Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PERAN TUTOR DENGAN AKTUALISASI DIRI MAHASISWA KEPERAWATAN DALAM PROSES TUTORIAL (SEVEN JUMPS) PADA PRODI ILMU KEPERAWATAN DI FAKULTAS KESEHATAN DAN MIPA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT TAHUN 2016. Ropika Ningsih
Menara Ilmu Vol 11, No 76 (2017): Vol. XI Jilid 1 No. 76, Juli 2017
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/mi.v11i76.289

Abstract

Peran tutor sangat penting, karena tutor adalah seseorang yang paling dominan dalammelaksanakan proses belajar kelompok untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan Aktualisasidiri adalah kebutuhan naluriah pada manusia untuk melakukan yang terbaik dari yang dia bisa.Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap peran tutor dalamaktualisasi diri mahasiswa pada proses tutorial di PSIK. Dari hasil observasi mahasiswakadang-kadang canggung dengan pola belajar diskusi, maka mahasiswa lebih banyak memilihdiam dari pada mengeluarkan pendapat dalam diskusi yang mereka miliki dan aktualisasi dirimahasiswa nya kurang baik, dikarenakan mahasiswa tersebut malu dan mahasiswa juga kurangmemahami skenario tutorial yang dijalankan. Hasil penelitian univariat menunjukkan bahwapersepsi mahasiswa PSIK terhadap peran tutor adalah lebih dari sebagian besar (85,9%) perantutor baik, sedangkan persepsi mahasiswa PSIK terhadap aktualisasi diri mahasiswamenunjukkan bahwa mayoritas (93,8%) aktualisasi diri mahasiswa baik.Penelitian inimerupakan penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitiandilakukan dari bulan Maret sampai Agustus 2016 melalui pembagian kuesioner untuk variabelindependen dan dependen. Jumlah sampel 77 orang. Teknik sampel yang digunakan adalahtotal sampling dan diuji dengan menggunakan chi squere. Instrumen yang digunakan berupakuesioner yang disusun berdasarkan teori Harsono. Analisa data dalam penelitian inimenggunakan distribusi frekuensi. Berdasarkan hasil chi-squere menunjukkan bahwa adahubungan antara peran tutor dengan aktualisasi diri mahsiswa di PSIK tahun 2016 denganp=0,007. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran tutor memiliki hubunganyang signifikan terhadap aktualisasi diri mahasiswa. Diharapkan peran tutor dapatmelaksanakan perannya dengan baik dan aktualisasi diri mahasiswa yang baik supayamencapai tujuan yang diinginkan.Kata Kunci : Persepsi, Peran tutor, Aktualisasi Diri Mahasiswa.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE II DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR KOTA BUKITTINGGI Ropika Ningsih; Rahma Deni
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan No. 15 No.1
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang bersifat kronis dengan ciri khas hiperglikemia/peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal. Kepatuhan dalam mentaati diet DM sangat berperan penting untuk menstabilkan kadar glukosa pada penderita diabetes mellitus. Pada pasien yang tidak patuh dalam menjalankan terapi diet menyebabkan kadar gula darah yang tidak terkendali. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus tipe 2. Metode penelitian deskripsi korelasi dengan rancangan cross sectional. Jumlah kunjungan pasien Diabetes Mellitus tipe II rata-rata perbulan sebanyak 350 kunjungan. Sampel sebanyak 78 orang, diambil secara accidental sampling. Data diolah dan dianalisa menggunakan uji chi-square. Hasil analisa univariat diketahui 56,4 % responden memiliki pengetahuan tinggi dan 48,7 % kepatuhan sedang dalam menjalankan terapi diet pada pasien diabetes tipe 2. Hasil bivariat ada hubungan antara pengetahuan dengan tingkat kepatuhan terapi diet pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Dr. Achmad Mochtar tahun 2017 (p = 0,001).Disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan tingkat kepatuhan terapi diet pada pasien DM tipe 2. Diharapkan pada perawat yang bertugas agar selalu memberikan motivasi pada pasien diabetes melitus tipe 2 untuk patuh menjalankan diet diabetes melitus.
