Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

“Saya bersyukur setiap saat” : Bagaimana Kebersyukuran Berhubungan dengan Aktualisasi Diri Nugroho, Indra Prapto; Fatiyyah, Titi
Indigenous Vol. 4 No. 1, 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i1.7077

Abstract

Kondisi lingkungan yang bersifat heterogen terkadang memperhambat mahasiswa perantauan untuk melakukan aktualisasi diri. Pencapaian aktualisasi diri diduga memudahkan mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri guna mencapai kesehatan psikologis. Salah satu indikator dalam proses aktualisasi diri ialah memberikan apresiasi dan pemaknaan arti hidup yang dapat diprediksikan oleh rasa bersyukur. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui ada atau tidaknya hubungan rasa bersyukur dengan kemampuan mahasiswa perantuan melakukan proses aktualisasi diri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional dengan populasi adalah mahasiswa perantauan yang berada disalah satu Universitas di Kota Palembang. Instrumen penelitian menggunakan Self-Actualization Activity Inventory (SAAI) dan The Inventory Of Undergraduates Gratitude (IUG). Hasil pengujian data menunjukan bahwa ada hubungan antara kebersyukuran dengan kemampuan aktualisasi diri pada mahasiswa perantauan (r = 0,460; p = 0,000). Kata Kunci : Aktualisasi Diri, Kebersyukuran, Mahasiswa Perantauan
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF UNTUK INOVASI Hesty Heryani; Agung Cahyo Legowo; Indra Prapto Nugroho
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 30 No. 3 (2020): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24961/j.tek.ind.pert.2020.30.3.290

Abstract

Changes are very fast and full of uncertainty, such as the current condition of COVID-19, which makes it very difficult for supply chain managers even though they already have a very good regularity. Changes in consumer preferences are very fast and even difficult to predict. The purpose of research and development was to identify the factors that influence the performance and competitiveness of the creative industry for innovation. It needed to be informed that the development strategy was not only providing information, availability of goods, money, and innovation, but there were pluses in terms of developing knowledge, knowing the strength map, implementing efficiency accompanied by value. Analysis of Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats (SWOT) was used in determining alternative strategies, while the analysis focus strategy used the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) method by considering the Total Attractiveness Scores obtained. For this reason, the potential and challenges in a series of processes (transformation activities and transaction activities) of a product must be carefully scrutinized, so that added value can be created at each stage. The results of the SWOT analysis resulted in five alternative strategies, which were then followed by a QSPM analysis to obtain the total attractiveness scores. The results of the analysis gave the highest total value on the importance of potential resource availability with a value of 15.862 followed by the second to fifth order, the need to understand rapid market changes (14.840), build partnerships (14.646), standardized and sustainable products (14.123) and develop efficiency principles for competitiveness (12.288), respectively. Recommendations are given that resource potential and rapid response to market demands in addition to the other three factors should be considered in the development strategy for innovation in creative industries. Keyword: COVID-19, innovation, SWOT, QSPM, total attractiveness scores
PEMBELAJARAN APRESIASI DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG Ayu Purnamasari; Ni Nyoman Wetty Suliani; Mulyanto Widodo
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Vol 1, No 6 (2013)
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.083 KB)

Abstract

The problem presented in this research was how is the learning process of drama appreciation at the eleven grade students of SMAN 16 Bandar Lampung in academic year of 2012/2013. Based on the problem above, the objective of this research was to describe the learning process of drama appreciation including planning, implementation, and evaluation of drama appreciation. Based on this research, lesson plans designed by teachers already meet the criteria specified lesson plan. However, there are still shortcomings in the formulation of learning objectives and time allocation. Implementation of learning that form of teacher activity in the classroom consists of preliminary activities, core activities, and closing activities. Students activities in implementation of learning drama appreciation consists of visual activity, verbal activity, the activity of listening, moving activity, mental activity and emotional activity. Assessment of student learning outcomes is conducted by the teacher performance appraisal or deed.Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran apresiasi drama siswa kelas XI SMA Negeri 16 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran apresiasi drama meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran apresiasi drama. Berdasarkan hasil penelitian, perencanaan pembelajaran yang dirancang oleh guru sudah memenuhi kriteria Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang ditentukan. Namun, masih terdapat kekurangan pada perumusan tujuan pembelajaran dan alokasi waktunya. Pelaksanaan pembelajaran yang berupa aktivitas guru dalam kelas terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi drama terdiri atas aktivitas visual, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas bergerak, aktivitas mental, dan aktivitas emosi. Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan oleh guru ialah penilaian perbuatan atau unjuk kerja.Kata kunci: apresiasi, drama, pembelajaran. 
“Saya bersyukur setiap saat” : Bagaimana Kebersyukuran Berhubungan dengan Aktualisasi Diri Indra Prapto Nugroho; Titi Fatiyyah
Indigenous Vol 4, No 1 (2019): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v4i1.7077

