Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MUHAMMADIYAH PRIMARY SCHOOL SANITATION DESCRIPTION IN SAWANGAN DEPOK 2018 Ernyasih Ernyasih; Triana Srisantyorini
Muhammadiyah Medical Journal Vol 1, No 1 (2020): Muhammadiyah Medical Journal (MMJ)
Publisher : Faculty of Medicine and Health Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.289 KB) | DOI: 10.24853/mmj.1.1.10-18

Abstract

Background: Children are the next generation of the nation, so they need a healthy environment in order to work optimally and they spend more time at school so school sanitation is needed. School sanitation is an important element in efforts to improve the quality of education. Increased access to sanitation in schools can have a significant impact on improving the quality of students' health at school. Only around 11.43% of schools from all levels in Indonesia have separate and functioning latrines. Whereas an average of 52.49% of schools have inappropriate toilets, are not separate, or do not function. Muhammadiyah Primary School Sawangan, is one of the places of education where environmental health conditions are quite alarming and have a high risk of diarrhea. The purpose of this research is to know the description of school environmental sanitation in Muhammadiyah primary School Sawangan based on the Decree of the Minister of Health RI Number 1429/Menkes/SK/XII/2006. Methods: The research method used is descriptive qualitative approach. This research was conducted with an observation approach and in-depth interviews related to school sanitation facilities and informants were the Principal and janitor in November 2018. Conclusion: Based on the Decree of the Minister of Health RI No. 1429/Menkes/SK/XII/2006, clean water facilities at primary School Muhammadiyah, Sawangan are categorized as good, toilet facilities are not appropriate, SPAL facilities are appropriate, waste disposal facilities are not appropriate.
PENDIDIKAN ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ISLAMI SANTRI PESANTREN SABILUNNAJAT CIAMIS Andriani Asmuni; Abul A’la Al Maududi; Triana Srisantyorini; Tata Hari Umara; Devi Syafira
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.1-6

Abstract

Pembentukan kepribadian Islami merupakan ciri dari generasi muslim.  Di Indonesia meskipun mayoritas pendudukanya muslim, namun belum mencerminkan kepribadian islami.  Salah satu kelompok penduduk yang berperan penting dalam kemajuan masyarakat muslim adalah para santri yang jumlahnya terus meningkat.  Tujuan dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk membentuk kepribadian islami pada Santri di Madrasah Sabilunnajat Ciamis, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam Pengabdian masyarakat ini berupa pendidikan Islami dari fasilitator kepada santri. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah santri akan dapat mengintegrasikan pengetahuan yang diperoleh melalui madrasah formal dengan pengetahuan agama yang diperoleh melalui pendidikan pesantren dalam kehidupan sehari-hari.  Pendidikan Islami ini diharapkan dapat diterapkan pada seluruh santri di wilayah Ciamis Jawa Barat pada khususnya dan dapat direplikasi secara menyeluruh pada santri-santri di Indonesia.---The formation of an Islamic personality is a feature of the Muslim generation. In Indonesia, althoughthe majority of its occupation is Muslim, it does not yet reflect Islamic personality. One of the population groups that has an important role in the progress of Muslim societies is the number of students. The purpose  of  this  Community  Service  activity  isto  establish  an  Islamic  personality of  studentsat Pesantren Sabilunnajat Ciamis, West Java. The method used in this community service wasin the form of Islamic education from the facilitator to the students. The result of the implementation of communityservice activities wasstudents will be able to integrate the knowledge gained through formal madrasa with  religious  knowledge  obtained  through  pesantren  education  in  daily  life.  Islamic  education  is expected  to  be  applied  to  all  students  in  the  Ciamis  region  of  West  Java  in  particular  and  can  be replicated as a whole to students in Indonesia. 
PEMANTAUAN KARAKTERISTIK KEBIASAAN CUCI TANGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN HEPATITIS A DI PESANTREN SABILUNNAJAT Triana Srisantyorini; Suherman Suherman; Wulan Askiani
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.11-15

