Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengembangan Video Pembelajaran Pembuatan Sabun Herbal Minyak Atsiri Kayu Manis TE, Yuni Tasmalina; Atmanto, Dwi; Maulida, Ernita
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol 4, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Lecturer at the Faculty of Education, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v4i2.6374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan  video pembelajaran tentang proses pembuatan sabun herbal dengan penambahan minyak atsiri kayu manis yang  tepat untuk digunakan sebagai media pembelajaran; dan 2) menguji kelayakan  video pembelajaran  yang dihasilkan  guna meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata kuliah Kimia Kosmetika. Media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini adalah video pembuatan sabun herbal dengan tambahan minyak atsiri kayu  manis dimulai dari proses penyulingan kulit kayu manis hingga menjadi produk sabun herbal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan  gabungan antara model Borg & Gall, Model Dick & Carey dan Model Hannafin & Peck. Prosedur pengembangan media meliputi tahap desain, pengembangan dan evaluasi. Teknik analisis data untuk uji coba produk menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian sebagai berikut. (a) media yang dikembangkan dinilai layak digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek media dan materi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari skor penilaian ahli media 3,88 dan skor ahli materi 4,0 dengan kategori sangat baik. (b) Multimedia pembelajaran tata rias wajah korektif dinilai efektif karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dibuktikan melalui hasil nilai pre-test aspek kognitif dengan rata-rata nilai 51,22 dan nilai post-test dengan rata-rata nilai 75,33. Hasil nilai ranah psikomotorik dengan rata-rata nilai 81,98. 
Pengembangan Video Pembelajaran Pembuatan Sabun Herbal Minyak Atsiri Kayu Manis Yuni Tasmalina TE; Dwi Atmanto; Ernita Maulida
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran) Vol. 4 No. 2 (2018): November 2018
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jinop.v4i2.6374

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan  video pembelajaran tentang proses pembuatan sabun herbal dengan penambahan minyak atsiri kayu manis yang  tepat untuk digunakan sebagai media pembelajaran; dan 2) menguji kelayakan  video pembelajaran  yang dihasilkan  guna meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata kuliah Kimia Kosmetika. Media pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini adalah video pembuatan sabun herbal dengan tambahan minyak atsiri kayu  manis dimulai dari proses penyulingan kulit kayu manis hingga menjadi produk sabun herbal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model pengembangan  gabungan antara model Borg & Gall, Model Dick & Carey dan Model Hannafin & Peck. Prosedur pengembangan media meliputi tahap desain, pengembangan dan evaluasi. Teknik analisis data untuk uji coba produk menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian sebagai berikut. (a) media yang dikembangkan dinilai layak digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari aspek media dan materi. Kelayakan tersebut dapat dilihat dari skor penilaian ahli media 3,88 dan skor ahli materi 4,0 dengan kategori sangat baik. (b) Multimedia pembelajaran tata rias wajah korektif dinilai efektif karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini dibuktikan melalui hasil nilai pre-test aspek kognitif dengan rata-rata nilai 51,22 dan nilai post-test dengan rata-rata nilai 75,33. Hasil nilai ranah psikomotorik dengan rata-rata nilai 81,98. 
Evaluation of beauty training programs in regional work training center of East Jakarta using the goal free evaluation model Nely Suroyya Martalena; Dwi Atmanto; Jenny Sista Siregar
Jurnal Pendidikan Vokasi Vol 9, No 1 (2019): February
Publisher : ADGVI & Graduate School of Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.08 KB) | DOI: 10.21831/jpv.v9i1.23301

