Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

THE QUESTIONING TECHNIQUES USED BY FOREIGN-EDUCATED TEACHER TO PROMOTE CRITICAL THINKING Irene Rosalina; Slamet Setiawan; Suhartono .
Jurnal Education and Development Vol 7 No 2 (2019): Vol.7.No.2.2019
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (968.334 KB) | DOI: 10.37081/ed.v7i2.880

Abstract

Berpikir kritis adalah keterampilan kognitif yang harus dicapai oleh seorang mahasiswa di pendidikan tinggi. Dengan memiliki pemikiran kritis, terutama di kelas bahasa, seorang mahasiswa harus memahami bahasa serta pesan yang dibawanya untuk dikomunikasikan dengan fasih dan hal tersebut akan menjadi aset yang baik untuk masa depan mereka, terutama untuk menghadapi dunia kerja. Untuk menumbuhkembangkan pemikiran kritis mahasiswa, seorang guru diharuskan untuk memberi mereka pertanyaan yang cukup rumit dengan teknik bertanya yang cocok. Bertanya dengan teknik yang sesuai adalah cara yang baik untuk memicu pemikiran kritis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan berfokus pada guru pribumi yang mengenyam pendidikan diluar negeri sebagai subjek. Guru tersebut dipilih karena, berdasarkan teori, di luar negeri telah merasakan lingkungan berpikir kritis yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pertanyaan dan teknik bertanya yang digunakan oleh guru untuk memicu pemikiran kritis mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru menggunakan pertanyaan kognitif tingkat tinggi yaitu analisis (25, 3%), sintesis (21%) dan evaluasi (20, 3%). Kemudian teknik bertanya yang digunakan guru sebagian besar adalah penguraian (25%). Dapat disimpulkan bahwa guru dapat menumbuhkan pemikiran kritis mahasiswa dengan memberikan teknik tingkat tinggi dan pertanyaan dengan tingkat kognitif yang tinggi.
COGNITIVE ACTIVITIES ATTRIBUTE AND KNOWLEDGE ACHIEVEMENT ON THE NINTH GRADE INDONESIAN LANGUAGE BOOK TRAINING PRACTICE ISSUED BY THE MINISTRY OF EDUCATION AND CULTURE Dian Rahmawati; Suhartono .; Titik Indarti
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.246 KB) | DOI: 10.37081/ed.v8i1.1511

Abstract

Penelitian ini mengkaji soal perlatihan aktivitas kognitif mengatribusikan beserta capaian pengetahuannya pada buku siswa. Data penelitian adalah soal berkategori HOTS, khususnya aktivitas mengatribusikan pada buku siswa kelas IX terbitan Kemendikbud. Teknik pengumpulan data penelitian adalah dokumentasi dan baca catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas mengatribusikan berupa kalimat interogatif dengan kata tanya apa, mengapa, dan bagaimana. Capaian pengetahuan berdasarkan hasil penelitian adalah pengetahuan konseptual subjenis klasifikasi dan kriteria dan pengetahuan faktual subjenis terminologi.
THE PRESUPPOSITION IN CONFIRMATION UTTERANCE OF THE MATA NAJWA PROGRAMME Agustina Ria Santiningtyas; Budinuryanta Yohanes; Suhartono .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2787.709 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis praanggapan dalam Acara Najwa. Fokus penelitiannya meliputi proposisi praanggapan dan determinasi praanggapan tuturan konfirmasi dalam acara Mata Najwa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data penelitian berupa tuturan konfirmasi dari pembawa acara acara Mata Najwa. Teknik pengumpulan data yaitu observasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah metode hermeneutika objektif dan metode analisis tujuan-cara. Untuk menentukan kesahihan data dilakukan triangulasi data dan diskusi dengan ahli dan teman sejawat. Temuan hasil penelitian ini dapat disebutkan sebagai berikut. Pertama, pada tuturan konfirmasi dalam acara Mata Najwa, penutur memiliki praanggapan berupa (1) proposisi yang diyakini benar oleh penutur, (2) proposisi yang diyakini petutur juga benar, (3) proposisi yang diyakini penutur bahwa petutur pasti tahu P, dan (4) proposisi yang diyakini benar oleh keduanya (penutur maupun petutur). Kedua, determinasi praanggapan pada tuturan konfirmasi dalam acara Mata Najwa berupa pemanfaatan: (1) hubungan anaforis, dan (2) hubungan kataforis
THE PERSUASION STRATEGY IN ELECTION DEBATE OF DKI JAKARTA GOVERNOR AND DEPUTY GOVERNOR Mariance Palit; Suhartono .; Budinuryanta Yohanes
Jurnal Education and Development Vol 8 No 1 (2020): Vol.8.No.1.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.445 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi strategi persuasi dalam debat pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang dituturkan oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Penelitian ini merupakan jenis penilitian kualitatif. Data penelitian ini berupa strategi persuasi yang muncul dalam debat pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Data tersebut bersumber tayangan debat yang disiarkan di stasiun televisi nasional. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi. Adapun teknik analisis data yagn digunakan adalah teknik agih dan metode pragmatik fungsional. Untuk menentukan keahlian data dilakukan triangulasi data dan diskusi teman sejawat.Temuan hasil penelitian ini dapat disebutkan sebagai berikut. Terdapat empat jenis strategi penggunaan bukti dalam debat, yakni (1) bukti kredibel, (2) bukti baru, (3) bukti spesifik, dan (4) bukti kisah
POLA PERFORMANSI TINDAK ILOKUSI BEHABITIF DALAM KOMUNIKASI BERLATAR AKADEMIS PADA GRUP WHATS UP Suhartono .
Jurnal Education and Development Vol 8 No 3 (2020): Vol.8.No.3.2020
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (792.843 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi pola performansi tindak ilokusi behabitif “selamat” dan “terima kasih” dalam komunikasi berlatar akademis pada 9 grup whats up berskala jurusan hingga nasional dengan jumlah partisipan 688 orang yang berusia 28 s.d. 68 tahun; berlatar belakang mahasiswa, guru, dosen, dan pegawai direktorat dengan pendidikan minimal S-1. Daya yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi kemudian dianalisis dengan teknik alir model Miles dan Huberman.Hasil penelitian menunjukkan jumlah dan jenis pola performansi tindak ilokusi behabitif. Enam pola tersebut performansi yang ditemukan adalah pola murni, adisi sebutan berian atau capaian, adisi pernyataan positif, adisi pertanyaan, adisi doa, dan penguatan. Pola-pola tersebut hadir dengan berbasis ketaatan penutur pada maksim kuantitas dalam prinsip kerja sama dan maksim kearifan, kedermawanan, dan pujian dalam maksim kesantunan Leech
PERKEMBANGAN KOSAKATA PEMELAJAR SEKOLAH DASAR Ahmad Bayu Prastyo; Syamsul Sodiq; Suhartono .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.306 KB)

