Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Edukasi Kepemimpinan Berbasis Tradisi Lokal pada Masyarakat Tolaki di Kabupaten Konawe Nur Alim; Badarwan Badarwan; Syahrul Syahrul
Shautut Tarbiyah Vol 26, No 1 (2020): Education in Islamic Societies
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v26i1.1840

Abstract

This article aims to explore the education of local culture-based leadership in the Tolaki community, which includes: 1) the origins of Tolaki culture; 2) the noble values shared by the Tolaki people; 3) Pu'utobu as an actor in the traditional leadership practices of the Tolaki people; 4) Tolaki's culture-based leadership education process. To explore these four aspects, a qualitative approach with ethnographic methods is used. Data collection uses in-depth interview techniques, involved observations, and document studies. The collected data is analyzed through domain analysis, taxonomic analysis, componential analysis, and cultural theme analysis. To guarantee the validity of the data, an extension of observation is carried out, increased perseverance, and triangulation. The results showed that Tolaki culture has a closeness to cultures in Indonesia, both because of its origins and cultural contact. Therefore Tolaki culture contains noble values that are universal, can be accepted and practiced by various groups of people. In the context of leadership, traditional leadership practices are played by Pu'utobu, in customary matters. The challenge is that the traditional leadership education of the Tolaki people is not well institutionalized.Keywords: Traditional Leadership Education, Tolaki Culture
Persepsi Generasi Milenial terhadap Model Pendidikan Islam Berbasis Keterampilan Abad 21 Nur Alim; Isnada Waris Tasrim; Syahrul Syahrul
Shautut Tarbiyah Vol 27, No 2 (2021): Pendekatan Transdisipliner dalam Pendidikan Islam di Era 4.0
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v27i2.3033

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi generasi milenial terhadap model pendidikan Islam berbasis keterampilan abad 21. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif, yang dilakukan pada mahasiswa angkatan 2018 yang lahir pada kurun waktu antara 2000 – 2001 dari 9 program studi di IAIN Kendari, berjumlah 40 partisipan yang dipilih dengan metode purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner, yang dianalisis secara kualitatif dan dilaporkan secara deskriptif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara umum partisipan sebagai generasi milenial memiliki persepsi positif terhadap model pendidikan Islam berbasis keterampilan abad 21. Mereka berpendapat bahwa model pendidikan Islam berbasis keterampilan abad 21 belum sepenuhnya terlaksana disebabkan oleh faktor ketersediaan fasilitas dan kompetensi tenaga pendidik yang belum sesuai yang diharapkan, sehingga beragam upaya yang mereka lakukan untuk menguasai keterampilan tersebut. Untuk itu direkomendasikan kepada guru dan dosen untuk memperkaya proses pembelajaran dengan berbagai kegiatan yang mengasah 4 keterampilan abad 21 agar mereka lebih terlatih dan ketersediaan fasilitas penunjang perlu mendapatkan prioritas.Kata Kunci:   Generasi milenial, model pendidikan Islam, keterampilan abad 21
Keterampilan Sosial Anak Suku Bajo di Sulawesi Tenggara Hadi Machmud; Nur Alim; Lily Ulviya
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v4i2.459

Abstract

Keterampilan sosial anak cendrung stagnan, terpola etnisitas, bersikap ekslusif dan tetutup, tidak terpapar pengaruh luar. Artikel ini membahas tentang bentuk keterampilan sosial anak suku Bajo di Marobo dan Bajo Indah, pengaruh nilai budaya leluhur terhadap keterampilan sosial anak pada wilayah berbeda, serta peran keluarga, masyarakat, pemerintah dalam meningkatkan keterampilan sosial anak. Menggunakan metode deskriptif dan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial anak suku Bajo sebagai warisan budaya leluhur terwujud dalam kehidupan sehari berupa Nganjama Sibbea (Bekerjasama), Guru Sibbea (Belajar bersama), Kukuri Sibbea (Bermain bersama), Si Jagaang (Saling melindungi), Situloh/Sibantoh (Tolong menolong), Ringan tangan membantu Soliditas, terimplementasi dalam pengabdian dan kepatuhan pada keluarga dan masyarakat. Pengembangan keterampilan sosial anak tidak berbanding lurus dengan program pemerintah yang berpihak dan berpersfektif anak.
Multicultural Learning Model of PAUD in Coastal Areas Hadi Machmud; Nur Alim
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v2i2.74

