Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBEDAAN PENGGUNAAN DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK) DAN NAFAS DALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA IBU PRE OPERASI SEKSIO SESAREA DI RUANG KEBIDANAN RSUD DR. M. HAULUSSY AMBON Windatania Mayasari; Jayanti Djarami; Kilwalaga Nurjawati
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.165 KB)

Abstract

Seksio sesarea telah menjadi tindakan bedah kebidanan kedua tersering yang digunakan di Indonesia dan diluar negeri. Tindakan pembedahan sering menimbulkan rasa takut yang berdampak pada cemas mengakibatkan penurunan kontraksi uterus, penurunan sirkulasi uteroplasenta, pengurangan aliran darah dan oksigen ke uterus, serta timbulnya iskemia uterus yang membuat impuls nyeri bertambah banyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan penggunaan distraksi (mendengarkan musik) dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pada ibu pre operasi seksio sesarea di ruang kebidanan RSUD dr. M. Haulussy ambon tahun 2017. Desain penelitian Quasi Eksperimental denganRancangan penelitian two group comparrison post test desing, sampel 30 ibu pre operasi seksio sesarea yang di ambil dengan teknik accidental sampling. Dari hasil penelitian di dapatkan responden dengan tingkat kecemasan penggunaan distraksi dan nafas dalam yaitu tidak ada kecemasan sebanyak 26 orang (86.7 %) dan kecemasan ringan sebanyak 4 (13.3%). penelitian ini menunjukan ada perbedaan penggunaan distraksi dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan (p = 0.000; α = 0.05). dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa ada perbedaan penggunaan distraksi (mendengarkan musik ) dan nafas dalam terhadap tingkat kecemasan pada ibu pre operasi seksio sesarea. Kata Kunci: Seksio sesarea, Kecemasan, Distraksi, Nafas dalam
PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PENGOBATAN HIPERTENSI DENGAN MENGGUNAKAN OBAT TRADISIONAL DI DESA WAIMITAL KECAMATAN KAIRATU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT TAHUN 2017 Jayanti Djarami
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.963 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v3i2.271

Abstract

Latar belakang WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, (WHO, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan masyarakat tentang pengobatan hipertensi dengan menggunakan obat tradisional di desa waimital kecamatan kairatu kabupaten seram bagian barat tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Cross Sectional. Sampel penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode Total Sampling yang berjumlah 30 responden. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data dengan SPSS, menggunakan uji Chi-Square. Hasil Dari 30 responden dengan tingkat pengetahuan baik dan kurang tentang pengobatan herbalis seimbang yaitu masing-masing sebanyak 15 orang (50,0%) dan hanya 20 responden (66,7%) yang menggunakan obat herbalis dalam mengatasi masalah hipertensi. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,003
Studi Farmakognostik Tanaman Harendong Bulu (Clidemia Hirta) asal Maluku Aulia Debby Pelu; Jayanti Djarami
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 6, No 4 (2021)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.696 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v6i4.10008

Abstract

Harendong Bulu with the Latin name Clidemia hirta is a plant that belongs to the Melastomataceae family, this plant usually has medicinal properties. This study aims to obtain morphological, anatomical, organoleptic data, and identify the chemical content of the harendong bulu (Clidemia hirta) plant. The research design used is an experimental laboratory. Morphological examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) belongs to the class of magnoliopsida with woody stems, the shape of the stem is round, the surface of the stem is hairy, scaly and brown in color and the root system is tapped. Anatomical examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) plant has epidermis, endodermis, cuticle, stomata, vessels, xylem and phloem, periskel, cortex, and calcium oxatate crystals. On organoleptic examination, the leaves of Harendong Bulu (Clidermia hirta) have a bitter and sweet taste and a characteristic odor, while the stems have a bitter taste and a characteristic odor, and the roots have an astringent bitter taste and odorless. Chemical identification of harendong bulu leaf powder obtained positive results for tannins (catechols and pyrogalotanins), dioxyanthraquinones, steroids, saponins, glycosides and phenols.Harendong Bulu with the Latin name Clidemia hirta is a plant that belongs to the Melastomataceae family, this plant usually has medicinal properties. This study aims to obtain morphological, anatomical, organoleptic data, and identify the chemical content of the harendong bulu (Clidemia hirta) plant. The research design used is an experimental laboratory. Morphological examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) belongs to the class of magnoliopsida with woody stems, the shape of the stem is round, the surface of the stem is hairy, scaly and brown in color and the root system is tapped. Anatomical examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) plant has epidermis, endodermis, cuticle, stomata, vessels, xylem and phloem, periskel, cortex, and calcium oxatate crystals. On organoleptic examination, the leaves of Harendong Bulu (Clidermia hirta) have a bitter and sweet taste and a characteristic odor, while the stems have a bitter taste and a characteristic odor, and the roots have an astringent bitter taste and odorless. Chemical identification of harendong bulu leaf powder obtained positive results for tannins (catechols and pyrogalotanins), dioxyanthraquinones, steroids, saponins, glycosides and phenols.
FORMULASI DAN UJI FISIK GEL HANDSANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium Polyanthum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI CARBOPOL Jayanti Djarami; Aulia Debby Pelu; Ainun Pamana
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 5 No. 1 (2021): Mei : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.1 KB) | DOI: 10.57214/jka.v5i1.138

