Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Implementasi Routing Terdistribusi pada Mobile AD HOC Networks (MANETS) untuk Sistem Komunikasi Taktis Shelvi Eka Tassia
Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.826 KB) | DOI: 10.32493/jtsi.v2i1.2191

Abstract

Military communication, known tactical communications. Tactical communications support military operations is the region that does not have a fixed network infrastructure. Appropriate technology to support performance of tactical communication is Mobile Ad Hoc Networks (MANETs). Node in MANET has dynamic characteristics that will significantly influence the composition of the network topology. In tactical Mobile Ad Hoc Networks, problems that occur is the vulnerability to changes in the network topology due to node mobility. The solution face this problems is the routing protocol is suitable for use in MANET. In this study, used an approach in terms of distributed routing mechanism. In distributed routing mechanism, each node informed about the status of other nodes in the same network, and storage the information is within their local database respectively. TORA and AODV can support this mechanism, so in this study two of routing protocols will be compared in terms of dynamic adaptability, routing overhead, end-to-end delay and throughput. From this research, AODV produce better performance than TORA. For the speed of 10 m/s, the measurement of end-to-end delay is the smallest 1245.376 ms, increase in throughput of 74.363 % and the adaptability of 30.179. But the routing overhead generated greater, amounting 1359.
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO BAHAN AJAR MENGGUNAKAN APLIKASI MIROSOFT POWER POINT PADA SDN DANGDANG II Devi Yunita; Shelvi Eka Tassia; Maulana Fansyuri
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 3 (2022): KOMMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1048.794 KB)

Abstract

Salah satu upaya peningkatan hasil belajar pada saat ini adalah dengan pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi komunikasi (TIK) misalnya dengan menggunakan media video dalam penyajian materi pembelajaran. Media video atau audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Media pembelajaran untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) harus mampu memfasilitasi siswa untuk belajar secara mandiri, mampu memotivasi, memahamkan materi ajar. Kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan video pembelajaran akan fleksibel karena siswa dapat mengakses dan melakukan pembelajaran kapan-pun dan dimana-pun berada, karena disesuaikan dengan ketersedian waktu peserta didik dengan pendidiknya. Penggunaan video sebagai media pembelajaran juga memiliki kelebihan lainnya, yaitu siswa dapat mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh guru tidak terbatas pada waktu tertentu. Pada SDN Dandang 2, didapati bahwasanya kemampuan para guru dalam membuat media pembelajaran berupa video sangat rendah. Menurut hasil wawancara yang kami lakukan pada tanggal 29 maret 2022 dengan salah satu guru yang mengajar di SD Dandang 2. Beliau merasa dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini, materi yang diberikan kepada siswa tidak begitu optimal. Hal ini disebabkan banyaknya kendala seperti jaringan internet yang tidak stabil baik itu disisi guru ataupun siswa. Selain itu banyak juga siswa yang kurang memahami penjelasan guru jika disampaikan secara daring. Kegiatan pelatihan dan praktek pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan Microsoft powerpoint dibagi menjadi 2 tahapan yaitu, pertama penyajian materi pembuatan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan Microsoft Power Point dan yang Kedua yaitu Pemaparan langkah-langkah pembuatan media pembelajaran interaktif dengan menggunakan powerpoint. Hasil kegiatan PKM di SDN Dangdang II dengan penerapan aplikasi Microsoft Power Point dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan guru-guru di SDN Dangdang 2 dalam membuat video bahan ajar, dan dari kegiatan ini dapat memberikan motivasi kepada para guru di SDN Dangdang II untuk membuat dan memberikan materi ajar yang lebih inovatif kepada siswa sehingga dapat menambah minat belajar siswa.
Penggunaan Aplikasi Plickers untuk Data Penilaian Formatif di SMA Islam Assa’adah Devi Yunita; Irpan Kusyadi; Nurhasanah Nurhasanah; Shelvi Eka Tassia
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 5, No 1 (2021): APRIL 2021
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.671 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v5i1.1220

