Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor yang Berhubungan dengan Keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Elvi Era Liesmayani; Wanda Lestari
Jurnal Bidan Komunitas Vol 1, No 3 (2018): Edisi September
Publisher : Departemen Kebidanan, vFakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (777.301 KB) | DOI: 10.33085/jbk.v1i3.3985

Abstract

Rendahnya pemberian ASI merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kualitas SDM secara umum. Hingga 80% perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3 tahun yang dikenal dengan periode emas, sehingga sangat penting untuk mendapatkan ASI yang mengandung protein, karbohidrat, lemak dan mineral yang dibutuhkan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Keberhasilan Asi Eksklusif di  Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat Tahun 2016. Rancangan atau desain penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi 6-12 bulanyang tinggal di wilayahPuskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat  Tahun 2016 berjumlah 73 orang sekaligus menjadi sampel. Hasil penelitian diketahui bahwa nilai signifikansi p-value sebesar 0.003 yang berarti bahwa terdapat hubungan Pengetahuan dengan Keberhasilan ASI Eksklusif di Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat, Berdasarkan hasil analisa chi-square test di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi p-value sebesar 0.002. Karena nilai signifikansi 0.0029 (0.05) yang berarti bahwa terdapat Hubungan Peran Petugas Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat. Kesimpulan adalah ada Hubungan pengetahuan dan Peran Petugas Penyuluhan Kesehatan di Puskesmas Janji Kecamatan Bilah Barat.
Pengaruh Pemberian Media Booklet Terhadap Perilaku Ibu Hamil yang Kekurangan Energi Kronik (Kek) di Wilayah Kerja Puskesmas Kuala Kecamatan Kuala Kabupaten Bireuen Agnes Sry Vera Nababan; Yulita Yulita; Wanda Lestari; Rani Suraya; Herviana Herviana
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2021): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v11i2.1570

Abstract

Background: Pregnant women are at risk for Chronic Energy Deficiency (KEK) if they have an Upper Arm Circumference (LILA)
Karakteristik fisik dan kimia velva buah naga dan sayur wortel dengan penambahan labu kuning Saskiyanto Manggabarani; Wanda Lestari; Herlina Gea
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2019): AcTion Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v4i2.181

Abstract

Velva is a type of frozen dessert made from fruit that contains nutrients that help the body's metabolic processes and as a source of energy. The addition of vegetables is done to replace fruits that are more expensive and as a source of antioxidants. The aim is to determine the acceptability and hedonic quality and nutritional content of the best formulas for Velva products. Experimental research using a completely randomized design (CRD) approach to the formulation of the basic material for making dragon fruit Velva with the addition of carrot and pumpkin vegetables that is five treatments and two replications to obtain 10 experimental units, the data were analyzed by One Way ANOVA with Duncan test. The results based on hedonic tests show that F3 (80% Carrot + Yellow Pumpkin 20%) averaged 3,51 best-selected formulas. Whereas the hedonic quality test showed that F1 (Carrot 100%) average value of 3,51 the best-selected formula. Organoleptically selected best Velva showed F5 as the best Velva formula ranging from 3.49 organoleptic average test results and nutrient analysis results with nutrient content values. Water content is 77,4%, fat content is 7,4%, protein content is 2,9%, carbohydrate content is 15.3164% ash content is 4,3%. Conclusion; the best dragon fruit Velva formula, carrot vegetable, and pumpkin are the best in hedonic and hedonic quality in formula F5 (60% carrot and 40% pumpkin) containing low-fat content based on SNI frozen dessert.Velva sejenis frozen dessert terbuat dari buah yang mengandung kandungan zat gizi yang membantu proses metabolisme tubuh dan sebagai sumber energi. Penambahan sayur dilakukan untuk mengganti buah yang harganya lebih mahal dan sebagai sumber antioksidan. Tujuan untuk mengetahui daya terima dan mutu hedonik serta kandungan gizi formula terbaik terhadap produk velva. Penelitian eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pendekatan formulasi dari bahan dasar pembuatan velva buah naga dengan penambahan sayur wortel dan labu kuning  yaitu lima perlakuan dan dua kali ulangan sehingga diperoleh 10 unit percobaan, data dianalisis dengan One Way Anova dengan uji Duncan. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa F3  (Wortel 80% + Labu Kuning 20%) rata-rata 3,51 formula terpilih terbaik. Uji mutu hedonik menunjukkan bahwa F1 (Wortel 100%)  nilai rata-rata  3,51 formula terpilih terbaik. Velva terpilih terbaik secara organoleptik menunjukkan F5 sebagai formula velva  terbaik berkisar 3,49 nilai rata-rata uji organoleptik dan hasil analisis zat gizi dengan nilai kandungan zat gizi. Kadar air 77,5%, kadar lemak 7,4%, kadar protein 2,9%, kadar karbohidrat 15,3% kadar abu 4,3%. Kesimpulan; formula velva buah naga, sayur wortel dan labu kuning yang terbaik secara hedonik dan mutu hedonik pada formula F5 (60% wortel dan 40% labu kuning) yang mengandung kadar lemak rendah berdasarkan SNI frozen dessert.
DETERMINAN STATUS GIZI ANAK USIA SEKOLAH DASAR Yulita Yulita; Herti Juliani Gulo; Tuty Hertati Purba; Wanda Lestari; Agnes Sry Vera Nababan
JOURNAL HEALTH AND NUTRITIONS Vol 8, No 2 (2022): Health and Nutritions
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jhn.v8i2.560

