Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KARAKTERISTIK TERMOELEKTRIK TEC BERVARIASI TIPE SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DC Alfi Tranggono Agus Salim; Yuli Prasetyo; Bachtera Indarto; Sulistyono Sulistyono; Muhammad Aji Pangestu; Muhammad Ruston Habibi; Muhammad Nur Cahyanto; Hilman Naufal Rafi
Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur Vol 2 No 01 (2019)
Publisher : Polinema Press, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jetm.v2i01.27

Abstract

Thermoelctric Cooler (TEC) merupakan sebuah komponen pendingin solid-state elektrik yang bekerja sebagai “Pemompa Panas” dalam melakukan proses pendinginan Thermoelctric Cooler (TEC) memanfaatkan efek peltier yaitu apabila arus listrik searah yang melalui sambungan dua bahan termoelektrik menghasilkan perbedaan temperatur diujung sambungan. Penggunaan elemen termoelektrik sebagai pembangkit listrik dengan merubah energi panas menjadi energi listrik merupakan konsep efek seeback yang diaplikasikan pada Thermoelctric Generator (TEG). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kemampuan tipe Thermoelctric Cooler (TEC) sebagai Generator pembangkit listrik menggunakan efek seebeck. Pengujian dilakukan dengan cara eksperimental dengan memanaskan dan mendinginkan pada setiap sisi elemen termoelektrik tipe Thermoelctric Cooler (TEC). Tipe TEC yang digunakan antara lain C dilakukan untuk memperoleh nilai tegangan dan arus listrik dengan variasi pembebanan resistor sehingga dapat dihitung daya listriknya. Temperatur diatur pada perbedaan 100oC. Dari pembebanan resistor paling rendah 1 KΩ dihasilkan daya tertinggi pada tipe TEC 1-12710, dengan daya yang dihasilkan sebesar 265 X 10-5 watt. Dengan nilai tegangan listrik dan arus listrik tertinggi yang dihasilkan pada tipe TEC 1-12710 sebesar 1,83 V dan 1,59 mA. Dapat disimpulkan bahwa tipe TEC 1-12710 dapat menghasilkan daya listrik paling besar jika dibandingkan dengan tipe Thermoelctric Cooler (TEC) lain yang diujikan
Kontrol Kecepatan Motor BLDC dengan PID - Firefly Santi Triwijaya; Yuli Prasetyo; Trisna Wati
Jurnal IPTEK Vol 25, No 1 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2021.v25i1.963

Abstract

Conventional DC motors often experience problems that require regular maintenance. The use of conventional DC motors can be replaced with Brushless DC (BLDC) motors. This BLDC motor has good efficiency and durability. Increasing the ability of BLDC motors can be done by speed regulation using the Proportional-Integral-Derivative (PID) method combined with Firefly Algorithm. Testing this method uses matlab 2014a. The firefly algorithm can obtain parameter values of Kp, Ki, and Kd which are then used as PID input. Because of inaccuracies in determining the value of a constant in PID and can cause the length of time to reach the desired speed. BLDC motor speed regulation with the PID method combined with firefly algorithm can make the BLDC motor reach synchronous faster
OPTIMIZATION OF OUTPUT POWER DUAL AXIS SOLAR TRACKER WITH UMBRELLA SYSTEM Yuli Prasetyo; Budi Triyono; Agus Choirul Arifin
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.416 KB) | DOI: 10.52626/jg.v2i2.41

Abstract

Energi matahari dapat dirubah menjadi energi listrik menggunakan panel surya. Panel surya yang digunakan kebanyakan masih bersifat satis. Hal ini mengakibatkan penyerapan energi matahari tidak bisa secara maksimal. Sehingga energi listrik yang dihasilkan dari panel surya juga tidak maksimal. Agar penyerapan energi matahari dapat diserap oleh panel surya dengan maksimal, maka panel surya harus mempunyai sistem yang selalu mengikuti arah sinar matahari. Penelitian tentang solar tracking ini menggunakan dua motor aktuator untuk penggerak dan berfungsi untuk mengikuti arah sinar matahari. Metode yang diterapkan untuk sistem tracking ini adalah umbrella method. Metode ini menerapkan perilaku orang yang memegang payung untuk melindungi sinar matahari. Penelitian ini menggunakan sensor LDR dan mikrokontroller untuk dapat menggerakan panel surya. Hasil yang didapat dari pengujian adalah daya output pada panel surya lebih besar saat tracking daripada saat statis.
ESTIMASI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK MIKRO HYDRO PADA BENDUNGAN BEURACAN Teuku Multazam; Mahdi Syukri; Yuli Prasetyo
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.855 KB) | DOI: 10.52626/jg.v1i2.17

