Harlinda Kuspradini
1. Fakultas Kehutanan, Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 2. Pusat Unggulan Ipteks Perguruan Tinggi Obat Dan Kosmetik Dari Hutan Tropika Lembap Dan Lingkungannya (PUI-PT OKTAL) LP2M Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Aktivitas Antimikroba Tanaman Paku (Stenochlaena palustris dan Pteridium caudatum) Terhadap Bakteri (Ralstonia solanacearum dan Streptococcus sobrinus) Saat Egra; Mardhiana -; Randy Patriawan; Kartina -; Sudirman Sirait; Harlinda Kuspradini
Jurnal Jamu Indonesia Vol. 4 No. 1 (2019): Jurnal Jamu Indonesia
Publisher : Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB; Tropical Biopharmaca Research Center - Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (880.612 KB) | DOI: 10.29244/jji.v4i1.93

Abstract

Tanaman paku merupakan tanaman yang tumbuh subur dan liar di wilayah tropis, kehadirannya dalam dunia pertanian sebagai gulma, namun di sisi lain juga bermanfaat sebagai tanaman obat (hortikultur). Kehadiran tanaman paku sebagai obat diharapkan menjadi alternative bahan baru dalam pengobatan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan. Sampel yang digunakan yaitu ekstrak daun S. Palustris dan P. Caudatum dengan konsentrasi 2%, 1% dan 0,5%. kontrol positif pada penelitian ini yaitu chloramphenicol dan kontrol negatif etanol 40%. Variabel yang diamati adalah perhitungan faktor kelembaban, persentase rendemen dan persentase diameter daerah hambatan (DDH). Hasil penelitian menunjukkan rendemen ekstrak P. Caudatum 2,5% sedangkan S. Palustris 1.6%. Selain itu hasil DDH menampilkan bahwa ekstrak etanol daun S. palustris dan P. caudatum pada konsentrasi 0.5%, 1% dan 2% tidak mampu menghambat pertumbuhan R. Solanacearum, tetapi mampu menghambat S. sobrinus dengan diameter tertinggi yaitu 13.7 mm pada konsentrasi 2%. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pelarut bertingkat pada proses ekstraksi untuk mengetahui golongan polaritas senyawa yang berpengaruh terhadapa aktifitas penghambatan bakteri.
AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI EKSTRAK PAREPAT (Sonneratia alba) TERHADAP PERTUMBUHAN Ralstonia solanacearum DAN Streptococcus sobrinus Saat Egra; Mardhiana Mardhiana; Ningrum Indah Rahayu; Nurjannah Nurjannah; Sudirman Sirait; Dwi Santoso; Ankardiansyah Pandu Pradana; Harlinda Kuspradini; Tohru Mitsunaga
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i2.1624