Abstract

Kondisi lingkungan yang bersifat heterogen terkadang menghambat mahasiswa perantauan untuk mencapai aktualisasi diri. Salah satu indikator dalam mencapai aktualisasi diri ialah memberikan  apresiasi dan pemaknaan arti hidup yang dapat diprediksikan oleh rasa bersyukur. Tujuan dari penelitian  ini adalah untuk mengetahui hubungan rasa bersyukur dengan aktualisasi diri pada mahasiswa perantuan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional. Subjek penelitian diambil dengan teknik incidental sampling dan didapatkan sebanyak 104 mahasiswa perantauan yang berada di salah satu Universitas di Kota Palembang. Instrumen penelitian menggunakan Self-Actualization Activity Inventory (SAAI) dan The Inventory of Undergraduates Gratitude (IUG). Hasil pengujian data dengan menunjukan bahwa ada hubungan positif antara kebersyukuran dengan aktualisasi diri pada mahasiswa perantauan (r= 0,460; p= 0,000). Temuan ini menjelaskan bahwa dalam mencapai aktualisasi diri memerlukan penghargaan terhadap kehidupan dan pengalaman. Kata Kunci : Aktualisasi Diri, Kebersyukuran, Mahasiswa PerantauanThe heterogenity of environmental conditions sometimes prevent overseas students from achieving self-actualization. One indicator in achieving self-actualization is giving appreciation and meaning of life that can be predicted by gratitude. The purpose of this study is to find out the relationship between gratitude and self-actualization in student assistance. This study uses a correlational quantitative method with accidental sampling technique. The research subjects were 104 overseas students who were at one of Universities in Palembang City. The research instrument uses a Self-Actualization Activity Inventory (SAAI) and The Inventory of Undergraduates Gratitude (IUG). The result of testing the data shows that there is a positive relationship between gratitude and self-actualization in overseas students (r= 0.460; p= 0.000). This finding explains that achieving self-actualization requires appreciation of life and experience.Keywords:college students; gratitude; self actualization
HUBUNGAN SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Fuji Rahmawati; Angeline Hosana Zefany Tarigan; Eka Yulia Fitri; Indra Prapto Nugroho
Proceeding Seminar Nasional Keperawatan Vol 5, No 1 (2019): Proceeding Seminar Nasional Keperawatan 2019
Publisher : Proceeding Seminar Nasional Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.016 KB)