Abstract

Pendidikan merupakan usaha sadar dan disengaja serta bertanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa untuk mendewasakan seseorang dan dilakukan secara terus menerus. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menuntut seseorang untuk menyesuaikan diri dengan keadaan saat ini. Seseorang dituntut memiliki kemampuan untuk dapat menguasai, memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan segala bentuk informasi dan ilmu pengetahuan yang ada dengan cara berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Plickers merupakan sebuah alat bantu yang digunakan oleh guru untuk memberikan penilaian dan mengumpulkan data dari hasil penilaian secara real- time dengan menciptakan suasana yang menyenangkan. pemanfaatan plickers oleh guru di lingkungan sekolah masih jarang digunakan. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dengan mengadakan pelatihan dan praktik mengenai Penggunaan Aplikasi Plickers yang dapat digunakan sebagai alat bantu penilaian data formatif sehingga dapat membantu guru agar dapat menilai jawaban dari siswa/siswi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SMA Islam Assa’adah yang berlokasi di Tangerang Selatan. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 09.00 sampai pukul 16.00. Dengan menggunakan Aplikasi Plickers siswa-siswi kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Sehingga dapat motivasi siswa-siswi dalam mengikuti test atau ujian menjadi meningkat dan hasil ujian menjadi lebih baik.
PELATIHAN DAN PEMANFAATAN APLIKASI ITANGSEL SEBAGAI PERPUSTAKAAN DIGITAL BERBASIS MOBILE PADA SMP ASSA’ADAH Devi Yunita; Irpan Kusyadi; Nurhasanah Nurhasanah; Shelvi Eka Tassia; Khoirunissya Khoirunissya
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): KOMMAS:JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.762 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi informasi sangat berperan penting dalam menjadikan perpustakaan yang berjalan secara otomatis yang selanjutnya menjadi sebuah era perpustakaan digital. Dengan pertumbuhan internet dan sumber informasi yang sangat cepat, menuntut penyelenggara perpustakaan untuk melakukan sebuah perubahan, baik perubahan dari koleksi perpustakaannya maupun perubahan dalam pelayanannya. Dengan adanya perpustakaan digital, maka banyak kemudahan yang ditawarkan untuk penggunanya untuk mendapatkan sumber informasi berupa data elektronik walaupun dengan waktu dan kesempatan yang sedikit.Dengan adanya perpustakaan digital ini maka penggunanya tidak terikat secara fisik dengan waktu pelayanan yang diberikan pengelola perpustakaan, dimana pengguna perpustakaan ini harus mendatangi lokasi perpustakaan untuk mengakses informasinya. Dengan keterbatasan itulah, kehadiran perpustakaan digital dapat memecahkan permasalahan serta dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna terpustakaan tersebut. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini kami memberikan pelatihan dalam penggunaan perpustakaan digital kepada masyarakat menggunakan aplikasi iTangsel. 
Pengaruh Proses Handoff Pada Jaringan WLAN Terhadap Kualitas Video Streaming Shelvi Eka Tassia; Yolen Perdana Sari
BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 1 No. 03 (2022): BULLET : Jurnal Multidisiplin Ilmu
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

