Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH METODE PENGOLAHAN (JUICING DAN BLENDING) TERHADAP KANDUNGAN QUERCETIN BERBAGAI VARIETAS APEL LOKAL DAN IMPOR (Malus domestica) Cempaka, Anggun Rindang; Santoso, Sanarto; Tanuwijaya, Laksmi Karunia
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.957 KB)

Abstract

Abstrak Quercetin merupakan salah satu flavonoid yang dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa penyakit degeneratif dengan mencegah proses peroksidasi lemak. Apel merupakan buah yang kaya kandungan quercetin, banyak dikonsumsi oleh masyarakat, serta mudah didapatkan. Kandungan quercetin berbeda pada setiap buahnya, bergantung pada varietas, proses pengolahan, kondisi pertumbuhan, nutrisi tanaman, dan lama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses pengolahan (juicing dan blending) terhadap kandungan quercetin pada berbagai varietas apel lokal dan impor (Malus domestica). Kandungan quercetin diukur dari 4 varietas apel yang berbeda yaitu untuk apel lokal diwakili oleh varietas Rome beauty dan manalagi, sedangkan untuk apel impor diwakili oleh varietas fuji dan Red delicious yang masing-masing dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok 1 apel segar sebagai kontrol, kelompok 2 jus apel (juicing), dan kelompok 3 smoothie apel (blending). Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorik. Unit eksperimen penelitian dipilih dengan menggunakan metode RAK dengan 3 kali replikasi. Pengukuran kandungan quercetin dianalisis dengan menggunakan metode ekstraksi sampel dalam larutan etanol dan spektrofotometer. Berdasarkan hasil penelitian, apel segar mengandung quercetin paling banyak, diikuti oleh jus apel (juicing), dan smoothie apel (blending). Sedangkan varietas apel yang paling banyak mengandung quercetin adalah apel Rome beauty, diikuti oleh manalagi, fuji, dan Red delicious. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa varietas apel dan proses pengolahan yang berbeda dapat mempengaruhi kandungan quercetin apel segar dan jus apel secara signifikan (p < 0.05). Kata kunci :    quercetin, metode pengolahan, juicing, blending, varietas apel Abstract Quercetin is kind of flavonoid which can protect the body from several degenerative diseases by preventing lipid peroxidation process. Apple is one of fruits which contains abundant source of quercetin, being consumed generally and affordable by most of people in the world. Quercetin content is different on each apples, depending on varieties, processing methods, growing conditions, plants nutritions, and storages. This study aimed to determine the effect of processing methods (juicing and blending) on quercetin content of local and import varieties of apple (Malus domestica). Quercetin content was measured from 4 different varieties of apples, some of which are local apples which are represented by Rome beauty and manalagi, and import apples which are represented by fuji and Red delicious. All of apple varieties is divided into 3 groups in which group 1 is apple fresh, group 2 is apple juice, and group 3 is apple smoothie. This study used laboratory experimental design. Unit experiment was selected using Randomized Group Design with 3 replication of each. Quercetin content measurement was analyzed by using extraction method in etanol solution and spectrophotometer. Based on the results, fresh apples contain quercetin at most of all, followed by apple juices (juicing), and apple smoothie (blending). Whereas apple variety which have highest content of quercetin is rome beauty, followed by manalagi, fuji, and red delicious. Based on these, it can be concluded that different processing methods and varieties of apples affect quercetin content of fresh apples and both of apple juices (juicing and blending) significantly (p<0.05). Keywords : quercetin, processing methods, juicing, blending, apple varieties
Aktivitas Antioksidan pada Minuman Fungsional Berbasis Jahe dan Kacang-Kacangan sebagai Antiemetik Harti, Leny Budhi; Kurniasari, Fuadiyah Nila; Dasilva, Kusumaningrum; Waziiroh, Elok; Cempaka, Anggun Rindang
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.083 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2018.005.01.2