Abstract

AbstrakGejala sekunder yang biasa dirasakan oleh penderita Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 adalah gangguantidur. Sleep hygiene merupakan suatu latihan atau kebiasaan yang dapat mempengaruhi tidur.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Sleep Hygiene terhadap kualitas tidur penderitaDiabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatifdengan rancangan korelasional melalui pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 29 responden dan dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukur menggunakan kuesioner sleephygiene index (SHI) untuk mengukur skor sleep hygiene dan kuesioner Pittsburgh sleep quality index(PSQI) untuk mengukur kualitas tidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Pearson ProductMoment. Hasil penelitian didapatkan skor rata-rata sleep hygiene adalah 15,79 dan skor rata-rata kualitastidur adalah 9,31. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara sleephygiene dengan kualitas tidur penderita DM Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Indralaya (p value =0,017). Diharapkan pada perawat komunitas yang ada di Puskesmas Indralaya yang salah satu perannyasebagai edukator, memasukkan teknik sleep hygiene dalam pendidikan kesehatan yang harus diberikanpada penderita DM tipe 2.Kata Kunci: Sleep hygiene, kualitas tidur, Diabetes Mellitus tipe 2AbstractA secondary symptom that is commonly felt by people with Diabetes Mellitus (DM) type 2 is sleepdisturbance. Sleep hygiene is an exercise or habit that can affect sleep. This study aims to determine thecorrelation between Sleep Hygiene and sleep quality of people with DM type 2 in the working area ofIndralaya Health Center. This study is a quantitative study with a correlational design through a crosssectional approach. The sample in this study amounted to 29 respondents and selected based on inclusioncriteria. Measuring instruments used the sleep hygiene index (SHI) questionnaire to measure sleephygiene scores and the Pittsburgh sleep quality index (PSQI) questionnaire to measure sleep quality.Data were then analyzed using the Pearson Product Moment test. The results showed an average score ofsleep hygiene was 15.79 and the average score of sleep quality was 9.31. The results of the bivariateanalysis showed that there was a significant relationship between sleep hygiene and the sleep quality ofpatients with Type 2 DM in the working area of Indralaya Health Center (p value = 0.017). It isimportant to the community health nurses at Indralaya Health Center, which one of the roles as aneducator, to include sleep hygiene techniques into health education that must be given to the people withtype 2 DM.Keywords: Sleep hygiene, sleep quality, Diabetes Mellitus type 2
HUBUNGAN KETERLIBATAN SISWA DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMA X KERTAPATI Juliani Dwi Putri; Indra Prapto Nugroho; Marisya Pratiwi
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 5, No 2 (2019): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.529 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v5i2.2325

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keterlibatan siswa dengan kenakalan remaja pada siswa SMA X Kertapati. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada hubungan antara keterlibatan siswa dengan kenakalan remaja pada siswa SMA X Kertapati. Adapun subjek penelitian yang digunakan ialah siswa SMA X Kertapati berjumlah 205 orang. Keterlibatan siswa dan kenakalan remaja diukur dengan skala keterlibatan siswa dan kenakalan remaja berlandaskan aspek keterlibatan siswa dari Fredericks, Blumenfeld dan Paris (2004) dan aspek kenakalan remaja dari Sarwono (2016). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara keterlibatan siswa dengan kenakalan remaja pada siswa SMA X Kertapati dengan nilai r = -0,727, dan p = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan siswa memiliki hubungan yang sangat kuat, negatif, dan signifikan dengan kenakalan remaja. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan dapat di terima
BAGAIMANA RASA INGIN TAHU REMAJA DITINJAU DARI KEINGINAN UNTUK MENGAKTUALISASIKAN DIRI DALAM RUANG LINGKUP SEKOLAH Angeline Hosana Zefany Tarigan; Indra Prapto Nugroho
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 5, No 1 (2019): June
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.252 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v5i1.1697

Abstract

Remaja memiliki rasa ingin tahu yang besar. Keingintahuan ini dapat menyebabkan remaja semakin termotivasi untuk menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Rasa ingin tahu pada remaja juga merupakan bagian dari usaha untuk menjadi bermakna tidak hanya bagi dirinya sendiri melainkan juga orang lain. Saat rasa ingin tahu remaja sudah terpenuhi, maka remaja akan terdorong untuk mengaktualisasikan dirinya. Hal ini merupakan bagian dari kebutuhan eksistensi dari remaja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan rasa ingin tahu dengan keinginan untuk mengaktualisasikan diri pada remaja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana jumlah partisipan sebanyak 100 orang serta menggunakan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara rasa ingin tahu dengan aktualisasi diri pada remaja dalam ruang lingkup sekolah (r = 0,581; p = 0,000). Artinya semakin tinggi rasa ingin tahu maka semakin tinggi kemampuan siswa untuk mengaktualisasikan dirinya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara rasa ingin tahu dengan keinginan untuk mengaktualisasikan diri pada remaja dalam ruang lingkup sekolah. Rasa ingin tahu yang besar menyebabkan individu berusaha mengumpulkan informasi baru dan penting untuk memaksimalkan potensi dalam diri sehingga mampu mengaktualisasikan dirinya._______________________________________________________________ Teenagers have great curiosity. This curiosity can cause teenagers become more motivated to be a better person than before. Curiosity in adolescents is also part of the effort to be meaningful not only for themselves but also for others. When a teenager's curiosity is fulfilled, the teenager will be encouraged to actualize himself. This is the part of the existence needs of adolescents. The purpose of this study is to explain the relationship between curiosity and the desire to actualize themselves in adolescents. This research is a quantitative correlational study where the number of participants is 100 people in which uses Self Actualization Activity Inventory (SAAI). This study uses a simple purposive sampling technique. The results showed that there was a relationship between curiosity and self-actualization in adolescents in the school scope (r = 0.581; p = 0,000). This means that the higher the curiosity, the higher the ability of students to actualize themselves. From this study it can be concluded that there is a significant relationship between curiosity and the desire to actualize themselves in adolescents in the scope of the school. Great curiosity causes individuals to try to gather new information and it is important to maximize the potential in themselves so they are able to actualize themselves.
PENGARUH STRESS MANAGEMENT TERHADAP RESILIENSI MAHASISWA SEMESTER AKHIR DI PALEMBANG Angeline Hosana Zefany Tarigan; Yeni Anna Appulembang; Indra Prapto Nugroho
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 7, No 1 (2021): June
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.951 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v7i1.4989