−: WLAN allows Mobile stations (MS) to communicate and manage the network using radio propagation as media transmission. Radio signals that are transmitted from the sender to the receiver can go through many paths, such as reflection, diffraction, Line of Sight and Obstructed LOS, where each signal on the path has a different level of signal strength, delay and phase. The base of the WLAN block is called the cell. Cell is the area covered by wireless communication. This coverage area depends on the propagation strength of the radio signal and the type of construction of the obstacle or physical characteristics of the indoor environment. The mobile station can move freely within the cell area. Each cell on a WLAN requires communication and traffic management. Where this is done by the Access Point (AP) which functions to regulate communication at each Mobile station in the coverage area. The problem that occurs in this WLAN communication network is when there is overlap, the condition where more than one Access Point is covered in one area. Each mobile station will automatically determine the best connection to be captured from an Access Point. Mobile stations must be able to move smoothly from one network cell to another without losing connection. This process is known as handoff. This overlapping coverage area is important in setting up WLAN so that each Mobile station can move freely without network disconnection. The research method is to design an Access Point in the form of a laptop, not like an Access Point in general, and implement it on a WLAN network system. The purpose of designing this system is to reduce the time lapse required when handoff occurs so that it does not affect the quality of the video when streaming. Access Point designed in the Ubuntu 11.04 operating system using the WICD application has been successfully implemented. The design of the WLAN network in this final project is capable of handoff, so that the network connection is maintained when the mobile station switches to Access Point. When a handoff occurs, there is a time lapse or what is called handoff latency, namely when the mobile station moves from one Access Point to another, it is 126.0791 ms. The handoff process occurs when the gain level is around -87 dB, which is measured at a distance of 22 meters from the initial Access Point. As well as streaming that is done when the handoff is disconnected, even though the network is still connected. Streaming will run again, if refreshed first
Analisis Perbandingan Kinerja Sinkronisasi OFDM Antara Metode Konvensional dengan Statistik Korelator Simetris Shelvi Eka Tassia
OKTAL : Jurnal Ilmu Komputer dan Sains Vol 1 No 02 (2022): OKTAL : Jurnal Ilmu Komputer Dan Sains
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OFDM is a technology that can be used in various long-distance communication systems that are currently being developed, both on LAN, WLAN, 3G, or 4G, even 5G. One of the problems faced by OFDM technology is the weakness of the OFDM system itself, namely sensitivity to carrier frequency offset (CFO) and the difficulty of signal synchronization in OFDM. This study aims to analyze several comparisons between the conventional OFDM synchronization method used here and symbol training, then compared with the symmetric correlator statistical method. From the research results, the mean square error (MSE) is quite good, which ranges from 9.3 x 10-3 at an input SNR of 0 dB and at an input SNR of 30 dB with an MSE of 1.68 x 10-5. Where the greater the Signal to Noise Ratio, the smaller the value of the mean square error (MSE). The position of the symmetrical correlator used also affects the results of the synchronization performed. Synchronization accuracy will be maximized when using the maximum correlator.
Analisa Perbandingan Kinerja Jaringan 4G LTE Pada Provider Telkomsel Dan Indosat Menggunakan Metode Drive Test Yolen Perdana Sari; Shelvi Eka Tassia
LOGIC : Jurnal Ilmu Komputer dan Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2024): Logic : Jurnal Ilmu Komputer dan Pendidikan
Publisher : Shofanah Media Berkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di Indonesia jaringan komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan bisnis antarprovider. Oleh sebab itu provider dituntut untuk memaksimalkan kualitas serta kuantitas yang lebih baik dengan memperhatikan beberapa hal yaitu seberapa luas cakupan (coverage) antena, ketersediaan kapasitas dari suatu jaringan, tingkat keberhasilan dalam video streaming, dan kualitas sinyal dari layanan jaringan. Banyak operator provider yang mengklaim bahwa kecepatan internet mereka yang terbaik, tetapi penerapan dan kemampuan jaringan 4G LTE (Fourth Generation Long Term Evolution) yang dimiliki tiap operator seluler tidaklah sama. Perbedaan tersebut tak hanya meliputi cakupan wilayah yang telah terlayani dengan jaringan 4G, tapi juga kecepatan data maksimal yang bisa diakomodasi tiap operator seluler serta kinerja jaringan sesungguhnya yang dirasakan konsumen di lapangan. Meskipun pihak operator layanan seluler terus berusaha meningkatkan cakupan jaringan 4G di Indonesia, namun pada praktek nya dikota-kota besar, belum semua wilayah dapat menggunakan jaringan 4G. Ketidak merataan pelayanan jaringan 4G ini banyak dikeluhkan oleh pengguna. permasalahan yang dikeluhkan pelanggan, diantaranya yaitu sinyal yang diterima tidak stabil, akses data yang susah tersambung, dan kegagalan koneksi, maka dari itu akan dilakukan penelitian supaya mengetahui nilai beberapa parameter pada jaringan 4G LTE seperti RSRP (Reference Signal Receive Power), SINR (Signal Interference to Noise Ratio) dan Troughtput. Padahal tingkat kepuasan akan kualitas layanan jaringan 4G sangat berpengaruh terhadap kinerja positif keuangan operator seluler itu sendiri. Dari permasalahan diatas, perlu adanya pengukuran dan analisa jaringan telekomunikasi sebagai antisipasi pemilihan penyedia layanan telekomunikasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh penggunanya. Metode pengukuran yang dilakukan untuk menganalisa kualitas jaringan 4G ini adalah dengan menggunakan Drive Test. Metode Drive Test merupakan suatu kegiatan mengambil data (collecting) dari sebuah jaringan network dengan menggunakan software dan hardware tertentu. Dari data yang telah diperoleh tersebut kemudian dioleh untuk menganalisis QoS (Quality of Service). Parameter yang digunakan untuk menganalisis kualitas jaringan tersebut adalah RSRP, SINR dan Throughput. Dari hasil penelitian didapatkan secara keseluruhan sinyal data seluler yang paling baik kualitasnya adalah Telkomsel.
Implementasi Routing Terdistribusi pada Mobile AD HOC Networks (MANETS) untuk Sistem Komunikasi Taktis Shelvi Eka Tassia
Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi Vol. 2 No. 1 (2019): Jurnal Teknologi Sistem Informasi dan Aplikasi
Publisher : Program Studi Teknik Informatika Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jtsi.v2i1.2191

Abstract

Military communication, known tactical communications. Tactical communications support military operations is the region that does not have a fixed network infrastructure. Appropriate technology to support performance of tactical communication is Mobile Ad Hoc Networks (MANETs). Node in MANET has dynamic characteristics that will significantly influence the composition of the network topology. In tactical Mobile Ad Hoc Networks, problems that occur is the vulnerability to changes in the network topology due to node mobility. The solution face this problems is the routing protocol is suitable for use in MANET. In this study, used an approach in terms of distributed routing mechanism. In distributed routing mechanism, each node informed about the status of other nodes in the same network, and storage the information is within their local database respectively. TORA and AODV can support this mechanism, so in this study two of routing protocols will be compared in terms of dynamic adaptability, routing overhead, end-to-end delay and throughput. From this research, AODV produce better performance than TORA. For the speed of 10 m/s, the measurement of end-to-end delay is the smallest 1245.376 ms, increase in throughput of 74.363 % and the adaptability of 30.179. But the routing overhead generated greater, amounting 1359.