Abstract

Antioksidan merupakan salah satu zat gizi yang dapat menurunkan mual dan muntah. Antioksidan ini dapat ditemukan pada bahan makanan seperti jahe, kacang kedelai, dan kacang hijau. Bahan makanan tersebut dapat dikonsumsi dalam bentuk minuman fungsional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan yang dapat membantu mengatasi mual dan muntah. Desain dari penelitian ini adalah eksploratif deskriptif. Sampel pada penelitian ini yaitu 16 formula yang didapatkan dengan metode d-optimal Mixture Design pada software Design Expert 7®. Software design expert ini mampu menentukan proporsi sari jahe, sari kacang hijau, dan sari kacang kedelai. Aktivitas antiosidan diukur menggunakan metode DPPH yang disajikan dalam bentuk nilai aktivitas antioksidan IC50. IC50 didefinisikan sebagai konsentrasi antioksidan yang dapat menangkap 50% radikal bebas DPPH. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai aktivitas antioksidan IC50 formula 1 hingga 16 adalah 109,20; 104,08; 102,66; 147,88; 99,42; 129,89; 132,53; 115,87; 136,94; 109,78; 139,78; 99,33; 102,26; 135,46; 116,07; 120,45 mg/ml. Semakin kecil nilai IC50 menunjukkan bahwa aktivitas antioksidannya semakin baik. Terdapat perbedaan aktivititas antioksidan yang signifikan dari 16 formula (p = 0,0048).  Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat aktivitas antioksdan pada formula minuman fungsional berbahan dasar jahe dan kacang-kacangan sebesar 99,33 mg/ml hingga147,88 mg/ml.   Kata kunci: aktivitas antioksidan; mual; muntah;  minuman fungsionalAbstractAntioxidant is one of the nutrients that can reduce nausea and vomiting. It can be found in ginger, soy bean, and green beand. They can be consumed as functional drinks. This study aimed to determine the antioxidant activity on functional drinks based on ginger and beans that can reduce nausea and vomiting. Sample in this study is 16 formula which got by d-optimal Mixture Design method in software Design Expert 7®. That design was used to decide the proportion of ginger extract, green bean extract, and soybean extract. Antioxidant activity was measured by DPPH. It was dercribed by IC50 score of antioxidant activity. Result of this research showed that IC50 Score of antioxdant activity formula 1-16 were 109.20; 104.08; 102.66; 147.88; 99.42; 129.89; 132.53; 115.87; 136.94; 109.78; 139.78; 99.33; 102.26; 135.46; 116.07; 120.45 mg/ml respectively. The smaller score of IC50 indicated that antioxidant activity was better than the higher score.  Statistical analysis indicated a significant different (p < 0,005) on antioxidant activity among formulas (p = 0,0048). From this study could be concluded there were antioxidant activity in ginger formula about 99.33 mg/ml until 147.88 mg/ml. Keywords: antioxidant activity; nausea; vomiting; functional drink
Webinar Pembuatan Formula Enteral Blenderized yang Mengandung Immunonutrient Leny Budhi Harti; Anggun Rindang Cempaka; Annisa Rizky Maulidiana; Cleonara Yanuar Dini; Ilmia Fahmi; Yudi Arimba Wani
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.329 KB) | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2021.001.02.45

Abstract

Formula enteral komersial tidak selalu diberikan pada pasien selama dirawat inap karena tergantung kebijakan Rumah Sakit (RS). Oleh karena itu formula enteral buatan Rumah Sakit atau sering disebut dengan blenderized diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien, dimana pembuatannya membutuhkan keahlian khusus Ahli Gizi. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan ahli gizi atau masyarakat umum yang berkerja sebagai penjamah makanan di Rumah Sakit dalam membuat formula enteral blenderized. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk webinar (ceramah) dengan sasaran utama adalah ahli gizi, penjamah makanan di Rumah Sakit, dan mahasiswa jurusan gizi. Webinar dilakukan dengan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dengan kapasitas peserta 300 orang. Selama webinar peserta diwajibkan untuk mengisi daftar hadir, soal pre-test dan post-test terkait formula enteral blenderized. Jumlah soal pre-test dan post-test masing-masing sebanyak 10 soal yang merupakan instrumen sederhana untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta selama mengikuti webinar. Perbedaan rata-rata skor pre-test dan post-test dianalisis dengan menggunakan uji statistic paired T-Test. Hasil webinar menunjukkan bahwa rata-rata skor pre-test sebesar 64,70 dan skor post-test sebesar 83,93. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara nilai pre-test dan post-test (p=0,000). Kesimpulan dari kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan peserta webinar tentang formula enteral blenderized.
ASUPAN ENERGI BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS PADA PASIEN LANSIA RAWAT JALAN RSUD Dr. SAIFUL ANWAR (ENERGY INTAKE IS RELATED TO DIABETES MELLITUS IN ELDERLY OUTPATIENTS AT RSUD Dr. SAIFUL ANWAR) winny dhestina; Rakhmawati widya Safitri; anggun rindang cempaka; adhe hariani ciptaningsih
Jurnal Skala Kesehatan Vol 11 No 1 (2020): JURNAL SKALA KESEHATAN
Publisher : Politeknik Kementerian Kesehatan Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.396 KB) | DOI: 10.31964/jsk.v11i1.236