Abstract

Mahasiswa identik dengan seseorang yang berada pada jenjang pendidikan tinggi dimana biasanya memiliki beban tugas yang lebih besar daripada ketika menjadi seorang siswa. Apalagi jika mahasiswa sudah berada pada semester akhir. Beban dan tanggung jawab mereka akan lebih berat lagi karena ada tugas untuk menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana. Hal ini bisa menyebabkan mahasiswa mengalami stress. Mahasiswa yang mampu bertahan tentunya mempunyai sikap dalam menghadapi stress atau kecemasan yang mereka hadapi. Pada kondisi tertentu stressor akan menjadi lebih menyulitkan sehingga mahasiswa akan merasa usaha yang dilakukan tidak berhasil. Karena kesulitan inilah, diperlukan  teknik untuk mengelola stres yang disebut stress management. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh stress management terhadap resiliensi mahasiswa semester akhir di Palembang. Penelitian ini menggunakan metode rancangan penelitian kuantitatif asosiatif kausal. Pada pengujian regresi diperoleh nilai signifikansi (p) sebesar 0,000 < 0,05. Artinya hipotesis penelitian diterima dimana terdapat pengaruh stress management terhadap resiliensi mahasiswa semester akhir di Palembang.______________________________________________________________ College students have a large task and responsibilty, one of which is completing a final task. This task can cause students to experience stress. Under certain conditions the stressor will become more difficult and a technique is needed to manage stress called stress management. The purpose of this study was to determine the influence of management on the resilience of final semester college students in Palembang. The hypothesis in this study is that there is a significant effect of stress management on resilience. This study uses a causal associative quantitative research design method with simple random sampling technique and the number of samples is 190 subjects. Instruments of this research were stress management scale and the Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC 25) with 25 items. The results of the regression test obtained a significance value (p) of 0.000 <0.05. This means that the research hypothesis is accepted where there is an influence of stress management on the resilience of final semester students in Palembang. This study has limitations due to the implementation of Large-Scale Social Restrictions (PSBB) in Palembang. So that data collection is carried out on student representatives from several campuses only. The researcher recommends that in future research, the sampling technique uses cluster sampling technique with a larger sample size so that it can represent all students in Palembang.
PERAN LITERASI KESEHATAN MENTAL TERHADAP INTENSITAS PERILAKU PENCARIAN PERTOLONGAN DI KALANGAN ANAK JALANAN KOTA PALEMBANG Indra Prapto Nugroho; Angeline Hosana Zefany Tarigan; Muhammad Zainal Fikri
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 6, No 2 (2020): December
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.818 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v6i2.3528

