Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Antifouling Senyawa Bioaktif Dari Lamun di Perairan Pulau Morotai Nurafni Nurafni; Rinto Muhammad Nur
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.68 KB) | DOI: 10.33387/jikk.v1i2.942

Abstract

Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem di laut yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan biota laut dan merupakan salah satu ekosistem laut yang paling produktif. Lamun banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan, kosmetik, obat-obatan, antibakteri, dan antibiofouling. Di Pulau Morotai banyak ditemukan jenis-jenis lamun, tetapi belum dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan lamun dari perairan Pulau Morotai sebagai bioantifouling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai November 2018. Sampel lamun diperoleh dari Perairan Desa Posi-Posi, Juanga, Pandanga, dan Daeo. Ekstrasi lamun dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan n-heksan. Uji aktivitas antifouling menggunakan bakteri biofilm. Identifikasi senyawa bioaktif dilakukan untuk jenis lamun yang memiliki aktivitas antifouling Hasil ekstraksi menunjukkan bahwa rendemen ekstrak dengan pelarut metanol lebih besar dibandingkan dengan n-heksan. Ekstrak terbanyak diperoleh dari ekstrak metanol Cymodecea rotundata (19,32%), diikuti ekstrak metanol Enhalus acoroides (9,55%), ekstrak metanol Halodule pinifolia (5,96%), ekstrak n-heksan Halodule pinifolia (0,53%), ekstrak n-heksan Enhalus acoroides (0,35%), dan ekstrak n-heksan Cymodecea rotundata (0,24%). Hasil uji antifouling menunjukkan bahwa ekstrak metanol Enhalus acoroides memiliki aktivitas antifouling terhadap bakteri uji. Hasil identifikasai senyawa bioaktif menunjukkan ekstrak metanol Enhalus acoroides mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan steroid.
Penggunaan Kitosan Sisik Ikan dalam Memperpanjang Umur Simpan Ikan Asap Rinto Muhammad Nur; Asy’ari; Alfriyani Yunita Malondo; Resmila Dewi
Jurnal Airaha Vol 10 No 01: JUNE 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sorong, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.062 KB) | DOI: 10.15578/ja.v10i01.246

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis umur simpan ikan asap yang dilapisi kitosan sisik ikan. Penelitian ini menggunakan 8 perlakuan yaitu tanpa pelapisan, pelapisan dengan minyak kelapa, asam asetat 0,5%, dan kitosan (2, 4, 6, 8, dan 10%). Ikan asap yang dilapisi kitosan disimpan pada suhu ruang dan diamati kenampakan, bau, rasa, tekstur, jamur, dan lendir menggunakan lembar penilaian sensori ikan asap (SNI 01-2346-2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa organoleptik ikan asap tanpa pelapisan kitosan pada penyimpanan hari ke 2 sudah tidak memenuhi mutu organoleptik (nilai <7), sedangkan dengan pelapisan kitosan 10% nilai organoleptik > 7 pada penyimpanan hari ke 2 dan 3. Organoleptik kenampakan, bau, jamur, dan lendir ikan asap yang dilapisi kitosan sisik ikan dengan konsentrasi 10% setelah 3 hari penyimpanan, nilainya masih 7. Namun, organoleptik rasa dan tekstur ikan asap dengan pelapisan kitosan 8 dan 10% masih memenuhi syarat (minimal nilai 7) pada penyimpanan hari ke 2.