Abstract

Result of National Basic Health 2018 showed that the prevalence of Diabetes Mellitus increased from 6,9% on 2013 to 8,5% on 2018. Factors affecting DM are energy intake and nutritional status. The objective of this study was to know the association between energy intake and other factors with incidence of Diabetes Mellitus (DM) in elderly patients RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Method of this study was cross-sectional. Sampling technique was non probability sampling by purposive sampling with total number of samples were 35. Result of this study showed that energy intake was significantly associated with incidence of DM (p=0,046). Fat, carbohydrates, fiber, cholesterol and saturated fatty acid (SFA) was not significantly associated with incidence of DM (p>0,05). There was no significantly difference between nutritional status (underweight and normal, with overweight and obese) with incidence of DM (p>0,05). In conclusion, energy intake was associated with incidence of DM in elderly patients RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Keyword: energy intake; diabetes mellitus; elderly patients
Kandungan protein pada minuman fungsional berbasis jahe (Zingiber offinale) dan kacang-kacangan sebagai antiemetik Fuadiyah Nila Kurniasari; Kautsar Annisaa Sukoharsono; Leny Budhi Harti; Anggun Rindang Cempaka
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 3, No 1 (2018): AcTion Vol 3 No 1 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1063.338 KB) | DOI: 10.30867/action.v3i1.91

Abstract

Mual dan muntah banyak terjadi pada pasien kanker, ibu hamil trimester 1, pasca pembedahan, atau motion sickness. Protein merupakan salah satu alternatif pereda rasa mual dan muntah. Konsumsi makanan yang mengandung protein tinggi memiliki kemampuan untuk mengurangi mual muntah, misalkan pada kacang-kacangan yang dikombinasikan dengan jahe yang juga mempunyai zat aktif seperti gingerol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan protein tertinggi diantara formulasi minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan untuk membantu mengatasi mual dan muntah. Penelitian ini menggunakan metode mixture design D-optimal dengan bantuan aplikasi software design expert. Pada penelitian awal dilakukan trial and error untuk mengetahui batas atas dan bawah pada setiap komponen bahan. Hasil keluaran design expert didapatkan 16 formula yang akan diuji. Pengujian kandungan protein menggunakan metode Kjeldahl. Perbedaan kandungan protein dari 16 formula tersebut dianalisa dengan bantuan software Design Expert. Hasil penelitian ini menunjukkan minuman fungsional ini mempunyai kandungan protein tertinggi sebesar 3,43% pada formula 3 dengan kombinasi 30,5% sari jahe, 33,5% sari kacang kedelai dan 36,0% sari kacang hijau, namun tidak terdapat perbedaan kandungan protein dari semua kelompok (p=0,1298),. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan kandungan protein yang signifikan pada 16 formula minuman fungsional berbasis jahe dan kacang-kacangan, tetapi didapatkan kandungan protein tertinggi sebesar 3,43%.Kata kunci:    Minuman fungsional, jahe, kacang-kacangan, antiemetik   Nausea and vomiting occur in cancer patients, first trimester on pregnancy, postoperative, or motion sickness. Protein is one of the alternatives treatment of nausea and vomiting. Consumption of foods containing high protein has the ability to reduce nausea, vomiting, for example in beans that are combined with ginger which also has an active substance such as gingerol. The purpose of this study was to determine the highest protein content among ginger and nuts-based functional drinks formulations to overcome nausea and vomiting. This research uses D-optimized mixture design method with software design expert application. In the initial study conducted trial and error to determine the upper and lower limits on each component of the material. The results of the design expert's output obtained 16 formulas to be tested. Testing of protein content using a Kjeldahl method. Differences in protein content of the 16 formulas were analyzed with the help of Design-Expert software. The results of this study indicate that this functional beverage has the highest protein content of 3.43% in formula 3 with a combination of 30.5% ginger extract, 33.5% soybean extract and 36.0% green bean extract, but no differences in protein content of all groups (p = 0.1298). The conclusion of this study was that there was no significant difference in protein content in 16 ginger and bean-based functional beverage formulas, but the highest protein content was 3.43%. Keywords: Functional drinks, ginger, beans, antiemetics
Nutrition Education and Strengthening Healthy Living Characters of Junior High School Students at Malang City Fajar Ari Nugroho; Inggita Kusumastuty; Anggun Rindang Cempaka; Dian Handayani
Smart Society : Community Service and Empowerment Journal Vol 2, No 2 (2022): December 2022
Publisher : FOUNDAE (Foundation of Advanced Education)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58524/smartsociety.v2i2.129