Abstract

The COVID-19 pandemic has made hand sanitizer gel widely used. Hand sanitizer gels generally contain alcohol as an antiseptic to kill bacteria, but long-term use of antiseptics containing alcohol can cause skin irritation. So we need natural alternative materials that have antibacterial power but are friendly to the skin and do not cause irritation. One of theplants that can be used as an antibacterial is a bay leaf (Syzygium polyanthum) because it contains flavonoids that can act as an antiseptic against bacteria. The purpose of this study is to find out the formulation and physical test of the gel hand sanitizer of the ethanol extract of bay leaves (Syzygium polyanthum) with a variety of carbopol concentrations. this study used an experimental design. Three formulations were made with different concentrations of carbopol, namely formula I (carbopol 0.5%), formula II (carbopol 1%), and formula III (carbopol 1.5%). Of the three formulas, physical properties were evaluated which included organoleptic tests, homogeneity tests, and PH tests. The results showed that formula I (carbopol 0.5%), and formula II (carbopol 1%) met the requirements for evaluating the physical properties of the hand sanitizer gel which included organoleptic tests, homogeneity tests, and PH tests. While formula III (carbopol 1.5%) did not meet the physical test, namely the PH test.
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL BUAH PALA (MYRISTICA FRAGRANS) SEBAGAI ANTI AGING Jayanti Djarami; Aulia Debby Pelu; Sisilia W. Marjuni
Jurnal Sains dan Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2020): Desember : Jurnal Sains dan Kesehatan (JUSIKA)
Publisher : Universitas Muhamadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.906 KB)

Abstract

Nutmeg (Myristica fragrans) is a spice plant that produces essential oils of economic value. Especially the myristicin compounds contained in nutmeg oil have potential as antioxidants and also anti-aging. The content of nutmeg which shows antifungal activity is flavonoids, saponins and alkaloids. Flavonoids as antifungal compounds work by interfering with the permeability of fungal cell membranes and changing organic components and nutrient transport which ultimately results in toxic effects on fungi. This study aims to determine the chemical content and whether the nutmeg extract can be formulated in cream preparations as well as the results of the physical properties test on the preparation of the nutmeg (Myristica fragrans) ethanol extract of cream. The type of research used in this study was experimental research in the laboratory. Nutmeg (Myristica Fragrans), phytochemical screening test on nutmeg extract, cream preparation formulation, cream physical properties test (organoleptic test, pH test, homogeneity test, cream type test). Nutmeg extraction was carried out using the maceration method using 70% ethanol. The results of phytochemical screening of the ethanol extract of nutmeg (Myristica fragrans) indicated the presence of alkaloids, flavonoids, and saponins. The preparation of cream of ethanol extract of nutmeg (Myristica fragrans) using a Vaseline album base ratio of F1 (10%), F2 (15%) and F3 (20%) had stable physical properties.
PENYULUHAN TENTANG OBAT SEDIAAN SALEP KEPADA MASYARAKAT DI DESA HILA Jayanti Djarami
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v2i1.1400

