Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : jurnal abdimas saintika

PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLE PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2022 Hidayati Hidayati; Vivi Yuderna; Aulia Asman; Sandra Dewi; Mike Asmaria
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1424

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal, hipertensi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan lansia, sehingga dapat menyebabkan komplikasi dan penyakit kardiovaskuler bila tidak ditangani dengan tepat.Terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah salah satunya melakukan terapi relaksasi benson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi benson terhadap tekanan darah sistole pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Tahun 2022 Terapi relaksasi benson merupakan terapi religius yang melibatkan faktor keyakinan agama, yang dapat menyelesaikan relaksasi semua otot dan merupakan upaya untuk memusatkan perhatian pada suatu fokus dengan menyebutkan berulang-ulang kalimat ritual dan menghilangkan berbagai fikiran yang mengganggu. Relaksasi benson dapat mengurangi kecemasan, mengatasi serangan hiperventilasi, mengurangi sakit kepala, nyeri punggung, angina pectoris, hipertensi gangguan tidur dan mengurangi stress (benson, 2000).Teknik relaksasi Benson merupakan teknik latihan nafas. Dengan latihan nafas yang teratur dan dilakukan dengan benar, tubuh akan menjadi lebih rileks, menghilangkan ketegangan saat mengalami stress dan bebas dari ancaman. Perasaan rileks akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan CorticotropinReleasing Factor (CRF). Selanjutnya CRF merangsang kelenjar pituitary untuk meningkatkan produksi Proopioidmelanocortin (POMC) sehingga produksi enkephalin oleh medulla adrenal meningkat. Kelenjar pituitary juga menghasilkan β endorphin sebagai neurotransmitter. Dengan meningkatnya enkephalin dan β endorphin, pasien akan merasa lebih rileks dan nyaman (Taylor, 1997 dalam Risnasari, 2005).Kata Kunci : Tekanan Darah Sistole, Lansia, Terapi Relaksasi Benson
PENCEGAHAN DINI TERHADAP PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) TERUTAMA PENYAKIT RESIKO TINGGI STROKE MELALUI GERMAS DI DESA PAUH KOTA PARIAMAN Hilma Yessi; Hidayati Hidayati; Mike Asmaria; Vivi Yuderna
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1393

Abstract

Adanya urbanisasi, modernisasi, dan globalisasi telah menyebabkan terjadinya peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM). PTM, telah mengakibatkan lebih dari 70% kematian di dunia. Hal ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19 yang telah mengganggu upaya pencegahan dan pelayanan pengobatan PTM di berbagai negara, termasuk Indonesia. Desa Pauh wilayah kerja puskesmas Pariaman, merupakan desa yang memiliki angka kejadian PTM yang tinggi, termasuk kejadian stroke yaitu 14 orang tahun 2019, meningkat menjadi 42 orang tahun 2020. Salah satu Langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini mengajak masyarakat untuk membudayakan hidup sehat, agar mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan atau perilaku tidak sehat. Metode Pelaksanaan melalui sosialisasi dan penyuluhan pada masyarakat. Hasil kegiatan didapatkan sebagian besar peserta mengungkapkan susah merobah kebiasaan makan serta melakukan olah raga secara teratur, tidak adanya keinginan masyarakat untuk melakukan kontrol kesehatan sebelum adanya keluhan penyakit. Untuk itu perlu adanya peningkatan pengetahuan masyarakat untuk melakukan GERMAS di semua kalangan serta pendampingan melalui tenanga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas Pariaman.Kata Kunci :  PTM, Stroke, Kebiasaan, Germas
EDUKASI PERAWATAN ULKUS DIABETIKUM DI RUMAH PADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT ASYIYAH KOTA PARIAMAN Mike Asmaria; Linda Marni; Sofia Yulidar Hafni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1391

Abstract

Insiden ulkus diabetikum setiap tahunnya adalah 2 % diantara semua pasien dengan diabetes 5 – 7,5 % berarti ada 1 juta amputasi dilakukan setiap tahun. Angka kematian diabetes melitus di Indonesia 17 % dan akan meningkat menjadi  700 juta kematian tahun 2041. Riset kesehatan Daerah provinsi sumatera barat memaparkan bahwa prevalensi penyakit diabetes melitus disertai dengan ulkus diabetikum tahun 2018 tercatat 37..063 orang. Di Rumah Sakit Asyiyah Kota Pariaman jumlah pasien diabetes melitus + komplikasi juga meningkat setiap tahunnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu mengedukasi pasien dan kelaurga tentang perawatan ulkus diabetikum dirumah sehingga terjadinya pemulihan yang cepat pada pasien. Metode pelaksanaan dalam  bentuk   penyuluhan   dengan   media   SAP, modul,  leflet  dan  diskusi  tanya jawab serta  konsultasi Pelaksanaan kegiatan di Rumah sakit Aisyiyah Pariaman.  Hasil kegiatan didapatkan 9 orang dari 14 orang yang mengikuti kegiatan sudah memahami tentang perawatan ulkus diabetikum di rumah, dan  4-5 orang yang belum bisa menyebutkan dengan jelas factor apa saja yang menyebabkan luka ulkus diabetikum sukar kering, tanda gejala ulkus diabetikum dan hal yang harus diperhatikan dari penyakit luka ulkus diabetikum. Belum maksimalnya pengetahuan pasien dan keluarga tersebut maka diperlukan pendampingan saat pasien sudah keluar dari rumah sakit, sebagai tindak lanjut agar pemulihan pasien lebih efektif, melalui  komunikasi  oleh  tim  melalui  telepon  seluler,  whatsaap, email.  Kata Kunci :  Edukasi, perawatan, ulkus, diabetikum, di rumah
PKM PENINGKATAN KEMAMPUAN DETEKSI DINI STROKE METODE ACT FAST DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA MASYARAKAT DESA PAKASAI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADUSUNAN KOTA PARIAMAN Mike Asmaria; Hilma Yessi; Hidayati Hidayati
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.841

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke bisa menjadi cormobid saat pandemi covid-19 yang meningkatkan resiko kematian. Pariaman adalah wilayah PTM yang cukup tinggi terutama PTM resiko tinggi stroke seperti  Hipertensi 23,4%, diabetes mellitus 3,4%, obesitas juga 3.4%. Diabetes dan Obesitas di pariaman merupakan data tertinggi diseluruh Sumatera Barat. Untuk mencegah terjadinya stroke pada kelompok tersebut, diperlukan pengetahuan, Self Efficacy dan kemampuan deteksi dini Stroke dengan pendampingan secara terus menerus dalam mengontrol penyakit tersebut sehingga kejadian stroke dapat dicegah.Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan Pengetahuan, Self Efficacy dan kemampuan deteksi dini Stroke Metode Act FAST pada masyarakat di Desa Pakasai Padusunan Kota  Pariaman. Kegiatan deteksi dini stroke ini diikutti oleh 30 orang masyarakat desa Pakasai. Hasil yang dicapai adalah Sebagian besar peserta sudah mampu melakukan deteksi dini stroke secara FAST. Diharapkan masyarakat mendapatkan proses pendampingan yang berkesinambungan dalam melakukan deteksi dini, pencegahan dan pertolongan pertama pada serangan stroke.
EDUKASI PEMBATASAN CAIRAN PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAH PADA PASIEN DAN KELUARGA PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN Linda Marni; Mike Asmaria; Hilma Yessi; Vivi Yuderna; Erpita Yanti; Yudha Prama Diwanto
Jurnal Abdimas Saintika Vol 5, No 1 (2023): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v5i1.1893

Abstract

World Health Organization (WHO, 2020) angka kejadian Chronic Kidney Disease di seluruhdunia mencapai 10% dari populasi, sementara itu pasien CKD yang menjalani Hemodialisadiperkirakan mencapai 1,5 juta orang di seluruh dunia, angka kejadiannya meningkat 8%setiap tahunnya. Menurut Data Riskesdas (2018) di Indonesia prevalensi kejadian ChronicKidney Disease (CKD) naik dari 2% menjadi 3,8%, hal ini meningkat sekitar 1,8%. ProvinsiSumatera Barat dengan prevelensi penyakit Chronic Kidney Disease (CKD) berjumlah 2690orang pada tahun 2017 meningkat menjadi 4076 jiwa ditahun 2018, mengalami kematian 90orang. Di RSUD Pariaman jumlah pasien Chronic Kidney Disease ini meningkat setiaptahunnya. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu mengedukasi pasien dan keluargatentang perawatan dalam membatasi cairan di rumah sehingga terjadinya pemulihan yangcepat pada pasien dan tidak terjadinya komplikasi. Metode pelaksanaan dalam bentukpenyuluhan dengan media SAP, modul, leaflet, dan diskusi tanya jawab serta konsultasiPelaksanaan kegiatan di RSUD Pariaman. Hasil kegiatan didapatkan 7 dari 10 audiens yangmengikuti kegiatan sudah memahami tentang perawatan dalam membatasi cairan pada pasienChronic Kidney Disease di rumah, dan 1 orang yang belum bisa menyebutkan dengan jelasdampak terlalu banyak minum, bagaimana cara pencegahannya dan hal yang harusdiperhatikan dari penyakit Chronic Kidney Disease. Belum maksimalnya pengetahuan pasiendan keluarga tersebut maka diperlukan pendampingan saat pasien sudah keluar dirumah sakit,sebagai tindak lanjut agar pemulihan pasien lebih efektif melalui komunikasi oleh tim melaluitelepon seluler, whatsaap,dan E-mail.Keywords : Edukasi, Pembatasan Cairan, Chronic Kidney Disease