Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ARTHRITIS GOUT DI PUSKESMAS DADOK TUNGGUL HITAM PADANG Vino Rika Nofia; Emira Apriyeni; Fani Prigawuni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1108

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang, kasus arthritis gout adalah 1.134 kasus dan terbanyak pertama di Puskesmas Dadok Tunggul Hitam.Timbulnya penyakit arthritis gout lebih disebabkan oleh faktor usia, makan makanan tinggi purin dan konsumsi alkohol. Tujuan Pengabmas ini adalah untuk mengetahui penatalaksaan yang berhubungan dengan kejadian Arthritis Gout. Dengan melakukan pengabdian untuk penatlaksaan artritis gout ini maka diharapkan masyarakat mamapu untuk mengatasi dan mengeanli tanda gejala gout secara dini sebelum datang kepelayanan kesehatan. Diharapkan kepada Kepala Puskesmas dan tenaga kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan penderita arthritis gout mengenai makanan tinggi purin dan konsumsi alkohol yang harus di hindari melalui pendidikan kesehatan berupa penyuluhan.
LATIHAN BATUK EFEKTIF PADA PASIEN PNEUMONIA DI RSUD SAWAHLUNTO Weni Sartiwi; Vino Rika Nofia; Indah Komala Sari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1124

Abstract

Pneumonia merupakan peradangan dari parenkim paru, pada asinus berisi cairan radang dengan atau tanpa disertai infiltrasi dari sel radang ke dalam dinding alveoli dan rongga interstisium. Penyakit ini ditandai dengan batuk disertai nafas cepat dan atau nafas sesak. Sesak napas yang tidak diatasi dengan cepat dapat mengakibatkan gagal nafas dan bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu perlu penanganan secara suportif yang salah satunya adalah latihan batuk efektif. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rawat Inap RSUD Sawahlunto bulan September 2019. Kegiatan diawali dengan pengukuran frekuensi napas, kemudian dilakukan pemberian terapi latihan batuk efektif sehingga frekuensi napas dalam batas normal dengan cara demontrasi, diakhiri dengan posttest yaitu mengukur frekuensi napas pasien pneumonia. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat sebelum dilakukan latihan batuk efektif didapatkan  16 orang pasien dengan pneumonia mengalami frekuensi napas yang tinggi (lebih dari 25 kali/menit), kemudian setelah dilakukan penyuluhan dan demonstrasi latihan batuk efektif terdapat 11 pasien pneumonia orang yang mengalami frekuensi napas dalam batas normal yaitu 23-25 kali/menit, dan 5 orang lainnya frekuensi napas yang tinggi (lebih dari 25 kali/menit). Dapat disimpulkan adanya peningkatan frekuensi setelah diberikan latihan batuk efektif. Diharapkan kegiatan pemberian latihan batuk efektif ini dapat diterapkan dan dapat dijadikan sebagai intervensi oleh perawat tentang latihan batuk efektif pada pasien pneumonia.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENATALAKSANAAN HIPERTENSI TERHADAPTINGKAT PENGETAHUANLANSIAHIPERTENSI DI WILAYAHKERJA PUSKESMASKUMUNDEBAI Vino Rika Nofia; Silvi Zaimy; Priska Sebdarini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.481

Abstract

Penyakit hipertensi merupakan masalah kesehatan yang sedang dialami oleh seluruh dunia, hipertensi merupakan salah satu faktor resiko terbesar penyebab morbiditas dan mortalitas pada penyakit kardiovaskular, penyakit hipertensi dapat mengakibatkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan kematian jika tidak dideteksi secara dini dan ditangani dengan tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan hipertensi terhadaptingkat pengetahuanlansiahipertensi.Pengabdian ini mengunakan Pre Exsperiment designone group  pretest and posttest design. Pengabdiandilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kumun Debai.Dengan jumlah peserta 16 orang. Hasil analisis menunjukkan rerata tingkat pengetahuan sebelum pemberian pendidikan kesehatan tentang penatalaksanaan hipertensi adalah 8.56, sedangkan sesudah diberikan pendidikan kesehatan adalah 13.31.Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pasien tentang penatalaksanaan hipertensi dengan p value 0.000.Dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan responden tentang penatalaksanaan hipertensi setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN JENIS KELAMIN PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK KEPADA PASIEN Vino Rika Nofia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/782220162017%p1