Abstract

This study aims to determine the impact of the beauty training program in PPKD of East Jakarta  on students. The impact can be seen based on three criteria, namely positive impacts according to program objectives, positive impacts outside the program objectives (side effects), and negative impacts outside the program objectives. The research method used in this study is an evaluative study using the Goal Free Evaluation model. The research subjects consisted of: managers, instructors, and beauty training participants in PPKD of East Jakarta . Data was collected using observation, interviews, and documentation. The results showed that (1) the positive impact according to the program objectives was felt by almost all training participants, namely they could increase their knowledge and skills in the field of beauty and were ready to enter the workforce, (2) a positive impact outside the program objectives freelance work as a makeup artist, having confidence in work, and daring to open a business in the field of beauty, and (3) negative impacts outside the program's objectives felt by a small number of training participants who were less serious and less focused on training that they could not accept the material taught so that they are not ready to enter the workforce.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN DENGAN PEMANFAATAN LIDAH BUAYA UNTUK PERAWATAN KULIT KEPALA DAN RAMBUT Neneng Siti Silfi Ambarwati; Titin Supiani; Nilam Amelia Laksmi; Dwi Atmanto
JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan) Vol 7 No 02 (2020): JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan)
Publisher : Family Welfare Education Study Program, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JKKP.072.01

Abstract

Background: Aloe vera is a medicinal plant that has been used since 1500 BC in many countries as a local medicine that has thick leaves flesh from the Liliaceae family. There are 75 compounds in Aloe vera leaves flesh have been found including 20 minerals (copper, iron, calcium, zinc, manganese, sodium, potassium, etc), 20 amino acids, vitamins (vitamins A, B, C, E, B12, folic acid ), salicylic acid, and water. Aloe vera is widely used for its antibacterial, anti-viral, anti-inflammatory, the lack of itching, and help prevent skin ulcers. Purpose: This study intends to investigate the effect of fresh Aloe vera gel mask in the reduction of scalp dandruff. Methods: Sampling was done by purposive sampling method as many as 10 people suffering from dry dandruff divided into 2 groups, namely 5 were given care using fresh Aloe vera gel mask and 5 were given control mask treatment. Each sample received 3 treatments a week for 4 weeks. Observations before and after treatment were carried out by experts using a research instrument sheet assisted by a skin and hair analyzer. Test requirements analysis using the normality test and homogeneity test, and data analysis using the T-test. Results: The test results show data are normally distributed and homogeneous, tcount (3.38) > ttable (1.86). This showed that the influence the used of Aloe vera to reduce dandruff on the scalp. Obtained the average value of the reduction in dandruff with use fresh Aloe vera gel mask (0.800) was greater than using a control (0.699). Conclusion: The results of this study indicate that there influence of used Aloe vera leaves flesh mask on reduced dandruff on the scalp. Abstrak Latar belakang masalah: Kesejahteraan keluarga merupakan kondisi keluarga yang memiliki keuletan, ketangguhan, kemampuan sehingga mampu hidup mandiri. Lidah buaya adalah tanaman obat yang telah digunakan sejak 1500 SM di banyak negara sebagai obat lokal yang memiliki daging daun tebal dari keluarga Liliaceae. Ada 75 senyawa dalam daging daun lidah buaya yang telah ditemukan termasuk 20 mineral (tembaga, besi, kalsium, seng, mangan, natrium, kalium, dll), 20 asam amino, vitamin (vitamin A, B, C, E, B12, asam folat), asam salisilat, dan air. Lidah buaya banyak digunakan untuk antibakteri, anti-virus, anti-inflamasi, kurangnya gatal, dan membantu mencegah borok kulit. Tujuan: Penelitian ini bermaksud untuk menyelidiki efek dari masker gel lidah buaya segar dalam mengurangi ketombe kulit kepala dan cara bagaimana lidah buaya ini dapat menjadi salah satu sarana untuk meningkatkan kesehateraan keluarga. Metode: Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling sebanyak 10 orang penderita ketombe kering yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 5 orang diberikan perawatan menggunakan masker gel lidah buaya segar dan 5 orang diberi perlakuan masker kontrol. Perlakuan sampel dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu minggu selama 4 minggu. Pengamatan sebelum dan sesudah perawatan dilakukan oleh dua orang ahli kulit dan rambut dengan menggunakan lembar instrumen penelitian. Uji persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, sedangkan analisis data menggunakan uji t. Selanjutnya dilakukan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan literatur untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan menggunakan lidah buaya ini. Hasil: Hasil tes menunjukkan data berdistribusi normal dan homogen, dengan thitung (3,38) > ttabel (1,86). Hal ini menunjukkan adanya pengaruh penggunaan masker gel lidah buaya dalam mengurangi ketombe pada kulit kepala. Diperoleh nilai rata-rata pengurangan ketombe dengan menggunakan masker gel lidah buaya segar (0,800) lebih besar daripada menggunakan kontrol (0,699). Implikasi: Pembudidayaan lidah buaya dan pemanfaatan lidah buaya sebagai masker dapat meningkatkan kesehateraan keluarga. Kata kunci: kesejahteraan keluarga, masker gel lidah buaya segar, mengurangi ketombe
Relationships Social Environment and Self-Efficacy of Learning Results of Bugis Bridal Processes Meli Sabet; Dwi Atmanto; Jenny Sista Siregar; Jarudin Wastira
Sukma: Jurnal Pendidikan Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Sukma Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32533/05102.2021

