Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Innovative: Journal Of Social Science Research

Analisis Konflik Tenurial Hutan Berdasarkan Perubahan Tutupan Lahan di KSA/KPA Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau Maulida Indira; Vera Amelia; R. M. Sukarna; Theresia Susi; Moch. Anwar; Untung Darung
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5598

Abstract

MAULIDA INDIRA “Analisis Konflik Tenurial Hutan berdasarkan Perubahan Tutupan Lahan di KSA/KPA Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau.” (Dibimbing oleh Vera Amelia dan Raden M Sukarna). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan tutupan lahan tahun 2012 dan 2022 dan kerapatan vegetasi di KSA/KPA Bukit Rawi. Menganalisis permasalahan tenurial di KSA/KPA Bukit Rawi berdasarkan Opened Area yang ada pada peta tutupan lahan tahun 2022. Serta mengkaji keterkaitan antara perubahan tutupan lahan dengan permasalahan tenurial di KSA/KPA Bukit Rawi. Penelitian ini menggunakan beberapa metode diantaranya metode NDVI untuk menganalisis tutupan lahan dan tingkat kerapatan vegetasi, dan metode tumpangsusun (overlay) untuk menganalisa perubahan tutupan lahan konflik tenurial yang terjadi di KSA/KPA Bukit Rawi. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan tutupan lahan yang dominan adalah perubahan jenis tutupan hutan rawa sekunder yang berubah menjadi area terbuka dan semak belukar, yang menandakan bahwa telah terjadi degradasi lahan. Hasil grondcheck di lapangan pada lokasi opened area ditemukan indikasi konflik tenurial pada 16 (enam belas) titik terdiri dari tambang pasir, kebun sawit, kuburan, kolam, kebun karet dan lapangan latih tembak SPN. Berdasarkan analisis tutupan lahan, konflik tenurial hanya memiliki sedikit kontribusi pada terjadinya degradasi hutan yaitu sebesar 2,05 % dari keseluruhan luas KSA/KPA Bukit Rawi. Adapun penyebab terbesar degradasi hutan di KSA/KPA Bukit Rawi adalah kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015.
Karakteristik Sifat Fisik Dan Kimia Tanah Pada Kawasan Pasca Tambang Bauksit Di Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah Agus Budi Gunawan; Vera Amelia; Lusia Widiastuti; Untung Darung; Zafrullah Damanik; Soaloon Sinaga
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 5 (2023): Innovative: Journal of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i5.5791

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis sifat fisik dan kimia tanah menurut umur reklamasi dan rona awal lingkungan pada lokasi penelitian yaitu lokasi bekas penambangan bauksit dalam wilayah izin usaha pertambangan PT. Citra Mentaya Mandiri dan PT. Duta Borneo Pratama. Hasil analisa laboratorium terhadap sampel tanah pada 5 (lima) lokasi dengan ketebalan 0-20 cm yakni rona awal, lokasi belum reklamasi, reklamasi 1 tahun, reklamasi 2 tahun, dan reklamasi 5 tahun. Analisis data menggunakan uji sidik ragam dan uji lanjutan BNT (Beda Nyata Terkecil). Hasil penelitian ditemukan perbedaan sifat fisik dan kimia tanah menurut umur reklamasi dan rona awal lingkungan, namun tidak berbeda nyata terhadap kapasitas tukar kation pada lokasi tersebut. Kondisi sifat fisik tanah ditemukan pencampuran antara lapisan tanah atas dengan lapisan tanah bagian bawah akibat penambangan dan penimbunan tanah. Tekstur tanah berupa liat berdebu - lempung berpasir. Struktur tanah berupa gumpal bersudut - gumpal membulat dengan ukuran pasir berdebu dan tingkat perkembangan sukar hancur - mudah hancur. Penurunan bobot isi tanah akibat presentase fraksi, penambahan bahan organik, vegetasi, dan aktivitas fauna yang berbeda. Kondisi sifat kimia tanah yaitu pH tanah tergolong asam berkisar antara 3,71 – 4,91. Penurunan kandungan N-total, P-total, C-organik mengalami penurunan disebabkan karena pH tanah yang asam, kurangnya vegetasi dan bahan organik. Perbedaan nilai Kalium dan Kejenuhan Basa disebabkan jumlah kandungan unsur hara dipengaruhi oleh serapan unsur hara, pencucian, jenis pupuk dan jumlah pupuk yang diberikan. Kapasitas tukar kation bervariasi nilainya tetapi tidak berbeda nyata, diduga karena kekurangan bahan organik pada lokasi reklamasi. Rekomendasi dalam pengelolaan tanah antara lain penambahan bahan organik, vegetasi dan unsur hara agar terjadi proses humifikasi dan dekomposisi tanah dapat meningkat.