Abstract

AbstractParepat/pidada putih (Sonneratia alba) is a type of mangrove plant that is used by the traditional tribe for natural medicine. This study uses leaves and stem bark extracted with ethanol. Antibacterial assay uses Ralstonia Solanaceaerum and Streptococcus sobrinus by diffusion agar method. The concentrations used were 5000ppm, 10000ppm, 20000ppm with positive control (Chloramphenicol), and negative control (Ethanol 40%). The results of this study obtain the moisture factor of S. alba leaves has a humidity of 0.31 and stem bark of 0.49. The yield showed that the amount of S. alba leaf extract was 23.86% and the bark was 7.31%. S. alba leaf extract was able to inhibit the bacteria R. solanacearum at concentrations of 5000ppm, 10000ppm and 20000ppm with inhibitory values of 27.46%, 34.34% and 37.78%, respectively. While bark extract can inhibit R. solanacearum at concentrations of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 35.38%, 38.47% and 41.92%, respectively. S. alba leaf extract is able to inhibit S. sobrinus bacteria only at concentrations of 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 28.07% and 48.51%. Whereas S. alba bark extract was able to inhibit S. sobrinus at a concentration of 5000 ppm, 10000 ppm and 20000 ppm with inhibitory values of 16.18%, 49.02% and 61.27%. Keywords: Antibacterial, Leave, Stem bark, Mangrove, S. alba AbstrakParepat/pidada putih (Sonneratia alba) merupakan salah satu jenis tumbuhan mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Penelitian ini menggunakan daun dan kulit batang yang diekstraksi dengan etanol. Pengujian antibakteri menggunakan Ralstonia Solanaceaerum dan Streptococcus sobrinus dengan metode difusi agar sumuran. Kosentrasi yang digunakan yaitu 5000 ppm, 10000 ppm, 20000 ppm dengan kontrol positif (Chloramphenicol), dan kontrol negatif (Etanol 40%). Hasil penelitian ini menunjukkan faktor kelembaban daun S. alba memiliki kelembaban yaitu 0,31 dan kulit batang yaitu 0,49. Rendemen menunjukkan bahwa jumlah ekstrak daun S. alba yaitu 23,86% dan kulit batang 7,31%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri R. solanacearum pada konsentrasi 5000ppm, 10000ppm dan 20000ppm dengan nilai persentase hambat yaitu masing-masing 27,46%, 34,34% dan 37,78%. Sedangkan ekstrak kulit batang mampu menghambat R. solanacearum pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat secara berturut 35,38%, 38,47% dan 41,92%. Ekstrak daun S. alba mampu menghambat bakteri S. sobrinus hanya pada konsentrasi 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 28,07% dan 48,51%. Sedangkan ekstrak kulit batang S. alba mampu menghambat S. sobrinus pada konsentrasi 5000 ppm, 10000 ppm dan 20000 ppm dengan nilai persentase hambat yaitu 16,18%, 49,02% dan 61,27%. Kata kunci: Antibakteri, Daun, Kulit bantang, Mangrove, S. alba.
Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Usaha Tani Berbasis Minyak Atsiri Di Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda Ibrahim - Ibrahim; Harlinda Kuspradini; Muhammad Khusnul Khairu; Fernanda Alva Muhammad; Dicky Wiliam Sari
MALLOMO: Journal of Community Service Vol 2 No 1 (2021): Desember-Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/mallomo.v2i1.544

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Mugirejo, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur sebagai sentra produksi minyak atsiri memberikan peluang usaha produk turunan berbasis minyak atsiri. Salah satu minyak atsiri yang diunggulkan di Kelurahan Mugirejo adalah minyak serai dapur. Minyak atsiri serai dapur memiliki manfaat sebagai bahan baku eco enzyme. Masyarakat khususnya kelompok usaha tani Kelurahan Mugirejo belum mempunyai keahlian dalam mengembangkan produk turunan minyak atsiri. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok usaha tani melalui pembuatan produk turunan minyak atsiri, termasuk minyak atsiri serai dapur yang berupa produk eco enzyme. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 3 tahapan yakni pelatihan pembuatan minyak atsiri dengan penggunaan teknologi penyulingan, pendampingan pembuatan eco enzyme serta kegiatan sosialisasi dan demonstrasi. Program pengembangan dan pemberdayaan produk eco enzyme berbasis minyak atsiri diharapkan dapat menjadi salah satu produk unggulan kelompok usaha tani Kelurahan Mugirejo untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Kelurahan Mugirejo.
Pemanfataan Limbah sebagai Hidroponik dan Pupuk Organik Cair di Desa Sumber Sari, Kutai Barat Harlinda Kuspradini; Agmi Sinta Putri; Danang Surya Lesmana; Fredrik Christhio Mustapa; Nurul Zakiah; Rahma Wulandari
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.24 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v6i1.1843