Abstract

Early Childhood Education in coastal areas is different from PAUD on land, this diversity requires a learning model that can bond togetherness indifference, a learning model that instills values and norms in a learning process. This article offers a learning model that fits the characteristics of early childhood in the Pesisir city of Kendari. This model can bring innovative ideas that demand the creativity of teachers and high school authorities involved in making their own decisions, planning, and implementation. It takes a leap to be able to catch up due to the neglect of local wisdom that has experienced many obstacles in the learning process at school.
DERADIKALISASI DAKWAH: OPTIMALISASI PERAN DA’I DALAM MEMBANGUN KARAKTER MULTIKULTUR MELALUI PENGUATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN Laode Abdul Wahab; Nur Alim
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 6, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v6i2.3752

Abstract

Penelitian ini telah dilakukan dengan fokus pemberdayaannya pada Deradikalisasi Dakwah: Optimalisasi Peran Da’i dalam Membangun Karakter Multikultur Melalui Penguatan Kapasitas Kelembagaan. Program ini telah dilakukan dengan sejumlah proses dan tahapan bersifat tronsformasional berupa keswadayaan dan keberlanjutan (sustainability). Pemberdayaan menggunakan metode participatory action research (PAR). Temuan program yakni: pada tahap prelimanary research da’i (subyek dampingan) menyadari bahwa pertumbuhan radikalisme di Kendari satu sisi menjadi fenomena sosiologis dirasakan hadir di sekitar mereka dan  sisi lain menjadi fakta ideologi terus hidup membelah sel dengan pola dan metode baru, serta pertumbuhannya dirasakan sangat cepat utamanya di dunia maya. Kesadaran da’i ini menjadi dasar penguatan bangunan kesepahaman bahwa da’i dipandang memiliki peran strategis utamanya di dunia maya untuk menanamkan Islam moderat dan dapat menemukan cara yang tepat untuk menanggulangi (deradikalisasi) Islam radikal. Bangunan kesepahaman ini, setelah refleksi bersama melalui metode workshop dengan teknik FGD, para da’i membangun kesepakatan dan ditindaklanjuti dengan orientasi dan sosialisasi pengembangan keterampilan da’i dan mengelola kelembagaan da’i berbasis online. Bukti dari kesadaran bersama para da’i itu diwujudkan melalui kelembagaan da’i multikultural dan perluasan jejaring da’i berbasis online dengan nama ‘Da’i Multikultur’ di grup WhatsApp  yang saat ini beranggotakan 198 orang dan ‘Da’i Multikultural’ di Facebook beranggotakan 152 orang serta ‘Da’i Multikultural’ di Blog. Ketiga wadah ini menjadi jaringan komunikasi para da’i dalam berdiskusi untuk membangun kesepahaman, mencari titik temu dan merencanakan program bersama utamanya di dunia maya dengan tetap berperan maksimal di dunia nyata. Para da’i berkomitmen akan melakukan langkah adaptasi materi, metode, strategi dan subyek serta obyek dakwah dalam kerangka kehidupan keIslaman yang berterima dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan. Sehingga dengan demikian akan dapat diketahui bagaimana tanggungjawab da’i dalam membetengi masyarakat dari radikalisme.
EKSPLOITASI ANAK DI KOTA LAYAK ANAK (Studi di Kota Kendari) Hadi Machmud; Nur Alim; Rasmi Rasmi
Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 6, No 1 (2020): Juli 2020
Publisher : IAIN Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/zjpi.v6i1.1856

