Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE EFFECT OF GROSS MOTOR AND FINE MOTOR STIMULATIONS ON THE DEVELOPMENT OF BABIES AGED 3-6 MONTHS Nurul Aziza Ath Thaariq; Mariza Mustika Dewi; Niken Wahyu Hidayati; Erindra Budi Cahyanto
Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health No. 2 (2017)
Publisher : Yayasan Aliansi Cendekiawan Indonesia Thailand (Indonesian Scholars' Alliance)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Toddler is a crucial phase as the child’s brain is developing rapidly during this period. In this stage, it is important to assess the child’s stimulation to detect any abnormality as early as possible. The earlier the growth and development retardation are detected, the treatment or stimulation intervention can produce more effective results. Aims: The objective of this study is to determine the effect of the gross stimulation and the fine motor stimulation on the development of babies aged 3-6 months. Methods: This research used the quasi experimental method with one group pre- and post-test design. The research was conducted at Community Health Center of Ngoresan. The samples were 20 respondents (babies with dubious development), chosen by using the quota sampling technique. The data of the research were analyzed statistically by using Wilcoxon test. Results: There is a difference in the baby development mean value prior to and after following the gross stimulation and the fine motor stimulation, that is 7.85 and 9.5 respectively with the value of p = 0.000. Conclusion: Gross and fine motor stimulations affect the development of babies. 
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SKILL LABORATORIUM Erindra Budi Cahyanto; Endang Listyaningsih FK Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jurnal Kebidanan Volume 2 No. 1 Juni 2010
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v2i1.73

Abstract

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN SKILL LABORATORIUM Erindra Budi C & Endang Listyaningsih FK Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Tenaga kesehatan harus terjamin kualitasnya dan terstandar secara nasional agar dapat memberikan pelayanan dengan baik. Namun masih ada  keluhan dari konsumen yang dirasakan oleh pengguna jasa tentang sikap maupun ketrampilan tenaga kesehatan. Salah satu penyebab adalah kegiatan pembelajaran praktik ketrampilan di laboratorium belum dilaksanakan secara optimal. Fakultas Kedokteran UNS berusaha melakukan inovasi pembelajaran dengan mendirikan skill laboratorium/Skill lab. Skill lab merupakan suatu kegiatan pelatihan ketrampilan bagi mahasiswa dengan tujuan menyiapkan mahasiswa agar siap dengan ketrampilan – ketrampilan klinik. Skill lab di FK UNS dimulai tahun 2007 dan belum pernah dilakukan evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengelola skills lab dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran ketrampilan injeksi mahasiswa FK UNS. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pemilihan metode kualitatif dimaksudkan untuk lebih menggali data dan informasi sehingga dapat diketahui pendapat dan pandangan pengelola skill lab FK UNS, instruktur, maupun mahasiswa  terhadap proses pembelajaran  skill lab di FK UNS pada topik ketrampila injeksi. Pengambilan data dengan cara diskusi kelompok terfokus, wawancara mendalam, observasi lapangan, analisis dokumen. Agar diperoleh data yang valid dan reliable, dilakukan triangulasi yaitu dengan cara membandingkan data dari satu narasumber dengan narasumber lain. Data yang diperoleh dari narasumber juga dibandingkan dengan data yang diperoleh dari observasi dan studi dokumen . Analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapatkan : (1) Pengelola skills lab telah menyiapkan jadwal pembelajaran, buku pedoman praktik, instruktur yang kompeten di bidangnya, manekin Intra Cutan sudah berkurang fungsinya, jarum suntik dan obat bentuk ampul jumlahnya kurang memadai.  (2) Pelaksanaan pembelajaran skill lab dibagi dalam tiga sesi yaitu terbimbing, mandiri, dan responsi. Di awal sesi terbimbing, instruktur  mengecek kesiapan mahasiswa, meneliti buku rencana kerja, menjelaskan materi dan mendemonstrasikan pada manekin. Pada sesi mandiri mahasiswa berlatih sendiri tanpa didampingi instruktur. Sebagian mahasiswa kurang motivasi. Saat responsi mahasiswa mempraktikkan ketrampilan di hadapan instruktur kemudian diberi feedback. (3) Evaluasi ketrampilan dengan sistem OSCE, pengetahuan dengan uji tulis. Hasil evaluasi menunjukkan mahasiswa telah kompeten   Kata kunci : skill lab injeksi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
OBESITAS TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK BALITA Sri Mulyani; Mujahidatul Musfiroh; Erindra Budi Cahyanto; Ika Sumiyarsi; Angesti Nugraheni
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v8i1.39651

