Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EFEKTIVITAS TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA : A NARRATIVE REVIEW Adam Syah; Puspita Septie Dianita; Herma Fanani Agusta
Jurnal Farmagazine Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Farmagazine
Publisher : STF Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47653/farm.v9i1.540

Abstract

Tanaman pepaya (Carica papaya L.) memiliki potensi terhadap proses penyembuhan luka meliputi luka lecet, luka sayat, luka bakar, luka tusuk. Proses penyembuhan luka memiliki 3 fase proses yaitu fase inflamasi, fase proliferasi, dan fase maturasi. Studi ini bertujuan untuk memberikan differensiasi bentuk literature farmasi khususnya pada pengobatan luka serta meningkatkan pemanfaaatan tanaman papaya (Carica papaya L.) menjadi sediaan obat herbal terstandar atau bahkan fitofarmaka dimasa yang akan datang. Artikel ini membahas tentang efektivitas tanaman pepaya (Carica papaya L.) terhadap penyembuhan luka melalui sebuah narrative review, dari database Google Scholar yang terbit 5 tahun terakhir (2016-2020). Hasil review 10 paper dinyatakan bahwa tanaman pepaya (Carica papaya L.) mengandung berbagai macam senyawa antara lain enzim papain, saponin, flavonoid yang berperan terhadap proses penyembuhan luka. Data dalam review menunjukkan bahwa pemberian tanaman pepaya (Carica papaya L.) yang meliputi bagian getah, batang, biji, dan daun mempunyai efektivitas yang baik terhadap proses penyembuhan luka dan memiliki aktivitas antibakteri penyebab infeksi luka.
POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN BPJS DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO Widarika Santi Hapsari; Herma Fanani Agusta
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 3 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v3i2.1728

Abstract

Hipertensi dilaporkan terjadi pada ± 50 juta penduduk di Amerika Serikat dan ± 1 milyar di seluruh dunia. Hipertensi merupakan faktor resiko utama gangguan jantung. Berdasarkan Riskesdas 2013 hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menempati peringkat 6 dimana prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran dengan penderita usia ≥18 tahun sebesar 25,8%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan obat hipertensi di RSUD KRT Setjonegoro pada pasien pengguna jaminan kesehatan BPJS. Penelitian ini menggunakan rancangan diskriptif dimana data dikumpulkan secara retrospektif. Data yang digunakan berasal dari data rekam medik pasien hipertensi rawat jalan BPJS RSUD KRT Setjonegoro bulan Maret 2015 – Maret 2016. Penelitian menunjukkan hasil yaitu golongan obat terbanyak adalah golongan penghambat kanal kalsium sebesar 35,38% dan jenis obat hipertensi yang paling banyak digunakan adalah amlodipin yaitu sebesar 22,17%
FORMULASI SABUN CAIR BINAHONG (Anredera Cordifolia (ten) Steenis SEBAGAI SABUN ANTISEPTIK Kartika Wijayanti; Herma Fanani Agusta; Heni Setyowati Esti Rahayu
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v4i2.2317