Abstract

Salep merupakan sediaan yang ditujukan untuk pemakian luar. Salep juga terdiri oleh bahan aktif terlarut atau terdispersi pada dasar salep atau basa sebagai pembawa bahan aktif, Dasar salep serap dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan air membentuk emulsi air dalam minyak (Parrafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (Lanolin). Tingkat pengetahuan masyarakat Desa Hila yang rendah terkaik obat salep membuat peneliti melakukan penyuluhan pada Desa tersebut guna menambah wawasan masyarakat desa dan menambah pengetahuan terkait obat salep. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan penyuluhan dengan memberikan edukasi mengenai obat sediaan salep kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab oleh pemateri. Pada kegiatan ini pemateri menjelaskan mengenai salep. Dimana salep sendiri merupakan sediaan semi padat yang ditujukan untuk pemakaian luar tubuh, pemateri juga menjelaskan mengenai penggolongan salep diantara ungueta, krim, pasta, cerata, dan gel. Dengan adanya penyuluhan ini masyarakat Desa Hila mulai memahami bagaimana Obat Salep dapat digunakan dan apa saja jenis obat salep yang beredar.
Penyuluhan Tentang Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh Di Desa Hila Jayanti Djarami
Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2021): November: Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpikes.v1i3.1409

Abstract

Pemberian sediaan farmasi terdiri dari 4 rute dengan pola absorpsi yang berbeda. Yang pertama melalui rute intravena. Sediaan farmasi yang melalui jalur intravena ini tidak terjadi absorpsi dan memberikan efek kerja obat dengan segera. Kemudian melalui jalur subkutan, sediaan yang diberikan melalui rute subkutan dapat di absorpsi dengan cepat begitu pula pada rute intramuskular. Kemudian melalui rute oral, sediaan farmasi yang melalui rute ini dapat di absorpsi secara cepat ataupun sebaliknya karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Proses-proses farmakokinetik penyerapan,distribusi,metabolisme dan eliminasi menentukan seberapa cepat dan berapa lama obat akan ada di organ sasaran.Setelah obat diserap menembus dinding usus,obat akan disalurkan oleh darah porta ke hati sebelum masuk ke sirkulasi sistemik.Pada umumnya, hatilah yang bertanggung jawab dalam metabolisme sebelum obat mencapai sirkulasi sistemik.tahapan awal dalam pengabdian masyarakat ini yaitu dengan dilakukan penyuluhan terkait Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh dan dilanjutkan dengan pemberian edukasi serta tanya jawab terhadap pemateri.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan pada tanggal 13 November 2022 bertempat di Balai Desa Hila Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah dari jam 12.00-13.30. Pada saat penyuluhan pemateri memaparkan materi terkait Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh Manusia yang meliputi proses ADME (Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, Eliminasi) dengan beberapa rute pemberian obat tidak hanya pada obat yang digunakan secara oral. Kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Hila tentang Mekanisme Kerja Obat didalam Tubuh Manusia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain lingkungan dan informasi. Hasil dari pengabdian masyarakat yang berupa penyuluhan Mekanisme Kerja Obat Didalam Tubuh Manusia pada masyarakat Desa Hila menunjukkan bahwa dengan adanya penyuluhan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat terhadap obat-obatan juga bagaimana obat yang dikonsumsi masyarakat dapat bekerja dalam tubuh manusia hingga dapat mengurangi gejala penyakit yang diderita seseorang.
Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Balsem Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc) Asal Kabupaten Kepulauan Sula Dengan Variasi Konsentrasi Zat Aktif Jayanti Djarami; Amelia Niwele; Nurul Sakinah Soamole
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1439

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman multi fungsional karena selain sebagai rempah, tanaman ini termasuk empat besar tanaman obat yang banyak digunakan diantaranya untuk: jamu gendong, industri kecil obat tradisional, industri obat tradisional, industri makanan/minuman dan bumbu . Selain itu, kandungan minyak atsiri jahe juga merupakan salah satu peluang usaha peningkatan nilai ekonomis jahe, berkembangnya agroindustri obat-obatan herbal dan kosmetik, menjadikan peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan bakunya menjadi sangat terbuka. Balsem merupakan sediaan yang penggunaannya di oleskan kekulit dengan tangan dan memberikan rasa panas yang sulit hilang. bentuk sediaan balsam yang di oleskan dengan tangan ini di perlukan suatu inovasi yang memiliki sifat menghangatkan, menenangkan dan juga memiliki aroma yang menyegarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol jahe merah dan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dalam memformulasikan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah dengan Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol jahe merah mengandung senyawa metabolit sekunder: flavanoid, saponin, tannin dan fenolik. Uji organoleptis menunjukan berwarna coklat tua, berbau oleum menthea, bentuk semi padat, semuanya homogenitas, dengan pH 6, uji daya sebar 5 cm, uji daya kejat selama 6 detik. Kesimpulan menunjukan balsem jahe merah memenuhi persyaratan evaluasi sediaan balsem.
Formulasi Lotion Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Dengan Menggunakan Variasi Konsentrasi Emulgator Asal Dusun Saliong Kabupaten Buru Jayanti Djarami; Marisa Anggia Ibrahim; Sri Rahmatia Mamulaty
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1442