Abstract

Terjadi kejadian luar biasa kasus hepatitis A di Jawa Barat dengan 188 kasus tahun 2018. Hepatitis A masih banyak terjadi di negara negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian hepatitis A yaitu personal higiene yaitu kebiasaan cuci tangan. Tinggi nya angka kasus hepatitis A ini menjadi permasalahan yang diangkat untuk menjadi tujuan dari pengabdian masyarakat dengan cara meneliti dan memberikan penyuluhan mengenai pencegahan hepatitis A dengan melakukan pemantauan karakteristik kebiasaan mencuci tangan di Pesantren Sabilunnajat. Hasil dari penelitian yang kami lakukan didapatkan hasil bahwa 64,1% santri mempunyai kebiasaan selalu mencuci tangan pakai sabun. sebagian besar santri sudah mencuci tangan dengan air mengalir dengan pesentase 93,2%. 81,3% santri memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan/sebelum makan. Saran yang kami berikan ke pihak manajemen pesantren adalah diadakannya penyuluhan kesehatan terkait kebiasaan cuci tangan khususnya dan personal higiene pada umumnya.---An outbreak of hepatitis A cases occurred in West Java with 188 cases in 2018. Hepatitis A still occurs in developing countries like Indonesia. One factor related to the occurrence of hepatitis A is personal hygiene that is hand washing habits. The high number of cases of hepatitis A is a problem that was raised to be the goal of community service by researching and providing counseling about prevention of hepatitis A by monitoring the characteristics of hand washing habits at the Sabilunnajat Islamic boarding school. The results of our observers showed that 64.1% had a habit of always washing hands with soap. most of the students had washed their hands with running water with a percentage of 93.2%.81.3% of students have the habit of washing their hands before preparing food / before eating. The advice we give to the management is the holding of health education related to hand washing habits in particular and personal hygiene in general.
Analisis Risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Operator Pengelasan (Welding) Bagian Manufakturing di PT X Tahun 2019 Aditya Jaka Laksana; Triana Srisantyorini
AN-NUR: Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Annur:Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/an-nur, 1, 1, 64-73

Abstract

MSDs merupakan kontribusi disabilitas terbesar kedua di dunia sebagai penyebab utama yang membatasi mobilitas dan ketangkasan pekerja. Data diperoleh dari ILO menunjukkan bahwa faktor risiko MSDs di tempat kerja yang mempengaruhi postur pekerja dapat menyebabkan penyakit serius (ILO, 2019). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis risiko musculoskeletal disorders (MSDs) pada operator pengelasan (welding) bagian manufakturing di PT X pada tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain studi cross sectional. Pengambilan data sampel dengan teknik simple random sampling, dengan kuesioner, lembar kerja REBA dan Nordic Body Map sebagai alat ukur dengan jumlah responden sebanyak 55 pekerja pengelasan. Analisis uji statistik dengan uji Chi-Square (CI= 95% dan a = 5%).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara IMT (p=0,023), masa kerja (p=0,013), kebiasaan olahraga (p=0,000), durasi kerja (p=0,005), postur tubuh (p=0,013) dan repetisi (p=007) terhadap keluhan MSDs dengan  p value <0,05. Operator pengelasan memiliki risiko MSDs dengan tingkat sedang bahkan tinggi berdasarkan sikap dari setiap individu operator dengan postur bekerja yang tidak ergonomis. Hendaknya diadakan pelatihan berkala untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan pekerja guna evaluasi potensi MSDs di tempat kerja.Kata Kunci : Ergonomi, MSDs, Operator Pengelasan---MSDs risk level is the second highest disability contribution in the world as the main cause which restricts employee mobility and agility. The obtained-data from ILO showed that the MSDs risk factors in the workplace which affected to the employee posture can cause serious disease (ILO, 2019. The purpose of this study is to analyze musculoskeletal disorders (MSDs) risk on The Welder of Manufacturing in PT X 2019. This study is descriptive analytic by using cross sectional study design. The sampling technique used simple random; with questionaires, the REBA worksheet and the Nordic Body Map as a measurement tool with 55 welding operator. Analysis with Chi-Square a=0,05. The results of this research showed that there’re relationship between BMI (p=0,023), years of service (p=0,013), sports habits (p=0,000), work duration(p=0,005), body posture (p=0,013), and repetition (p=0,007) to the Musculoskeletal Disorders (MSDs) with p value <0,05. The welder has medium and high MSDs risk based on the individual attitude of job posture that’s not ergonomic. For employee of welder are expected to take a nap when the body is going to get fatique on the leisure.Keywords : Ergonomic, MSDs, Welder
Kesadaran Pengendara Terhadap Perilaku Aman Dalam Berkendara (Safety Riding) Sepeda Motor Pada Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan “X” di Kota Tangerang Selatan Triana Srisantyorini; Ana Melinda Alpiani; Nazarwin Saputra; Ma’mun Murod Al-Barbasy; Syaiful Bahri; Mahmudin Sudin
AN-NUR: Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2021): Annur:Jurnal Kajian dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/an-nur, 1, 2, 201-214