Abstract

Kosakata merupakan salah satu aspek kebahasaan yang penting untuk dikuasai. Dengan penguasaan kosakata yang memadai dapat membantu memeroleh informasi dan pengetahuan dengan mudah.Untuk mengukur penguasaan kosakata dapat dilakukan melalui jumlah lema yang dikuasai, kosakata favorit yang muncul dalam tulisan, dan bentuk kata (dasar dan turunan). Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah perkembangan kosakata pemelajar SD melalui karangan cerita yang dihasilkan. Data penelitian berupa kosakata dalam karangan cerita pemelajar SD kelas 1—6. Metode penelitian yang digunakan adalah metode ­deskriptif cross sectional. Metode ini menekankan pada pengambilan data satu waktu di saat yang sama. Dengan metode ini, memungkinkan untuk meneliti perkembangan objek dengan waktu yang singkat. Hasil penelitian ini terdiri atas tiga hal, yaitu: 1) perkembangan kosakata pemelajar SD berdasarkan jumlah lema yang dikuasai termasuk dalam kategori kurang baik. Hal tersebut didasari oleh jumlah lema yang fluktuatif. Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi perkembangan kosakata berdasarkan jumlah lema meliputi pembelajaran bahasa, intelektual, dan gender. 2) Perkembangan kosakata pemelajar SD diukur dengan kosakata favorit menunjukkan perkembangan yang baik. Frekuensi kemunculan kosakata favorit sesuai dengan judul menunjukkan bahwa judul dan isi saling berkait dan memiliki keselarasan. Selain itu, dari jenis kosakata juga terbukti kosakata umum dan khusus terdapat dalam daftar kosakata favorit.. 3) Perkembangan kosakata pemelajar SD diukur dengan bentuk kata yang dipakai menunjukkan perkembangan yang kurang baik. Jumlah kata dasar dan turunan yang digunakan juga fluktuatif. Sama halnya dengan pengukuran berdasarkan lema.
VARIASI BAHASA DALAM NOVEL RESIGN! DAN GANJIL GENAP KARYA ALMIRA BASTARI: KAJIAN SOSIOLINGUISTIK Puspita Dwi Fitriyanti; Suhartono .; Mintowati .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.989 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan variasi bahasa dan fakto penyebab timbulnya variasi bahasa dalam dialog novel Resign! dan Ganjil Genap karya Almira Bastari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tuturan yang terdapat dalam novel Resign! dan Ganjil Genap karya Almira Bastari. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan studi pustaka dan menggunakan teknik deskriptif analitis sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel Resign! dan Ganjil Genap dapat ditemukan variasi bahasa dialek dan sosiolek. Variasi bahasa sosiolek berupa kolokial, argot, dan vulgar.Faktor penyebab timbulnya variasi bahasa, di antaranya faktor pekerjaan, situasional, dan pendidikan. Variasi bahasa dapat dilihat pada setiap dialog tokoh dengan tokoh lain atau tokoh dengan lingkungannya.
KEMAMPUAN BERCERITA SISWA USIA 7-8TAHUNMELALUI MEDIA GAMBAR DISDN BANCARAN 3BANGKALAN :KAJIAN NEUROPSIKOLINGUISTIK Arif Rachmawan; Hendratno .; Suhartono .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.17 KB)

