Nur Ulina M. Br. Turnip
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN SALEP DARI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus Nur Ulina M. Br. Turnip; Nurdianti .; Cucu Arum Dwicahya
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 2 No 2 (2020): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v2i2.373

Abstract

Salah satu penyebab infeksi adalah bakteri, seperti Staphylococcus aureus. Daun kersen telah banyak digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Daun kersen telah diteliti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan penelitian ini: membuat formulasi sediaan salep ekstrak daun kersen, dan melihat apakah sediaan salep memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini bersifat True experimental, meliputi tahapan: pembuatan ekstrak daun kersen dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, formulasi salep dibuat dengan dasar salep: vaselin, adeps lanae, dan propilen glikol. Dibuat dalam tiga konsentrasi yaitu: F I dengan 100 mg, F II dengan 200 mg, dan F III dengan 300 mg. Selanjutnya dilakukan evaluasi sediaan berupa evaluasi stabilitas fisik dan homogenitas, dan uji aktivitas dengan bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Hasil menunjukkan bahwa salep memiliki kestabilan fisik dan homogenitas yang baik selama 10 hari penyimpanan pada suhu kamar. Uji aktivitas antibakteri sediaan salep menunjukkan bahwa diameter hambat F I memiliki rata-rata 14,35 mm, F II memiliki rata-rata 16,50 mm dan F III memiliki rata-rata 19,29 mm. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa sediaan salep ekstrak daun kersen memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Pada peneliti selanjutnya diharapkan agar memperhatikan daerah tumbuh daun kersen yang akan digunakan sebagai sapel penelitian dan melakukan perbandingan pengujian aktivitas antibakteri antara daun kersen dengan daun yang lainnya terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN LABU SIAM (SECHIUM EDULE (JACQ.) SWARTZ) TERHADAP AKTIVITAS ANTIBAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Cucu Arum Dwi Cahya; Ayunda Priasa; Nur Ulina M. Br. Turnip
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v3i1.499

Abstract

Labu siam merupakan tumbuhan jenis labu-labuan yang dapat dimakan buah dan pucuk mudanya. Tumbuhan labu siam mengandung senyawa metabolit sekunder antara flavonoid, alkaloid, saponin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun labu siam (Sechium edele (Jacq.) Swartz) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimental murni. Metode yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri adalah metode difusi dengan kertas cakram. Konsentrasi yang digunakan pada ekstrak daun labu siam terdiri dari konsentrasi 20%, 40%,dan 60%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstak daun labu siam mengandung saponin, flavonoid, dan tanin. Pengaruh pemberian ekstrak daun labu siam terhadap Staphylococcus aureus ditandai dengan terbentuknya zona hambat pada konsentrasi 20%, 40%, dan 60% secara berurutan dengan rerata diameter sebesar 6,6 mm; 8,5 mm; 10,3 mm. Hasil uji One-Way ANOVA didapatkan nilai sig 0,000 (sig<0,05) dan berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh konsentrasi ekstrak daun labu siam terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Konsentrasi 60% yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri dengan potensi kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan mengunakan metode difusi. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk melakukan uji aktivitas antibakteri pada bagian tumbuhan yang lain seperti bunga, batang dan akar.
ANTIBACTERIAL ACTIVITY TEST OF ETHANOL EXTRACT OF MANILA SAWO LEAVES (MANILKARA ZAPOTA) AGAINST BACTERIA STREPTOCOCCUS MUTANS) Nur Ulina M. Br. Turnip; Nia Yoseva Sirait; Sunariati .
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v4i2.1022

Abstract

Daun sawo manila merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Daun sawo manila mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, fenolik, tanin, saponin, yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota) terhadap bakteri Streptoccocus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakan diperoleh dari daun sawo diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Metode yang digunakan dalam uji daya hambat antibakteri menggunakan difusi cakram dengan 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, serta Amoxicillin sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif diulang sebanyak 4 kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Analisis data menggunakan One way-ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun sawo manila memiliki kemampuan daya hambat antibakteri pada konsentrasi 50% (15,85 mm), 60% (16,45 mm), 70% (17,05 mm), 80% (17,45 mm). Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun sawo manila memiliki aktivitas daya hambat antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.
ACTIVITY TEST ETHANOL EXTRACT MATOA (POMETIA PINNATA) ANTINFLAMMATION AGAINST MALE RATS INDUCED CARAGENAN Nur Ulina M. Br. Turnip; Yudika Levanda Panjaitan
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v5i1.1280