Abstract

The current nutritional condition shows two extreme conditions, namely malnutrition and excess nutrition. Based on the initial survey conducted at SDN 071079 Mandrehe District, out of 10 students whose nutritional status was seen, 7 students were classified as overweight and 3 students had good nutritional status. The impact of nutritional problems is more visible with the increase in degenerative diseases, such as coronary heart disease, diabetes mellitus, hypertension and liver disease. To prevent this impact, efforts are needed to improve children's diet so that the type and amount of food intake is in accordance with needs. Objective Knowing the relationship between nutritional intake, breakfast and consumption of fast food with the nutritional status of school-age children at SDN 071079 Mandrehe District, West Nias Regency. Methods This type of research is analytic observational with a cross sectional study design. The sampling method in this study was using random sampling with a sample of 60 samples. Collecting data using questionnaires and interviews. The test used is the Spearman rank test. Results Research shows that the variables of nutritional intake, breakfast and consumption of fast food have a significant relationship with the variable nutritional status with a value of p = (<0.05). Conclusion  There is a relationship between nutritional intake, breakfast and fast food consumption with the nutritional status of school-age children at SDN 071079, Mandrehe District, West Nias Regency.Kondisi zat gizi saat ini menunjukkan dua hal kondisi yang ekstrem, yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Berdasarkan survei awal yang dilakukan di SDN 071079 Kecamatan Mandrehe, dari 10 siswa yang dilihat status gizinya terdapat 7 siswa tergolong status gizi lebih dan 3 siswa status gizi baik. Dampak masalah gizi lebih tampak dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif, seperti jantung coroner, diabetes mellitus, hipertensi dan penyakit hati. Untuk mencegah dampak ini perlu usaha dalam memperbaiki pola makan anak agar jenis dan jumlah asupan makan sesuai dengan kebutuhan. Tujuan Mengetahui hubungan antara asupan gizi, sarapan pagi dan konsumsi fast food dengan status gizi anak usia sekolah di SDN 071079 Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat. Metode Jenis penelitian yaitu observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan random sampling dengan sampel penelitian sebanyak 60 sampel. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Uji yang digunakan yaitu uji rank spearman. Hasil Penelitian menunjukkan variabel asupan gizi, sarapan pagi dan konsumsi fast food memiliki hubungan signifikan dengan variabel status gizi dengan nilai p = (<0,05). Kesimpulan Ada hubungan asupan gizi, sarapan pagi dan konsumsi fast food dengan status gizi anak usia sekolah di SDN 071079 Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat.
Pengaruh Penyuluhan Sarapan Pagi Terhadap Kadar Hemoglobin dan Pengetahuan pada Siswi MAN 2 Aceh Tamiang Agnes Sry Vera Nababan; Wanda Lestari; Eka Nenni Jairani; Yulita Yulita; Wan Indah Salsabila
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 1 No 2 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Female students are at risk for anemia, and one of the reasons of anemia is not having breakfast. Knowledge is one of the variables that impact schoolchildren's breakfast. The study aimed to see how breakfast counseling affects the hemoglobin levels and knowledge of students at MAN 2 Aceh Tamiang. This study was pre-experimental, using a one-group pre-test and post-test design. The Wilcoxon analysis test was used to evaluate the data.According to the Wilcoxon analysis test results, the breakfast counselingvariable on hemoglobin levels has a P value of 0.001, indicating that there was an effect of breakfast counseling on hemoglobin levels, whereas the breakfast counseling variable on knowledge has a p-value of 0.000, indicating that there was no effect of breakfast counseling on knowledge. There is a significant effect between breakfast counseling on hemoglobin levels and knowledge of students at MAN 2 Aceh Tamiang.