Pengembangan pengobatan oral tradisional antidiabetes dari tanaman herbal yang minim efek samping sudah mulai banyak dilakukan. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun Haramonting (Rhodomyrtus tomentosa) sebagai anti diabetes terhadap berat badan dan kondisi histology pankreas mencit (Mus muscullus L.) telah dilakukan pada bulan Juli-September 2019. Penelitian bertujuan untuk memperoleh dosis terbaik dari ekstrak Haramonting yang dapat memicu peningkatan berat badan dan memperbaiki kerusakan sel β pankreas mencit terjangkit diabetes. Penelitian menggunakan metoda eksperimen murni.dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan.. perlakuan-I, mencit normal tanpa perlakuan, sebagai kontrol. Perlakuan–II, induksi aloxan pada mencit diabetes+makanan standar. Perlakuan-III, mencit diabetes (diberi ekstrak air daun haramonting dengan dosis 50 mg/kg). Perlakuan-IV, mencit diabetes (diberi ekstrak air daun haramonting dengan dosis 100 mg/kg). Perlakuan-V, mencit diabetes (diberi ekstrak air daun haramonting dengan dosis 200 mg/kg). Ekstrak diberikan selama 11 hari berturut-turut secara oral. Selanjutnya, Pengukuran berat badan dari mencit pada hari pengamatan ke-3, 5, 7, 9, dan 11 setelah seluruh rangkaian perlakuan diberikan. Pada hari ke-11, seluruh mencit percobaan dibedah dan diambil kelenjar pankreasnya untuk diamati kondisi histologinya. Preparat kelenjar pankreas dibuat dengan menggunakan blok parafin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE). Hasil penelitian ini ditemukan bahwa ekstrak air daun haramonting memiliki berpotensi memperbaiki simptom kehilangan berat badan mencit diabetes, dimana seluruh perlakuan dosis EADH 50 mg/kg Berat Badan, EADH 100 mg/kg BB, EADH 200 mg/kg BB mengalami peningkatan, terlihat juga dari kondisi hasil histologi, rerata luas pulau langerhans pankreas perlakuan-IV (mencit diabetes+EADH 100 mg/kg BB) mengalami perbaikan luas maksimum dibandingkan dengan perlakuan-II (mencit diabetes).