Abstract

Latar belakang : Anak balita yang mengalami kegemukan akan cenderung malas bergerak dan beraktivitas sehingga akan berakibat pada keterampilan dan perkembangan motoriknya menjadi terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan dan seberapa besar pengaruh obesitas terhadap perkembangan motorik kasar anak balita. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analaitik dengan pendekatan case control prospektif. Teknik sampling yang digunakan adalah quota sampling dengan menetukan kelompok kasus, yaitu sejumlah 15 anak dengan obesitas dan kelmpok kontrol sejumlah 15 anak yang ditentukan berdasarkan kriteri matching jenis kelamin dan umur. Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan dan menilai perkembangan motorik kasar menggunakan DDST II. Teknik analisis data menggunakan uji chi-square.  Hasil Penelitian : penelitian ini menunjukan (1) adanya hubungan signifikan antara obesitas dengan perkembangan motorik kasar anak usia 12-59 bulan (p=0,001), (2) anak dengan Obesitas memiliki risiko 12 kali lebih besar mengalami perkembangan motorik kasar yang tidak sesuai usia dibandingkan anak yang tidak obesitas (RR=12).Simpulan : Ada hubungan signifikan antara obesitas dengan perkembangan motorik kasar pada anak balita.
PEMANTAUAN STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI angesti nugraheni; Ika Sumiyarsi; Sri Mulyani; Mujahidatul Musfiroh; Erindra Budi Cahyanto
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 8, No 1 (2020): February
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v8i1.37776

Abstract

Latar Belakang: Siklus menstruasi adalah periode kontinu yang dialami selama proses reproduksi wanita. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi, salah satunya status gizi. Banyak kejadian overweight atau underweight pada remaja putri berdampak pada ketidakteraturan siklus menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status gizi dan keteraturan siklus menstruasi pada remaja putri.Metode: Penelitian ini dilakukan dengan pemantauan status gizi melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, dan keteraturan siklus menstruasi. Subjek penelitian adalah seluruh remaja putri di Program Studi Kebidanan Program Sarjana Terapan sebanyak 27 responden.Hasil: Hasil pemantauan status gizi menunjukkan bahwa mayoritas remaja putri sejumlah 9 (33.3%) memiliki status gizi normal, 8 (29.7%) memiliki status gizi kurang, 5 (18.5%) memiliki status gizi berisiko obesitas, dan 5 (18.5%) sisanya memiliki status gizi obesitas grade I. Sedangkan hasil pemantauan siklus menstruasi menunjukkan bahwa mayoritas remaja putri mengalami siklus mentruasi teratur yaitu 23 (85.2%) dan 4 (14.8%) remaja putri mengalami siklus menstruasi tidak teratur.Simpulan: Status gizi remaja putri mayoritas dengan status gizi normal dan remaja putri lainya mengalami status gizi yang bervariasi. Siklus menstruasi remaja putri sebagian besar teratur dengan beberapa gangguan dalam siklus menstruasi seperti dismenorea dan sindrom pramenstruasi.
HUBUNGAN BERAT BADAN DAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA angesti nugraheni; Sri Mulyani; Erindra Budi Cahyanto; Mujahidatul Musfiroh; Ika Sumiyarsi Sukamto
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 7, No 2 (2019): August
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v7i2.30518