Abstract

Perilaku perawat saat berkomunikasi terapeutik dengan pasien berhubungan dengan apa yang diketahui perawat dan seharusnya berbuat seperti yang diketahuinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Jenis Kelamin Perawat dengan  Penerapan Komunikasi Terapeutik kepada Pasien. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini telah dilakukan di Ruangan Rawat Inap Interne dan Bedah RSUD Pariaman dimulai bulan September 2015 - bulan Februari 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Ruangan Rawat Inap Interne dan Bedah RSUD Pariaman yang berjumlah 33 orang. Sampel diambil secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner untuk diisi langsung oleh responden. Tahap pengolahan data melalui editing, coding, entry, cleaning dan tabulating dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian univariat menunjukkan responden dengan penerapan komunikasi terapeutik yang kurang baik yaitu 57,6%, responden dengan tingkat pengetahuan yang rendah mengenai komunikasi terapeutik yaitu 72,7%, dan responden dengan jenis kelamin perempuan 69,7%, laki-laki 30,3%. Dan hasil penelitian bivariat menggunakan uji chi square terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan perawat dengan penerapan komunikasi terapeutik  (p = 0,019), terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin perawat dengan penerapan komunikasi terapeutik (p = 0,021). Kesimpulan penelitian ini bahwa semakin baik pengetahuan perawat maka pelaksanaan komunikasi terapeutik semakin baik, dan pelaksanna komunikasi terapeutik lebih baik pada perawat perempuan dibandingkan pada perawat laki-laki. Kata Kunci : Komunikasi terapeutik, pengetahuan, jenis kelamin
EFEKTIVITAS REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA PASIEN HIPERKOLESTEROLEMIA vino rika nofia
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 9, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v9i1.143

Abstract

Era teknologi yang serba canggih membuat pergeseran budaya masyarakat yang tidak bisa memfilter terhadap perubahangaya hidup perilaku konsumsi makanan yang beresiko menimbulkan penyakit degeneratif seperti makanan atau minuman manis, asin, berlemak tinggi, makanan yang dipanggang atau dibakar, diawetkan, berkafein, dan berpenyedap rasa.Makanan tinggi lemak jenuh menyebabkan timbunan kolesterol dalam darah penyebab arterosklerosis, pencetus terjadinya hiperkolesterolemia,sebaiknya diimbangi dengan makanan yang mengandung banyak serat dan antioksidan seperti buah-buahan dan sayuran.Pemberian rebusan daun salamadalah metode rehabilitasi untuk kasus penurunan kadar kolesterol dalam darah.Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Lubuk Lubuk Buaya didapatkan angka kejadian hiperkolesterol menempati urutan ke tiga setelah hipertensi dan ispa. Jumlah pasien hiperkolesterolenemia pada tahun 2017, bulan Januari 25 orang, Februari 27 orang dan  Maret sebanyak 34 orang dan tahun 2016 sejumlah 325 kasus. Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan pendekatan pre- post test design  group untuk melihat efektifitas perbedaan pemberian rebusan daun salam terhadap penurunan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2017 sampai Februari 2018 di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Populasi seluruh penderita Hiperkolesterol, dimana sampel adalah 24 orang penderita hiperkolesterol dimana 6 untuk kelompok perlakuan menggunakan terapiterapi rebuasn daun salam. Hasil penelitian di dapatkan rata-rata perbedaan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia sebelum dan sesudah diberikan intervensi selama 14 hari ditemukan setelah diberikan intervensi rebusan daun salam didapatkan rerata perbedaan penurunan kadar kolesterolnya 55 Mg/dl. Ada pengaruh terhadap penurunan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia.A sophisticated technological era makes a shift in the culture of people who can not filter on the perubahangaya live consumption behavior of foods that are at risk of causing degenerative diseases such as food or beverages sweet, salty, high fat, baked or burned foods, preserved, caffeinated, and flavored. Foods high in saturated fats cause cholesterol deposits in the blood that causes arterosclerosis, the originator of hypercholesterolaemia, should be balanced with foods containing lots of fiber and antioxidants such as fruits and vegetables. Provision of decoction of Syzygium polyanthum leaves is a method of rehabilitation for cases of decreased cholesterol in blood. Preliminary study results conducted at Lubuk Lubuk Buaya Community Health Center found that the incidence of hypercholesterolemia ranked third after hypertension. The number of hyperkolesterolnemia patients in 2017, January 25 people, February 27 people and March as many as 34 people and in 2016 number 325 cases. This research uses quasi experiment method with pre-post test design group approach to see the effectiveness of difference of decoction of bay leaves to decrease cholesterol level in hypercholesterol patient. This research was conducted from December 2017 to February 2018 in the working area of Lubuk Buaya Health Center. Population of all hypercholesterol patients, where the sample was 24 people with hypercholesterolemia where 6 for treatment group using Syzygium polyanthum. The result of this study was to find the average difference of cholesterol level in hypercholesterolemia patients before and after intervention for 14 days after the intervention of Syzygium polyanthum decoction showed that the mean difference of the decrease of cholesterol level was 55 Mg / dl. There is an influence on the decrease in cholesterol levels in patients with hypercholesterolaemia.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN SKIZOFRENIA Dwi Christina Rahayuningrum; Vino Rika Nofia; Ratna Indah Sari Dewi
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.1105

