Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS KEANDALAN JARINGAN OPTIK DI UIN SUSKA RIAU MENGGUNAKAN METODE MARKOV Rika Susanti; Ewi Ismaredah; Mulyono Mulyono; Fitri Amilia
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.703 KB)

Abstract

UIN Suska Riau menggunakan jaringan optik untuk memenuhi kebutuhan layanan data di civitas akademika UIN Suska Riau dengan menggunakan konfigurasi star, bus, dan ring. Konfigurasi ring dapat membentuk rute kabel alternatif sebagai proteksi jalur transmisi yang diterapkan dalam upaya meningkatkan keandalan sistem. Analisis keandalan perlu dilakukan untuk mengukur berapa besar prosentase ketersediaan jaringan kepada user. Nilai availability dan down time system jaringan optik di UIN Suska Riau masih di bawah standar jaringan optik (kriteria Bellcore), dimana nilai availability lebih kecil dari 99,99% dan down time system jaringan lebih besar dari 52,56 menit/tahun. Hal ini disebabkan karena pengalihan trafik jaringan masih menggunakan sistem manual, sehingga waktu yang diperlukan untuk memindahkan switch dapat menambah laju kerusakan dan laju perbaikan sistem. Di samping itu, jaringan optik di kampus UIN Suska Riau juga tidak memiliki perangkat back-up, sehingga keberhasilan jaringan sangat ditentukan oleh keberhasilan perangkat.
Perancangan Jaringan Gigabit Passive Optical Network di UIN Suska Riau Rika Susanti
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2018: SNTIKI 10
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.187 KB)

Abstract

Dalam rangka menuju World Class University (WCU), UIN Suska Riau perlu melakukan pengembangan jaringan optik agar dapat memberikan layanan komunikasi yang lebih baik bagi civitas acamedica di lingkungan kampus UIN Suska Riau. Arsitektur jaringan yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON), karena lebih efisien dan dapat menyediakan layanan triple play service overlay (video, data, voice). Hasil rancangan jaringan GPON di kampus UIN Suska Riau memenuhi persyaratan power budget dan memiliki performansi yang sangat baik terhadap parameter Bit Error Rate. Redaman total rata-rata yang diperoleh dari hasil rancangan adalah 19,45 dB, sedangkan safety margin diperoleh sebesar 9,55 dB. Nilai BER untuk layanan komunikasi suara dan data berkisar antara 2,42 x 10-235 sampai dengan 0, sedangkan untuk layanan video berkisar antara 2,56 x 10-293 sampai dengan 1,08 x 10-310.
PERFORMANSI SCM/WDM RADIO OVER FIBER DENGAN ARSITEKTUR PON MENGGUNAKAN M-ARY PSK Rika Susanti; Gusmawandi Gusmawandi; Sutoyo Sutoyo; Fitri Amilia
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2017: SNTIKI 9
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.442 KB)

Abstract

Teknologi Radio Over Fiber merupakan teknologi yang menggabungkan jaringan akses fiber dengan sistem wireless. Teknologi ini mampu memberikan flesksibilitas dan keandalan yang tinggi. Dengan menggunakan Sub Carrier Multiplexing dan Wavelength Division Multiplexing akan diperoleh sistem dengan bandwidth dan kapasitas yang besar, sedangkan arsitektur PON digunakan untuk mendistribusikan kanal. Sistem Radio over Fiber SCM/WDM-PON pada penelitian sebelumnya menerapkan teknik modulasi ASK dan QPSK. Pada penelitian ini dilakukan analisis performansi sistem dengan menggunakan modulasi M-ary PSK. Penentuan split ratio maksimum dan Minimum Required Power system merupakan dua skenario yang dilakukan pada penelitian ini. Dari hasil simulasi diperoleh bahwa semakin tinggi orde M-ary dan jarak jangkau transmisinya, maka semakin kecil pula kemampuan split ratio-nya. Semakin besar split ratio yang digunakan, maka semakin kecil nilai Minimum Required Power sistem.
Performansi Sistem Free Space Optic dengan Efek Debu Rika Susanti
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2018: SNTIKI 10
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.876 KB)

Abstract

Teknologi sistem komunikasi optik nirkabel memberikan keuntungan yang besar pada sistem telekomunikasi masa kini. Dengan menggunakan atmosfer sebagai media propagasinya maka kondisi alam sangat mempengaruhi komunikasi optik nirkabel (Free Space Optic). Partikel partikel di atmosfer dapat menyebabkan depolarisasi pada cahaya sehingga mampu mempengaruhi kualitas data yang di kirim, termasuk partikel debu. Pada penilitian ini dilakukan analisis performansi Bit Error Rate terhadap konsentrasi debu yang ada di atmosfer dan power budget pada Free Space Optic, dengan menggunakan dua panjang gelombang 784 nm dan 1550 nm. Pada konsentrasi debu 20 gm/month/m2,  jarak maksimum yang dapat ditempuh dengan panjang gelombang 784 nm  adalah 2200 m, sedangkan jarak transmisi maksimum pada panjang gelombang 1550 nm adalah 2400 m. Pada konsentrasi debu terbesar 120 gm/month/m2,  jarak maksimum yang dapat ditempuh adalah 1200 m (pada panjang gelombang 784 nm) dan 1300 m (pada panjang gelombang 1550 nm).
Performansi Sistem SS-WDM-MIMO Free Space Optic dengan Beberapa Teknik Modulasi Rizki Aulia; Rika Susanti; Teddy Purnamirza; Sutoyo Sutoyo
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2022: SNTIKI 14
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem transmisi FSO menawarkan fleksibilitas yang tinggi. Dengan SS-WDM memberikan efisiensi menggunakan satu frekuensi yang diubah menjadi empat frekuensi yang berbeda. Pada penilitian ini digunakan modulasi : ASK, QPSK, EA, dan PolSK menggunakan bitrate 2.5, 10, dan 20 Gbps. Pada bitrate 2.5 Gbps modulasi QPSK dan EA dapat mentransmisikan jarak terjauh hingga 45 Km dengan nilai BER masing masing sebesar 3,17 × 1012 dan 2,54 × 1012, modulasi PolSK dapat mentransmisikan hingga 43 Km dengan nilai BER 1,27 × 1012. Dan modulasi ASK hingga 42 Km dengan nilai BER 1,28 × 1015. Pada bitrate 10 Gbps modulasi PolSK mampu mentransmisikan sejauh 43 Km dengan nilai BER 7,97 × 1012 kemudian modulasi QPSK dan EA dapat mentransmisikan jarak sama jauh hingga 42 Km dengan nilai BER masing masing sebesar 4,80 × 1012 dan 1,90 × 1012. Dan modulasi ASK tidak dapat mentransmisikan pada bitrate tinggi. Pada bitrate 20 Gbps modulasi EA mampu mentransmisikan sejauh 7 Km dengan nilai BER 5,83 × 10-15 kemudian modulasi QPSK dan PolSK dapat mentransmisikan jarak sama jauh hingga 6 Km dengan nilai BER masing masing sebesar 1,87 × 10-15 dan 2,37 × 10-13. Dan modulasi ASK tidak dapat mentransmisikan pada bitrate ini.