Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

COMPARISON OF STATOR WINDINGS ON PERMANENT MAGNET GENERATORS FOR HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE (HAWT) Basuki Winarno; Jasa Kusumo Haryo; Yulius Harry Widodo; imam basuki
JEEMECS (Journal of Electrical Engineering, Mechatronic and Computer Science) Vol 2, No 1 (2019): February 2019
Publisher : Merdeka Malang University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.759 KB) | DOI: 10.26905/jeemecs.v2i1.2718

Abstract

The generator is the main component for a wind power plant.  The Horizontal Axis Wind Turbine (HAWT) is one of electric power plants types which has a horizontal axis. The plant is suitable to be operated in areas that have a fairly large wind speed. The low-speed HAWT generator can be designed using a permanent magnet.  This paper compares the coil design of the stator generator which has 12 poles arranged in 3 phases, and the rotor part consists of 24 Neodymium (NdFeB) type permanent magnets. Based on analytical studies, the design of generator windings is varied by 3 turns and 6 turns. The tests has been carried out for  100rpm - 1000rpm generator rotation. The research conclusions are recommendations to reduce 0.5 times the rotation and at 3 times the winding in obtaining optimal performance. DOI : https://doi.org/10.26905/jeemecs.v2i1.2718
Prototipe Penyiraman Otomatis Pada Sistem Temperatur dan Kelembaban Pada Tanaman Budidaya Saledri Ilmi Rizki Imaduddin; Muhammad Hasan Basri; Imam Basuki
JEECAE (Journal of Electrical, Electronics, Control, and Automotive Engineering) Vol. 5 No. 1 (2020): JOURNAL OF ELECTRICAL, ELECTRONICS, CONTROL, AND AUTOMOTIVE ENGINEERING (JEECAE
Publisher : Pengelolaan Penerbitan Publikasi Ilmiah (P3I) Politeknik Negeri Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32486/jeecae.v5i1.343

Abstract

Budidaya tanaman seledri membutuhkan perhatian khusus karena jika tanaman seledri ini tidak mendapatkan kondisi sesuai dengan yang dibutuhkan maka tanaman ini tidak akan tumbuh subur. Misalnya kondisi suhu dan kelembaban tanah yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Perkecembahan saledri berlangsung sangat lambat dan memerlukan waktu antara 7-12 hari. Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi untuk pengontrol rangkaian elektronika yang dapat menyimpan program didalamnya. yang dirancang untuk memudahkan penggunaan kontrol elektronika dalam berbagai bidang. Perancangan pengontrol temperatur dan kelembaban tanah pada budidaya seledri ini menggunakan mikrokontroler, sensor DS18b20 dan sensor Soil moisture untuk mengendalikan kipas dan pompa secara otomatis, untuk mengatur temperatur dan kelembaban tanah sesuai dengan nilai yang dibaca oleh sensor. Hasil pengujian dari alat pengontrol temperatur dan kelembaban tanah pada budidaya seledri ini memiliki kinerja yang cukup baik dengan nilai error rata-rata dari sensor DS18b20 634˚C dan sensor suhu 29.75% pada posisi tanah basah dan nilai error rata-rata sensor DS18b20 637˚C dan sensor suhu 29.62% pada pisisi tanah kering, sehingga diharapkan pemeliharaan tanaman bisa lebih bagus.
Penerapan Karbon Aktif Sebagai Media Pengolahan Air di Dusun Nglurah Yuli Prasetyo; Noorsakti Wahyudi; Farid Majedi; Imam Basuki; Indah Puspitasari; Titania Nur Cahyani
J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : (STKIP) PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/j-adimas.v9i2.2248

Abstract

Dusun Nglurah terletak di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1.800 mdpl. Dusun ini terkenal sebagai dusun penghasil produksi tanaman hias/bunga yang mensuplai berbagai macam tanaman ke daerah Karanganyar, disekitar pulau jawa bahkan sampai ke luar jawa. Salah satu kelompok tani di daerah Dusun Nglurah adalah kelompok tani “Mulia Sejahtera”. Kelompok tani ini memanfatakan air dari sumber pegunungan untuk aktifitas kehidupan sehari-hari dan digunakan untuk penyiraman tanaman hias. PDAM Kabupaten Karanganyar belum menjangkau daerah Nglurah sehingga setiap warga harus mengambil sumber air yang ada di pegunungan dengan sistem menggunakan pipa secara mandiri. Air yang didapat dari atas pegunungan memang jernih namun pada saat musim hujan kadar air menjadi sangat keruh karena banyak material lumpur terbawa bersama aliran air. Dengan adanya program pemanfaatan karbon aktif untuk pengolahan air sumber pegunungan menjadi air yang bersih dan layak untuk kebutuhan sehari hari warga sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang muncul di  Desa Wisata Sewu Kembang Tawangmangu mulai masalah kesehatan, kebersihan lingkungan, serta masalah minimnya pengetahuan tentang pengolahan air yang efektif dan efisien.