fenomena yang semakin marak terjadi. Keluarga khususnya orangtua ikut berperan dalam upaya mencegah hubungan seksual pranikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran fungsi keluarga dalam upaya mencegah perilaku Seks Pranikah Remaja di Kota Palembang. Penelitian ini merupakan studi kausal kompartif. Subyek yang digunakan adalah siswa/siswi dari SMA dan SMK swasta X yang ada di kota Palembang. Jumlah subyek yang digunakan adalah 144 orang, subyek dipilih dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan ada dua yaitu fungsi keluarga dan perilaku seksual. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji regresi dengan menggunakan simple regression  dan menunjukkan nilai F hitung sebesar 0,001 dengan nilai p sebesar 0,971 > 0,05, artinya tidak terdapat peranan fungsi keluarga terhadap perilaku seksual pranikah remaja. Dengan demikian dapat sarankan agar diteliti lebih lanjut mengenai faktor lain yang berperan terhadap perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja. 
emahaman Nilai Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa SD Ditinjau Dari Status Ketiadaan Ayah Angeline Hosana Zefany Tarigan
Analitika: Jurnal Magister Psikologi UMA Vol 8, No 1 (2016): ANALITIKA JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/analitika.v8i1.853

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial siswa SD, apakah ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan prestasi belajar siswa SD, serta apakah ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar siswa SD. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode analisis Multivariate Anova (Manova). Subyek penelitian adalah siswa SD yang berjumlah 36 orang yang diketahui tidak memiliki ayah. Hasil analisis menunjukkan nilai F dan nilai signifikansi (nilai p) untuk variabel status ketiadaan ayah terhadap pemahaman nilai sosial adalah 0,844 dan 0,365. Karena nilai p > 0,05, maka hal ini berarti Ho1 diterima atau tidak ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial siswa SD. Nilai F dan nilai P untuk variabel status ketiadaan ayah terhadap prestasi belajar adalah 0,520 dan 0,476. Karena nilai p > 0,05, maka hal ini berarti Ho2 diterima atau tidak ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan prestasi belajar siswa SD. Nilai F dan nilai P untuk variabel status ketiadaan ayah terhadap pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar adalah 0,503 dan 0,609. Karena nilai p > 0,05, maka hal ini berarti Ho3 diterima atau tidak ada hubungan antara status ketiadaan ayah dengan pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar siswa SD. Bisa juga disimpulkan bahwa ketiadaan ayah tidak memiliki hubungan dengan pemahaman nilai sosial dan prestasi belajar siswa SD.
HUBUNGAN SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Fuji Rahmawati; Angeline Hosana Zefany Tarigan; Eka Yulia Fitri; Indra Prapto Nugroho
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.016 KB)

Abstract

AbstrakGejala sekunder yang biasa dirasakan oleh penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 adalah gangguantidur. Sleep hygiene merupakan suatu latihan atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi tidur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Sleep Hygiene terhadap kualitas tidur penderitaDiabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdengan rancangan korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 29 responden dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukur menggunakan kuesioner sleephygiene index (SHI) untuk mengukur skor sleep hygiene dan kuesioner Pittsburgh sleep quality index(PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Pearson ProductMoment. Hasil penelitian didapatkan skor rata-rata sleep hygiene adalah 15,79 dan skor rata-rata kualitastidur adalah 9,31. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sleephygiene dengan kualitas tidur penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya (p value =0,017). Diharapkan pada perawat komunitas yang ada di Puskesmas Indralaya yang salah satu perannyasebagai edukator, memasukkan teknik sleep hygiene dalam pendidikan kesehatan yang harus diberikanpada penderita DM tipe 2.Kata Kunci: Sleep hygiene, kualitas tidur, Diabetes Mellitus tipe 2AbstractA secondary symptom that is commonly felt by people with Diabetes Mellitus (DM) type 2 is sleepdisturbance. Sleep hygiene is an exercise or habit that can affect sleep. This study aims to determine thecorrelation between Sleep Hygiene and sleep quality of people with DM type 2 in the working area ofIndralaya Health Center. This study is a quantitative study with a correlational design through a crosssectional approach. The sample in this study amounted to 29 respondents and selected based on inclusioncriteria. Measuring instruments used the sleep hygiene index (SHI) questionnaire to measure sleephygiene scores and the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire to measure sleep quality.Data were then analyzed using the Pearson Product Moment test. The results showed an average score ofsleep hygiene was 15.79 and the average score of sleep quality was 9.31. The results of the bivariateanalysis showed that there was a significant relationship between sleep hygiene and the sleep quality ofpatients with Type 2 DM in the working area of Indralaya Health Center (p value = 0.017). It isimportant to the community health nurses at Indralaya Health Center, which one of the roles as aneducator, to include sleep hygiene techniques into health education that must be given to the people withtype 2 DM.Keywords: Sleep hygiene, sleep quality, Diabetes Mellitus type 2
BAGAIMANA RASA INGIN TAHU REMAJA DITINJAU DARI KEINGINAN UNTUK MENGAKTUALISASIKAN DIRI DALAM RUANG LINGKUP SEKOLAH Angeline Hosana Zefany Tarigan; Indra Prapto Nugroho
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 5, No 1 (2019): June
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.252 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v5i1.1697

