Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN KONSEP EDU-EKOWISATA SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS LINGKUNGAN Aliet Noorhayati Sutisno; Arief Hidayat Afendi
Jurnal Ecolab Vol 12, No 1 (2018): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.55 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2018.12.1.1-11

Abstract

Lokasi wisata Gronggong desa Patapan Kecamatan Beber Kabupaten Cirebon merupakan kawasan dengan potensi wisata cukup tinggi. Diminati sejak tahun 90an Lokasi gronggong selalu menjadi alternatif bagi pengunjung yang hendak berhibur sebatas melepas lelah dari aktifitas kerja sepekan. Hanya dengan menikmati indahnya pemandangan malam kota Cirebon serta jagung bakar di pinggiran jalan tepat dipuncak tikungan jalan perbukitan Gronggong. Sangat sederhana, namun jelas di sana para pengunjung mendapatkan hiburan.Konsep Edu-ekowisata merupakan bentuk pendidikan berbasis wisata. Melalui penelitian kualitatif yaitu penelitian yang mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibelity. Sehingga analisis deskripsi mampu melihat bahwa pengembangan pola edu-ekowisata di kawasan Gronggong dalam pendidikan karakter berbasis lingkungan diyakini memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan taraf pendidikan warga, membantu membuka cakrawala warga terkait filsafat alam, filsafat budaya. Melalui alternatif wisata pendidikan lingkungan hidup di kawasan ini niscaya mengurangi tekanan masyarakat terhadap hutan. Pola edu-ekowisata disini memunculkan hiburan berbasis pendidikan. Aktifitas yang meng-explore antara perasaan senang peserta didik dengan daya kritis dan rasa tanggung jawab peserta didik. Belajar sambil berwisata, perlu kiranya kita wujudkan bersama. Semata-mata usaha mensinergiskan antara pendidikan lingkungan hidup dan pariwisata dalam hal ini.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MENINGKATKAN NILAI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Arief Hidayat Afendi; Mimin Darmini; Aliet Noorhayati Sutisno; Nizam Abdul Aziz
Jurnal PGSD Vol 8 No 1 (2022): Januari-Juni
Publisher : PGSD Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jps.v8i1.2956

Abstract

ABSTRACT The learning model can also be interpreted as a whole series of material presentation which includes all aspects before, during and after the learning carried out by the teacher as well as all related facilities that are used directly or indirectly in the teaching and learning process. A learning will be more meaningful if it applies and uses a learning model that is in accordance with learning, it aims to make students active in the process of learning activities.The formulation and research objectives of this study are how are the characteristics of the inquiry learning model in increasing the value of learning independence in elementary school students, how is the increase in the value of learning independence for elementary school students through the application of the inquiry learning model. Research Objectives From the formulation of the problem, the research objectives are to: Determine the characteristics of the inquiry learning model in science subjects in increasing the value of learning independence of elementary school students. The method used in this research is descriptive qualitative, namely research on data collected and expressed in the form of words and pictures, the words are arranged in sentences. Data analysis in qualitative research takes place continuously on the data collected, namely observation sheets and student learning outcomes. it can be interpreted that by applying inquiry learning there are 2 students who get very good learning outcomes (scores between 81-100) with a percentage of 7%, as many as 12 students with good learning outcomes (61-80) with a percentage of 40%, 13 with results quite good (scores between 41-60) with a percentage of 43%, and only 3 students who got a bad score (21-40) with a percentage of 10%. This shows that students understand the learning material that is delivered quite well. Keywords: Inquiry Model, Value Of Independence ABSTRAK Model pembelajaran bisa juga diartikan sebagai seluruh rangkaian penyajian materi yang meliputi segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Sebuah pembelajaran akan lebih bermakna jika menerapkan dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran, hal ini bertujuan agar siswa aktif dalam proses kegiatan pembelajran. Rumusan dan tujuan penelitian dari penelitian ini adalah Bagaimanakah karakteristik model pembelajaran inkuiri dalam meningkatkan nilai kemandirian belajar pada siswa sekolah dasar, Bagaimanakah peningkatan nilai kemndirian belajar siswa sekolah dasar melalui penerapan model pembelajaran inkuiri. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah, maka tujuan penelitiannya untuk: Mengetahui karakteristik model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran IPA dalam meningkatkan nilai kemandirian belajar siswa sekolah dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam kalimat. Analisis data dalam penelitian kualititatif berlansung secara terus menerus terhadap data yang dikumpulkan yaitu lembar observasi dan hasil belajar siswa. dapat di interprestasikan bahwa dengan menerapkannya pembelajaran inkuiri terdapat 2 siswa yang mendapatkan hasil belajar sangat baik (nilai antara 81-100) dengan persentase 7%, sebanyak 12 siswa hasil belajar dengan kategori baik (61-80) dengan persentase 40%, 13 dengan hasil cukup baik (nilai antara 41-60) dengan persentase 43%, dan hanya 3 siswa yang mendapatkan nilai kurang baik (21-40) dengan persentase 10%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memahami materi pembelajan yang disampaikan dengan cukup baik. Kata kunci: Model inkuiri, Nilai kemandirian
Pendampingan Pengolahan Sampah Domestik Melalui Tong Sampah Tanam Noor Novianawati; Aliet Noorhayati Sutisno
Dimasejati: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/dimasejati.v4i1.10816