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengurai ketimpangan sosial dan tuntutan kebutuhan ekonomi yang  terjadi di kota Kendari sehingga memicu munculnya eksploitasi pada anak. Permasalahan penelitian adalah; (1) Bagaimanakah bentuk eksploitasi dan dampak sosial, ekonomi, kesehatan, psikologi dan pendidikan, pada anak di Kota Kendari, (2) Bagaimana upaya pemerintah mencegah eksploitasi anak di kota Kendari. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus, mengumpulkan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian; (a) Terjadinya eksploitasi anak dipengaruhi oleh ekonomi keluarga, kemiskinan, komunitas, pengaruh lingkungan, keretakan, kekerasan kehidupan rumah tangga, perceraian orang tua, (b) Bentuk eksploitasi anak dilakukan oleh orang tua dan preman berupa pekerja anak; menjadi pemulung, tukang pikul, penjual tisu, peminta/pengemis di lampu merah, penjajah makan ringan, menjadi buruh, (c) Dampak terjadinya eksploitasi anak meliputi; ekonomi, sosial, kesehatan, psikologis,  pendidikan, kehidupan bermasyarakat, anak putus sekolah, kenakalan, berkelahi, perilaku menyimpang secara social, merokok, miras, menjudi, hidup bersama beberapa orang dengan laki-laki dan perempuan dalam satu kamar kosan, hidup tidak terawat. (d) Program pemerintah Kota Kendari mencegah, mengeliminir eksploitasi anak; mengoptimalkan implementasi program pemerintah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Nota Kesepahaman Bersama (MOU) antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kota Kendari, mengukuhkan Asosiasi Pengusaha  Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kendari, pelibatan OPD, Psikolog, BUMN, LSM dan masyarakat.
Strategi Membangun Keunggulan di Era Disrupsi: Kajian di Pondok Pesantren Annur Azzubaidi, Konawe, Sulawesi Tenggara Nur Alim; Syahrul Syahrul
Al-Izzah: Jurnal Hasil-Hasil Penelitian Vol 16, No. 2, November 2021
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/ai.v0i0.3175

Abstract

This article describes the struggle of the Pesantren Annur Azzubaidi in building excellence in the era of disruption. The aspects studied are: developing the vision of the Pesantren, large-scale planning, strengthening the skills of students, and strengthening community relations. The deepening process is carried out through qualitative research with the narrative method, where the data is obtained through observation, interviews and document studies. Meanwhile, data analysis goes through the stages: data collection, data reduction, data display, and data verification. The results showed that: 1) the development of the vision of the Pesantren Annur Azzubaidi leads to the development of quality human resources in science; 2) large-scale planning embodied in short-term plans, medium-term plans, and long-term plans; 3) train students' skills in various fields such as agriculture, animal husbandry, arts, and entrepreneurship; 4) build partnerships and strengthen relationships with the community. This study recommends the need for further research on the resilience of the cottage tradition in the industrial era 4.0.
Subjek dan Karakteristik Kepemimpinan Transformasional dan Peran Strategisnya di Lembaga Pendidikan Islam Roni Harsoyo; Nur Alim
Dirasat: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam Vol. 8 No. 2 (2022): July-December
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kajian ini adalah untuk mengeksploarasi subjek dan karakteristik kepemimpinan transformasional serta peran strategisnya dalam lembaga pendidikan Islam. Dengan menerapkan metode koleksi dan analisis data secara kualitatif dalam bentuk kajian pustaka (library research), kajian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional yang dianggap sebagai model kepemimpinan paling efektif dalam mengelola lembaga pendidikan Islam, memerlukan subjek (pelaku) yang dapat menjalankan fungsi trafnsformatifnya. Kepala sekolah beserta wakilnya, guru, dan orang tua sebagai pemimpin transformatif di lembaga pendidikan Islam harus memiliki visi jauh ke depan, memiliki komunikasi yang efisien, memahami kebutuhan bawahan, serta menjalankan proses pemberdayaan dan memiliki nilai pribadi yang kuat. Karakteristik ini harus melekat pada diri seorang pemimpin sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Selain itu, kepemimpinan harus diikuti dengan perilaku komunikasi dan konsolidasi anggota dalam mewujudkan visi, perhatian terhadap bawahan, dan pemenuhan komitmen yang tinggi. Semua itu merupakan suksesi transformasi pendidikan dengan peran strategisnya masing-masing dan oleh karenanya harus bekerja sama dengan apik agar tujuan pendidikan yang diidealkan dapat terwujud. The purpose of this study is to explore the subjects and characteristics of transformational leader-ship and its strategic role in Islamic educational institutions. By applying the data collection method which was analyzed qualitatively in the form of library research, this study shows that transformational leadership which is considered as the most effective leadership model in managing Islamic educational institutions, requires a subject (actor) who can carry out his transformative function. The principal and his deputies, teachers, and parents as transformative leaders in Islamic educational institutions must have far-sighted vision and efficient communication, understand the needs of subordinates, as well as carry out the empowerment process and have strong personal values. These characteristics must be inherent in a leader as a unified whole and inseparable. In addition, in carrying out the leadership process, it must be followed by the behavior of communicating and strengthening members in realizing the vision, as well as attention to subordinates and fulfillment of high commitment. All of this is a succession of educational transformation with their respective strategic roles and must—therefore—work together neatly so that the idealized educational goals can be achieved.
Marketing Management in Order to Maintain Public Trust in Islamic Boarding Schools : A Narrative Study at Minhajut Thullab Islamic Boarding School (Manajemen Pemasaran dalam Rangka Menjaga Kepercayaan Masyarakat terhadap Pondok Pesantren : Studi Naratif di Pondok Pesantren Minhajut Thullab) Siti Aisyah; Nur Alim
Shautut Tarbiyah Vol 28, No 2 (2022): Transdisciplinary Approach in Islamic Education in the 4.0 era (Pendekatan Tran
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v28i2.3951