Abstract

ABSTRACTIncreasing public knowledge regarding waste management is an important value to be able to reduce the impact of environmental pollution, especially in residential areas. For this reason, this service activity aims to (1) analyze the problems that exist in Sumber Sari Village related to community welfare, (2) create new job opportunities through waste management education. Community service activities were carried out by mapping the problems in Sumber Sari Village through online discussions. The expected output from this service activity is the creation of new job opportunities and an increase in the economic level through the education provided. Community empowerment through this activity can increase the community's knowledge of Sumber Sari Village to be able to improve their welfare and have a positive impact both directly and indirectly. Keywords: Waste, Organic fertilizer, Hydroponics, West Kutai ABSTRAKPeningkatan pengetahuan masyarakat terkait pengolahan limbah menjadi nilai penting untuk dapat mengurangi dampak pencemaran lingkungan khususnya di area pemukiman. Untuk itu kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk (1) menganalisa permasalahan yang ada di Desa Sumber Sari terkait kesejahteraan masyarakat, (2) menciptakan peluang lapangan pekerjaan baru melalui edukasi pengolahan limbah. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan pemetaan masalah yang ada di Desa Sumber Sari melalui diskusi secara online. Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini yaitu terciptanya peluang kerja baru dan peningkatan taraf ekonomi melalui edukasi-edukasi yang diberikan. Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Sumber Sari untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dan memberikan dampak positif baik dalam secara langsung maupun tidak langsung. Kata Kunci: Limbah, Pupuk organik, Hidroponik, Kutai Barat
Peningkatan Literasi Masyarakat Desa Asa, Barong Tongkok, Kutai Barat Era New Normal Harlinda Kuspradini; Agmi Sinta Putri; Dwiyafet Paramma; Wilies Nia Virdana; Yoseva Millenia Rahma Jone; Febriyana Melinda; Riska Riska
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.987 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1280

Abstract

ABSTRACT Literacy is one of the complex problems that occur in Indonesia. In Community Service, the Extraordinary Conditions in 2020 raised issues related to literacy with an innovative program called Village Literacy. The Village Literacy Program aims to strengthen the literacy capacity of the community in Asa Village in facing the New Normal situation. This program was implemented in Asa Village, Barong Tongkok District, West Kutai Regency on 8th July , 2020 to 18th August, 2020. The method used in implementing this program is RRA (Rapid Rural Appraisal) by (1) face-to-face / virtual face-to-face, (2) representative meetings between villages and observers, (3) eagle's eye and, (4) discussions and online interviews with community leaders. The completion step of the Village Literacy program is to implement five individual programs, namely, (1) Asa Upgrade Skills, (2) Asa Profile, (3) Asa Healthy, (4) Budi Tani and, (5) stalls Culture. The result of this program is that the people of Asa Village increasingly understand and have insight related to Educational Literacy, Information Literacy, Agricultural Literacy, Health Literacy, Media Literacy and Economic Literacy. Keywords: Information Literacy, Education Literacy, Health Literacy, Economic Literacy, Agricultur Literacy ABSTRAK Literasi merupakan salah satu permasalahan kompleks yang terjadi di Indonesia. Dalam Pengabdian kepada Masyarakat Kondisi Luar Biasa tahun 2020 ini mengangkat permasalahan terkait literasi dengan inovasi program yang bernama Literasi Desa. Program Literasi Desa bertujuan untuk melakukan penguatan kapasitas literasi kepada masyarakat di Desa Asa dalam menghadapi situasi Kenormalan Baru. Program ini dilaksanakan di Desa Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat pada tanggal 08 Juli 2020 sampai dengan 18 Agustus 2020. Metode yang digunakan dalam menerapkan program ini yaitu RRA (Rapid Rural Appraisal) dengan melakukan (1) tatap muka/tatap maya, (2) pertemuan perwakilan antara desa dengan pengamat, (3) pandangan jarak jauh (eagle’s eye) dan, (4) diskusi dan wawancara online dengan tokoh masyarakat. Langkah penyelesaian dari program Literasi Desa ialah dengan menerapkan lima program individu yaitu, (1) Asa Upgrade Skills, (2) Asa Profile, (3) Asa Healthy, (4) Budi Tani dan, (5) Lapak Budaya. Hasil dari program ini yaitu masyarakat Desa Asa semakin memahami dan memiliki wawasan terkait Literasi Pendidikan, Literasi Informasi, Literasi Pertanian, Literasi Kesehatan, Literasi Media dan Literasi Ekonomi. Kata Kunci: Literasi Informasi, Literasi Pendidikan, Literasi Kesehatan, Literasi Ekonomi, Literasi Pertanian 
Sifat Fisiko-Kimia dan Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri Tumbuhan Actinodaphne glomerata Anisa Gifta Larasati; Farida Fitriani Purba; Irawan Wijaya Kusuma; R.R Harlinda Kuspradini
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 17, No 2 (2023): TEKNOTAN, Agustus 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol17n2.8