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between social environment and self-efficacy on learning outcomes of Bugis bridal make-up. Using a quantitative approach with a correlation test. Purposive sampling technique is carried out by taking the subject not based on strata, random or regional but based on the existence of a specific goal, namely by involving 34 students who are following the subject of Bugis bridal make-up. Based on the results of the Pearson correlation test, it was shown that the relationship between social environment variables and learning outcomes of Bugis bridal make-up was obtained as ⍴-Value Sig. 0.05 means it can be concluded that there is a relationship. The results of the correlation test for variable X2, namely ρ-value 0.247 0.05, means that there is no significant relationship, while for the correlation test between social-environmental variables on self-efficacy it is obtained ρ-Value 402 Sig. 0.05, it can be concluded that the social environment variable has no significant relationship to the self-efficacy variable. that the social environment variables and self-efficacy together on learning outcomes of Bugis bridal make-up have no significant relationship because of ρ-Value 0.675 Sig. 0.05. This means that the social environment and self-efficacy cannot shape students to improve learning outcomes of Bugis bridal make-up.
PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU BERKELANJUTAN MELALUI PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BIDANG LINGKUNGAN HIDUP BERBASIS KOMPETENSI DI JAKARTA Dwi Atmanto; Sitti Nursetiawati; Neneng Siti Silfi Ambarwati; Esti Suntari
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.11824

Abstract

Teachers are obliged to carry out tasks other than education and teaching, such as making scientific works. However, due to the limitations of teachers in terms of time, cost and competence in mastering problems and technical writing, the number of scientific works produced by teachers is minimal. This has an impact on the length of time teachers take care of promotions/positions, which is also experienced by teachers at SMPN 270 Jakarta.This training aims to provide knowledge and competence concerning to the work of teacher professional development, especially the ability to write articles based on environmental studies. Environmental competence is the mastery of the components of the social environment, the built environment and the physical environment thatare developing and integrated in each teacher's field of study. The target of the service is the teachers of SMP 270 Jakarta in all fields of study related to environmental problems. There are 32 teachers who participate in PKM activities. Problems are solved in three steps of activity, they are (1) material preparation, (2) implementation and(3) evaluation. Preparation is done by conducting a preliminary survey to see conditions in the field. The mplementation is using the lecture method (presentation), followed by discussions, questions and answers, and exercises as a form of article writing workshop activities. Evaluation is carried out for each stage by collecting andconcluding data from each stage. Collecting evaluation data through filling out questionnaires and interviews with participants. The results of the PKM activity show that there is an increase in knowledge of the concept of making scientific journal articles in the environmental field (62%) and the results of competence in one week there are 30 (90%) successfully collecting articles, although there are 24 articles (80%) articles are not perfect and must beimproved by the author.ABSTRAK:Guru sebagai profesi yang wajib melakukan tugas selain pendidikan dan pengajaran, juga pembuatan karya ilmiah baik penelitian maupun penulisan artikel. Namun keterbatasan guru baik waktu, biaya maupun kompetensi penguasaan permasalahan dan teknis penulisan, maka jumlah karya ilmiah yang dihasilkan guru sangat minim. Hal ini berdampak pada lamanya guru mengurus kenaikan pangkat/jabatan, yang juga dialami oleh guru-guru SMPN 270 Jakarta. Pelatihan yang diberikan pada masyarakat ini dimaksudkan memberi keterampilan dan kompetensi tentang penulisan ilmiah bagi profesionalitas pendidik, terutama kemampuan pembuatan artikel yang berbasis pada kajian lingkungan hidup. Kompetensi lingkungan adalah penguasaan komponen lingkungan sosial, lingkungan binaan dan lingkungan fisik yang sedang berkembang dan diintegrasikan pada bidang studi guru. Sasaran pengabdian adalah guru-guru SMP 270 Jakarta semua bidang studi yang terkait dengan permasalahan lingkungan. Ada 32 guru yang mengikuti kegiatan PKM. Ada tiga tahapan untuk mencari solusi masalah yaitu (1) Mengadakan materi, (2) orientasi pelatihan, dan (3) monitoring penilaian. Pengadaan materi merupakan langkah persiapan. Materi didapat melaui survey kebutuhan pendidik.Kegiatan pelatihan berisi simulasi dan workshop tata cara penulisan karya ilmiah. Diskusi antar tim dan antar-guru untuk memperoleh wawasan materi lingkungan hidup yang berkembang dan menjadi tema penulisan. Pengambilan data evaluasi melalui pengisian kuesioner danwawancara kepada peserta. Hasil kegiatan PKM menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan konsep pembuatan artikel jurnal ilmiah bidang lingkungan hidup (62%) dan hasil kompetensi dalam satu minggu ada 30 (90%) berhasil mengumpulkan artikel, meskipun ada 24 artikel (80%) belum sempurna dan harus diperbaiki oleh penulis.
PELESTARIAN UPACARA PERKAWINAN ADAT BLITAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION MELALUI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) (STUDI KASUS LKP TATA RIAS PENGANTIN DI BLITAR, JAWA TIMUR) Rini Hastuti; Sitti Nursetiawati; Dwi Atmanto
JPTV (Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional) Vol 2 No 1 (2016): JPTV: Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional FT UNJ Vol. 2 No 1 Tahun 2016
Publisher : LPPM, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.297 KB) | DOI: 10.21009/JPTV.2.1.6