Abstract

Lotion adalah sediaan kosmetik pelembab kulit yang termasuk dalam golongan emolien dan memiliki beberapa sifat yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit. Rumput laut jenis Eucheuma cottoni termasuk dalam golongan ganggang merah (Rhodophyceae) penghasil karaginan. Karaginan merupakan hidrokoloid yang penting karena memiliki aplikasi yang sangat luas dalam industri pangan dan nonpangan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lotion dari ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan variasi konsentrasi emulgator. Jenis penelitian adalah eksperimen. Metode yang digunakan meliputi penyiapan bahan, ekstraksi sampel, rancangan formulasi dan pembuatan sediaan lotion menggunakan tiga formulasi yang berbeda dengan variasi konsentrasi emulgator asam stearate dan setil alkohol FI (2% : 1%), FII (5% : 1,5%), FIII (7,5% : 2%), evaluasi sediaan (uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH) dan pengujian iritasi. Hasil penelitian lotion ekstrak rumput laut (Eucheuma cottoni)dengan menggunakan perbandingan konsentrasi emulgator pada formulasi I (Asam stearat 2%, setil alkohol 1%) dan formulasi III (Asam stearat 7,5%, setil alkohol 2%) menghasilkan sediaan dengan stabilitas yang baik. Dari ketiga formulasi dinyatakan bahwa formulasi I dan III sesuai persyaratan uji stabilitas fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, dan uji pH sedangkan pada formulasi II untuk uji organoleptik tidak sesuai dengan pengujian organoleptik sediaan dan uji iritasi ketiga sediaan lotion ekstrak rumput laut pada 10 responden tidak menimbulkan adanya iritasi seperti kemerahan, gatal-gatal dan bengkak pada kulit.
Analisis Perbandingan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus Dengan Menggunakan Metode Sumuran Risman Tunny; Epi Dusra; Annisatul Khoiriyah Kaplale; Jayanti Djarami; Maritje.S.J. Malisngorar
Calory Journal : Medical Laboratory Journal Vol. 1 No. 4 (2023): December : Calory Journal : Medical Laboratory Journal
Publisher : LPPM STIKES KESETIAKAWANAN SOSIAL INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57213/caloryjournal.v1i4.48

Abstract

Acne is a disease on the surface of the skin of the face, neck, chest, and back that appears when the oil glands in the skin are too active so that the skin pores will be clogged by excessive fat deposits. Guava leaves contain secondary metabolites, consisting of tannins, alkaloids, flavonoids, saponins. This study aims to identify the content of secondary metabolites in guava leaf extract (Psidium guajava L.), test the antibacterial activity of ethanol extract of guava leaves (Psidium guajava L.) against the growth of Propionibacterium acnes and Staphylococcus aureus bacteria, and analyze the comparison of the effectiveness of guava leaf extract (Psidium guajava L.) against the growth of the two test bacteria. This type of research is laboratory experimental. The methods used for this study: preparation of materials, extraction of samples by maceration method, phytochemical screening test, testing antibacterial activity using the pitting method and analyzing data. The screening test results of guava leaf extract (Psidium guajava L.) showed the presence of alkaloid, flavonoid, tannin and saponin compounds. The results of the inhibition test on guava leaf extract with a high concentration of 115% have the largest diameter of 17.5 mm against Staphylococcus aureus compared to Propionibacterium acnes bacteria with an inhibition diameter of 16 mm. The results of the Mann-Whitney statistical test showed a p-value of 0.077 so it can be concluded that there is no comparison of the effectiveness of guava leaf extract (Psidium guajava L.) against the growth of Propionibacterium acnes and Staphylococcus aures bacteria.