Abstract

Tanaman penghasil minyak atsiri berjumlah 160-200 jenis yang tergolong dalam famili Pinaceae, Labiatae, Compositae, Lauraceae, Rutaceae, Zingiberaceae, Myrtaceae dan Umbelliferae. Bagi manusia minyak atsiri digunakan dalam industri kosmetik, industri makanan, dan industri farmasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik minyak atsiri dan potensi aktivitas antimikroba minyak atsiri yang berasal dari tumbuhan Actinodaphne glomerata yang tergolong dalam genus Actinodaphne. Penelitian ini meliputi analisis karakteristik minyak atsiri, uji antimikroba dengan metode difusi untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) minyak atsiri tumbuhan Actinodaphne. Karakteristik minyak dianalisis dengan rendemen, warna, indeks bias dan kelarutan dalam alkohol, dan analisis komponen kimia dengan Gas Cromatography and Mass Spectroscopy (GC-MS). Uji antimikroba dengan konsentrasi 100%, 10% dan 1% pada jamur Candida albicans, bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus. Penyulingan uap dan air menghasilkan minyak daun A. glomerata seberat 6.1887 gram. Hasil karakteristik minyak atsiri daun A. glomerata sebagai berikut rendemen 0.2283%, berwarna kuning pucat, nilai indeks bias 1.421 dan larut dalam alkohol 1:1.2 bagian. Hasil analisis GC-MS minyak atsiri daun A. glomerata menunjukkan 26 puncak dengan komponen utama linoleic acid chloride, stigmast-5-en-3-ol (3.β) dan spathulenol. Hasil pengujian antimikroba menunjukkan bahwa A. glomerata memiliki nilai KHM 1% dan KBM 100%.
Analisis Warna Kayu Berbasis Komputer, pH, Dan Sifat Fisika Kayu Meranti Merah, Meranti Putih Dan Keruing Dari Toko Kayu Di Samarinda: Computer-Based Analysis of Wood Colour, pH, and Physical Properties of Red Meranti, White Meranti and Keruing from Wood Shops in Samarinda Andrian Fernandes; Aida Ainur Fitriah; Nuraini Ilavita Ocafyanti; Rina Pangesti; Anisa Lele; Erwin Erwin; Harlinda Kuspradini
Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan Vol. 10 No. 1 (2023): Daun: Jurnal Ilmiah Pertanian dan Kehutanan
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/daun.v10i1.4781