Abstract

Abstrak: Pelestarian Upacara Perkawinan Adat Blitar Menggunakan Model Pembelajaran Explicit Instruction Melalui Lembaga Kursus dan Pelatihan (Studi Kasus LKP Tata Rias Pengantin di Blitar, Jawa Timur), penelitian ini secara umum bertujuan (1) untuk mengetahui bentuk pelestarian upacara perkawinan adat Blitar yang dilakukan LKP di Blitar; (2) untuk mengetahui proses pembelajaran upacara perkawinan adat Blitar dengan menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction yang dilakukan oleh LKP; dan (3) untuk mengetahui hasil/dampak yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran upacara perkawinan adat Blitar menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction di LKP. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi pustaka. Informan yang diwawancara adalah pengelola/instruktuk LKP dan peserta didiknya. Untuk mendukung data yang diperoleh, peneliti juga mewawancarai Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, Budayawan, dan Ketua Harpi Blitar. Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut: (1) Bentuk pelestarian upacara perkawinan adat Blitar yang dilakukan oleh LKP salah satunya adalah dengan mengajarkan tata rias pengantin Blitar dan upacara perkawinan adat Blitar kepada peserta didik yang pada umumnya adalah masyarakat Blitar, sehingga masyarakat Blitar dapat mempelajari dan mengaplikasikannya pada acara pernikahan masyarakat Blitar dan masyarakat Blitar menjadi tahu dengan budaya upacara perkawinan adat Blitar yang dimilikinya; (2) Pembelajaran upacara perkawinan adat Blitar menggunakan model pembelajaran explicit instruction ini hanya berupa teori sedangkan praktiknya belum dilakukan; (3) Hasil/dampak yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti pembelajaran upacara perkawinan adat Blitar menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction di LKP adalah dapat mngetahui prosesi upacara perkawinan adat Blitar dan memahami makna yang terkandung di dalam upacara perkawinan adat Blitar secara teori. Dalam praktiknya peserta didik belum tentu bisa menerapkannya sendiri pada acara pernikahan masyarakat Blitar karena tidak diajarkannya praktik di LKP.
PERBEDAAN HASIL PENGURANGAN JERAWAT PADA KULIT WAJAH MENGGUNAKAN MASKER KEFIR SUSU KAMBING Astrid Sitompul; Jenny Sista Siregar; Dwi Atmanto
JPTV (Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional) Vol 2 No 2 (2016): JPTV: Jurnal Pendidikan Teknik dan Vokasional FT UNJ Vol. 2 No 2 Tahun 2016
Publisher : LPPM, Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.447 KB) | DOI: 10.21009/JPTV.2.2.5