Abstract

Penelitian ini menghasilkan deskripsi tentang paparan berupa tuturan siswa SDN Bancaran 3 dengan rentang usia 7-8 tahun berdasarkan aspek keterampilan bercerita yang dilakukan. Meliputi kemampuan representasi, verbalisasi, dan vokalisasi bercerita siswa dengan menggunakan media gambar yang didasarkan oleh kajian neuropsikolingusitik. Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan peneliti,terdapat pengkategorian terhadap kemampuan siswa dalam bercerita. Kemampuan bercerita baik, sedang, dan perlu mendapatkan perhatian khusus. Untuk siswa yang perlu mendapatkan perhatian khusus yakni siswa AN dengan dugaan gangguan speech delay, siswa AW memiliki dugaan gangguan autisme, untuk siswa ME serta YH memiliki dugaan gangguan dixlexia. Perlu adanya komunikasi yang lebih intens antara guru dan orang tua siswa, untuk menemukan solusi yang cocok agar siswa tersebut dapat meningkat kemampuan belajar dan berfikirnya terutama dalam hal bercerita.
THE COMPLEXITY OF JAVANESE LANGUAGE: AN OVERVIEW FOR WESTERN LANGUAGE TEACHERS Mukhzamilah .; Suhartono .; Nur Chakim
Jurnal Education and Development Vol 9 No 3 (2021): Vol.9.No.3.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.872 KB)

Abstract

Pemahaman lintas budaya pengajaran bahasa asing memiliki peran yang sangat penting. Budaya patriarkri yang melekat pada Bahasa Jawa telah menjadikannya sebagai salah satu unsur budaya Indonesia yang memiliki kompleksitas tinggi. Unsur budaya yang tidak terpahami secara komprehensif seringkali mengakibatkan kesalah pahaman dalam proses pembelajaran lintas bahasa dan budaya. Artikel ini akan membahas kompleksitas bahasa jawa ditinjau dari sisi sosiolinguistik dan nilai-nilai budaya yang melekat padanya dengan harapan memiliki sumbangsih pemikiran terutama bagi pengajar asing yang akan bersinergi dengan para pemelajar yang berlatar belakang Bahasa Jawa.
UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL (KAJIAN PRAGMASEMANTIK) Della Andania Fielda Sarie; Suhartono .; Mintowati .
Jurnal Education and Development Vol 9 No 4 (2021): Vol.9 No.4 2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.729 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dekripsi bentuk tindak tutur ilokusi dan perlokusi dalam kasus ujaran kebencian di media sosial yang ada di wilayah Jawa Timur, serta mendapatkan deskripsi mengenai makna yang terkandung dalam tindak tutur dalam kasus ujaran kebencian di media sosial yang ada di wilayan Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan berbentuk deskriptif. Data dalam penelitian ini diambil dan dikumpulkan dari beberapa media sosial (facebook, youtube, whatsapp, dan twitter) yang telah direkomendasikan sebelumnya dari Subdit V Siber Tindak Pidana Ujaran Kebencian/SARA tahun 2019. Data penelitian yang digunakan berupa teks kata, frasa, klausa, kalimat, dan wacana menghasilkan deskripsi bentuk tindak tutur dan makna yang terkandung di dalamnya berdasarkan dari konteks ujaran kebencian. Data ujaran kebencian dianalisis dengan menggunakan teori pragmatik dan semantik yang bertujuan untuk memberikan ulasan bahwa ujaran kebencian juga perlu dilihat dari segi bahasa juga tuturan yang dituturkan.Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak teks ujaran kebencian berdasarkan jenis tindak tuturnya.Serta adapun alasan dan penjelasan teks tersebut dapat dikatakan sebagai ujaran kebencian, karena tidak semua ujaran yang terkesan kasar bisa disebut ujaran kebencian, mengingat wilayah pengambilan data ada di Jawa Timur.