Abstract

Sampah masih menjadi permasalahan klasik di Indonesia, terlebih sampah domestik. Pengolahan limbah domestik berupa sampah organik masih cenderung belum terkelola dengan baik. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mengelola sampah organik yang dihasilkan dari rumah. Dalam kegiatan ini, alat yang diperlukan adalah tong sampah berukuran besar, bor, geregaji, dan cangkul, sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah sampah organik yang berasal dari limbah rumah tangga warga. Metode pengelolaan sampah organik ini menggunakan tempat sampah yang dimodifikasi dengan cara melubangi sisi dan alas bawah tong sampah yang kemudian di tanam dalam tanah dan dapat diisi dengan limbah organik rumah tangga. Sebanyak 10 Kepala Keluarga komplek Graha Mas Wanagati Kota Cirebon berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kegiatan yang dilakukan selama kurang lebih 6 bulan ini menunjukkan hasil berupa respon positif dari warga karena bermanfaat bagi mereka dalam proses pengolahan sampah organik yang dihasilkan dari rumah mereka sendiri. Warga juga merasa efektif dan efisien dari segi biaya dan waktu.
The effectiveness of household waste management based on the waste alms concept by elementary school students Aliet Noorhayati Sutisno; Noor Novianawati; Dewiantika Azizah
International Journal of Education and Humanities Vol. 1 No. 4 (2021): International Journal of Education and Humanities (IJEH)
Publisher : Zenius Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.578 KB) | DOI: 10.58557/ijeh.v1i4.32

Abstract

This study aims to find out effectiveness of household waste management based on the concept of waste alms carried out by students and parents of elementary school students in collaboration with the school. This study is quantitative descriptive research that was conducted on 100 students in one of Cirebon sub-district elementary schools. In this research, students donate domestic waste every week. The Purpose of this study was to provide students with an understanding of the importance of protecting the environment trough reducing household waste. The observation sheet was used as the research instrument of this study. The results showed that the concept of waste alms in household waste management which is integrated with elementary school education units can reduce 2.17% of the volume of waste growth
Pengolahan Limbah Ampas Kopi Sebagai Media Tanam Dalam Penggunaan Pupuk Organik Di Desa Pabedilan Wetan Kabupaten Cirebon Aliet Noorhayati Sutisno; Dewiantika Azizah; Noor Novianawanti; Dewi Nurdiyanti
Jurnal Abdisci Vol 1 No 2 (2023): Vol: 1 No: 2 (2023)
Publisher : Ann Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62885/abdisci.v1i2.126

Abstract

Peningkatan pemanfaatan biji kopi sejauh ini tidak berbanding lurus dengan dampaknya terhadap lingkungan. Manfaat biji kopi bagi kesehatan seyogyanya harus sejalan dengan bagaimana limbah kopi juga bernilai dalam penguatan ekonomi masyarakat. Diperlukan langkah edukasi bagi café-café kopi selaku produsen limbah. Sebagai insan perguruan tinggi sudah seharusnya memediasi kesenjangan ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada café QQ selaku prosen limbah kopi untuk dimanfaatkan oleh kelompok tani (POKTAN) Mrengkel I Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan mengedukasi masyarakat bagaimana limbah kopi yang dihasilkan secara rutin oleh pihak café QQ sebanyak 4-5 kg dalam sepekan mampu terserap pemanfaatannya oleh poktan Mrengkel I Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon sebagai pihak yang membutuhkan limbah kopi sebagai alternatif pupuk organik. Kegiatan pengabdian dilakukan selama 4 bulan. Hasilnya menunjukkan bahwa pengelolaan limbah dengan dimulai teknik pemilahan di pihak produsen limbah kopi selama 4 bulan berlanjut pada langkah fermentasian limbah yang berhasil terkumpul dalam sebuah bejana khusus kemudian diakhiri limbah diserahkan kepada masyarakat tani berikut buku penggunaan ampas kopi untuk digunakan sebagai alternatif pupuk organik sedikitnya berhasil mengedukasi sekaligus memediasi satu pihak kepada piuhak lainnya. Dengan begitu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang kami laksanakan sejatinya adalah bentuk pendesiminasian hasil penelitian kami dalam mengedukasi masyarakat sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknology.