Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ARSITEKTUR VERNAKULAR RUMAH SUKU YALI KABUPATEN YALIMO PAPUA Anggia Riani Nurmaningtyas; Sugito Utomo
DINAMIS Vol 2 No 12 (2015): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vernacular constructions can be regarded as folk architecture, the architecture is the resultof a vernacular culture and particular communities (civilization). Architecture (house)vernacular has a hereditary trait to several generations. Its construction is based on theknowledge of traditional techniques and experiences; typically built their own (possiblyassisted by family, relatives or artisan in his tribe).Yali tribe in Yalimo, Papua, is one of the 250 tribes in Papua, which has customs andtraditional culture are rooted in their lifestyle everyday, but not much to dig up informationon the relationship between their culture with the architecture of the house they inhabit.The problem studied is how the relationship between culture Yali with process and productarchitecture of the house that they built. The aim of this study is to dig up information onthe relationship with the community culture house architecture Yali Yali tribe physical(layout, layout, construction, structure, and ornaments) that deserve to be called vernaculararchitecture. Qualitative analysis is used to examine the relationship between the layoutand space houses Yali tribe, the concept and philosophy of spiritual values Yali tribe.
KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBANGUNAN STUDI KASUS: REVITALISASI BANGUNAN TRADISIONAL DI ILAGA, KABUPATEN PUNCAK - PAPUA Mercyana Trianne Zebua; M Amir Salipu; Sugito Utomo
DINAMIS Vol 19 No 2 (2022): Dinamis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jd.v19i2.1111

Abstract

Development activities including structuring traditional areas that have been going on for the past two decades are often carried out only based on economic considerations and area functions. The more dominant tendency is to ignore considerations of traditional and historical values. There is a shift towards social and cultural values along with a global phenomenon, namely the absorption of economic or financial benefits. This shift in values has an impact on changes in the built environment, such as changes in the face of the environment, both from the environmental and building aspects. Therefore this revitalization activity aims to revive the traditional values and history of the area in the form of traditional building arrangements. The method used is the literary method by conducting a study on several literary sources in the form of reports on revitalization activities and articles related to local wisdom and revitalization of traditional areas. The results obtained show that there are changes in the area that tend to bring out traditional values in the buildings resulting from the revitalization of the area which are appreciated by the people who observe the results of this revitalization activity. The conclusion that can be seen is that visible efforts to revive traditional and historic values in the form of traditional buildings in the development area are enough to give the area an image as a traditional area.
ARSITEKTUR VERNAKULAR PAPUA DALAM RANCANGAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA DANAU SENTANI KABUPATEN JAYAPURA M. Amir Salipu; Hasrul Hasrul; Sugito Utomo
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 10 No 2 (2020): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.048 KB)

Abstract

Vernacular berasal dari kata ‘verna‘ yang artinya adalah tenaga kerja setempat. Nilai-nilai vernacular justru terkandung tidak pada apa yang nampak tetapi hubungan yang terjalin antara penghuni dengan bangunan, bangunan dengan lingkungan dan site, serta antara bangunan dengan bangunan lain membentuk sebuah permukiman. Bangunan vernacular merupakan contoh yang sempurna, bagaimana sebuah lingkungan dibangun selaras dengan lingkungan sekitarnya, menyelesaikan persoalan-persoalan kebutuhan ruang, pemilihan bahan, teknik konstruksi serta mampu bertahan selama bertahun tahun. Pariwisata merupakan sektor yang potensial dan berperan penting dalam pembangunan suatu wilayah. Permintaan pariwisata terus meningkat secara signifikan dari tahun ke tahun sejak decade 1970-an. Dampak positif dari pembangunan pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah, menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat memunculkan kegiatan ekonomi di daerah. Hal ini menunjukan bahwa industri pariwisata memiliki hubungan erat dan kuat dengan lingkungan fisik. Hubungan dengan lingkungan fisik terkait dengan Arsitektur vernacular dapat menjadi salah satu faktor yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan wisata di Danau Sentani, dengan tujuan meningkatkan pengenalan budaya lokal kepada wisatawan. Danau Sentani dihuni oleh masyarakat asli sentani, yang bermukim di dalam danau/ pulau – pulau maupun di pesisir dan daratan. Masyarakat sekitar danau hidup dengan cara memanfaatkan alam, kehidupan masyarakat sekitar yang khas juga dapat menjadi atraksi wisata bagi wisatawan. Potensi yang dimiliki belum dimanfaatkan secara maksimal, hal tersebut terlihat dari kurangnya sarana dan fasilitas pendukung wisata serta kurangnya atraksi wisata, sehingga Kawasan Danau Sentani belum menjadi daerah tujuan wisata bagi wisatawan domistik maupun internasional. Penelitian ini bertujuan untuk memberi usulan tentang pengembangan potensi Danau Sentani sebagai destinasi wisata, yakni memberikan kontribusi pengetahuan dengan mengeksplorasi Arsitektur Vernakular Papua yang di wujudkan dalam sebuah rancangan pengembangan kawasan wisata danau Sentani. Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa usulan bentuk saran wista Danau Sentani yang dapat dipergunakan untuk menjadi dasar dalam desain fasilitas wisata.
‘GREEN ARCHITECTURE’ SEBAGAI PENCERMINAN SIKAP HIDUP MASYARAKAT MODERN Sugito Utomo
Jurnal MEDIAN Arsitektur dan Planologi Vol 1 No 01 (2011): Jurnal Median
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.304 KB)

Abstract

Kesadaran global akan lingkungan hidup dan perubahan iklim, khususnya dalam bidang arsitektur dan lingkungan Gerakan hijau yang tengah berkembang pesat saat ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi sumber daya alam, tetapi juga upaya efisiensi penggunaan energy dan meminimalisir kerusakan lingkungan sekitar. Akan sangat bermanfaat apabila dilakukan secara merata dan berkelanjutan, khususnya di Indonesia. Sosialisasi terhadap upaya-upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim terus dilakukan Pemerintah. Tranformasi budaya tradisional ke modern yang telah terjadi di Indonesia, tidak di barengi dengan perangkat yang ada yang menjamin perubahan yang terjadi tidak akan terjadi dampak yang lebih buruk terhadap lingkungan. Salah satu solusi adalah dengan menerapkan konsep Green Architecture, atau Green Building yang kini sudah dijalankan oleh pemerintah.oritas Green Architecture Sebagai suatu gerakan Global sebagai langkah penyelamatan lingkungan perlu kinerja yang maksimal yang bersinergi antar berbagai pihak. Dalam Era modern dunia yang kuasai kelompok mayoritas masyarakat modern yang sangat peka terhadap perubahan dan pengaruh global, perilaku dari masyarakat tersebut menjadi tolok ukur berhasilnya gerakan tersebut dapat tercapai dengan adaya timbal balik dengan perilaku dalam sikap hidup masyarakat modern.