Abstract

Di Indonesia korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas selalu berkaitan dengan meningkatnya jumlah kendaraan roda dua yang beroperasi. Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Indonesia diketahui bahwa jumlah kendaraan roda dua di Indonesia 120.101.047 unit di tahun 2018 (BPS, 2019). Sedangkan Berdasarkan statistik Korlantas Polri, jumlah korban kecelakaan mencapai 28.238 orang pada periode 31 Desember 2018 sampai 31 Maret 2019. Tujuan Penelitian ini diketahuinya faktor-faktor penyebab masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas khususnya pada remaja dan memberikan pengetahuan dalam berkendara yang aman mengunakan sepeda motor pada siswa-siswi SMK “X” Kota Tangerang Selatan agar dapat membantu menurunkan angka kecelakaan di Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang digunakan ialah kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Teknik pengambilan data menggunakan kuesioner sebagai alat ukur dengan jumlah responden sebanyak 110 siswa kelas IX. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel sikap memiliki hubungan yang signifikan (p-value 0,004) dengan perilaku berkendara aman. Variabel usia, jenis kelamin, pengetahuan, keterampilan mengemudi dan APD tidak memiliki hubungan dengan perilaku aman berkendara, sedangkan variabel sikap memiliki hubungan dengan perilaku aman berkendara. Saran dalam penelitian sangat diperlukan adanya sosialisasi terkait perilaku aman berkendara kepada siswa dan siswi di Sekolah Menngah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan.---In Indonesia, the death toll from a traffic accident is always related to the increasing number of two-wheeled vehicles operating. Data obtained from the Indonesian Central Statistics Agency is known that the number of two-wheeled vehicles in Indonesia was 120,101,047 units in 2018 (BPS, 2019). Whereas Based on the National Police Traffic Police statistics, the number of accident victims reached 28,238 people in the period 31 December 2018 to 31 March 2019. The purpose of this study is to know the factors that cause the high number of traffic accidents, especially in adolescents and provide knowledge in safe driving using motorbikes to students of SMK "X" in South Tangerang City in order to help reduce the number of accidents in South Tangerang City. The research method used is quantitative with cross sectional study design. The data collection technique used a questionnaire as a measurement tool with 110 respondents in grade IX. The results showed that the attitude variable has a significant relationship (p-value 0.004) with safe driving behavior. The variables of age, gender, knowledge, driving skills and PPE do not have a relationship with safe driving behavior, whereas the attitude variable has a relationship with safe driving behavior. Suggestions in the research are very much needed socialization related to safe driving behavior to students and students at the Middle School or Vocational High School.
Gambaran Umum Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)di Rumah Sakit Umum Daerah Tebet Tahun 2018 Titis Arumsari; Triana Srisantyorini; Ernyasih Ernyasih
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 1, No 1 (2020): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.1.1.101-117