EFEKTIVITAS PEMBERIAN PAKET BELAJAR KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP KESIAPAN REMAJA AISYIYAH MENGHADAPI MASA PUBERTAS Irma Fidora; Silvia Adi Putri; Ropika Ningsih
Jurnal Smart Keperawatan Vol 7, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v7i2.350

Abstract

ABSTRAKMasa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salahsatu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memilikipengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yangtinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisamenyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapanremaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuhyang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektivitas pemberian paket belajar kesehatan reproduksi terhadap kesiapan remaja menghadapi masapubertas. Metode quasy experimental digunakan dengan pendekatan pre-test dan post-test. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner kesiapan menghadapi perubahan fisik dan psikologis serta menstruasi. Analisa bivariatmenggunakan paired t test. Sampel terdiri dari 40 remaja putri. Hasil penelitian mendapatkan responden penelitian memilikiusia antara 9-13 tahun dengan rata-rata 10,8 tahun, 65% responden belum mendapatkan informasi mengenai kesehatanreproduksi, 67,5% responden belum siap menghadapi menstruasi. Kesiapan remaja meningkat seteleh diberikan paketbelajar kesehatan reproduksi. Berdasarkan uji statistik pemberian paket belajar kesehatan reproduksi efektif alammeningkatkan kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas.Kata kunci: kesehatan reproduksi; pubertas; remajaTHE EFFECTIVENESS OF PROVIDING REPRODUCTIVE HEALTH LEARNING PACKAGES ONTHE READINESS OF AISYIYAH’S FEMALE ADOLESCENCES IN FACING PUBERTYABSTRACTAdolescence is marked by physically and mentally change known as puberty. Menarche is a sign that female adolescenthave facing the puberty. Adolescents who live in orphanages tend to have different experiences when facing puberty. Thefemale adolescent had not got the comprehensive information about puberty. The changes in puberty would cause anxietyand fear. Providing reproductive health learning is necessary as an effort to increase adolescent readiness to face puberty.Aisyiyah Orphanage is a social institution with the largest number of foster children in the city of Bukittinggi, West Sumatera.Adolescents who live in these orphanege had not informed about reproductive health. The aim of this study was todetermine the effectiveness of providing reproductive health learning on the readiness of adolescents to face puberty. Thisstudy used a quasy experimental method with pre-test and post-test approaches. The data were collected using aquestionnaire designed to obtain data on the readiness of adolescents to face physical and psychological changes duringpuberty. Paired t-test used to determine how the effectiveness of the reproductive health learning on adolescent readinessto face puberty.This data was collected from 40 adolescent girl who lived in the Aisyiyah Orphanage in Bukittinggi. Theresults showed that respondents of the study had an age between 9-13 years with an average of 10.8 years, 65% ofrespondents has not received information about reproductive health, 67.5% of respondents are not ready t o facemenstruation. The readiness increased after being given reproductive health learning packages. Based on statistical tests,the provision of learning packages for reproductive health was effective in increasing the readiness of female adolescent infacing puberty.Keywords: reproductive health; puberty; adolescentEmail : irma.fidora@gmail.comABSTRAKMasa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salahsatu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memilikipengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yangtinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisamenyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapanremaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuhyang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektivitas pemberian paket belajar kesehatan reproduksi terhadap kesiapan remaja menghadapi masapubertas. Metode quasy experimental digunakan dengan pendekatan pre-test dan post-test. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner kesiapan menghadapi perubahan fisik dan psikologis serta menstruasi. Analisa bivariatmenggunakan paired t test. Sampel terdiri dari 40 remaja putri. Hasil penelitian mendapatkan responden penelitian memilikiusia antara 9-13 tahun dengan rata-rata 10,8 tahun, 65% responden belum mendapatkan informasi mengenai kesehatanreproduksi, 67,5% responden belum siap menghadapi menstruasi. Kesiapan remaja meningkat seteleh diberikan paketbelajar kesehatan reproduksi. Berdasarkan uji statistik pemberian paket belajar kesehatan reproduksi efektif alammeningkatkan kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas.Kata kunci: kesehatan reproduksi; pubertas; remajaTHE EFFECTIVENESS OF PROVIDING REPRODUCTIVE HEALTH LEARNING PACKAGES ONTHE READINESS OF AISYIYAH’S FEMALE ADOLESCENCES IN FACING PUBERTYABSTRACTAdolescence is marked by physically and mentally change known as puberty. Menarche is a sign that female adolescenthave facing the puberty. Adolescents who