Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MEDIAN

Jumlah Total Mikroba Susu Kedelai (Glycine max) Dengan Penambahan Sari Jahe Merah Selama Penyimpanan Centhya Victorin Maitimu; Lanny Wattimena
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.641 KB) | DOI: 10.33506/md.v12i2.814

Abstract

Susu kedelai merupakan minuman kesehatan bernilai gizi tinggi dengan kandungan protein utama yang terdapat didalamnya. Susu kedelai segar telah diproduksi masyarakat Desa Layeni Kabupaten Maluku Tengah sejak lama dengan menggunakan teknik produksi secara konvensional. Walaupun memiliki cita rasa yang tidak berbeda dengan produk olahan pabrik, akan tetapi produk susu kedelai yang diproduksi masyarakat Desa Layani rentan terkontaminasi mikroba karena proses pengolahannya kurang steril dan tidak menggunakan pengawet buatan dalam pengolahannya. Dengan cara konvensional masyarakat Desa Layeni mendayagunakan zat tambahan alami berupa jahe merah yang diekstrak untuk meningkatkan daya simpan susu kedelai sekaligus berfungsi sebagai zat anti mikroba guna menekan laju pertumbuhan mikroba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah total mikroba susu kedelai (Glycine max) hasil olahan masyarakat Desa Layeni Kecamatan Teon Nila Serua Kabupaten Maluku Tengah dengan penambahan sari jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) selama penyimpanan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen laboratorium, dengan tingkatan konsentrasi sari jahe merah  yaitu 0%, 0,5%, 1% dan 1,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total mikroba susu kedelai terendah terdapat pada kosentrasi 1,5%  tanpa penyimpanan (0 jam) yaitu (3,4 x 104 koloni/ml) sedangkan jumlah total mikroba tertinggi terdapat pada konsentrasi sari jahe merah 0% penyimpanan 24 jam yaitu (9,5 x 107 koloni/ml). Menurut Standard Nasional Indonesia (SNI) No.06.8-7388-2009 persyaratan cemaran mikroba pada produk sari kedelai yaitu mengandung total mikroba maksimal 5x104 koloni/ml, maka dapat disimpulkan bahwa  penambahan kosentrasi 1,5% sari jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dapat meningkatkan daya simpan susu kedelai selama 6 jam dengan total mikroba 4,3 x 104 koloni/ml.
Partisipasi Masyarakat Terhadap Tanaman Pala (Myristica fragrans) Di Kampung Kamandur Tetar Distrik Wartutin Kabupaten Fakfak Lanny Wattimena; Yetti Serkadifat; Terry Kabes
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 12 No. 3 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.219 KB) | DOI: 10.33506/md.v12i3.1103

Abstract

Hutan merupakan sumber kekayaan alam dan sumber penyangga bagi kehidupan. Hutan dapat menghasilkan hasil hutan kayu dan hasil hutan non kayu. Pala merupakan salah satu hasil hutan hasil hutan non kayu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Oleh sebab itu dibutuhkan partisipasi dari berbagai kalangan baik masyarakat kampung maupun pemerintah melalui dinas terkait.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi masyarakat terhadap tanaman pala (Myristica fragrans) di Kampung Kamandur Tetar Distrik Wartutin Kabupaten Fak-fak, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap tanaman pala.Kampung Kamandur Tetar Distrik Wartutin Kabupaten Fak-fak merupakan lokasi penelitian, yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2020. Objek yang diteliti tentang partisipasi masyarakat terhadap tanaman pala (Myristica fragrans). Metode wawancara dan observasi digunakan untuk pengumpulan data. Data yang diperoleh, dianalisis secara deskriptif, dan ditampilkan melalui tabel dan gambar. Hasil penelitian menunjukan bahwa Masyarakat Kampung Kamandur Tetar berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian dan pengolahan tanaman pala. Partisipasi dilaksanakan dalam bentuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan, serta pemanfaatan hasil. Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap tanaman pala adalah jenis kelamin, tingkat umur, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan lama tinggal.
Pemanfaatan Tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat Maya Pattiwael; Lanny Wattimena; Yulistiani Klagilit
Median : Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta Vol. 13 No. 3 (2021): Jurnal Median
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.639 KB) | DOI: 10.33506/md.v13i3.1603

Abstract

Salah satu tumbuhan berkhasiat yang digunakan sebagai obat tradisional adalah Sarang Semut (Myrmecodia pendens) dari suku Rubiaceae. Kampung Wailen Distrik Salawati Tengah Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat merupakan lokasi ditemukannya tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) yang hidup sebagai epifit pada beberapa pohon seperti kayu putih, cemara gunung, mangrove, ketapang, jambu dan rambutan. Masyarakat telah lama mengenal tumbuhan ini dan digunakan untuk mengobati berbagai penyakit secara turun temurun. Agar dapat diketahui banyak orang maka informasi tentang pemanfaatan tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendens) sebagai obat tradisional perlu disebarluaskan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis penyakit yang dapat disembuhkan dan cara pemanfaatan tumbuhan sarang semut (Myrmecodia pendens) sebagai obat tradisional. Jumlah responden yang dipilih sebanyak 20 kepala keluarga menggunakan metode purposive sampling dengan teknik wawancara, pengamatan langsung di lapangan dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa bagian tumbuhan Sarang Semut (Myrmecodia pendens) yang digunakan sebagai obat tradisional adalah bagian daging dari umbi yakni ujung batangnya yang menggelembung (hypocotyl). Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan antara lain rematik, sakit kepala dan pegal linu, sedangkan cara penggunaannya yaitu secara oral seperti direbus kemudian air rebusannya diminum.