Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Pengurangan Risiko Bencana Banjir di DAS Ciliwung Priyanka Prajna Paramitha; Rudy P. Tambunan; Tito Latif Indra
IJEEM - Indonesian Journal of Environmental Education and Management Vol 5 No 2 (2020): IJEEM: Indonesian Journal of Environmental Education and Management, Volume 5 Nom
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1091.631 KB) | DOI: 10.21009/IJEEM.052.01

Abstract

Laju pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang tinggi menyebabkan kompleksitas permasalahan lingkungan, salah satunya adalah permasalahan banjir. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi mendesak ruang-ruang terbuka hijau dan sempadan sungai berubah menjadi wilayah-wilayah yang padat dengan permukiman seperti yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Ancaman bencana banjir, kondisi sosial dan ekonomi serta pembangunan infrastruktur dari hulu sampai dengan hilir DAS Ciliwung semakin meningkatkan risiko bencana banjir di DAS Ciliwung. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ancaman bencana banjir, kerentanan (sosial dan ekonomi), kapasitas daerah dan masyarakat di DAS Ciliwung, menganalisis risiko bencana banjir di DAS Ciliwung, menganalisis alternatif pengurangan risiko bencana banjir di DAS Ciliwung. Metode yang digunakan dalam riset ini adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data sekunder, data primer melalui pengisian kuesioner oleh pemangku kepentingan/Instansi dan penduduk yang terdampak banjir di DAS Ciliwung. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif-kuantitatif dan analisis AHP untuk menentukan pemilihan alternatif pengurangan risiko bencana banjir. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat ancaman bencana banjir di DAS Ciliwung baik di segmen tengah maupun di segmen hilir berada dikategori tinggi. Selain ancaman bencana banjir, tingkat kerentanan sosial ekonomi di DAS Ciliwung juga termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan dari sisi kapasitas masyarakat dan daerah, kapasitas masyarakat dan daerah pada segmen hilir lebih siap dibandingkan dengan masyarakat yang berada di segmen tengah. Tetapi walaupun kapasitas pada segmen hilir lebih siap, tidak dapat mengurangi risiko bencana banjir yang tinggi. Permasalahan tingginya risiko bencana banjir diatasi melalui alternatif pengurangan risiko bencana. Berdasarkan hasil AHP, maka diperoleh prioritas alternatif dengan bobot tertinggi yaitu peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana.
Sustainable Development Assessment on North Jakarta using Indicators and PLS-SEM Lilyana Lilyana; Naufal Sanca Lovandhika; Rudy P. Tambunan; Suyud Warno Utomo; Teuku Yuri M. Zagloel; Lina Gozali
Indonesian Journal of Energy Vol 2 No 1 (2019): Indonesian Journal of Energy
Publisher : Purnomo Yusgiantoro Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33116/ije.v2i1.35

Abstract

Indonesia, as the second longest coastline country in the world, contain a huge coastal area need to be managed. One way to manage coastal area is using monitoring systems, yet none of them has been effectively implemented in Indonesia. This research attempts to develop monitoring system using indicators. There were 105 indicators that chosen from references. Each of the indicators were filtered by scoring method and then be processed using PLS-SEM resulting 9 indicators and sustainability development monitoring model. Coastal Area of North Jakarta has been chosen as area to implementing the model since that area are dynamics and growing rapidly. Based on the model, coastal area of North Jakarta has good economic condition (62.2%), medium social condition (46.7%), and bad natural environment condition (38%). Sustainable development seems quite implemented in this area since the balance of Economic-Social-Natural Environment was on the medium and balanced category. By using GIS can be seen that the development that occurred in west side study area are better than middle or east side.
KAJIAN METEOROLOGI TRANSMISI COVID-19 DI PROVINSI DKI JAKARTA Abdullah Ali; Mangapul P. Tambunan; Rudy P. Tambunan
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 22 No. 1 (2021): June 2021
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v22i1.4627

Abstract

Intisari Akhir tahun 2019 menjadi awal dari menyebarnya Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) ke seluruh dunia. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Cina karena banyaknya pasien dengan gejala pneumonia, yang diduga berasal dari pasar seafood di Wuhan. Sejak tanggal 2 Maret 2020, kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Provinsi DKI Jakarta, dan menjadi kasus pertama di Indonesia. Hingga bulan Desember 2020, kasus positif  Covid-19 terus mengalami kenaikan. Banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui sifat virus, transmisi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi transmisinya, salah satunya adalah faktor meteorologi. Hasil penelitian di Cina dan Iran yang merupakan negara sub tropis menunjukkan bahwa unsur temperatur dan kelembaban relatif memiliki kaitan dengan penambahan jumlah kasus positif. Begitu juga hasil penelitian di Brazil yang merupakan negara tropis menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara intensitas radiasi matahari dengan kasus positif. Di Indonesia, penelitian mengenai pengaruh faktor meteorologi terhadap transmisi Covid-19 belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji transmisi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta dari sudut pandang meteorologi. Hasil kajian dari data selama 6 bulan menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara unsur-unsur meteorologi dengan transimisi Covid-19 di Provinsi DKI Jakarta. Distribusi spasial kenaikan kasus harian tidak mengikuti pola perubahan angin, dan nilai koefisien korelasi Pearson untuk unsur kelembaban, temperatur, dan intensitas radiasi matahari memiliki nilai yang sangat kecil.   Abstract The end of 2019 was the beginning of Coronavirus 2019 (Covid-19) spread throughout the world. This virus was first discovered in Wuhan, China, where many patients showed symptoms of pneumonia and are thought to have originated in a seafood market in Wuhan. Since March 2, 2020, the first positive patient was confirmed in DKI Jakarta and became the first case in Indonesia. Until December 2020, positive cases of Covid-19 continued increasing. Many studies have been carried out to find the virus behaviors, transmission, and the factors that influence the transmission, one of which is meteorological factors. Research in China and Iran, which are subtropical countries, shows that temperature and relative humidity strongly correlate with the increasing number of positive cases. Likewise, the research results in Brazil, which is a tropical country, show a negative correlation of solar radiation to positive cases. In Indonesia, research on the influence of meteorological factors on the transmission of Covid-19 has not been widely carried out. This study aims to examine the transmission of Covid-19 in DKI Jakarta from a meteorological perspective. The study results from 6 months of data show no significant influence between meteorological elements and the Covid-19 transmission in DKI Jakarta. The spatial distribution of daily rate increases does not follow the pattern of wind direction changes, and the Pearson correlation coefficient ??for temperature, temperature, and radiation has very small values.