Abstract

Remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar. Keingintahuan ini dapat menyebabkan remaja semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Rasa ingin tahu pada remaja juga merupakan bagian dari usaha untuk menjadi bermakna tidak hanya bagi dirinya sendiri melainkan juga orang lain. Saat rasa ingin tahu remaja sudah terpenuhi, maka remaja akan terdorong untuk mengaktualisasikan dirinya. Hal ini merupakan bagian dari kebutuhan eksistensi dari remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan rasa ingin tahu dengan keinginan untuk mengaktualisasikan diri pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana jumlah partisipan sebanyak 100 orang serta menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rasa ingin tahu dengan aktualisasi diri pada remaja dalam ruang lingkup sekolah (r = 0,581; p = 0,000). Artinya semakin tinggi rasa ingin tahu maka semakin tinggi kemampuan siswa untuk mengaktualisasikan dirinya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara rasa ingin tahu dengan keinginan untuk mengaktualisasikan diri pada remaja dalam ruang lingkup sekolah. Rasa ingin tahu yang besar menyebabkan individu berusaha mengumpulkan informasi baru dan penting untuk memaksimalkan potensi dalam diri sehingga mampu mengaktualisasikan dirinya._______________________________________________________________ Teenagers have great curiosity. This curiosity can cause teenagers become more motivated to be a better person than before. Curiosity in adolescents is also part of the effort to be meaningful not only for themselves but also for others. When a teenager's curiosity is fulfilled, the teenager will be encouraged to actualize himself. This is the part of the existence needs of adolescents. The purpose of this study is to explain the relationship between curiosity and the desire to actualize themselves in adolescents. This research is a quantitative correlational study where the number of participants is 100 people in which uses Self Actualization Activity Inventory (SAAI). This study uses a simple purposive sampling technique. The results showed that there was a relationship between curiosity and self-actualization in adolescents in the school scope (r = 0.581; p = 0,000). This means that the higher the curiosity, the higher the ability of students to actualize themselves. From this study it can be concluded that there is a significant relationship between curiosity and the desire to actualize themselves in adolescents in the scope of the school. Great curiosity causes individuals to try to gather new information and it is important to maximize the potential in themselves so they are able to actualize themselves.
PENGARUH STRESS MANAGEMENT TERHADAP RESILIENSI MAHASISWA SEMESTER AKHIR DI PALEMBANG Angeline Hosana Zefany Tarigan; Yeni Anna Appulembang; Indra Prapto Nugroho
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 7, No 1 (2021): June
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.951 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v7i1.4989