Abstract

Pendahuluan: Penelitian   ini   bertujuan   untuk   mengetahui gambaran   pengelolaan   limbah   bahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Umum Daerah Tebet Tahun 2018.Metode  : Penelitian  ini  dilakukan  di  RSUD  Tebetpada  bulanAgustus  2018. Penelitiandeskriptif dengan  pendekatan  kualitatif.  Teknik  pengumpulan  data primer dengan  observasidan wawancara mendalam.  Pengumpulan  data  sekunder didapat dari  instansiserta  studi  kepustakaan  yang terkait.Informan  yang  diambil  berjumlah  sebelas  orang  terdiri  dari  satu  orang  petugas  sanitasi,  lima  orang petugas cleaning servicedan lima orang perawat.Hasil: Jenis  limbah  B3  yang  dihasilkan  di  RSUD  Tebet  antara  lain  limbah  B3  dengan  karakteristik infeksius,  limbah  B3  jenis  benda  tajam,  limbah  B3  jenis  patologi,  limbah  B3  jenis  farmasi,  limbah  B3 yang  mengandung  logam  beratdan  limbah  tabung  atau  kemasan  bertekanan.Sumber  limbah  B3  di RSUD  Tebet  berasal  dari  Instalasi  Gawat  Darurat,  Ruang  Perawatan,  Ruang  Bersalin,  Ruang  Operasi, Ruang  Poli  Rawat  Jalan,  farmasi,  Laboratorium,  tempat  sampah  di  toilet,  serta  di  unit  IPSRS  yang mengelola B3 umum. Rata-rata volume  limbah B3 RSUD Tebet Tahun 2018 mencapai 33,20-44,19 kg per  hari.Hasil  penelitian  menunjukkan  tahap  pemilahan,  penampungan  /  pewadahan,pengangkutan, penampungan  sementara  limbah  B3  di  TPS  serta  pembuangan akhir  dan pemusnahanbelum  sesuai Kepmenkes RINomor 1204 Tahun 2004 dan Permen LHK RI Nomor 56 Tahun 2015.Saran: Memberikan  sosialisasi  dan  pelatihanpengelolaan  limbah  B3,  melengkapi  sarana  prasarana pengelolaan limbah B3, mengevaluasi ketiga yang mengolah limbah B3, membuat izin TPS limbah B3, meningkatkan pengawasan, dan seluruh karyawan sebaiknya harus paham dan patuh terhadap ketentuan pengelolaanlimbah B3.---Introduction:This  study  aims  to  determine  the  description  of  the  management  of  hazardous  and toxic waste (B3) at the Tebet Regional General Hospital in 2018.Method:This research was conducted at Tebet Hospital in August 2018. Descriptive research with a   qualitative   approach.   Primary   data   collection   techniques   with   observation   and   in-depth interviews.  Secondary  data  collection  was  obtained  from  agencies  and  related  literature  studies. The informants were eleven people consisting of one sanitation officer, five cleaning service officers and five nursesResults:The  types  of  B3  waste  produced  in  Tebet  Hospital  include  B3  waste  with  infectious characteristics, B3 type ofsharp objects, B3 type of pathology, B3 type of pharmaceutical waste, B3 waste containing heavy metals and tube waste or pressurized packaging. The source of B3 waste in Tebet Hospital comes from Emergency Room, Treatment Room, Maternity Room, Operating Room, Poly  Room,  Outpatient,  Pharmacy,  Laboratory,  Trash  can  in  the  toilet,  and  the  IPSRS  unit  that manages  public  B3.  The  average  volume  of  B3  waste  in  Tebet  Hospital  in  2018  reaches  33.20  to 44.19  kg  per  day.  The  results  showed  the  stages  of  sorting,  storing  /  storing,  transporting, temporary storage of B3 waste in the TPS and final disposal and destruction not in accordance with the  Decree  of  the  Minister  of  Health  of  the  Republic  of  Indonesia  Number  1204  of  2004  and  the Minister of Environment and Forestry Decree Number 56 of 2015.Suggestion:Providing   socialization   and   training   on   B3   waste   management,   completing infrastructure for B3  waste management, evaluating the three  who process B3  waste, making TPS waste  B3  permits,  increasing  supervision,  and  allemployees  should  be  aware  of  and  comply  with B3 waste management requirements.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Pada Pengendara Ojek Online Saat Terjadi Pandemi COVID-19 Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2020 Khilda Khoirunnisa; Luqman Effendi; Munaya Fauziah; Triana Srisantyorini
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 1, No 2 (2021): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.1.2.217-232