Abstract

Latar Belakang. Laserasi perineum adalah salah satu akibat dari proses persalinan denganberbagai penyebab seperti kelahiran kepala secara tiba-tiba dan cepat, berat janin yang berlebihan, danjaringan kulit ibu yang mudah robek. Komplikasi dari laserasi perineum adalah penyembuhan lukayang tertunda, infeksi, nyeri, takut bergerak, dan terhambatnya pengeluaran lochea. Hambatan aliranlochea pada infeksi postpartum dapat menyebabkan kematian ibu. Binahong (Anredera Cordifolia(ten) Steenis) adalah zat alami yang membantu penyembuhan luka. Kandungan asam askorbat dalambinahong penting untuk mengaktifkan enzim hidroksilasi prolil yang mendukung tahap hidroksilasidalam pembentukan kolagen, yang mempercepat proses penyembuhan luka. Tujuan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui sifat fisik, homogenitas, uji pH, dan organoleptik ekstrak daun binahongsetelah diformulasikan ke dalam sabun cair dengan variasi konsentrasi 100%. Metode. Penelitianini menggunakan metode eksperimental, yang dilakukan di laboratorium farmasi. Ekstraksi daunbinahong dilakukan dengan merebus daun selama 30 menit dengan suhu 90°C menggunakanpelarut air. Sabun cair dibuat dengan dasar sabun PEG, carbopol (f0a), esaflor (f0b), HPMC (f0c),asam sitrat dan sodium hidrogen fosfat. Hasil f0c Formula dengan HPMC memiliki evaluasi terbaikdibandingkan dengan f0a dan f0b yang terlihat memiliki pH netral, organoleptik dan sifat fisikterbaik di antara formula lainnya. Kesimpulan. Sabun cair Binahong (Formula f0c) layak sebagaibahan sabun cair anti-septik dari hasil evaluasi stabilitas formula dan persyaratannya. Saran. Hasilpenelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk tahap selanjutnya, yaitu optimalisasi rumusformulasi sabun cair sebagai sabun antiseptic
Baking Soda and Peroxide Formulation as Dental Whitening Gel Herma Fanani Agusta; Alfian Syarifuddin; Fitriana Yuliastuti; Misya Putri Kurnia Pradani
Urecol Journal. Part D: Applied Sciences Vol. 1 No. 1 (2021): January - June
Publisher : Konsorsium LPPM Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.019 KB) | DOI: 10.53017/ujas.56

Abstract

Indonesian society began to make appearance as a primary need. Appearance becomes important for middle and upper social classes which reaches 60-70% in Indonesia. Researchers are trying to find a combination formula of two teeth whitening ingredients (Baking Soda and Peroxide). The study uses an experimental method, which is to make a dental gel with variety of gradient constituent formulas, including F1, F2, F3, F4, and F5. F5 is the most optimal formula with best stability test results among other. F5 with Peroxide concentration of 30% had teeth whitening activity of 38% by two months in vitro test on adult teeth samples.
The Effectiveness of Typhonium Flagelliforme for Breast Cancer: A Narrative Review Meiliana Purnama Ningrum; Puspita Septie Dianita; Herma Fanani Agusta
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.335 KB)

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi pada wanita dan penyumbang angka kematian terbanyak akibat kanker. Global Cancer Observation (GLOBOCAN) tahun 2018 menyatakan bahwa kanker payudara merupakan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia, yakni sebanyak 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Salah satu tanaman yang dapat mengatasi permasalahan kanker payudara yaitu tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme). Tanaman keladi tikus memiliki aktivitas antikanker. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengetahui aktivitas antikanker tanaman keladi tikus sebagai agen antikanker payudara. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan 8 artikel penelitian mengenai tanaman keladi tikus sebagai antikanker payudara dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) memiliki aktivitas terhadap sel kanker payudara dengan kategori sitotoksik potensial yang dapat digunakan sebagai agen antikanker karena memiliki nilai IC50<100μg/ml. Ekstrak tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) dengan pelarut etanol memiliki aktivitas yang paling kuat terhadap sel kanker payudara. Kandungan senyawa pada tanaman keladi tikus diantaranya senyawa fitoestrogen, alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, steroid, glikosida, asam linoleate, asam oktadekanoat, asam heksadekanoat dan RIP (Ribosome Inacting Protein), keseluruhan senyawa tersebut memiliki aktivitas antikanker.
Study of Ethnomedicine in Communities in Ngabean Village, Secang District, Magelang Regency Amalia Ratna Puspitadewi; Alfian Syarifuddin; Herma Fanani Agusta
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.415 KB)

