Dwi Santoso
Faculty of Agriculture, Borneo Tarakan University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMODELAN MESIN PENCACAH LIMBAH PERTANIAN MENGGUNAKAN PETRI NET Deny Murdianto; Dwi Santoso
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v5i1.2281

Abstract

AbstractThe chopper is a machine that is widely used to assist agricultural product processing activities, the most common problem is that the chopper machine will experience a decrease in efficiency if it is used frequently or the machine has passed a service life of more than three years. Another thing that often happens is that the main driving components, namely the dynamo, pulley, v-belt and chopper, wear out so that the efficiency of the engine decreases. Modeling using the petri net method aims to understand the dynamics that occur in the chopper. The chopper is said to be good in this modeling if it does not experience deadlocks and there are no long queues. The resulting Petri Net consists of four places and five transitions. Each place and transition describes the dynamics of the chopper. The transition  is a critical transition which, if enabled and fired, will cause the engine to turn off and make the queue to be chopped more and more. This happens because the initial assumption that is built requires that every enable transition will be immediately fired, namely the .Key words: Petri Net, Chopping Machine, ModelingAbstrakMesin pencacah merupakan suatu mesin yang banyak digunakan untuk membantu kegiatan pengolahan hasil pertanian, permasalahan yang banyak terjadi yaitu mesin pencacah akan mengalami penurunan efisiensi jika sering dipakai atau mesin tersebut sudah melawati masa pakai di atas tiga tahun. Hal lain yang sering terjadi yaitu komponen penggerak utama yaitu dynamo, pulley, v-belt dan chopper mengalami keausan sehingga efisiensi mesin mengalami penurunan. Pemodelan dengan menggunakan metode petri net bertujuan untuk memahami dinamika yang terjadi pada mesin pencacah. Mesin pencacah dikatakan baik pada pemodelan ini jika tidak mengalami deadlock dan tidak terdapat antrian yang panjang. Petri Net yang dihasilkan terdiri dari empat place dan lima transisi. Masing-masing place dan transisi menggambarkan dinamika pada mesin pencacah. Transisi  menjadi transisi kritis yang apabila enable dan difire akan mengakibatkan mesin off serta membuat antrian yang akan dicacah menjadi semakin banyak. Hal ini terjadi karena asumsi awal yang dibangun mengharuskan setiap transisi enable akan langsung difire, yaitu transisi .Kata kunci: Mesin Pencacah, Pemodelan, Petri Net
AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI EKSTRAK PAREPAT (Sonneratia alba) TERHADAP PERTUMBUHAN Ralstonia solanacearum DAN Streptococcus sobrinus Saat Egra; Mardhiana Mardhiana; Ningrum Indah Rahayu; Nurjannah Nurjannah; Sudirman Sirait; Dwi Santoso; Ankardiansyah Pandu Pradana; Harlinda Kuspradini; Tohru Mitsunaga
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i2.1624

Abstract

AbstractParepat/pidada putih (Sonneratia alba) is a type of mangrove plant that is used by the traditional tribe for natural medicine. This study uses leaves and stem bark extracted with ethanol. Antibacterial assay uses Ralstonia Solanaceaerum and Streptococcus sobrinus by diffusion agar method. The concentrations used were 5000ppm, 10000ppm, 20000ppm with positive control (Chloramphenicol), and negative control (Ethanol 40%). The results of this study obtain the moisture factor of S. alba leaves has a humidity of 0.31 and stem bark of 0.49. The yield showed that the amount of S. alba leaf extract was 23.86% and the bark was 7.31%. S. alba leaf extract was able to inhibit the bacteria R. solanacearum at concentrations of 5000ppm, 10000ppm and 20000ppm with inhibitory values of 27.46%, 34.34% and 37.78%, respectively. While bark extract can inhibit R. solanacearum at concentrations of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 35.38%, 38.47% and 41.92%, respectively. S. alba leaf extract is able to inhibit S. sobrinus bacteria only at concentrations of 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 28.07% and 48.51%. Whereas S. alba bark extract was able to inhibit S. sobrinus at a concentration of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 16.18%, 49.02% and 61.27%. Keywords: Antibacterial, Leave, Stem bark, Mangrove, S. alba AbstrakParepat/pidada putih (Sonneratia alba) merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian ini menggunakan daun dan kulit batang yang diekstraksi dengan etanol. Pengujian antibakteri menggunakan Ralstonia Solanaceaerum dan Streptococcus sobrinus dengan metode difusi agar sumuran. Kosentrasi yang digunakan yaitu 5000 ppm, 10000 ppm, 20000 ppm dengan kontrol positif (Chloramphenicol), dan kontrol negatif (Etanol 40%). Hasil penelitian ini menunjukkan faktor kelembaban daun S. alba memiliki kelembaban yaitu 0,31 dan kulit batang yaitu 0,49. Rendemen menunjukkan bahwa jumlah ekstrak daun S. alba yaitu 23,86% dan kulit batang 7,31%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri R. solanacearum pada konsentrasi 5000ppm, 10000ppm dan 20000ppm dengan nilai persentase hambat yaitu masing-masing 27,46%, 34,34% dan 37,78%. Sedangkan ekstrak kulit batang mampu menghambat R. solanacearum pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat secara berturut 35,38%, 38,47% dan 41,92%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri S. sobrinus hanya pada konsentrasi 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 28,07% dan 48,51%. Sedangkan ekstrak kulit batang S. alba mampu menghambat S. sobrinus pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 16,18%, 49,02% dan 61,27%. Kata kunci: Antibakteri, Daun, Kulit bantang, Mangrove, S. alba.