Abstract

International Labor Organization (2012),  mengatakan bahwa stres kerja merupakan salah satu masalah terbesar dari berbagai negara dan jenis pekerjaan. Data statistik stres, depresi, atau kegelisahan yang berhubungan kerja di Inggris Raya pada tahun 2017 menunjukkan 526.000 pekerja yang menderita stres kerja, depresi atau kegelisahan. Di Indonesia telah banyak peneliti yang mengkaji mengenai stres kerja, seperti yang telah dilakukan oleh Siregar (2018) pada pengendara gojek community Medan menunjukkan bahwa terdapat 66,7% responden mengalami stres ringan, 31,3% responden mengalami stres sedang, dan 2,1% responden mengalami stres berat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada pengendara ojek online saat terjadi pandemi COVID-19 di Kota Tangerang Selatan tahun 2020. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif bersifat cross sectional dengan jumlah responden 132 pada 2 perusahaan ojek online di Kota Tangerang Selatan dan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian analisis bivariat menunjukkan bahwa diketahui p-value umur (0,009),  status pernikahan (0,086), status pekerjaan (0,612), lama kerja (0,029), pendapatan (0,028), dukungan sosial (0,000), dan hubungan interpersonal (0,000). Faktor yang memiliki hubungan bermakna dengan stres kerja adalah variabel umur, lama kerja, pendapatan, dukungan sosial, dan hubungan interpersonal dan status pernikahan dan status pekerjaan tidak memiliki hubungan yang bermakna antara stres kerja. Pengendara ojek online melakukan manajemen stres dengan berpikir positif terhadap kemampuan diri dan mengembangkan keterampilan diri dalam bekerja serta membangun relasi dengan rekan kerja ataupun atasan di perusahaan.---International Labor Organization (2012), said that work stress is one of the biggest problems for various countries and types of work. Statistics on work-related stress, depression or anxiety in the United Kingdom in 2017 showed 526,000 workers were suffering from work stress, depression or anxiety. In Indonesia there have been many researchers who have studied work stress, as has been done by Siregar (2018) on the motorbike taxi drivers in the Medan community, showing that 66.7% of respondents experienced mild stress, 31.3% of respondents experienced moderate stress, and 2.1. % of respondents experienced severe stress. The purpose of this study was to determine the factors related to work stress in online motorcycle taxi drivers during the COVID-19 pandemic in South Tangerang City in 2020. The research method used a cross-sectional quantitative descriptive study with 132 respondents at 2 online motorcycle taxi companies in Tangerang City. South and the sampling technique using accidental sampling. The data analysis in this study used the chi-square statistical test. The results of the bivariate analysis showed that the known p-value was age (0.009), marital status (0.086), employment status (0.612), length of work (0.029), income (0.028), social support (0.000), and interpersonal relationships (0.000). . Factors that have a significant relationship with work stress are variables of age, length of work, income, social support, and interpersonal relationships and marital status and work status do not have a significant relationship between work stress. Online motorcycle taxi drivers do stress management by thinking positively about their own abilities and developing personal skills at work and building relationships with colleagues or superiors in the company
Analisis Kejadian Penyakit Kulit pada Pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi Triana Srisantyorini; Nita Fitria Cahyaningsih
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 15, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.125 KB) | DOI: 10.24853/jkk.15.2.135-147

Abstract

Penyakit kulit merupakan penyakit pada bagian tubuh paling luar dengan gejala berupa gatal-gatal dan kemerahan yang disebabkan oleh bahan kimia, sinar matahari, virus, imun tubuh yang lemah, mikroorganisme, jamur, faktor personal hygiene. Menurut data Puskesmas Kecamatan Bantar Gebang tahun 2017 penyakit kulit termasuk 5 penyakit terbanyak, yaitu sebanyak 2.537 kasus baru. Tujuan dari penelitian diketahui kejadian penyakit kulit pada pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Sampel penelitian 75 responden, pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan uji chi-square (CI 95% (pv=0,05)). Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian penyakit kulit adalah variabel umur (pv=0,008), jam kerja (pv=0,001), masa kerja (pv= 0,019), kebersihan kulit (pv=0,002), kebersihan rambut (pv=0,000), kebersihan mulut (pv=0,000), kebersihan tangan, kaki dan kuku (pv=0,030), kebersihan pakaian (pv=0,026) dan variabel penyediaan air bersih (pv=0,044). Variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian penyakit kulit adalah variabel jenis kelamin (pv=0,327) dan penggunaan alat pelindung diri (APD) (pv=0,604). Saran bagi pemulung untuk menjaga kebersihan diri, penyediaan air yang bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, memperhatikan jam kerja, serta menggunakan APD ketika bekerja untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. Bagi pihak pengelola TPST untuk memfasilitasi serta mengawasi penggunaan APD bagi pemulung. Kata Kunci: Penyakit Kulit, Pemulung, Pengolahan Sampah Terpadu, Bantar Gebang
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Pengelolaan Sampah di Wilayah Sekitar Rel Kereta Api, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan Triana Srisantyorini; Febriana Kusumaningtias
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.14.2.65-73