Abstract

Matoa merupakan salah satu tanaman dari famili Sapindaceae yang tersebar di daerah tropis, termasuk Indonesia. Tanaman matoa banyak digunakan masyarakat dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata) terhadap mencit putih jantan yang di induksi karagenan. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol positif (Natrium Diklofenak 6,5 mg/kgBB), kontrol negatif (Na-CMC 0,5%) dan tiga dosis yang diuji yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB. Metode dalam penelitian ini adalah dengan induksi karagenan 0,1 ml sebagai iritan pada telapak kaki mencit selama 360 menit dengan parameter yang diamati adalah penghambatan udem kaki mencit menggunakan pletismometer. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (P>0,05) dengan kesimpulan tiga dosis yang diuji yaitu 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB memiliki efek antiinflamasi dimana dosis yang lebih efektif adalah 300 mg/kgBB.
SOSIALISASI PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN SAWO MANILA (Manilkara Zapota) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP BAKTERI Streptococcus Mutans Nur Ulina M. Br. Turnip; Nia Yoseva Sirait; Aminah Syarifuddin; Novandi Purba
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.413 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v1i2.899

Abstract

Daun sawo manila merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat tradisional. Daun sawo manila mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, fenolik, tanin, saponin, yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri pada ekstrak daun sawo manila (Manilkara zapota) terhadap bakteri Streptoccocus mutans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Sampel yang digunakan diperoleh dari daun sawo diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Metode yang digunakan dalam uji daya hambat antibakteri menggunakan difusi cakram dengan 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari konsentrasi 50%, 60%, 70%, 80%, serta Amoxicillin sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif diulang sebanyak 4 kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Analisis data menggunakan One way-ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun sawo manila memiliki kemampuan daya hambat antibakteri pada konsentrasi 50% (15,85 mm), 60% (16,45 mm), 70% (17,05 mm), 80% (17,45 mm). Kesimpulan dari penelitian ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun sawo manila memiliki aktivitas daya hambat antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans.
WORKSHOP OF FORMULATION LIQUID SOAP FROM CELERY (Apium graveolens L) LEAF EXTRACT TO MOISTURIZING SKIN Nur Ulina M. Br. Turnip
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.882 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v2i1.1128

Abstract

Kerusakan kulit umumnya terjadi pada lapisan stratum korneum atau memiliki nama lain barrier yaitu lapisan kulit terluar yang memiliki pertahanan pertama dalam menghalangi dan sinar UV yang masuk ke lapisan kulit. Tujuan dari kegiatan seminar ini untuk mensosialisasikan ekstrak daun seledri dengan konsentrasi 10%, 15%, dan 20% dapat melembabkan kulit. Metode pemuatan sediaan dilakukan dengan pemeriksaan organoleptik, homogenitas, uji iritasi, uji tinggi busa dan uji kelembapan pada sediaan sabun cair dari ekstrak daun seledri. Hasil yang didapatkan dari Uji kelembapan sabun cair yang mengandung ekstrak daun seledri berfungsi untuk melembabkan kulit pada konsentrasi 20%. Kesimpulan: Ekstrak daun seledri dapat diformulasikan dalam sediaan sabun cair untuk melembabkan kulit 61,1% pada konsentrasi 20% semakin tinggi konsentrasi maka semakin lembab kulit.
TRAINING IN THE PRODUCTION OF ANTI-ACNE CREAM EXTRACTS OF CELERY (APIUM GRAVEOLENS L.) HERBAL EXTRACTS AND COUNSELING ON ITS INHIBITORY TESTS ON BACTERIA GROWTH PROPIONIBACTERIUM ACNES Nur Ulina M. Br. Turnip; Tri Damai Yanti
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.028 KB) | DOI: 10.35451/jpk.v2i2.1452

