Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hambatan Birokrasi dan Manajerial dalam Implementasi Kebijakan Asi Eksklusif di Kota Binjai Eka Nenni Jairani; Yayuk Hartriyanti; Detty S. Nurdiati; Mubasysyir Hasanbasri
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Center for Health Policy and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.073 KB) | DOI: 10.22146/jkki.10013

Abstract

Background: The coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia is still not satisfactory. Based on data from Riskesdas in 2010, exclusive breastfeeding coverage 31,0% and 30,2% in 2013. As for the less than an hour process of breastfeed in 2010 amounted to 29.3% and 34.5% in 2013. Some policies those concerning about exclusive breastfeeding and early initiation of breastfeeding has been established. The established policies at the central level should be implemented and under surveillance in order to have an impact and achieve the goals set. There are many factors that influence the process of implementation including implementing perception, communication, budget, resources, facilities and infrastructure, bureaucratic structures, and unclear technical implementation guidelines. Objective: This research aimed to obtain a representation of the implementation of exclusive breastfeeding policy at Binjai city North Sumatera as well as surveillance and the factors that influence its implementation. Methods: This research use a qualitative method with case study approach. Data collected by indepth interviews, focus groups discussion, observation and document study. Results: Implementation of exclusive breastfeeding policy is still not implemented. This can be seen by inexistence of surveillance to the policy implementation and there are different interpretations in implementing the policy by the policy implementers. Moreover, there is no communication channel, basic quantity of budget, the training for midwives, facilities and supporting infrastructure, bureaucratic structure, as well as the guidelines of technical implementation in this implementation of policy. Conclusion: The implementation of exclusive breastfeeding policy should be initiated with the establishment of derivative policies at the local level so that there are clear regulations in the implementation.ABSTRAKLatar Belakang: Cakupan ASI eksklusif di Indonesia masih belum memuaskan. Berdasarkan data Riskesdas 2010 cakupan ASI eksklusif sebesar 31,0% dan 30,2% pada tahun 2013. Sedangkan untuk proses menyusu kurang dari satu jam (IMD) pada tahun 2010 sebesar 29,3% dan pada tahun 2013 sebesar 34,5%. Beberapa kebijakan mengenai ASI eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) telah ditetapkan pemerintah. Kebijakan yang telah ditetapkan dengan baik di tingkat pusat seharusnya diimplementasikan dan dilakukan pengawasan dalam proses implementasinya, agar mempunyai dampak dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi proses implementasi diantaranya persepsi pelaksana, komunikasi, anggaran, sumber daya, sarana dan prasarana, struktur birokrasi, dan pedoman pelaksanaan teknis yang kurang jelas. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran implementasi kebijakan ASI Eksklusif di Kota Binjai Sumatera Utara serta pengawasannya dan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasinya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Binjai Kota pada bulan Mei-Juni 2015. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview, focus group discussion, observasi, dan studi dokumen. Hasil: Implementasi kebijakan ASI Eksklusif masih belum dilaksanakan dengan baik. Tidak adanya pengawasan terhadap implementasi kebijakan, penafsiran yang berbeda dalam mengimplementasikan kebijakan oleh implementer kebijakan. Selain itu tidak adanya saluran komunikasi, besaran anggaran, pelatihan bagi bidan, sarana dan prasarana pendukung, struktur birokrasi, serta pedoman pelaksanaan teknis, menyebabkan belum tercapainya tujuan kebijakan yang diharapkan. Kesimpulan: Implementasi kebijakan ASI Eksklusif sebaiknya diawali dengan dibuatnya kebijakan turunan di tingkat daerah sehingga ada regulasi yang jelas dalam pelaksanaannya.  
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PEMBUATAN TEPUNG PISANG BARANGAN DI DESA SIGUCI KABUPATEN DELISERDANG, SUMATERA UTARA Dewi Novina Sukapiring; Dini Novita Sari; Eka Nenni Jairani; Jane Melita Keliat
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i2.450-454

Abstract

Siguci Village is one of the barangan banana producing villages in North Sumatera. The processing of banana has great prospect as one of business opportunities that increase the income of the local community. One of the processed products that can be made from barangan banana is banana flour the purpose of this training is to increase the understanding of the people of Siguci Villagr about the alternative processing of banana goods into banana flour. The method of implementation is by conducting training and direct assistance in the manufature of banana flour and conducting pre-test dan post-test based on the results of pre-test with an averange value of 23,3 and post-test with an averange value of 65 so it can be concluded that there is an increase in public understanding of the alternative processing of banana goods
DAYA TERIMA NUGGET PISANG BARANGAN DARI DESA SIGUCI KEC. STM HILIR, KAB. DELISERDANG, SUMATERA UTARA Dini Novita Sari; Dewi Novina Sukapiring; Eka Nenni Jairani; Jane Melita Keliat
Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Vol 6, No 1 (2021): Jurnal AGROHITA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jap.v6i1.3268