Abstract

Masalah sampah menjadi masalah lingkungan yang mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Hal ini dikarenakan jumlah timbunan sampah terus meningkat. Jumlah peningkatan timbunan sampah di Indonesia pada tahun 2015 telah mencapai 175.000 ton/hari atau setara 64 juta ton/tahun. Bertambahnya jumlah sampah ini harus di imbangi dengan pengelolaan sampah khususnya pengelolaan yang berbasis lingkungan. Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku ibu rumah tangga terhadap pengelolaan sampah di wilayah sekitar rel kereta api Kelurahan Jombang Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan.Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian yaitu ibu rumah tangga sebanyak 421 orang, dengan  sampel penelitian sebanyak 82 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Analisis data dilakukan dengan uji univariat untuk mengetahui gambaran dan uji chi-square untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variabel dependen (CI 95%) (p=0,05).Hasil penelitian menunjukan variabel yang berhubungan terhadap perilaku pengelolaan sampah yaitu  pendapatan (pvalue = 0,024), sikap (pvalue = 0,024), dan dukungan peraturan (pvalue = 0,049),  Sedangkan variabel yang tidak berhubungan terhadap perilaku pengelolaan sampah yaitu umur (pvalue = 0,901), pendidikan (pvalue = 0,662), pengetahuan (pvalue = 0,974), sumber informasi (pvalue = 1,000), dan fasilitas TPS (pvalue = 1,000). Saran dari penelitian ini agar melakukan penyuluhan dan pelatihan bagi warga setempat mengenai pengelolaan sampah, berkolaborasi dengan dinas kebersihan, dan pemerintah setempat atau LSM yang bergerak di bidang lingkungan. Kata Kunci      : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Pengelolaan SampahDaftar Pustaka : 47 buah (1980-2016)
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated Triana Srisantyorini; Rika Safitriana
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 16, No 2 (2020): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.16.2.151-163

Abstract

Pekerjaan kontruksi di ketinggian merupakan pekerjaan yang memiliki tingkat potensi bahaya tinggi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012 tentang tingkat potensi bahaya tinggi, perusahaan yang memiliki potensi bahaya dapat mengakibatkan kecelakaan yang merugikan jiwa manusia, terganggunya proses produksi, dan pencemaran lingkungan kerja. Tujuan penelitian adalah mengetahui penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek 2 Elevated PT. X. Jenis penelitian adalah mix method (penelitian kuantitatif yang memperkuat penelitian kualitatif). Data dianalisis secara deskriptif sehingga diperoleh kesimpulan, selanjutnya dibandingkan dengan standar regulasi PP. Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3. Hasil yang diperoleh bahwa penerapan SMK3 di Proyek Pembangunan Jalan Tol Jakarta Cikampek 2 Elevated dengan variabel penelitian komitmen dan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3, pengukuran dan evaluasi kinerja, serta tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen terhadap penerapan SMK3 telah sesuai dengan standar regulasi PP Nomor 50 Tahun 2012 dengan kategori penilaian diri dengan jumlah kriteria yang tercapai 163 kriteria dari total 166 kriteria penerapan tingkat lanjutan, dengan kata lain pencapaian penerapan sebesar 98,04% termasuk dalam kategori perusahaan dengan tingkat penilaian penerapan memuaskan. Pihak PT.X, khususnya pada proyek ini dapat mempertahankan dan meningkatkan penerapan SMK3.