Abstract

Permintaan energi listrik oleh masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan pesat seiring populasi penduduk semakin bertambah. Ketersediaan sumber daya air merupakan potensi besar yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkatkan daya listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Estimasi potensi daya listrik dilakukan untuk mengetahui jumlah energi listrik yang mampu dibangkitkan. Data kecepatan, kedalaman air, head dan lebar bendungan merupakan hal yang paling mendasar diperlukan, data ini diperoleh dari hasil pengukuran secara langsung yang digunakan untuk menghitung debit air. Debit air efektif yang dihasilkan yaitu 9,35 m3/det, head setinggi 2 meter, dan titik kedalaman maksimal adalah 1,2 meter. Berdasarkan hasil tersebut maka perkiraan potensi daya listrik yang dihasilkan oleh bendungan adalah 183,26 kW
OTOMATISASI SISTEM PENGISIAN BATERAI PADA SISTEM TENAGA SURYA Yuli Prasetyo
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 4, No 3 (2021): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52626/jg.v4i3.131

Abstract

Panel surya merupakan alat yang dapat menghasilkan energi listrik dari energi matahari. Penggunaan panel surya biasanya berkaitan dengan penggunaan baterai untuk penyimpan energi. Waktu pengisian yang singkat diinginkan dari sistem bertenaga baterai. Namun, waktu pengisian yang singkat juga harus memperhatikan keandalan sistem. Dimana waktu pengisian yang singkat tidak menyebabkan kerusakan pada sistem kendali dan baterai. Baterai memiliki peran penting sebagai sumber suplai tenaga saat matahari tidak cerah. Dengan meminimalisir waktu pengisian baterai, baterai dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai penyimpan tenaga. sehingga didapat waktu pengisian yang minimum, tetapi dengan daya penyimpanan yang maksimal. Kami menghadirkan kontrol pengisian baterai dengan metode pengisian cepat dan mematikan secara otomatis pada sistem ini. Kontroler didasarkan pada skema kontrol muatan arus dan tegangan konstan (CCV). Untuk menjaga agar parameter tetap konstan, prototipe penelitian ini menggunakan pengontrol DC-DC tipe buck converter. Hasil eksperimen menunjukkan periode pengisian berkurang secara signifikan. Selain itu, pengontrol yang diusulkan memiliki akurasi tinggi dan mengurangi pengisian daya baterai yang berlebihan. Lampu indikator pada sistem pengisian baterai menyala saat proses pengisian dan lampu indikator padam saat proses pengisian baterai telah selesai atau baterai kondisi penuh.
MULTI INPUT ENERGI TERBARUKAN PADA SISTEM DC BUS MENGGUNAKAN BUCK BOOST CONVERTER Budi Triyono; Yuli Prasetyo
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (931.821 KB) | DOI: 10.52626/jg.v2i1.37

Abstract

Buck-boost converter merupakan suatu rangkain untuk merubah tegangan keluaran menjadi tegangan yang lebih besar atau lebih kecil dari tegangan masukan. Perancangan buck- boost converter ini digunakan untuk sumber energi terbarukan. Buck-boost converter ini menggunakan Arduino Uno sebagai pengatur nilai duty cycle / PWM (Pulse Width Modulation). Switching PWM menggunakan Mosfet IRFP460 yang memiliki range 3 – 200 V dengan optocoupler TLP250. Untuk mendeteksi tegangan dapat menggunakan pembagi tegangan yang berfungsi untuk memberikan umpan balik pada Arduino tegangan keluaran stabil. Dikarenakan polaritas tegangan keluaran buck-boost converter yang terbalik, maka pembagi tegangan tidak dapat membaca tegangan keluaran. Jadi, untuk membatasi tegangan keluaran digunakan dioda zener. Dengan tegangan masukan bervariasi sebesar 7 – 20 Volt, maka dihasilkan tegangan keluaran 14,86 Volt.
PENGATURAN BATAS KEAMANAN SISTEM ALIRAN DAYA OPTIMAL DC MENGGUNAKAN METODE QUADRATIC Santi Triwijaya; Yuli Prasetyo
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 3, No 2 (2020): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52626/jg.v3i2.85

Abstract

Gangguan pada sistem saluran transmisi menjadi masalah yang serius. Masalah yang ditimbulkan dapat menjadi penyebab kerusakan bagi saluran transmisi dan distribusi. Gangguan pada sistem transmisi seperti gangguan hubung singkat atau kontingensi saluran. Oleh karena itu perlu upaya untuk menjaga keandalan sistem transmisi. Pengaturan batas keamanan sistem pada aliran daya DC dapat menjadi solusi untuk mengatasi kontingensi sistem. Pengaturan ini menggunakan metode quadratic yang mampu melakukan penjadwalan pembangkit secara optimal ekonomi. Penyelesaian masalah ini menggunakan software Matlab dengan uji coba sistem 9 bus IEEE. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode ini mampu mengatasi kontingensi saluran tanpa melanggar parameter yang ditentukan.
ANALISA PERBEDAAN KINERJA TURBIN ANGIN TIPE SAVONIUS DENGAN SAVONIUS HELIUS Yuli Prasetyo; Teuku Multazam
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1323.008 KB) | DOI: 10.52626/jg.v2i2.40