Abstract

ABSTRAK Kayu sebagai bahan baku konstruksi banyak diperjual belikan di toko kayu, diantaranya adalah jenis meranti merah, meranti putih dan keruing. Setiap kayu memiliki sifat yang berbeda, misalnya sifat warna, pH, berat jenis, kadar air dan penyusutan kayu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui sifat warna, pH, berat jenis, kadar air kering udara dan penyusutan kayu dari jenis meranti merah, meranti putih dan keruing yang dijual di toko kayu di Samarinda. Pengujian berat jenis, kadar air, penyusutan kayu mengacu pada British Standards BS 373: 1957, pengujian warna kayu dengan menilai L*, a*, b* dan pH diukur menggunaan pH meter. Hasil peneliian menunjukkan bahwa kayu meranti merah berwarna merah kecoklatan, L* 52,9, a* 23,1, b* 24,3, pH 5,33, kadar air 13,42%, berat jenis 0,61, penyusutan arah longiudinal 0,09%, radial 2,7% dan tangensial 4,86%. Kayu meranti putih berwarna putih kekuningan, L* 71,9, a* 11,5, b* 23,3, pH 5,96, kadar air 13,30%, berat jenis 0,44, penyusutan arah longiudinal 0,24%, radial 4,92% dan tangensial 5,52%. Kayu keruing berwarna kecoklatan, L* 51,2, a* 13,6, b* 8,8, pH 5,97, kadar air 13,31, berat jenis 0,6, penyusutan arah longiudinal 0,17%, radial 3,0% dan tangensial 5,49%. Kata kunci: meranti, keruing, toko kayu, sifat kayu ABSTRACT Wood as a material for construction is widely traded in wood shops, including red meranti, white meranti, and keruing. Each wood has different properties, such as color, pH, specific gravity, water content, and shrinkage. This study aimed to determine the color, pH, specific gravity, air-dry moisture content, and wood shrinkage of red meranti, white meranti, and keruing sold in wood shops in Samarinda. Testing for specific gravity, moisture content, and wood shrinkage refers to British Standards BS 373:1957. Testing wood color is done by assessing L*, a*, and b*, and pH is measured using a pH meter. The red-brown meranti wood had the following properties: L* 52.9, a* 23.1, b* 24.3, pH 5.33, moisture content 13.42%, specific gravity 0.61, longitudinal shrinkage 0.09%, radial shrinkage 2.7%, and tangential shrinkage 4.86%. White meranti wood is yellowish white, L* 71.9, a* 11.5, b* 23.3, pH 5.96, moisture content 13.30%, specific gravity 0.44, shrinkage in the longitudinal direction of 0.24%, 4.92% radial, and 5.52% tangential. Keruing wood is brownish in color and has the following properties: L* 51.2, a* 13.6, b* 8.8, pH 5.97, moisture content 13.31%, specific gravity 0.6, longitudinal shrinkage 0.17%, radial shrinkage 3.0%, and tangential shrinkage 5.49%. Keywords: meranti, keruing, wood shops, wood properties
PROFIL FISIKA DAN KIMIA MINYAK ATSIRI DARI JENIS TUMBUHAN LITSEA DENGAN METODE PENYULINGAN PEREBUSAN Agmi Sinta Putri; Risniyanti Manurung; Enih Rosamah; Harlinda Kuspradini
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 13, No 1 (2023): Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v13i1.59646