Abstract

Latar Belakang: Aktivitas fisik yang dilakukan pada lansia cenderung berkurang, hal ini mengurangi pengeluaran energi untuk metabolisme lemak sehingga menyebabkan kelebihan berat badan dan berakibat otot jantung bekerja lebih keras. Aliran melalui pembuluh darah yang berkurang elastisitasnya menyebabkan jantung bekerja lebih keras sehingga tekanan darah meningkat Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berat badan terhadap tekanan darah pada lansia.Metode: Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian akan dilaksanakan pada Januari–Mei 2019 di wilayah Kelurahan Sumber. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, yang memenuhi kriteria retriksi sejumlah 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan timbangan berat badan digital dan tensimeter raksa yang telah dikalibrasi. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman.Hasil: Penelitian menunjukan bahwa berat badan lansia mayoritas dalam kategori kelebihan berat badan tingkat berat yaitu sebanyak 32 (80%), tekanan darah lansia mayoritas dalam kategori hipertensi (HT derajat I-III) yaitu sebanyak 21 (52.5%). Hasil uji analisis korelasi spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan tekanan darah lansia dengan nilai r 0.401, p = 0.01 (<0.05).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara berat badan dan tekanan darah lansia.
PENGARUH TEKANAN DARAH TERHADAP AKTIVITAS FISIK LANSIA Ika Sumiyarsi Sukamto; Angesti Nugraheni; Sri Mulyani; Erindra Budi Cahyanto; Mujahidatul Musfiroh
PLACENTUM: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya Vol 9, No 1 (2021): February
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/placentum.v9i1.48103

Abstract

Latar Belakang: Penambahan usia menyebabkan penurunan kemampuan lansia untuk beraktivitas. Penuaan usia merupakan faktor resiko terjadinya tekanan darah tinggi. Peningkatan tekanan darah dapat menurunkan aktivitas fisik lansia. Pengendalian tekana darah lansia sejak dini dapat meningkatkan usia harapan hidup seseorang. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh tekanan darah dengan aktivitas fisik pada lansiaMetode: Jenis penelitian cross sectional. Subjek penelitian lansia 60-69 tahun. Instrument pengumpulan data menggunakan Kuesioner IPAQ Long version, Sphignomanometer jarum, stetoskop. Analisis data menggunakan somers’d.Hasil: Uji Somers’d antara tekanan darah dan aktivitas fisik lansia menunjukan hasil r = -0,321 dengan p-value sebesar 0,05.Simpulan: Terdapat pengaruh antara tekanan darah dan aktivitas fisik pada lansia dengan korelasi lemah dan arah negatif. Semakin tinggi tekanan darah, aktivitas fisik lansia cenderung semakin rendah.
Penurunan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil pada Masa Pandemi Covid-19 dengan Teknik Pernapasan Diafragma dan Pemberian Aromaterapi Mujahidatul Musfiroh; Niken Bayu Agraheni; Ika Sumiyarsi; Revi Gama Hatta Novika; Luluk Fajria Maulida; Iffah Indri Kusmawati; Siti Nurhidayati; Erindra Budi Cahyanto
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 4 (2021): Inovasi Riset dan Pengabdian Masyarakat Post Pandemi Covid-19 Menuju Indonesia Tangguh
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi salah satu diantaranya melalui pelayananantenatal (ANC). Pelayanan antenatal yang sesuai standar diharapkan dapat memantau kondisikehamilan ibu sejak awal kehamilan hingga menjelang persalinan, serta mendeteksi secara dinifaktor-faktor risiko yang mungkin terjadi dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas. Sehinggadapat ditetapkan langkah antisipatif sesuai kondisi ibu. Salah satu faktor kesehatan psikologis ibuhamil yaitu kecemasan. Kecemasan sering terjadi pada ibu hamil trimester III. Karena padatrimester III merupakan periode penantian dengan penuh kewaspadaan menunggu dan menantimasa persalinan dan dapat meningkatkan kecemasan pada ibu hamil. Untuk meningkatkankesehatan pada ibu hamil, upaya mengatasi kecemssan perlu dilakukan sedini mungkin. Tujuankegiatan ini adalah menerapkan teori dan hasil penelitian tentang tehnik pernafasan diafragma danaromaterapi sebagai metode untuk mengurangi kecemasan. Manfaat kegiatan agar segenap Ibu hamiltidak mengalami kecemasan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepadamasyarakat ini, yaitu sosialisasi program dan penyamaan persepsi tentang maksud dan tujuankegiatan, pelatihan tehnik pernafasan diafragma dan pemberian aromaterapi, dan evaluasi kegiatan.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan pendampingan pada implementasi teknikpernapasan diafragma dan aromaterapi terhadap tingkat kecemasan pada ibu hamil belum dapatdilaksanakan secara optimal karena beberapa kendala di lapangan. Upaya tindak lanjut pelaksanaanpengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan pemdampingan dilakukan secara privatmelalui kelas ibu hamil dalam jumlah terbatas.Kata Kunci : tehnik pernafasan diafragma, aromaterapi, kecemasan, ibu hamil.