Abstract

Herba seledri (Apium graveolens L) merupakan salah satu tanaman obat yang mengandung flavonoid dan tanin yang berperan sebagai antibakteri. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah bakteri Propionibacterium acnes. Pada penelitian ini ekstrak herba seledri diformulasikan dalam bentuk sediaan krim karena krim mudah diaplikasikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak herba seledri dapat diformulasikan menjadi sediaan krim dan mengetahui aktivitas antibakteri terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental laboratorium, Krim dibuat dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, Selanjutnya dilakukan pengujian sifat mutu fisik diantaranya adalah uji organoleptis, uji pH sediaan, uji homogenitas, Uji Daya Sebar dan uji bakteri dengan propionibacterium acnes dengan menggunakan metode difusi cakram menggunakan kertas cakram. Dengan menggunakan kontrol positif vitacid 0.025% dan kontrol negatif Blanko. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji One way ANOVA satu arah. Hasil penelitian menunjukkan pengujian bahwa sifat fisik mutu sediaan krim memberikan hasil yang baik dan memenuhi syarat sediaan krim. Hasil uji aktivitas anti bakteri sediaan krim memberikan diameter rata- rata daya hambat sebesar F1 5%, (4,11 mm) lemah pada F2 10% ( 7,16 mm) sedang, dan F3 15% (11,20 mm) kuat. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa sedian krim antijerawat dengan konsentrasi ekstrak herba seledri 15% mempunyai daya hambat yang paling kuat terhadap bakteri Propionibacterium acne adalah 11,20 mm. Uji SPSS one way Anova menunjukan p <0,05 yang berarti terdapat perbedaan daya hambat pada berbagai konsentrasi ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes penyebab jerawat.
Seminar on Implementation of Pharmaceutical Service Standards During the Covid-19 Pandemic at Granmed Lubuk Pakam Hospital at 2020 Jhoti Sumitra; Nur Ulina M. Br. Turnip; Loraetta Sebayang
JURNAL PENGMAS KESTRA (JPK) Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengmas Kestra (JPK)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jpk.v3i1.1112

Abstract

Pharmacist pharmaceutical services for patients related to pharmaceutical preparations in order to improve the quality of pharmaceutical services in hospitals, the implementation of the Minister of Health Regulation no. 72 of 2016 concerning pharmaceutical service standards at Grandmed Hospitals with patient satisfaction during the Covid 19 2021 pandemic. Hospital pharmacy services involve pharmacists in order to supervise and control all activities related to healing treatment of sufferers in the aim of practicing patient safety standards which include Pharmaceutical supplies management activities starting from demand planning to controlling pharmaceutical supplies as well as clinical pharmacy service activities that are oriented towards reducing the risk of drug use errors in hospitals. This type of design was made by collecting data from 59 visiting patients at a certain point in time. Location at GrandMed Hospital Lubuk Pakam. The data obtained were compared with existing standards in the literature and analyzed using the chi-square test. It is known that out of 25 people (42.4%) respondents stated that clinical pharmacy services were not good. Of the 34 people (57.6%) respondents who stated that clinical pharmacy services were good for each employee, they had been given an understanding regarding clinical pharmacy services which had been socialized every morning briefing to maximize serving patients so that patients were satisfied with the services at Grandmed Hospital. This study can be concluded that the implementation of pmk no. 72 of 2016 there is a relationship between clinical pharmacy services and patient satisfaction during the Covid 19 pandemic at Grandmed Lubuk Pakam Hospital in 2021 (pvalue = 0.007).
FORMULATION AND TEST INHIBITORY EFFECT OF MUSHROOMS CREAM PREPARATION ETHANOL EXTRACT AVOCADO SEEDS (PERSEA AMERICANA MILL) AGAINST MALASSEZIA FURFUR IN VITRO Nur Ulina M. Br. Turnip; Novandi Purba; Novidawati Boru Situmorang; Sarah Gabetta br Napitupulu
Jurnal FARMASIMED (JFM) Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Farmasimed (JFM)
Publisher : Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35451/jfm.v6i1.1872

Abstract

Biji alpukat (Persea americana Mill) merupakan limbah rumah tangga yang memiliki kandungan metabolit sekunder yang dapat berperan sebagai antijamur. Antijamur ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill) murni sudah diuji dan menunjukkan adanya daya hambat terhadap jamur Malassezia furfur. Panu adalah salah satu penyakit yang dapat di obati karena infeksi Malassezia furfur, pengobatan pada penyakit kulit umumnya menggunakan sediaan setengah padat seperti krim. Metode yang digunakan pada uji daya hambat krim ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill) terhadap Malassezia furfur adalah difusi cakram. Krim ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill) yang di uji menggunakan krim dengan konsentrasi 20% atau 10 gram, konsentrasi 40% atau 20 gram, konsentrasi 60% atau 30 gram dan kontrol positif Ketoconazole 2%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill) dengan kadar ekstrak 20%, 40%, dan 60% memberikan daya hambat dengan kategori sedang.