Muhammad Sulchan
Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

ASUPAN TINGGI LEMAK DAN AKTIVITAS OLAHRAGA SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI OBESITIK PADA REMAJA AWAL Kapriana, Martalina Tri; Sulchan, Muhammad
Journal of Nutrition College Vol 1, No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.922 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v1i1.413

Abstract

Latar Belakang : Hipertensi obesitas menjadi masalah kesehatan di berbagai negara dan dikaitkan dengan asupan tinggi lemak dan kurangnya aktivitas olahraga. Obesitas dapat menyebabkan hipertensi, melalui resistensi insulin, yang dikenal dengan hipertensi obesitas. Tujuan : Menganalisis asupan tinggi lemak dan aktivitas fisik sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi obesitas pada remaja awal.Metode : Subyek penelitian case control ini terdiri dari 40 remaja awal dengan hipertensi obesitas sebagai kasus, dan 40 remaja awal yang tidak hipertensi obesitas sebagai kontrol dengan padanan usia dan jenis kelamin di 3 SMP di Semarang. Penentuan obesitas dengan nilai persentil BMI sedangkan penentuan hipertensi menggunakan persentil tekanan darah. Asupan lemak total diperoleh dengan wawancara menggunakan FFQ semi kuantitatif. Aktivitas olahraga diperoleh dari kuesioner aktivitas olahraga. Hasil : Prevalensi hipertensi obesitas pada penelitian ini 7,5%. Analisis bivariat menunjukkan asupan tinggi lemak merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi obesitas (p=0.002: OR=4,3: CI=1,696-11,069). Sedangkan aktivitas olahraga yang rendah memiliki hubungan bermakna dengan kejadian hipertensi obesitas (p=0,012: OR=3,31). Simpulan : Asupan tinggi lemak berisiko 4,3 kali meningkatkan kejadian hipertensi obesitas pada remaja awal. Inaktivitas olahraga berisiko 3,31 kali meningkatkan kejadian hipertensi obesitas pada remaja awal.
KONSUMSI GULA SEDERHANA DAN AKTIFITAS FISIK SEBAGAI FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI OBESITIK PADA REMAJA AWAL Rabaity, Aljannah; Sulchan, Muhammad
Journal of Nutrition College Vol 1, No 1 (2012): Oktober 2012
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.532 KB) | DOI: 10.14710/jnc.v1i1.674

Abstract

Latar Belakang: Menurut Riskesdas tahun 2007 di Indonesia, prevalensi hipertensi pada remaja sebesar 9%. Prevalensi obesitik pada remaja menurut Riskesdas 2010 sebesar 19,1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi gula sederhana dan aktifitas fisik sebagai faktor risiko kejadian hipertensi obesitik pada remaja awal. Metode : Penelitian dilakukan di 5 SMP di Semarang. Desain penelitian kasus kontrol dengan jumlah subyek sebesar 76 yang terdiri dari 38 kasus dan 38 kontrol. Pemilihan sampel penelitian dengan menggunakan proportional random sampling dari kelas 7 dan 8. Data asupan gula sederhana diperoleh dari wawancara secara langsung menggunakan metode Food Frequency Questionnaire (FFQ). Tekanan darah sampel diukur menggunakan sphygmomanometer. Hasil : Prevalensi hipertensi obesitik sebesar 7,5%. Pada penelitian ini ditemukan hubungan yang bermakna antara asupan gula sederhana (OR=2,6; CI=1,041- 6,636; p=0,039) dan aktivitas fisik (OR=3,5; CI=1,267 - 10,143; p=0,014) terhadap kejadian hipertensi obesitik pada remaja awal. Simpulan : Asupan gula sederhana dan aktivitas fisik merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap  kejadian hipertensi obesitik pada remaja awal, dengan besar risiko 2,6 kali dan 3,5 kali.