Abstract

Adolescence is a period of rapid growth that a healthy lifestyle must support. School as an environment where teenagers spend most of their time has a School Health Unit (UKS), an essential part of health services at school. UKS can be used as a health education for adolescents at school. However, in reality, UKS needs to be actively used and involved. This community service healthily provided interactive education and achieved optimal growth for students through using lectures, focus group discussion, roleplay, and student projects. At the end of the activity, it was reported that there was a significant improvement in students' knowledge. This activity has also involved the role of parents and schools with UKS as part of the sustainability guarantor of healthy lifestyles for students. The provision of diverse education strategies can effectively influence students' health knowledge.
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat pada Webinar Tentang Peran Makanan untuk Meningkatkan Sistem Imun di Masa Pandemi Covid-19 Leny Budhi Harti; Anggun Rindang Cempaka; Annisa Rizky Maulidiana; Cleonara Yanuar Dini; Ilmia Fahmi; Yudi Arimba Wani
TRI DHARMA MANDIRI: Diseminasi dan Hilirisasi Riset kepada Masyarakat (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : JTRIDHARMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtridharma.2022.002.02.92

Abstract

Kasus positif Covid-19 mulai mengalami peningkatan pada bulan Juli 2020. Salah satu upaya untuk mencegah terinfeksi virus adalah dengan meningkatkan sistem imun melalui konsumsi makanan yang mengandung zat gizi seimbang. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi gizi kepada masyarakat terkait peran makanan dalam meningkatkan sistem imun pada masa pandemi Covid-19. Tujuan dari kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait peran makanan dalam meningkatkan sistem imun melalui webinar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam bentuk webinar dengan sasaran masyarakat umum, mahasiswa, dan ahli gizi sejumlah 188 orang. Webinar dilakukan menggunakan aplikasi Zoom Meeting dengan kapasitas peserta 300 orang. Pengetahuan peserta webinar diukur menggunakan soal pre- dan post-test masing-masing sebanyak 10 soal. Perbedaan nilai pre- dan post-test dianalisis dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil webinar menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna (p < 0,001) dari nilai rerata pre-test (57,90 ± 16,91) menjadi nilai rerata post-test (77,37 ± 18,72). Peningkatan pengetahuan peserta webinar mencapai 33,63%. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait peran makan dalam meningkatkan sistem imun dapat dilakukan melalui webinar.
Dietary Intake and Nutritional Knowledge: Study in Haemodialysis Patients with Hypertension and Diabetes Mellitus in RUSD Dr. Saiful Anwar Malang Yade Kurnia Yasin; Defanda Tritya; Septian Riski Hidayah; Anggun Rindang Cempaka; Dewi Retno Sariwulan; Nurussyariah Hammado
COMPETITOR: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga Vol 15, No 2 (2023): June
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/cjpko.v15i2.46138

Abstract

Hypertension and Diabetes Mellitus are the most common causes of Metabolic Syndrome, one of which leads to Chronic Kidney Disease (CKD). Risk factors associated with this condition are diet and nutritional knowledge. This study aims to determine differences in nutritional intake and nutritional knowledge in patients with kidney disease on hemodialysis who have comorbid hypertension and/or diabetes mellitus and/or both. The number of respondents in this cross-sectional study was 27 outpatients undergoing hemodialysis at RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, taken by consecutive sampling which met the inclusion criteria. The variables studied were dietarily obtained from the SQ-FFQ and nutritional knowledge was obtained from interviews using a questionnaire form containing questions related to diet, food consumed, restricted foods, and foods to avoid. The results showed that 17 hemodialysis patients suffered from hypertension and 10 patients with hypertension and diabetes mellitus. There was no difference in dietary intake between the hypertension group and hypertension and the diabetes mellitus group (p>0.05), the results of the analysis of nutritional knowledge also showed no difference between the two groups (p>0.05). This study concluded that hemodialysis patients who experienced hypertension and hypertension with Diabetes Mellitus did not show differences in dietary intake and nutritional knowledge.