Abstract

Desa Siguci Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu desa penghasil pisang barangan di Sumatera Utara. Selama ini pisang barangan dari desa Siguci hanya dijual tanpa ada pengolahan. Salah satu olahan yang dapat dibuat dari pisang barangan adalah pembuatan nugget pisang yang dapat menjadi salah satu peluang usaha yang meningkatkan penghasilan masyarakat setempat. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan cara melakukan pelatihan dan pendampingan secara langsung pembuatan nugget pisang, uji kandungan lemak, karbohidrat, protein dan uji organoleptik nugget pisang. Hasil analisis kimia nugget pisang mengandung 19.4% total lemak, 1,23% karbohidrat dan 1,84% protein.berdasarkan tes organoleptik nugget pisang menunjukkan bahwa 100% sangat suka warna, aroma dan 80% suka rasa dari nugget pisang.
HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANGTUA BALITA TENTANG PEMENUHAN GIZI UNTUK PERTUMBUHAN BALITA TERHADAP KEJADIAN GIZI KURANG DI DESA FULOLO KECAMATAN ALASA KABUPATEN NIAS UTARA Tuty Hertati Purba; Mulia Ningsih Lase; Eka Nenni Jairani
SCIENTIA JOURNAL Vol. 11 No. 1 (2022): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitas Adiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.413 KB)

Abstract

Pendahuluan : Masalah gizi di Indonesia masih sangat tinggi salah satunya yaitu gizi kurang. Gizi kurang merupakan kondisi dimana seseorang tidak memiliki nutrien yang dibutuhkan tubuh akibat kesalahan atau kekurangan asupan makanan yang dapat mengakibatkan balita mengalami gizi buruk jika tidak dilakukan deteksi dini dan pencegahan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan orangtua balita tentang pemenuhan gizi untuk pertumbuhan balita terhadap kejadian gizi kurang di Desa Fulӧlӧ Kecamatan Alasa Kabupaten Nias Utara. Bahan dan Metode : Sampel penelitian adalah selurung orangtua balita di Desa Fulӧlӧ dengan jumlah sampel 65 KK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Cross Sectonal dengan menggunakan teknik Total Sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil dan Kesimpulan : Penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan ayah dan ibu, pendidikan ayah dan ibu, varitas, sumber informasi ibu, dan pendapatan orangtua balita tentang pemenuhan gizi untuk pertumbuhan balita terhadap kejadian gizi kurang dengan hasil ­p-value < 0.05. Dan Tidak terdapat hubungan yaitu sumber informasi ayah, lingkungan orangtua, budaya ayah dan ibu balita tentang pemenuhan gizi untuk pertumbuhan balita terhadap kejadian gizi kurang dengan hasil p-value > 0.05. Dengan demikian, diharapkan agar pelayanan kesehatan dapat mengoptimalkan program pemantauan status gizi masyarakat melalui penyuluhan pada kegiatan PKK dan Posyandu. Untuk orangtua juga diharapkan untuk mencaritahu informasi terkait gizi serta pengaplikasiannya terhadap pemenuhan gizi untuk pertumbuhan balita.
Pengaruh Konseling Gizi Terhadap Pengetahuan dan Tingkat Konsumsi Zat Gizi Makro dan Zat Gizi Mikro pada Pasien Tuberkulosis Paru di UPT Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Utara Eka Nenni Jairani; Bertha Nurlina Napitupulu; Rani Suraya; Wanda Lestari; Yulita Yulita; Agnes Sry Vera Nababan
Jurnal Riset Hesti Medan Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34008/jurhesti.v7i2.278

Abstract

The highest TB morbidity and mortality rates are in developing countries, including Indonesia. WHO hopes that TB research conducted in all countries can provide scientific evidence that it is important for all TB patients to be assessed for nutritional status and given nutritional counseling in all health facilities and the need to set operational standards in the treatment of malnutrition due to TB. The aimed of this study was to determine the effect of nutritional counseling on knowledge of carbohydrate, protein, vitamin A and zinc intakes in pulmonary TB patients at Unit Pulmonary Hospital of North Sumatra Province. This research was carried out at Special Pulmonary Hospital, North Sumatra Province. It was conducted in August - September 2021. This research was a Quasi Experimental study with One Group Pre and Post test Design. The population were all outpatient pulmonary TB patients with positive smear sputum in the DOTS poly in Unit Pulmonary Hospital of North Sumatra Province and the sample was 60 people who met the inclusion criteria. Obtained are that through the statistical tests, showed that the counseling carried out had a significant effect on increasing knowledge (p=0.000), carbohydrate intake (p=0.001), protein intake (p=0.000), vitamin A intake (p=0.000) and zinc mineral intake (p=0.000). It is hoped that this study can provide information for pulmonary TB patients about nutritional counseling in changing the intake of good nutrients to accelerate healing and suppress transmission of pulmonary TB.
Pengaruh Penyuluhan Sarapan Pagi Terhadap Kadar Hemoglobin dan Pengetahuan pada Siswi MAN 2 Aceh Tamiang Agnes Sry Vera Nababan; Wanda Lestari; Eka Nenni Jairani; Yulita Yulita; Wan Indah Salsabila
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 1 No 2 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Female students are at risk for anemia, and one of the reasons of anemia is not having breakfast. Knowledge is one of the variables that impact schoolchildren's breakfast. The study aimed to see how breakfast counseling affects the hemoglobin levels and knowledge of students at MAN 2 Aceh Tamiang. This study was pre-experimental, using a one-group pre-test and post-test design. The Wilcoxon analysis test was used to evaluate the data.According to the Wilcoxon analysis test results, the breakfast counselingvariable on hemoglobin levels has a P value of 0.001, indicating that there was an effect of breakfast counseling on hemoglobin levels, whereas the breakfast counseling variable on knowledge has a p-value of 0.000, indicating that there was no effect of breakfast counseling on knowledge. There is a significant effect between breakfast counseling on hemoglobin levels and knowledge of students at MAN 2 Aceh Tamiang.