Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan

Formulasi Dan Evaluasi Fisik Sediaan Balsem Jahe Merah (Zingiber Officinale Rosc) Asal Kabupaten Kepulauan Sula Dengan Variasi Konsentrasi Zat Aktif Jayanti Djarami; Amelia Niwele; Nurul Sakinah Soamole
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1439

Abstract

Jahe merah (Zingiber officinale Rosc.) merupakan tanaman multi fungsional karena selain sebagai rempah, tanaman ini termasuk empat besar tanaman obat yang banyak digunakan diantaranya untuk: jamu gendong, industri kecil obat tradisional, industri obat tradisional, industri makanan/minuman dan bumbu . Selain itu, kandungan minyak atsiri jahe juga merupakan salah satu peluang usaha peningkatan nilai ekonomis jahe, berkembangnya agroindustri obat-obatan herbal dan kosmetik, menjadikan peluang pengembangan jahe sebagai salah satu bahan bakunya menjadi sangat terbuka. Balsem merupakan sediaan yang penggunaannya di oleskan kekulit dengan tangan dan memberikan rasa panas yang sulit hilang. bentuk sediaan balsam yang di oleskan dengan tangan ini di perlukan suatu inovasi yang memiliki sifat menghangatkan, menenangkan dan juga memiliki aroma yang menyegarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol jahe merah dan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif dalam memformulasikan memformulasi sediaan balsam dari ekstrak etanol jahe merah dengan Hasil penelitian menunjukan ekstrak etanol jahe merah mengandung senyawa metabolit sekunder: flavanoid, saponin, tannin dan fenolik. Uji organoleptis menunjukan berwarna coklat tua, berbau oleum menthea, bentuk semi padat, semuanya homogenitas, dengan pH 6, uji daya sebar 5 cm, uji daya kejat selama 6 detik. Kesimpulan menunjukan balsem jahe merah memenuhi persyaratan evaluasi sediaan balsem.
Formulasi Lotion Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Dengan Menggunakan Variasi Konsentrasi Emulgator Asal Dusun Saliong Kabupaten Buru Jayanti Djarami; Marisa Anggia Ibrahim; Sri Rahmatia Mamulaty
Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Maret: Jurnal Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Politeknik Pratama Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jrik.v2i1.1442

Abstract

Lotion adalah sediaan kosmetik pelembab kulit yang termasuk dalam golongan emolien dan memiliki beberapa sifat yaitu sebagai sumber lembab bagi kulit. Rumput laut jenis Eucheuma cottoni termasuk dalam golongan ganggang merah (Rhodophyceae) penghasil karaginan. Karaginan merupakan hidrokoloid yang penting karena memiliki aplikasi yang sangat luas dalam industri pangan dan nonpangan. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan lotion dari ekstrak rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan variasi konsentrasi emulgator. Jenis penelitian adalah eksperimen. Metode yang digunakan meliputi penyiapan bahan, ekstraksi sampel, rancangan formulasi dan pembuatan sediaan lotion menggunakan tiga formulasi yang berbeda dengan variasi konsentrasi emulgator asam stearate dan setil alkohol FI (2% : 1%), FII (5% : 1,5%), FIII (7,5% : 2%), evaluasi sediaan (uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH) dan pengujian iritasi. Hasil penelitian lotion ekstrak rumput laut (Eucheuma cottoni)dengan menggunakan perbandingan konsentrasi emulgator pada formulasi I (Asam stearat 2%, setil alkohol 1%) dan formulasi III (Asam stearat 7,5%, setil alkohol 2%) menghasilkan sediaan dengan stabilitas yang baik. Dari ketiga formulasi dinyatakan bahwa formulasi I dan III sesuai persyaratan uji stabilitas fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, dan uji pH sedangkan pada formulasi II untuk uji organoleptik tidak sesuai dengan pengujian organoleptik sediaan dan uji iritasi ketiga sediaan lotion ekstrak rumput laut pada 10 responden tidak menimbulkan adanya iritasi seperti kemerahan, gatal-gatal dan bengkak pada kulit.