Abstract

Abstrak: Perbedaan Hasil Pengurangan Jerawat pada Kulit Wajah Menggunakan Masker Kefir Susu Kambing. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil pengurangan jerawat pada kulit wajah menggunakan masker kefir susu kambing dengan penambahan bubuk kopi dan bubuk teh proporsi 5% dan 10% sebagai materi praktikum mata kuliah Perawatan Kulit Wajah Secara Manual pada program studi Pendidikan Tata Rias UNJ. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif komparatif dengan metode penelitian kuasi eksperimen. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan hasil pengurangan jerawat pada kulit wajah antara masker kefir susu kambing dengan penambahan bubuk kopi dan bubuk teh antara proporsi 10% dengan nilai rata-rata 7,61 (perlakuan 1) dengan proporsi 5% dengan nilai rata-rata 9,17 (perlakuan 2) dan 0% (kontrol) dengan nilai rata-rata 6,22. Nilai ini menunjukkan bahwa masker kefir susu kambing dengan penambahan bubuk kopi dan bubuk teh 5% lebih baik dari 10% lebih baik dari perlakuan 0% (kontrol) sebagai materi praktikum mata kuliah Perawatan Kulit Wajah Secara Manual di Program Studi Pendidikan Tata Rias, Universitas Negeri Jakarta.
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBUATAN HAND SANITIZER BERBAHAN ALAMI UNTUK MENINGKATKAN WAWASAN KESEHATAN LINGKUNGAN MASYARAKAT KELURAHAN JAKASAMPURNA Dwi Atmanto; Nurul Hidayah
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i2.20239