Abstract

Mahasiswa identik dengan seseorang yang berada pada jenjang pendidikan tinggi dimana biasanya memiliki beban tugas yang lebih besar daripada ketika menjadi seorang siswa. Apalagi jika mahasiswa sudah berada pada semester akhir. Beban dan tanggung jawab mereka akan lebih berat lagi karena ada tugas untuk menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana. Hal ini bisa menyebabkan mahasiswa mengalami stress. Mahasiswa yang mampu bertahan tentunya mempunyai sikap dalam menghadapi stress atau kecemasan yang mereka hadapi. Pada kondisi tertentu stressor akan menjadi lebih menyulitkan sehingga mahasiswa akan merasa usaha yang dilakukan tidak berhasil. Karena kesulitan inilah, diperlukan  teknik untuk mengelola stres yang disebut stress management. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh stress management terhadap resiliensi mahasiswa semester akhir di Palembang. Penelitian ini menggunakan metode rancangan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Pada pengujian regresi diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 < 0,05. Artinya hipotesis penelitian diterima dimana terdapat pengaruh stress management terhadap resiliensi mahasiswa semester akhir di Palembang.______________________________________________________________ College students have a large task and responsibilty, one of which is completing a final task. This task can cause students to experience stress. Under certain conditions the stressor will become more difficult and a technique is needed to manage stress called stress management. The purpose of this study was to determine the influence of management on the resilience of final semester college students in Palembang. The hypothesis in this study is that there is a significant effect of stress management on resilience. This study uses a causal associative quantitative research design method with simple random sampling technique and the number of samples is 190 subjects. Instruments of this research were stress management scale and the Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC 25) with 25 items. The results of the regression test obtained a significance value (p) of 0.000 <0.05. This means that the research hypothesis is accepted where there is an influence of stress management on the resilience of final semester students in Palembang. This study has limitations due to the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) in Palembang. So that data collection is carried out on student representatives from several campuses only. The researcher recommends that in future research, the sampling technique uses cluster sampling technique with a larger sample size so that it can represent all students in Palembang.
PERAN LITERASI KESEHATAN MENTAL TERHADAP INTENSITAS PERILAKU PENCARIAN PERTOLONGAN DI KALANGAN ANAK JALANAN KOTA PALEMBANG Indra Prapto Nugroho; Angeline Hosana Zefany Tarigan; Muhammad Zainal Fikri
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.818 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v6i2.3528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peran literasi kesehatan mental terhadap intensitas perilaku pencarian pertolongan pada anak jalanan di kota Palembang. Hipotesis penelitian ini adalah ada peran literasi kesehatan mental terhadap intensitas perilaku pencarian pertolongan. Penelitian ini menggunakan partisipan sebanyak 150 anak jalanan berusia 6-17 tahun yang masih memiliki keluarga dan bekerja di jalanan kota Palembang serta menggunakan 50 anak jalanan sebagai partisipan uji coba. Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala literasi kesehatan mental dan perilaku pencarian pertolongan yang mengacu pada alat ukur Mental Health Literacy Questionnare (MHLQ) oleh Campos, Dias, Palha, Duarte, dan Veiga (2016) serta proses perilaku pencarian pertolongan dari Liang, Goodman, Tummala-Narra, dan Weintraub (2005). Analaisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai R square = 0,307, F = 65,645, dan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental memiliki peran signifikan terhadap perilaku pencarian pertolongan. Dengan demikian, hipotesis penelitian dapat diterima, dimana kontribusi literasi kesehatan mental terhadap perilaku pencarian pertolongan ialah sebesar 30,7%.___________________________________________________________________ This study aims to determine whether there is a role of mental health literacy toward help seeking behaviour intensity among street children in Palembang City. The hypotheses is there is a role of mental health literacy toward help seeking behaviour intensity. This study used 200 street children as participants with age between 6-17 years old who still has family and works on the Palembang city’s street and also used 50 street children as trial participants. The sampling technique was incidental sampling. The measurements used mental health literacy and help seeking behaviour scale. The data analysis used simple linier regression. The result of regression shows the value of R square = 0,307, F=65,645, and p=0,000. This means that mental health literacy has a significant role toward help seeking behaviour intensity. Thus, the study hypotheses is accepted, which the contribution of mental health literacy toward help seeking behaviour intensity  is 30,7%.
Bagaimana Pendidikan di Mata Anak Jalanan : Menguji Peran Efikasi Diri Pada Perilaku Pencarian Pertolongan Akademik Indra Prapto Nugroho; Angeline Hosana Zefany Tarigan; Muhammad Zainal Fikri
Jurnal Psikologi Perseptual Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Psikologi Perseptual, 1 Juli 2022
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24176/perseptual.v7i1.6688

Abstract

Perilaku pencarian pertolongan akademik sangat di butuhkan sebagai upaya pencapaian keberhasilan proses belajar anak, terutama pada masalah Anak Jalanan yang perlu membagi waktu antara belajar dan bekerja. Faktor yang diduga dapat mempengaruhi perilaku pencarian pertolongan akademik ialah efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran efikasi diri terhadap perilaku pencarian pertolongan akademik di Kalangan Anak Jalanan. Partisipan penelitian ini menggunakan 100 partisipan Anak Jalanan yang berada di Kota Palembang dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam model skala likert yang teknik pengambilan partisipan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun variabel di dalam penelitian adalah efikasi diri dan perilaku pencarian pertolongan akademik. Kedua variabel ini akan di lakukan pengukuran menggunakan skala Likert yang di buat peneliti berdasarkan teori Bandura (1997) dengan dimensi efikasi diri, yaitu level, generality dan strength dan perilaku pencarian pertolongan akademik dari Pajares, Cheong, dan Oberman (2004) berdasarkan aspek Instrumental help seeking, executive help seeking, avoidance help seeking, dan perceived benefits of help seeking. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa efikasi diri memiliki peran terhadap perilaku pencarian pertolongan akademik pada anak jalanan. Tidak hanya itu perilaku pencarian pertolongan akademik dan efikasi diri anak jalanan terbilang berada di kategori rendah. Selain itu, ada perbedaan perilaku pencarian pertolongan akademik dan efikasi diri jika ditinjau berdasarkan usia ataupun tingkat pendidikan. Merekomendasikan penelitian selanjutnya untuk membahas perilaku pencarian pertolongan akademik didasari stigma sosial ataupun model pendekatan pembelajaran di kelas.
PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS X-TSM SMK NEGERI PUTERA ANDA BINJAI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Haidir Ali; Angeline Hosana Zefanya Tarigan; Ali Muryati
Jurnal Serunai Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 4 (2017): Jurnal Serunai Bimbingan dan Konseling
Publisher : STKIP Budidaya Binjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.989 KB) | DOI: 10.37755/jsbk.v6i4.65