Abstract

English translation. The genus Litsea is a type of essential oil-producing plant found in the Educational Forest Laboratory of the Faculty of Forestry, Mulawarman University, Samarinda. The aim of this work is to examine the physical profile and identified the essential oil components from three types of Litsea (Litsea angulata, L. rubiginosa and L. elliptica). Distillation process of essential oils using a boiled system (water distillation). The physical characteristics of essential oils tested include yield, visual color and refractive index measured by a hand refractometer, as well as chemical profile such as essential oil components through GC-MS analysis. L. angulata obtained the higest rendemen was 0.13%. The essential oils of L. angulata, L. elliptica, and L. rubiginosa gained various colors, that were clear, yellowish, and dark yellow (respectivelly). L. rubiginosa oil has the greatest refractive index value about 1.442. The results of constituent identification by GCMS showed L. angulata oil composed by the main compounds were Cyclohexanemethanol (25.96%); 2-Undecanol (25.54 %); and 7-Octen-ol (14.09 %). The major constituent contained in the L. rubiginosa oils are Tetratetracontane (22.52 %); Spathulenol (10.39 %); and Heptacosane (9.88 %). L. elliptica is dominated by 7- Octen-2ol.2.6-Dimethyl (32.24 %); 2-Undecanol (30.31 %); and 9-Decen-2-ol (17.86%) as the main components. Analysis of chemical compounds with GC-MS showed that these three types of essential oils from Litsea plants are dominated by the monoterpene, alcohol, sesquiterpene, and others group.Keywords: Essential oil, GC-MS, Litsea angulata, Litsea elliptica, Litsea rubiginosa. AbstrakGenus Litsea merupakan jenis tumbuhan penghasil minyak atsiri yang ditemukan di Laboratorium Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda. Tujuan dari riset ini untuk menganalisis sifat fisik dan mengidentifikasi komponen penyusun minyak atsiri dari tiga jenis Litsea (Litsea angulata, L. rubiginosa dan L. elliptica). Proses penyulingan minyak atsiri menggunakan metode rebus (water distillation). Sifat fisik minyak atsiri yang diujikan meliputi rendemen, warna, dan nilai indeks bias yang diukur menggunakan hand refractometer, serta sifat kimia berupa komponen kimia melalui analisis GC-MS. L. angulata memperoleh rendemen tertinggi sebesar 0,13%. Minyak L. angulata, L. elliptica, dan L. rubiginosa menghasilkan warna yang beragam yaitu bening, kekuningan, dan kuning pekat (berturut-turut). Minyak L. rubiginosa mempunyai nilai indeks bias tertinggi yaitu 1,442. Hasil identifikasi senyawa dengan GC-MS menunjukkan minyak L. angulata tersusun atas komponen utama Cyclohexanemethanol (25,96%); 2-Undecanol (25,54 %); dan 7-Octen-ol (14,09 %). Komposisi utama yang terkandung pada minyak L. rubiginosa diantaranya Tetratetracontane (22,52 %); Spathulenol (10,39 %); dan Heptacosane (9,88 %). Minyak L. elliptica didominasi oleh 7- Octen-2ol.2.6-Dimethyl (32,24 %); 2-Undecanol (30,31 %), dan 9-Decen-2-ol (17,86%) sebagai penyusun utama. Analisis komponen kimia menunjukkan bahwa ketiga jenis minyak atsiri tumbuhan genus Litsea ini didominasi dengan kelompok monoterpene, alkohol, seskuiterpen, dan kelompok senyawa lain-lain.Kata kunci: Minyak Atsiri, GC-MS, Litsea angulata, Litsea elliptica, Litsea rubiginosa.
Karakteristik Minyak Atsiri Daun Melaleuca leucadendra L. dari Empat Lokasi yang Berbeda Di Kabupaten Paser Kalimantan Timur Agmi Bagus Kartiko; Harlinda Kuspradini; Enih Rosamah
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.261 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v5i2.5489

Abstract

Cajuput oil, which comes from the Melaleuca, is one of the NTFPs that is widely used for various health or pharmaceutical products so that it is a product that is in great demand. This study aimed to measure the yield and analyze the physical properties of M. leucadendra L. essential oil which comes from Paser, East Kalimantan. Samples were taken from 4 different locations, namely Rantau Panjang, Jone, Padang Pangrapat and Pondong Baru. Essential oils were obtained from distillation process using the water and steam method. The physical characteristics of essential oils were analyzed including visual color and refractive index using a hand refractometer. The results of M. leucadendra L. oil distillation from 4 locations, namely Rantau Panjang, Jone, Padang Pangrapat and Pondong Baru. showed the various yields, among others, 0.030%, 0.066%, 0.104% and 0.031%. The color of the essential oil observed also varied from yellow to orange and the refractive index range obtained was 1,429-1,450. The results of this study have the potential as a new source of cajuput oil originating from East Kalimantan, however further research is needed to find out about the appropriate distillation technique in order to increase the yield of M. leucadendra essential oil.