Abstract

Natural resources in the form of plants are very abundant in Indonesia, among these plants have properties and chemical content for antiseptics, maintaining cleanliness, and preventing bacteria and viruses. Exposure to Covid-19 occurred in various countries, including Indonesia. This community service activity aims to provide knowledge about environmental health and provide skills to make hand sanitizers by utilizing local environmental plants. Education on environmental sanitation knowledge and training on making hand sanitizers from natural ingredients was addressed to 25 housewives in the Jakasampurna sub-district, West Bekasi, West Java. The method of implementing PKM is the presentation of household environmental health counseling and training on making hand sanitizers using video media. The process of making hand sanitizers is carried out by students. Implementation of activities through the online zoom program, due to pandemic conditions. Natural hand sanitizer ingredients derived from local environmental plants, namely basil, kaffir lime, aloe vera, and water. The manufacturing process begins with cleaning the material, cutting and crushing the material using a blender, filtering, then putting it in a 50 mL compressed air bottle. After listening to the presentation of the material, the participants did an independent practice consisting of 5 participants. The results of community service activities showed that participants were happy and enthusiastic about getting knowledge about environmental health and being able to make natural hand sanitizers. As many as 73.4% of participants stated that their knowledge about environmental health had increased and 86.7% of participants could practice making hand sanitizers at home. ABSTRAK: Sumber daya alam berupa tumbuhan sangat melimpah di Indonesia, di antara tumbuhan tersebut memiliki khasiat dan kandungan kimia untuk antiseptik, menjaga kebersihan, serta mencegah bakteri dan virus. Paparan Covid-19 terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan memberikan keterampilan membuat hand sanitizer dengan memanfaatkan tanaman lingkungan setempat. Edukasi pengetahuan sanitasi lingkungan dan pelatihan pembuatan hand sanitizer dari bahan alami ditujukan kepada 25 ibu rumah tangga di kecamatan Jakasampurna, Bekasi Barat, Jawa Barat. Metode pelaksanaan PKM adalah presentasi penyuluhan kesehatan lingkungan rumah tangga dan pelatihan pembuatan hand sanitizer menggunakan media video. Proses pembuatan hand sanitizer dilakukan oleh siswa. Pelaksanaan kegiatan melalui program zoom online, karena kondisi pandemi. Bahan pembersih tangan alami yang berasal dari tumbuhan lingkungan setempat yaitu kemangi, jeruk purut, lidah buaya, dan air. Proses pembuatan dimulai dengan pembersihan bahan, pemotongan dan penghancuran bahan menggunakan blender, penyaringan, kemudian dimasukkan ke dalam botol udara bertekanan 50 mL. Usai mendengarkan pemaparan materi, para peserta melakukan praktik mandiri yang terdiri dari 25 peserta. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan peserta senang dan antusias mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan mampu terampil membuat hand sanitizer alami. Sebanyak 73,34% peserta menyatakan pengetahuannya tentang kesehatan lingkungan telah meningkat dan 76,7% peserta dapat mempraktikkan pembuatan hand sanitizer di rumah.  
PENGETAHUAN DAN PERILAKU HIGIENESANITASI LINGKUNGAN MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN DIMASA PANDEMI COVID-19 KECAMATAN MUARA GEMBONG, BEKASI Dwi Atmanto; Elvyra Yulia
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The Muara Gembong District, Bekasi Regency, West Java is situated on a wide coastal area. Most people (50%) work as fishermen and live in settlements that are frequently flooded by tidal floods, so clean and healthy living habits are critical in managing environmental health during the COVID-19 pandemic that still exists in Indonesia. This issue is critical for community service. On August 4, 2022, 15 people participated in face-to-face community service. Community service methods include (a) counseling through the presentation of environmental health materials; (b) discussion of environmental health problems; and (c) video demonstration of hand washing to improve daily environmental health behaviour, (c) observation, and (d) discussion. The results of the activity showed that the participants consisted of six men and nine women. The age range of participants is between 30 and more than 50 years. The education of the participants was dominated by the middle-high school. The collected questionnaire data was tabulated and showed that there was an increase in knowledge of environmental sanitation hygiene before and after the activity (16.4%) and there was a significant relationship between participants' knowledge and hygiene behavior of environmental health sanitation with a sig. 0.020 < 0.05 contribution of 60% at a significance level of 5%. Information and training on hygiene, sanitation, and environmental health can increase skills and empower the community in the field of environmental health during the COVID-19 pandemic. Abstrak Kecamatan Muara Gembong Kabupaten Bekasi Jawa Barat terletak di daerah pesisir dengan lokasi yang luas. Sebagian besar masyarakatnya hidup sebagai nelayan (50%) dan menempati permukiman yang wilayahnya sering tergenang banjir robsehingga perilaku hidup bersih dan sehat sangat diperlukan dalam menata kesehatan lingkungan di masa pandemi Covid-19 yang masih ada di Indonesia. Permasalahan ini sangat penting dilakukan pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat dilaksanakan secara tatap muka pada tanggal 4 Agustus 2022 dengan peserta sebanyak 15 orang dan usia peseera antara 30-55 tahun. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yaitu (a) penyuluhan melalui presentasi materi kesehatan lingkungan, (b) diskusi dan tanya jawab permasalahan sanitasi higiene lingkungan, (c) penayangan video ilustrasi kesehatan lingkungan permukiman dan observasi, dan (d) diskusi serta tanya jawab. Hasil kegiatan melalui data kuesioner menunjukkan bahwa peserta sangat tertarik, puas dan menyatakan bermanfaat kegiatan pengabdian untuk meningkatkan higene personal dan kesehatan keluarga Data kuesioner menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan dan perilaku higiene sanitasi lingkungan peserta, sebelum dan sesudah kegiatan (16,4%) dan terdapat hubungan yang signifikan pengetahuan peserta dengan perilaku higiene sanitasi kesehatan lingkungan dengan sig. 0.020 < 0.05 kontribusi 60% pada taraf signifikansi 5%. Informasi dan pelatihan higiene sanitasi kesehatan lingkungan dapat menambah pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan lingkungan sosial dalam mengantisipasi pandemic Covid-19.