Yatin Ngadiyono
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis CTL untuk Meningkatkan Kompetensi Menggambar Berbantuan Komputer (CAD) Siswa SMK Ristadi, Febrianto Amri; Ngadiyono, Yatin
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 2, No 1 (2017): April
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v2i1.13502

Abstract

This research aims to define a construct of CTL-based learning model on CAD subject. The learning model is intended for vocational high school students to improve their CAD competence. The research method being used was Research and Development methods implementing Dick and Carrie’s approach. The research was carried out in Bantul and Kulonprogo district. The subject was SMK students underwent CAD subject learning. The result of the large-scale test shows that the CAD learning model is appropriate to be implemented in the CAD teaching and learning. The modul gained a strong positive response from the students in the functional and benefit aspects, with an average score of 24.42. The modul also gained a strong positive response from the attractiveness aspect with an average score of 37.73. Students also found that it is very appropriate in the learning material aspect, shown by an average score of 30.70. The CAD learning methods can be implemented by following the steps of defining Basic Competencies, subject materials and objects, motivating the students by assosiating the learning material with environmental context, determining heterogeneous group and administering task, group discussion, individual task, assessment, reflection and feedbacks. The CAD learning implementing the CTL-based modul evidently improves the students’ achievement by 19%, from 71.18 to 84.64. Tujuan penelitian ini adalah menemukan konstruksi model pembelajaran berbasis CTL pada mata diklat CAD. Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian pengembangan dengan pendekatan Dick Carie. Penelitian dilakukan di Bantul dan Wates, Kulon Progo. Subyek penelitian adalah siswa SMK yang menempuh mata diklat CAD. Hasil uji coba pada skala besar menunjukkan bahwa modul CAD layak untuk diterapkan dalam uji coba pembelajaran CAD. Modul mendapatkan kategori respons sangat layak dari siswa untuk: (a) aspek fungsi dan manfaat dengan skor rerata 24,42 , (b) aspek kemenarikan dengan skor rerata 37,73 , (c) aspek materi pembelajaran dengan skor rerata 30,70. Metode pembelajaran CAD ditempuh dengan urutan sebagai berikut: (1) menentukan KD, (2) menentukan materi, (3) menentukan benda/obyek, (4) memotivasi dengan mengaitkan materi ajar dengan konteks lingkungan, (5) penentuan kelompok heterogen, pemberian tugas, (6) diskusi kelompok, (7) tugas mandiri, (8) penilaian, (9) refleksi hasil dan umpan balik. Pembelajaran CAD menggunakan modul berbasis CTL dapat meningkatkan prestasi sebesar 19%, atau dari 71.18, menjadi 84.64.
Pengaruh Strategi Pengulangan Terhadap Kemampuan Retensi Belajar Pneumatik Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNY Ngadiyono, Yatin
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 18, No 1 (2009): (Mei)
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.493 KB) | DOI: 10.21831/jptk.v18i1.7684

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan keterampilan merangkai sistem pneumatik pada mahasiswa yang diajar dengan strategi pengulangan dan demonstrasi di Jurusan Diknik Mesin FT UNY. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan variabel terikat keterampilan merangkai diagram pneumatik, variabel bebasnya adalah perlakuan strategi pembelajaran. Eksperimen menggunakan model classical experimental design. Sebagai populasi adalah 157 dengan sampel mahasiswa yang menjadi sumber data adalah 61 mahasiswa, dimana 31 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 30 mahasiswa menjadi kelompok kontrol. Analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dan t-test. Hasil dari penelitian menunjukkan sebagian besar respon mahasiswa adalah positip, atau dengan kata lain mahasiswa merasa senang dengan pendekatan pengulangan. Tingkat  keterampilan kooperatif mahasiswa dapat dikatakan baik, karena sebagian besar mahasiswa memiliki inisiatif berbagi dan berdiskusi dalam penyelesaian tugas. Keterampilan pneumatik mahasiswa yang diberi perlakuan strategi pembelajaran pengulangan lebih tinggi dari sisi retensi maupun prestasi belajar dibandingkan mahasiswa yang tidak mendapat strategi pembelajaran pengulangan.
ANALISIS RELEVANSI KURIKULUM KEJURUAN D3 TEKNIK MESIN DENGAN TUGAS AHLI MADYA DISAIN REKAYASA DI INDUSTRI PERMESINAN Rofiq, Zainur; Ngadiyono, Yatin
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol 13, No 1 (2016): Edisi Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.545 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v13i1.6849