Abstract

Kecamatan Secang merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Magelang yang memiliki kearifan lokal dan memanfaatkan tumbuhan sebagai pengobatan, baik kuratif maupun preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan bagian tanaman yang dijadikan obat dalam pengobatan; mengetahui cara pembuatan ramuan obat yang menggunakan tanaman dan cara pemakaian ramuan obat dalam pengobatan tradisional; menganalisis nilai ICF dan RFC tumbuhan yang menginterpretasikan penggunaan tanaman untuk pengobatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan melalui survei; observasi; dan wawancara, terdapat 13 pertanyaan yang ada pada kuisioner. Penentuan responden dengan teknik snowball sampling yang memenuhi kriteria inklusi antara lain: masyarakat yang tinggal di desa Ngabean, Kecamatan Secang, masyarakat setempat yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pengobatan tradisional, dan masyarakat setempat yang berumur 30 tahun ke atas. Hasil perhitungan sampel untuk desa Ngabean Kecamatan Secang yaitu sebesar 78 sampel dengan taraf kepercayaan 95%. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung informant consensus factor (ICF) dan relative frequency of citation (RFC). Hasil penelitian ini menemukan total 38 spesies berasal dari 26 famili yang digunakan sebagai pengobatan. Terdapat 11 bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan dengan presentase terbesar 51,97% yaitu dengan cara direbus, sedangkan cara pemakaian tumbuhan paling dominan adalah secara oral dengan cara diminum yaitu 83,5%. Terdapat 27 khasiat dengan nilai ICF yang mendekati 1, dan nilai RFC tidak ada yang mendekati 1. Berdasarkan hasil dapat dikatakan bahwa nilai ICF yang tinggi tidak selalu diikuti dengan nilai RFC yang tinggi karena tidak adanya batasan tanaman yang disebutkan oleh masyarakat tidak dapat mengerucut pada tanaman-tanaman tertentu, sehingga dari keseluruhan tanaman yang disebutkan oleh responden mayoritas mendapatkan nilai RFC rendah.
Tingkat kepuasan pasien umum rawat jalan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Lestari Raharja Kota Magelang Marisa Dwi Fitria Andini; Herma Fanani Agusta; Fitriana Yuliastuti
Borobudur Pharmacy Review Vol 1 No 2 (2021): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v1i2.4878