live in orphanages tend to have different experiences when facing puberty. Thefemale adolescent had not got the comprehensive information about puberty. The changes in puberty would cause anxietyand fear. Providing reproductive health learning is necessary as an effort to increase adolescent readiness to face puberty.Aisyiyah Orphanage is a social institution with the largest number of foster children in the city of Bukittinggi, West Sumatera.Adolescents who live in these orphanege had not informed about reproductive health. The aim of this study was todetermine the effectiveness of providing reproductive health learning on the readiness of adolescents to face puberty. Thisstudy used a quasy experimental method with pre-test and post-test approaches. The data were collected using aquestionnaire designed to obtain data on the readiness of adolescents to face physical and psychological changes duringpuberty. Paired t-test used to determine how the effectiveness of the reproductive health learning on adolescent readinessto face puberty.This data was collected from 40 adolescent girl who lived in the Aisyiyah Orphanage in Bukittinggi. Theresults showed that respondents of the study had an age between 9-13 years with an average of 10.8 years, 65% ofrespondents has not received information about reproductive health, 67.5% of respondents are not ready t o facemenstruation. The readiness increased after being given reproductive health learning packages. Based on statistical tests,the provision of learning packages for reproductive health was effective in increasing the readiness of female adolescent infacing puberty.Keywords: reproductive health; puberty; adolescentEmail : irma.fidora@gmail.comABSTRAKMasa remaja adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental yang dikenal dengan pubertas. Menarch merupakan salahsatu tanda bahwa mereka sudah memasuki masa pubertas. Remaja yang tinggal di panti asuhan cenderung memilikipengalaman yang berbeda ketika menghadapi masa pubertas terutama menjelang menarch dibandingkan remaja yangtinggal bersama orang tua. Informasi yang diperoleh mengenai pubertas terbatas. Perubahan pada masa pubertas bisamenyebabkan kecemasan dan ketakutan. Pemberian paket belajar kesehatan perlu sebagai upaya meningkatkan kesiapanremaja menghadapi masa pubertas. Panti Asuhan Aisyiyah Bukittinggi merupakan panti sosial dengan jumlah anak asuhyang terbanyak dan belum mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi.Penelitian ini bertujuan untukmengetahui efektivitas pemberian paket belajar kesehatan reproduksi terhadap kesiapan remaja menghadapi masapubertas. Metode quasy experimental digunakan dengan pendekatan pre-test dan post-test. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner kesiapan menghadapi perubahan fisik dan psikologis serta menstruasi. Analisa bivariatmenggunakan paired t test. Sampel terdiri dari 40 remaja putri. Hasil penelitian mendapatkan responden penelitian memilikiusia antara 9-13 tahun dengan rata-rata 10,8 tahun, 65% responden belum mendapatkan informasi mengenai kesehatanreproduksi, 67,5% responden belum siap menghadapi menstruasi. Kesiapan remaja meningkat seteleh diberikan paketbelajar kesehatan reproduksi. Berdasarkan uji statistik pemberian paket belajar kesehatan reproduksi efektif alammeningkatkan kesiapan remaja putri dalam menghadapi masa pubertas.Kata kunci: kesehatan reproduksi; pubertas; remajaTHE EFFECTIVENESS OF PROVIDING REPRODUCTIVE HEALTH LEARNING PACKAGES ONTHE READINESS OF AISYIYAH’S FEMALE ADOLESCENCES IN FACING PUBERTYABSTRACTAdolescence is marked by physically and mentally change known as puberty. Menarche is a sign that female adolescenthave facing the puberty. Adolescents who live in orphanages tend to have different experiences when facing puberty. Thefemale adolescent had not got the comprehensive information about puberty. The changes in puberty would cause anxietyand fear. Providing reproductive health learning is necessary as an effort to increase adolescent readiness to face puberty.Aisyiyah Orphanage is a social institution with the largest number of foster children in the city of Bukittinggi, West Sumatera.Adolescents who live in these orphanege had not informed about reproductive health. The aim of this study was todetermine the effectiveness of providing reproductive health learning on the readiness of adolescents to face puberty. Thisstudy used a quasy experimental method with pre-test and post-test approaches. The data were collected using aquestionnaire designed to obtain data on the readiness of adolescents to face physical and psychological changes duringpuberty. Paired t-test used to determine how the effectiveness of the reproductive health learning on adolescent readinessto face puberty.This data was collected from 40 adolescent girl who lived in the Aisyiyah Orphanage in Bukittinggi. Theresults showed that respondents of the study had an age between 9-13 years with an average of 10.8 years, 65% ofrespondents has not received information about reproductive health, 67.5% of respondents are not ready t o facemenstruation. The readiness increased after being given reproductive health learning packages. Based on statistical tests,the provision of learning packages for reproductive healt