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peran literasi kesehatan mental terhadap intensitas perilaku pencarian pertolongan pada anak jalanan di kota Palembang. Hipotesis penelitian ini adalah ada peran literasi kesehatan mental terhadap intensitas perilaku pencarian pertolongan. Penelitian ini menggunakan partisipan sebanyak 150 anak jalanan berusia 6-17 tahun yang masih memiliki keluarga dan bekerja di jalanan kota Palembang serta menggunakan 50 anak jalanan sebagai partisipan uji coba. Teknik sampling yang digunakan adalah insidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala literasi kesehatan mental dan perilaku pencarian pertolongan yang mengacu pada alat ukur Mental Health Literacy Questionnare (MHLQ) oleh Campos, Dias, Palha, Duarte, dan Veiga (2016) serta proses perilaku pencarian pertolongan dari Liang, Goodman, Tummala-Narra, dan Weintraub (2005). Analaisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil analisis regresi menunjukkan nilai R square = 0,307, F = 65,645, dan p = 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental memiliki peran signifikan terhadap perilaku pencarian pertolongan. Dengan demikian, hipotesis penelitian dapat diterima, dimana kontribusi literasi kesehatan mental terhadap perilaku pencarian pertolongan ialah sebesar 30,7%.___________________________________________________________________ This study aims to determine whether there is a role of mental health literacy toward help seeking behaviour intensity among street children in Palembang City. The hypotheses is there is a role of mental health literacy toward help seeking behaviour intensity. This study used 200 street children as participants with age between 6-17 years old who still has family and works on the Palembang city’s street and also used 50 street children as trial participants. The sampling technique was incidental sampling. The measurements used mental health literacy and help seeking behaviour scale. The data analysis used simple linier regression. The result of regression shows the value of R square = 0,307, F=65,645, and p=0,000. This means that mental health literacy has a significant role toward help seeking behaviour intensity. Thus, the study hypotheses is accepted, which the contribution of mental health literacy toward help seeking behaviour intensity  is 30,7%.
MEMAHAMI RASA INGIN TAHU REMAJA DITINJAU BERDASARKAN JENIS KELAMIN Indra Prapto Nugroho
JURNAL BIMBINGAN DAN KONSELING AR-RAHMAN Vol 5, No 1 (2019): June
Publisher : UPT Publikasi dan Pengelolaan Jurnal Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.609 KB) | DOI: 10.31602/jbkr.v5i1.1675

Abstract

Abstrak  Rasa ingin tahu diprediksi membantu remaja terus belajar dan tumbuh kembang didalam kehidupan. Rasa ingin tahu dapat digambarkan melalui sikap antusias remaja dengan mengamati, mendengar, mencari, dan menggali informasi untuk memperoleh kepastian akan kebenaran. Keingintahuan mengakibatkan remaja mendapatkan informasi baru yang memungkin remaja memiliki keyakinan dan termotivasi untuk mengeksplorasi lebih jauh perihal keingintahuannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rasa ingin tahu remaja ditinjau berdasarkan jenis kelamin. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif komparatif dengan menggunakan uji beda dengan penentuan sampel yang digunakan pada penelitian ini harus disesuaikan dengan tujuan peneliti yakni termasuk dalam kategori remaja akhir dengan jumlah partisipan sebanyak 50 remaja laki-laki dan 50 remaja perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan Curiosity and Exploration Inventory yang diadaptasi oleh Kashdan, Rose & Finchan (2004) dengan model skala Likert yang dianalisa menggunakan uji hipotesis independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t 2,088 dan uji signifikansi menunjukkan 0,004 < 0,05 artinya ada perbedaan rasa ingin tahu yang signifikan antara remaja laki-laki dan perempuan. __________________________________________________________ Abstract Curiosity is predicted, helping teenagers continue to learn and grow in life. Curiosity can be illustrated through the enthusiasm of teenagers by observing, listening, searching, and digging for information to obtain certainty about the truth. Curiosity causes teenagers to get new information that allows them to have confidence and be motivated to explore further about their curiosity. The purpose of this study was to determine differences in curiosity of teenagers by gender. The method used is a comparative quantitative approach using a different test with the determination of the sample used in this study must be adjusted to the objectives of the researcher that is included in the category of late teenagers with the number of participants is 50 boys and 50 girls. The data collection in this study was using the Curiosity and Exploration Inventory which was adapted by Kashdan, Rose & Finchan (2004) with a Likert scale model analyzed using hypothesis testing independent sample t-test. The results showed that the value of t was 2.088 and the significance test showed 0.004 <0.05, meaning there is a significant difference in curiosity between boys and girls.