Abstract

This article aims to analyze the marketing management practices of educational institutions at the Minhajut Thullab Islamic Boarding School, Andoolo Village, with 2 (two) main highlights, namely: 1) Islamic boarding school marketing management, and; 2) Islamic boarding school marketing strategy. This study uses a qualitative approach, with a narrative approach. Data collection techniques were carried out through interviews, observation and documentation. Data analysis through the process of data reduction, data presentation and drawing conclusions or data verification as well as data validity techniques through data triangulation (techniques, sources and time), extension of observations, and conducting Memberchecks. The results showed that: 1) Marketing management of educational institutions at Minhajut Thullab Islamic boarding school through the process of planning, organizing, directing and implementing processes, and monitoring processes 2) Strategies in marketing educational institutions at Minhajut Thullab Islamic boarding schools through visual media (brochures and billboards) , social media (Facebook, Instagram and Youtube) and through media lectures conducted by caregivers of Islamic boarding schools. This research suggests the need for Islamic boarding schools to design independent and digital-based marketing systems in accordance with the spirit of industry 4.0.Keywords: Marketing Management and Educational Institutions
Entrepreneurship Management at Al-Wathoniyah Islamic Boarding School (Manajemen Kewirausahaan di Pondok Pesantren Al-Wathoniyah) Nur Alim
Shautut Tarbiyah Vol 28, No 2 (2022): Transdisciplinary Approach in Islamic Education in the 4.0 era (Pendekatan Tran
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/str.v28i2.4564

Abstract

This article aims to analyze: 1) entrepreneurial planning; 2) the implementation of entrepreneurship; and 3) entrepreneurship evaluation. The research was conducted at the Al-Wathoniyah Islamic Boarding School qualitatively with a narrative approach. Data obtained through observation, interviews, and documentation. The results of the study show that: 1) entrepreneurship planning at the Al-Wathoniyah Islamic boarding school is carried out by analyzing the factors of the needs of the Islamic boarding school by introducing entrepreneurial units that will be managed including: Cooperatives, Livestock, Plantations and Sewing Businesses. 2) the implementation of entrepreneurship at the Al-Wathoniyah Islamic boarding school is carried out by implementing such as instilling an entrepreneurial spirit, the students are taught direct practice by providing education and training in entrepreneurship skills. Education and training, especially entrepreneurship at the Al-Wathoniyah Islamic boarding school, which aims to make the santrii have the experience, skills and knowledge of entrepreneurship and inculcate entrepreneurial spirit in the students. Entrepreneurship education is carried out by non-formal channels. 3) entrepreneurship evaluation at the Al-Wathoniyah Islamic boarding school is carried out to determine the achievement of implementation results in each activity unit that has been exceeded. Then given directions from the management as well as views, guidance and motivation to the students to improve their skills.Keywords: Islamic boarding school management and entrepreneurship