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menemukan besarnya relevansi kurikulum D3 Teknik Mesin FT UNY dengan tugas lulusan D3 Teknik Mesin yang bekerja sebagai Ahli Madya disain rekayasa di industri permesinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan task analysis (analisis tugas) dengan analisis prosentase untuk mengukur tingkat relevansi kurikulum dan tugas Ahli Madya Disain Rekayasa di industri permesinan. Instrumen pengukuran tingkat kesulitan kurikulum dan tugas di industri mengacu pada buku ?A Guide to Job Analysis? dengan mengambil skala General Education Development (GED). Skala GED terdiri dari Reasioning Development, Mathematical Development dan Language Development. Hasil perjodohan didapatkan 17,6% materi kuliah Perencanaan Mesin kurang relevan, 17,6 % relevan dan 74,7 % sangat relevan dengan dengan tugas Ahli Madya Disain Rekayasa, namun demikian dari 74,7% yang sangat relevan hanya 33,6 % yang mempunyai kontribusi sedangkan 41,1 % hanya bersifat komplementer dan tidak memberikan kontribusi dalam implementasinya. Kata kunci : relevansi, kurikulum D3, tugas ahli madya disain rekayasa Abstract The purpose of this study is to find the amount of curriculum relevance postgraduate Mechanical Engineering Study Program, Technical Faculty of Yogyakarta State University with the task of Mechanical Engineering postgraduate who worked as an Associate Expert in design engineering machinery industry. This research use task analysis with the percentage analysis to quantify the level of relevance between curriculum and engineering tasks in the machining industry. The Instruments measuring the level of difficulty curriculum and tasks in the industry refer to the book "A Guide to Job Analysis" by taking the General Education Development (GED) scale. GED scale consist of Reasioning Development, Mathematical Development and Language Development. The results obtained 17.6% matchmaking Design Engineering course material is less relevant, 17.6% relevant and 74.7% very relevant to the task of Design Engineering Associate Expert, however, from 74.7% very relevant only 33.6% have contributed whereas only 41.1% is complementary and does not contribute to its implementation. Keywords: relevance, curriculum postgraduate, tasks of design engineering associate expert
ANALISIS RELEVANSI KURIKULUM KEJURUAN D3 TEKNIK MESIN DENGAN TUGAS AHLI MADYA DISAIN REKAYASA DI INDUSTRI PERMESINAN Zainur Rofiq; Yatin Ngadiyono
Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Vol. 13 No. 1 (2016): Edisi Januari 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.545 KB) | DOI: 10.23887/jptk-undiksha.v13i1.6849

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menemukan besarnya relevansi kurikulum D3 Teknik Mesin FT UNY dengan tugas lulusan D3 Teknik Mesin yang bekerja sebagai Ahli Madya disain rekayasa di industri permesinan. Penelitian ini menggunakan pendekatan task analysis (analisis tugas) dengan analisis prosentase untuk mengukur tingkat relevansi kurikulum dan tugas Ahli Madya Disain Rekayasa di industri permesinan. Instrumen pengukuran tingkat kesulitan kurikulum dan tugas di industri mengacu pada buku “A Guide to Job Analysis” dengan mengambil skala General Education Development (GED). Skala GED terdiri dari Reasioning Development, Mathematical Development dan Language Development. Hasil perjodohan didapatkan 17,6% materi kuliah Perencanaan Mesin kurang relevan, 17,6 % relevan dan 74,7 % sangat relevan dengan dengan tugas Ahli Madya Disain Rekayasa, namun demikian dari 74,7% yang sangat relevan hanya 33,6 % yang mempunyai kontribusi sedangkan 41,1 % hanya bersifat komplementer dan tidak memberikan kontribusi dalam implementasinya. Kata kunci : relevansi, kurikulum D3, tugas ahli madya disain rekayasa Abstract The purpose of this study is to find the amount of curriculum relevance postgraduate Mechanical Engineering Study Program, Technical Faculty of Yogyakarta State University with the task of Mechanical Engineering postgraduate who worked as an Associate Expert in design engineering machinery industry. This research use task analysis with the percentage analysis to quantify the level of relevance between curriculum and engineering tasks in the machining industry. The Instruments measuring the level of difficulty curriculum and tasks in the industry refer to the book "A Guide to Job Analysis" by taking the General Education Development (GED) scale. GED scale consist of Reasioning Development, Mathematical Development and Language Development. The results obtained 17.6% matchmaking Design Engineering course material is less relevant, 17.6% relevant and 74.7% very relevant to the task of Design Engineering Associate Expert, however, from 74.7% very relevant only 33.6% have contributed whereas only 41.1% is complementary and does not contribute to its implementation. Keywords: relevance, curriculum postgraduate, tasks of design engineering associate expert
Relevansi Kurikulum CAD SMK Bidang Keahlian Teknik Pemesinan dengan Kebutuhan Dunia Usaha dan Industri Realto Bagyo; Yatin Ngadiyono
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 5, No 1 (2020): April
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.451 KB) | DOI: 10.21831/dinamika.v5i1.30995

Abstract

This research aims to determinate the relevance of CAD curriculum in machining expertise of Vocational High School (SMK) to the work world and industry needs in the Special Region of Yogyakarta and quantify the level of relevance. This research also aims to study the competencies required in the industry which are not accommodated in The SMK 2013 Ccurriculum for machining expertise. The methods for this research is a descriptive study with a quantitative approach. The results showed that CAD competencies in the 2013 SMK Curriculum are relevant to the competencies needed by the industry. The level of relevance of the curriculum to the industry needs is 81.67%, or categorized as relevant. The CAD competencies in the 2013 Curriculum are all relevant and needed for the industry, but there are some competencies that have not been accommodated, namely 3D sheet metal modelling, 3D patterns, 2D sheet metal drawings, CAD drawing for CNC machining, Post processing into CAD/CAM software, plate thickness selection, and the use of bending and roll features.Tujuan penelitian ini ditujukan untuk mengetahui relevansi kurikulum CAD SMK bidang keahlian teknik pemesinan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Industri (DUDI) di Daerah Istimewa Yogyakarta, mengetahui seberapa besar tingkat relevansi antara kurikulum CAD SMK dengan kebutuhan DUDI dan mengetahui kompetensi yang dibutuhkan di industri namun belum terdapat dalam kurikulum 2013 teknik pemesinan SMK. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi CAD dalam  Kurikulum 2013 SMK relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Besar tingkat relevansi kurikulum CAD SMK dengan kebutuhan industri sebesar 81,67% atau termasuk dalam kategori relevan. Seluruh kompetensi CAD dalam Kurikulum 2013 SMK dibutuhkan oleh industri, namun terdapat beberapa kompetensi yang perlu ditambahkan yaitu Membuat gambar 3D sheet metal, membuat pattern 3D, Membuat gambar 2D sheet metal, memahami proses gambar untuk CNC, dapat mengimport file ke dalam program MasterCAM, Menetapkan ketebalan plat, dan Penggunaan fungsi bending dan roll.
Analisis Pengaruh Tingkat Kelembaban Filamen PLA Terhadap Nilai Kekuatan Mekanik Hasil Cetak 3D Printing Bima Agung Setyawan; Yatin Ngadiyono
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v7i1.48259

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai kelembaban filamen 3D printing jenis PLA (Polylactic Acid) dan pengaruh temperatur nozzle terhadap kekuatan mekanik hasil cetak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian RAKL. Objek yang diteliti adalah filamen 3D printing jenis PLA+ merk SUNLU yang telah disimpan selama 30 hari pada dua tempat berbeda. Kemudian filamen tersebut dilakukan pengukuran nilai kelembaban dengan metode gravimetri. Setelah itu filamen digunakan untuk mencetak spesimen pengujian tarik ASTM D638 Tipe I dan spesimen pengujian bending ASTM D790 dengan menggunakan 3 temperatur nozzle berbeda. Selanjutnya spesimen dilakukan pengujian tarik dan bending dan hasilnya dianalisis untuk mengetahui pengaruh nilai kelembaban dan temperatur nozzle terhadap nilai kekuatan mekanik. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa nilai kelembaban filamen PLA memberi pengaruh 97,1 % terhadap nilai kekuatan tarik dan memberi pengaruh 85,6 % terhadap nilai kekuatan bending. Sementara temperatur nozzle hanya akan memberi pengaruh terhadap nilai kekuatan tariknya sebesar 42,7 %, sedangkan pada nilai kekuatan bending tidak berpengaruh.
PERUBAHAN BUDAYA KERJA INDUSTRI DENGAN MODEL-BASED DEFINITION Febrianto Amri Ristadi; Yatin Ngadiyono; Surono Surono
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v6i2.44131

Abstract

Pendekatan Definisi Berbasis Model atau Model-based Definition (MBD) semakin populer di berbagai industri yang sebelumnya telah berhasil memanfaatkan Computer-aided Design (CAD) secara optimal. Dengan integrasi anotasi, keterangan gambar dan informasi keteknikan lain pada model 3 dimensi (3D) secara langsung, proses desain, manufaktur dan inspeksi akan lebih cepat dan efisien. Namun, pendekatan ini belum banyak diterapkan di industri nasional dan artikel penelitian skala nasional tentang MBD pun tidak ditemukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel review dengan penelusuran artikel pada database ilmiah menggunakan kata kunci, rentang waktu publikasi, serta kesesuaian dan kelayakan artikel. Hasil dari artikel review ini menunjukkan berbagai manfaat dari inisiatif MBD yang mampu mentransformasikan budaya kerja di industri dan sangat potensial untuk diterapkan di industri skala nasional.  Artikel ini juga membahas mengenai kekurangan yang masih ada pada implementasi MBD. Dengan pendekatan MBD diharapkan dapat meningkatkan kualitas desain, kualitas produk, efektivitas biaya, serta mengurangi waktu dari tahap desain hingga tahap pemasaran produk. Selain itu MBD diharapkan dapat bersinergi dengan metode lain yang digunakan dalam daur hidup produk.
Penerapan Modul Inventor dengan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa pada Mata Diklat CAD Muhammad Syari’ati Ramadhani; Yatin Ngadiyono
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 1, No 1 (2016): (Oktober)
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v1i1.11455

Abstract

The purpose of this study was to determine an applicable framework of CTL learning approaches and improving the competence of students using module as media. This research is a class action research comprising of three cycles. Subjects of this study were students of class XI machining TP 1 at SMK Muhammadiyah 1 Bantul, with 26 students as respondents. The result of this study is a learning framework for CAD with CTL approach. The sequence of this framework are: directing the use of the module and the materials selection, the formation of discussion groups based on students’ computer skills, providing motivation and samples of CAD drawings used in the industry, providing drawing jobs that challenge students' knowledge, doing the drawing exercise within the group using the module as a knowledge source, groups discussion to find solutions to the problems, debriefing and reflection, and finally implementing an authentic assessment. Students’ competence has increased from the average value of 62.16 and 0% passed the test in the first cycle, to 82.69 and 84.62% passed in the second cycle, and to 80.68 with 100% passed in the last cycle.--------------------------------------------------------------------------------------Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerangka pendekatan pembelajaran CTL yang dapat diterapkan dan peningkatan kompetensi siswa dengan media modul. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga siklus. Subjek dari penelitian ini adalah siswa pemesinan kelas XI TP 1 SMK Muhammadiyah 1 Bantul dengan jumlah responden sebanyak 26 siswa. Hasil penelitian menghasilkan kerangka pembelajaran CAD dengan pendekatan CTL dengan urutan pertama pengarahan penggunaan modul dan penentuan materi, pembentukan kelompok diskusi sesuai dengan keahlian siswa, memberikan motivasi dan contoh pekerjaan CAD di industri, pemberian soal yang menantang pengetahuan siswa, mengerjakan latihan bersama kelompok dengan sumber pengetahuan dari modul, diskusi kelompok untuk menemukan solusi masalah, tanya jawab dan refleksi, dan terakhir melaksanakan penilaian autentik. Kompetensi siswa mengalami peningkatan rata-rata nilai dari siklus pertama 62.16 kelulusan 0% ke siklus dua menjadi 82.69 kelulusan 84.62% kemudian siklus terakhir menjadi 80.68 kelulusan 100%.
KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Wahyu Widodo; Yatin Ngadiyono
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 6, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v6i2.44136

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui kondisi sarana dan prasarana yang ada didalam bengkel pemesinan di SMK N 2 Yogyakarta; mengetahui apakah sarana dan prasarana yang ada didalam bengkel pemesinan di SMK N 2 Yogyakarta sudah sesuai dengan standar yang diterapkan oleh pemerintah; mengetahui kekurangan mengenai sarana dan prasarana yang ada di bengkel pemesinan SMK N 2 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif, data penelitian ini dikumpulkan menggunakan wawancara, dokumentasi, dan observasi yang dilakukan secara langsung. Data sarana dan prasarana yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan standar yang ada didalam PERMENDIKNAS RI No. 40 Tahun 2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan dan Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/ MAK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelayakan sarana dan prasarana pada bengkel pemesinan adalah sebesar 88,84%.