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen dan dilakukan pada siswa kelas X-TSM SMK Putera Anda Binjai yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan informasi terhadap konsep diri siswa kelas X –TSM SMK Putera Anda Binjai  Tahun pelajaran 2016/2017. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala konsep diri. Dalam penelitian ini, ada dua kelas yang digunakan, dimana satu kelas sebagai kelompok eksperimen dan kelas yang lainnya sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberikan layanan informasi tentang konsep diri, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan layanan informasi. Skala diberikan sebanyak dua kali untuk masing-masing kelompok yaitu satu kali pre-test dan kemudian post-test. Hasil penelitian yang menggunakan uji-t independent sample menunjukkan bahwa nilai t sebesar 4,310 dan p<0,01. Artinya kelompok eksperimen memiliki perubahan yang signifikan dibanding dengan kelompok kontrol. Dengan demikian hipotesis penelitian ini diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara layanan informasi terhadap konsep diri siswa kelas X-TSM SMK Putera Anda Binjai Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai F sebesar 0,457 dimana nilai p>0,05. Artinya tidak ada varians antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Dengan kata lain variasi data pada kedua variabel kedua kelompok adalah sama. Dari hasil perhitungan juga dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (p) untuk kedua uji > 0,1, yang artinya data penelitian terdistribusi normal.kata kunci : layanan informasi, konsep diri
Menelisik Curiosity Dan Pengambilan Keputusan Mahasiswi Pengguna Kosmetik Pemutih Wajah Angeline Hosana Zefany Tarigan; Malinda Wijaya; Indra Prapto Nugroho; Yeni Anna Appulembang
Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman Vol 9, No 2 (2023): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jbkr.v9i2.12977

Abstract

The purpose of this study is to find out how curiosity with decision-making in student using facial whitening cosmetics.The hypothesis in this study is the existence of a relationship of curiosity with (1) vigilance. ( 2 ) hypervigilance, ( 3 ) buckpassing, (4) Procrastination in student using facial whitening cosmetics. The decision-making variable is measured using the standard scale mdmq (mann, et.al 1997), and the variable of curiosity was measured by developing a liquid model scale measurement based on the case theory, et.al (2004). Data analysis carried out using a technique which showed that gave pearson product with vigilance show curiosity value significantly by 0,000 ( p<0,05 ) of r = 0,315 which means having a positive relationship.Curiosity and the next hypervigilance showed significantly by 0,000 ( p<0,05 ) of r = -0,307 which means having a negative.The third dimension with buckpassing show curiosity value significantly by 0,000 ( p<0,05 ) of r = -0,311 which means having negative relationship.And the last dimension with procrastination show curiosity value significantly by 0,003 ( p<0,05 ) of r = -0,158 which means having negative relationship. _____________________________________________________________Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana curiosity dengan pengambilan keputusan pada mahasiswi pengguna kosmetik pemutih wajah. Hipotesis dalam penelitian ini ialah adanya hubungan curiosity dengan pengambilan keputusan (1) vigilance, (2) hypervigilance, (3) buckpassing, (4) procrastination) pada wanita pengguna kosmetik pemutih wajah. Variabel pengambilan keputusan diukur dengan menggunakan skala baku MDMQ (Mann, dkk, 1997) dan variabel curiosity diukur dengan mengembangkan alat ukur skala model likert berdasarkan teori Kashdan, dkk (2004). Analisis data dilakukan menggunakan teknik korelasi pearson product moment yang menunjukan bahwa curiosity dengan vigilance menunjukan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai r = 0,315 yang berarti memiliki hubungan positif. Selanjutnya curiosity dan hypervigilance menunjukan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai r = -0,307 yang berarti memiliki hubungan negatif. Dimensi ketiga curiosity dengan buckpassing menunjukan nilai signifikan sebesar 0,000 (p<0,05) dengan nilai r = -0,311 yang berarti memiliki hubungan negatif. Dan dimensi terakhir curiosity dengan procrastination menunjukan nilai signifikan sebesar 0,003 (p<0,05) dengan nilai r = -0,158 yang berarti memiliki hubungan negatif.