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien umum rawat jalan terhadap kualitas pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit Lestari Raharja dengan populasi pasien umum non BPJS usia 20-65 tahun menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan metode servqual (service quality) yang terdiri dari lima dimensi tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Data diolah dan dianalisis dengan membandingkan harapan konsumen dengan realita pelayanan informasi obat yang digambarkan dalam bentuk diagram kartesius. AHasil penelitian menunjukkan mayoritas atribut pemetaan pada Kuadran II diagram kartesius dimana responden merasa puas dan menganggap penting beberapa aspek layanan. Secara keseluruhan kualitas pelayanan obat di Instalasi Farmasi rawat jalan RS Lestari Raharja Kota Magelang Periode Maret 2018 termasuk dalam kategori puas.
The Effectiveness of Typhonium Flagelliforme for Breast Cancer: A Narrative Review Meiliana Purnama Ningrum; Puspita Septie Dianita; Herma Fanani Agusta
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi pada wanita dan penyumbang angka kematian terbanyak akibat kanker. Global Cancer Observation (GLOBOCAN) tahun 2018 menyatakan bahwa kanker payudara merupakan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia, yakni sebanyak 58.256 kasus atau 16,7% dari total 348.809 kasus kanker. Salah satu tanaman yang dapat mengatasi permasalahan kanker payudara yaitu tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme). Tanaman keladi tikus memiliki aktivitas antikanker. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengetahui aktivitas antikanker tanaman keladi tikus sebagai agen antikanker payudara. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dengan 8 artikel penelitian mengenai tanaman keladi tikus sebagai antikanker payudara dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) memiliki aktivitas terhadap sel kanker payudara dengan kategori sitotoksik potensial yang dapat digunakan sebagai agen antikanker karena memiliki nilai IC50<100?g/ml. Ekstrak tanaman keladi tikus (Typhonium flagelliforme) dengan pelarut etanol memiliki aktivitas yang paling kuat terhadap sel kanker payudara. Kandungan senyawa pada tanaman keladi tikus diantaranya senyawa fitoestrogen, alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid, steroid, glikosida, asam linoleate, asam oktadekanoat, asam heksadekanoat dan RIP (Ribosome Inacting Protein), keseluruhan senyawa tersebut memiliki aktivitas antikanker.
Study of Ethnomedicine in Communities in Ngabean Village, Secang District, Magelang Regency Amalia Ratna Puspitadewi; Alfian Syarifuddin; Herma Fanani Agusta
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Secang merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Magelang yang memiliki kearifan lokal dan memanfaatkan tumbuhan sebagai pengobatan, baik kuratif maupun preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan bagian tanaman yang dijadikan obat dalam pengobatan; mengetahui cara pembuatan ramuan obat yang menggunakan tanaman dan cara pemakaian ramuan obat dalam pengobatan tradisional; menganalisis nilai ICF dan RFC tumbuhan yang menginterpretasikan penggunaan tanaman untuk pengobatan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan melalui survei; observasi; dan wawancara, terdapat 13 pertanyaan yang ada pada kuisioner. Penentuan responden dengan teknik snowball sampling yang memenuhi kriteria inklusi antara lain: masyarakat yang tinggal di desa Ngabean, Kecamatan Secang, masyarakat setempat yang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pengobatan tradisional, dan masyarakat setempat yang berumur 30 tahun ke atas. Hasil perhitungan sampel untuk desa Ngabean Kecamatan Secang yaitu sebesar 78 sampel dengan taraf kepercayaan 95%. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif, analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung informant consensus factor (ICF) dan relative frequency of citation (RFC). Hasil penelitian ini menemukan total 38 spesies berasal dari 26 famili yang digunakan sebagai pengobatan. Terdapat 11 bagian tumbuhan yang digunakan sebagai pengobatan dengan presentase terbesar 51,97% yaitu dengan cara direbus, sedangkan cara pemakaian tumbuhan paling dominan adalah secara oral dengan cara diminum yaitu 83,5%. Terdapat 27 khasiat dengan nilai ICF yang mendekati 1, dan nilai RFC tidak ada yang mendekati 1. Berdasarkan hasil dapat dikatakan bahwa nilai ICF yang tinggi tidak selalu diikuti dengan nilai RFC yang tinggi karena tidak adanya batasan tanaman yang disebutkan oleh masyarakat tidak dapat mengerucut pada tanaman-tanaman tertentu, sehingga dari keseluruhan tanaman yang disebutkan oleh responden mayoritas mendapatkan nilai RFC rendah.
QUALITATIVE ANALYSIS OF DRUG SUBSTANCES IN RHEUMATIC JAMU SAMPLES USING THIN LAYER CHROMATOGRAPHY Resma Dwi Putri Fitrianasari; Perdana Priya Haresmita; Herma Fanani Agusta
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 8 No 3 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v8i3.862

Abstract

Since ancient times, jamu have been used to treat various diseases. Recently, the number of jamu has increasing and this has led several manufacturers to commit fraud. They added drug substances (DS) into jamu for gaining the effect of jamu so that can raise the sales of jamu in market . The addition of DS into herbal medicine is a violation of the regulation issued by The Ministry of Health. Such practices can cause side effects that are very dangerous for health. The purpose of this research is to analyze the presence of DS in jamu samples that are frequently consumed and circulated in Kranggan, Temanggung and Magelang city. Thin-Layer Chromatography (TLC) was employed to detect the presence of prednisone, paracetamol, and mefenamic acid. The working principle of the separation of compounds with TLC is to separate samples based on the partition difference between samples and the solvent used. In this case, the stationary phase used is the silica gel plate GF254 with the mobile phase for prednisone using ethyl acetate:chloroform (4:1), mefenamic acid using chloroform:methanol (9:1),and paracetamol using chloroform:ethanol (8:1). As a result of qualitative analysis, jamu samples in those areas do not contain any drug substances that were suspected to be present. Keywords: jamu, prednisone, paracetamol, mefenamic acid