Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Insidensi Serangan Hama Hypothenemus hampei Ferr Pada Budidaya Kopi Berpohon Pelindung dan Tanpa Pohon Pelindung Serta Upaya Pengendaliannya Menggunakan Perangkap Atraktan Warlinson Girsang; Rosmadelina Purba; Rio Pradana Muliyandra
Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech) Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Agrotek Indonesia (Indonesian Journal of Agrotech)
Publisher : Faculty of Agriculture University of Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33661/jai.v6i2.5252

Abstract

In Simalungun Regency of North Sumatra, pest attacks of coffee fruit grinder Hypothenemus hampei Ferr are scattered throughout the coffee producing sub-district, with the intensity of moderate – heavy attacks. The widespread spread and high intensity of attacks, because generally farmers do not make control efforts by various limitations. Including technical culture practices, farmers do not all implement agronomical strategy that can prevent pest attacks. Field experimental was conducted on 2 types of coffee plantations with different of agronomical acts, using randomized design methods of series groups. Factors studied were the influence of protective trees and experiments tested 3 types of attracktant traps to control the attack of H. hampei Ferr. The research aimed to determine the incidence level of H. hampei Ferr pest attacks on protective tree-lined and treeless coffee plants and to determine the effectiveness of attracktan traps controlling coffee fruit grinding pests. To obtain the data, the experiment was made on both types of land. The calculated parameter were : (1). Intensity of attack of coffee fruit grinding pests before the installation of attracktant. (2). Number of coffee fruit grinders trapped attracktant, (3). Other types of insects trapped besides H.hampei Ferr, and (4). The intensity of coffee fruit grinding attacks after attracktant installation, was calculated using the formula: Is = {A/(A+B)} x 100% (Is = attack intensity, A = number of stricken seeds, and B = healthy number of seeds). Inferred, the intensity of attacks by coffee fruit-growing pests on coffee plantations with protective trees was lower than that of coffee plantations without protective trees. The use of attracktant traps on coffee plants with protective trees and without protective trees, is able to decrease the intensity of attacks from heavy category to medium. The effectiveness of 3 (three)attracktant types of Hypotan 500 SL, Atrakop 500 L and Koptan L to trap the pest H. hampei Ferr on a coffee field with protective trees and without protective trees was relatively no different. Keywords : attracktant; attack intensity; coffee fruit grinder; protective tree
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea var achepala)TERHADAP KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN MEDIA TANAM PADA PERTAMAN HIDROPONIK Rosmadelina Purba; Jonner Purba; Andre Joy Hezwkiel Tampubolon
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO.1 APRIL 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2549

Abstract

Penelitian ini berjudul” Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kailan (Brassica oleracea var achapala) Terhadap Konsentrasi Pupuk Organik Cair Dan Media Tanam Pada Pertanaman Hidroponik” .Penelitianini  dilaksanakanBulan Oktober hingga November ,di rumah kasa Fakultas Pertanian USI dengan ketiggian  ± 400 mdpl.                Tujuan penelitian adalah untukmengetahuirespon pertumbuhan dan produksi tanaman kailan (Brassica oleracea var achapala) terhadap konsentrasi pupuk organik cair dan media tanam pada pertanaman hidroponik.Penelitiaanmenggunakan rancangan acaklengkap(RAL)faktorial, dengan2faktorperlakuan,dimanafaktorpertamaadalahkonsentrasi pupuk organik cair yangterdiridari 3 tarafyaitu N1= 5 ml/l , N2= 15 ml/l , N3 = 25 ml/l ,sedangkanuntukfaktorkeduaadalahmedia tanamterdiri dari 3tarafyaitu M1 = Rockwool ,M2 = Arang Sekam ,M3 = Cocopeat. Parameter yang diamati dalam penelitian ini diantaranya: tinggi tanaman, jumlah daun, berat akar,berat segar tanaman                Hasil penelitianmenunjukkanbahwaperlakuanKombinasi perlakuan konsentrasi pupuk organik cair dan media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 28 HST tetapi ,tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 14 dan 21 HST, jumlah daun umur 14,21,28 HST , Berat akar, Berat segar per tanaman Perlakuan (N3M2 ) menunjukan tinggi tanaman tertinggi  pada umur 28 HST(29,04 cm). Jumlah daun umur 28 HST tertinggi terdapat pada perlakuan N3M3 , N3M2 yang menunjukkan rata-rata yang sama (9,58). Berat akar N3M3 (3,55 g)Berat  segar tanaman tertinggi pada perlakuan N3M3 dan  N3M2 Masing-masing 11,75 g. Kata kunci: Kaylan,Pupuk organic cair, Media Tanam
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN BUDIDAYA HIDROPONIK UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA Rosmadelina Purba; Meriaty Tarigan; Arvita Sihaloho; Wahyunita Sitinjak; Irawaty Rosalyne; Resmi Sinurat; Hotman Tuah; Elizabeth Elizabeth; Roni Saragih
Menara Pengabdian Vol. 2 No. 1 (2022): Vol. 2 No. 1 Juni 2022
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.213 KB) | DOI: 10.31869/jmp.v1i1.3499