Abstract

Kemajuan teknologi telah sampai pada penggunaan energi alternatif sebagai pengganti sumber energi utama. Pemanfaatan sumber energi terbarukan antara lain energi angin sebagai energi alternatif yang dipakai untuk membangkitkan energi listrik. Oleh karena itu, pada penelitian ini dirancang sebuah prototipe turbin angin dengan poros vertikal (Vetical Axis Wind Turbine) tipe Savonius dan Savonius Helius sebagai solusi pemenuhan listrik dengan pemanfaatan energi alternatif terbarukan. Tahap penelitian meliputi perencanaan, pembuatan prototipe, dan pengujian prototipe. Proses pengujian prototipe dilakukan dengan menggunakan variasi kecepatan angin sebesar 2 m/s, 3 m/s, 4 m/s, 5 m/s dan membandingkan kecepatan putaran (Rpm) antara tipe Savonius dengan tipe Savonius Helius. Hasilnya menunjukkan bahwa turbin angin tipe Savonius memiliki kecepatan putaran tertinggi sebesar 229,2 Rpm pada kecepatan angin 5,9 m/s dan tidak dapat berputar pada kecepatan angin 2 m/s. Sedangkan tipe Savonius Helius dengan variasi sudut per-blade 22,5° menunjukkan kecepatan putaran tertinggi sebesar 222,4 Rpm pada kecepatan angin 5,9 m/s dan paling rendah sebesar 47,8 Rpm pada kecepatan angin 2,0 m/s. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa turbin angin tipe Savonius Helius dengan variasi sudut per-blade 22,5° mampu menghasilkan kecepatan putaran yang relatif tinggi dan dapat berputar pada kecepatan angin yang rendah.
ANALISIS REKONFIGURASI DAN PENEMPATAN KAPASITOR UNTUK MEMINIMALKAN DEVIASI TEGANGAN PADA SISTEM DISTRIBUSI Yuli Prasetyo Prasetyo; Agus Choirul Arifin; Teuku Multazam Multazam
Jurnal Geuthèë: Penelitian Multidisiplin Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Geuthee : Penelitian Multidisiplin
Publisher : Geuthèë Institute, Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.546 KB) | DOI: 10.52626/jg.v1i2.22

Abstract

Kualitas daya merupakan hal penting untuk menjaga stabilitas sistem tenaga listrik. Penurunan kualitas daya dapat disebabkan oleh perubahan tegangan atau deviasi tegangan. Deviasi tegangan pada sistem distribusi dipengaruhi oleh panjang saluran dan pembebanan. Deviasi tegangan dapat diminimalkan dengan beberapa metode antara lain rekonfigurasi jaringan, pemasangan distributed generator, pemasangan kapasitor dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan melakukan analisa rekonfigurasi dan kapasitor pada sistem distribusi menggunakan algoritma genetika. Rekonfigurasi dan kapasitor dioptimalkan menggunakan Algoritma Genetika untuk meminimalkan deviasi tegangan. Setelah melakukan rekonfigurasi dan pemasangan kapasitor maka didapatkan deviasi tegangan yang lebih baik dari kondisi normal. Hasil terbaik yakni dengan menggabungkan rekonfigurasi dan kapasitor secara simultan sehingga didapatkan nilai deviasi terbesarnya berupa drop tegangan sebesar 0.029 p.u.
Dual Axis Solar Tracker Using Astronomic Method Based Smart Relay Yuli Prasetyo; Budi Triyono; Hendrik Kusbandono
JAREE (Journal on Advanced Research in Electrical Engineering) Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Department of Electrical Engineering ITS and FORTEI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/jaree.v5i1.156

Abstract

Solar energy is a renewable energy. Solar energy can be utilized using solar panels. The use of solar panels mostly uses static or silent methods. The static method on solar panels cannot produce optimal electrical energy. This is because the intensity of sunlight received by solar panels is less than optimal. So that the resulting electrical energy is not optimal. Therefore we need a system that can control solar panels automatically. this system must also be able to follow the direction of movement of sunlight. This study discusses the dual axis solar tracker using smart relay-based astronomical methods. This study adjusts the angle of the solar panels to determine the movement of the sun. This study uses a smart relay to regulate the rotation of the DC motor (Linear Actuator) and the motor power window which functions as a driving force for solar panels. Astronomical method is used for tracking sunlight. This method is based on the position of the sun according to the lunar calendar. This method uses an angle sensor in the form of a variable resistor for elevation and a rotary encoder as an azimuth angle sensor. The results obtained from this study are the optimal electrical energy output from solar energy. Keywords: renewable energy, dual axis, solar tracker, solar panel, astronomical method