Abstract

Pengabdian ini meruapakam satu kewajiban dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengandian ini berjudul Pemberdayaan Masyarakat dalam Budidaya Hidroponik Untuk Peningkatan Pendapatan Keluarga yang akan dilaksankan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2021 di Gereja GKPS Pansur Lima. Rangkaian Pengabdian ini dimulai dari Pelatihan dan Pengenalan Budidaya Hidroponik, Pembuatan Instalasi Hidroponik, Penanaman Sayuran Hidroponik, Pemantauan dan Pelaporan. Pengabdian ini dilakukan dengan melibatkan mahasiswa sebagai anggota pada pengabdian ini , dimana mahasiswa bertugas sebagai pengambil data. Pelaksanaan Pengabdian ini dilaksanakan 1 hari .Setelah dilatih kemudian diuji cobakan dengan menanam sawi pada instalasi hidroponik yang telah disediakan. Pada penanaman yang dilakukan oleh petani dipantau Rencana target luaran diharapkan pengabdian ini dapat mentransfer ilmu dan tehnologi dan pengabdian ini diharapkan dapat dipublikasi pada media masa /cetak/online Kata kunci: Hidroponik, Pendapatan keluarga
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sorgum (Shotghum Bicolor) Dengan Pemberian Dosis Pupuk Npk Dan Kompos Asap Rosmadelina Purba; Jonner Purba; Christen Imelda; Rael Lumban Raja
Jurnal Media Ilmu Volume 1 No. 1 Desember 2022
Publisher : MEDIA ILMU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v1i1.3912

Abstract

Penelitian ini berjudul “Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Shotghum bicolor) dengan Pemberian dosis Pupuk NPK dan Kompos. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2022, di lahan Fakultas Pertanian Universitas Simalungun dengan ketinggian tempat 400 mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dimana faktor pertama adalah Faktor dosis Pupuk NPK yang terdiri dari 4 taraf yaitu: No : tanpa pupuk NPK, N1 : dosis Pupuk NPK 350 kg/ha. N2 : dosis Pupuk NPK 400 kg/plot. N3 : dosis Pupuk NPK 450 kg/plot. Faktor kedua adalah Dosis pupuk kompos Asap yang terdiri dari : K0 = Tanpa pupuk Kompos Asap K1 : Kompos Asap 1000 kg/Plot, K2 : Kompos Asap 2000 kg/Plot, K3 :Kompos Asap 300 kg/ plot. Adapun Parameter yang diamati yaitu: Tinggi Tanaman (cm) diukur umur 4,7,10 Minggu setelah tanam, Jumlah Cabang Malai , Berat kering biji per tanaman, Berat kering biji perplot , Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan Analisis ragam dan jika diperoleh hasil yang nyata dilanjutkan dengan pengujian Uji beda rata-rata. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Perlakuan Pupuk NPK menunjukkan respon nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 4, 7, dan 10 MST, jumlah cabang malai, berat kering biji persampel , berat kering biji perplot, Berat 1000 butir.Perlakuan pupuk NPK 450 kg/Ha menunjukkan tinggi tanaman tertinggi umur 4,7,10 masing masing (34,41cm), ( 128,07 cm), (165,00 cm). Jumlah Cabang malai tertinggi (54,92), Berat Kering biji Persampel (73,40 g), Berat kering biji per plot (3517,50 g), Berat 1000 biji (25,82 g).sedangkan terendah terdapat pada perlakuan tanpa pupuk NPK masing-masing tinggi tanaman (28,49 cm),(110,55 cm),(143,17 cm), jumlah cabang malai (50,25 ), Berat kering biji per sampel (60,97 g),Berat kering biji perplot(2861,64 g), Berat 1000 biji (18,99 g) Perlakuan pupuk kompos ASAP memiliki respon nyata terhadap parameter tinggi tanaman pada umur 4, 7, dan 10 MST, jumlah cabang malai, berat kering biji pertanaman, berat kering biji perplot, Berat 1000 biji. Perlakuan Pupuk kompos Asap dengan dosis 200 kg/Plot , menunjukkan tinggi tanaman tertinggi umur 4 MST (33,93 cm), tetapi pada umur 7 dan 10 MST perlakuan kompos Asap 300kg/Ha menghasilkan tinggi tanaman tertinggi masing-masing (122,94 g) , (160,24 g), Jumlah Cabang malai tertinggi (54,28 buah), Berat kering biji per sampel (69,07 g), Berat kering biji per plot (3294,01 g) ,Berat 1000 biji (25,24 g), sedangkan perlakuan tanpa pupuk K menunjukkan Tinggi tanaman terendah umur 4,7,10 MST masing-masing (26,74 cm),(116,42 cm), (151,92 cm), Berat biji persampel (64,01 g), Berat kering biji perplot (3020,91 g), Berat 1000 biji (21,06 g).