Abstract

ABSTRAKPenderita skizofrenia akan mempengaruhi kualitas hidupnya seperti penurunan fungsi motorik, fungsi verbal, IQ. Fenomena yang ditemukan adalah pasien skizofrenia terlihat tidak dihargai, dianggap gila dan keluarga terlihat tidak begitu memperhatikan pengobatan pasien. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien skizofrenia. Desain penelitian yang digunakan adalah deskritip kolerasi dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian pasien skizofrenia yang berjumlah 1.035 orang dengan teknik sampel accidental sampling yang berjumlah 91 orang. Hasil penelitian 52,7% responden dengan kualitas hidup kurang baik, 50,5% responden tidak mendapat dukungan keluarga, terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien skizofrenia (p<0,05). Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan dukungan keluarga  dengan kualitas hidup pasien skizofrenia. Disarankan kepada pihak Rumah sakit memberikan sosialisasi penyuluhan kepada keluarga dalam memberikan dukungan kepada anggota, serta mengembangkan program intervensi pada keluarga seperti kegiatan home visite agar kualitas hidup pasien skizofrenia dapat ditingkatkan.Kata Kunci : Dukungan Keluarga; Kualitas Hidup; Skizofrenia ABSTRACTSchizophrenic sufferers will affect their quality of life such as decreased motor function, verbal function, IQ. The phenomenon found was that schizophrenic patients looked disrespected, considered crazy and their families did not pay much attention to the patient's treatment. This study aims to analyze the relationship between family support and quality of life in schizophrenic patients. The research design used was descriptive correlation with a cross sectional study approach. The population of this study was 1,035 schizophrenic patients with a sample accidental sampling technique, amounting to 91 people. The results of the study were 52.7% of respondents with poor quality of life, 50.5% of respondents did not get family support, there was a relationship between family support and quality of life for schizophrenic patients (p <0.05). The conclusion in this study is that there is a relationship between family support and quality of life in schizophrenia patients. It is recommended that the hospital provide counseling to families in providing support to members, and develop intervention programs for families such as home vision activities so that the quality of life of schizophrenia patients can be improved.Keywords: Family Support; Quality of Life; Schizophrenia
PENGARUH BERKUMUR LARUTAN MADU TERHADAP Ph SALIVA PADA SISWA SDN AIR TAWAR TIMUR KECAMATAN PADANG UTARA Etri Yanti; Doni Marsha; Nike Puspita Alwi; Vino Rika Nofia
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i1.1118

Abstract

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi. Dampak yang terjadi dari karies gigi adalah gigi menjadi keropos, berlubang bahkan patah. Data World Health Organization (WHO) tahun 2014 menunjukkan bahwa 92% dari jumlah anak di dunia mengalami masalah kerusakan gigi, untuk mencegah hal tersebut adalah dengan berkumur larutan madu. Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i SDN 16 Air Tawar Timur Kecamatan Padang Utara tahun 2017.Jenis penelitian adalahPraEksperiment dengan desain One-GroupPre-Post-Test yang dilaksanakan tanggal 15-16 Agustus 2017.Populasi semua siswa kelas III dengan teknik sampel Purposive Samplingdengan jumlah 16 orang. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Data diolah secara komputerisasi dengananalisis univariat menggunakan tabel rerata dan analisis bivariat menggunakan uji t-dependen dengan tingkat kemaknaan 95%.Hasil penelitian didapatkan rata-rata pH saliva siswa/i sebelum berkumur dengan larutan madu adalah 6,38 dan sesudah berkumur dengan larutan madu adalah 7,63. Ada pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i (p value = 0,000).Berpedoman dari hasil penelitian dapat disimpulkan ada pengaruh berkumur dengan larutan madu terhadap pH saliva pada siswa/i, maka diharapkan kepada pada guru-guru SDN 16 Air Tawar agar memberikan informasi bagi setiap siswa/i agar menjaga kesehatan gigi dan mulut dalam upaya mencegah penyakit gigi dan mulut yaitu karies gigi serta bekerja sama dengan tenaga kesehatan setempat dalam memberikan penyuluhan tentang cara merawat dan menjaga kesehatan gigi dan mulut.
EDUKASI PENCEGAHAN COVID-19 DI ERA NEW NORMAL DI PADA ANAK SEKOLAH DASAR Andika Herlina MP; Honesty Diana Morika; Vino Rika Nofia; Siska Sakti Anggraini; Roza Marlinda; Rhona Sandra
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1606

Abstract

Kelurahan Air Tawar Timur merupakan daerah wilayah kerja Puskesmas Air Tawar . Dimana di wilyah kerja ini tedapat beberapa sekolah dasar salah satunya SDIT Buah Hati.Peningkatan kasus Covid-19 masih terus berlanjut tiap harinya menjadikan ini sebagai permasalahan dunia yang dikategorikan sebagai pandemi global (WHO, 2020). Covid-19 adalah penyakit yangdisebabkan oleh turunan coronavirus baru. Tujuan dari kegiatan pengabmas ini adalah Peningkatan pengetahuan tentang pencegahan Covid 19 dengan membentuk sekolah berwawasan promosi kesehatan. Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan cara memberikan penyuluhan kesehatan kepada siswa Sekolah Dasar SDIT Buah Hati. Waktu pelaksaan edukasi hanya 1 hari di bulan maret 2022. Hasil dari pengabmas ini diperoleh dari 18 siswa terdapat hampir semua siswa mengerti dan mengetahui cara pencegahan covid 19 yaitu 16 orang (80%).  Berdasarkan hasil kegiatan tersebut yang telah dilakukan, ternyata edukasi pencegahan covid 19 di era new normal sangatlah penting supaya tidak terjadinya perjalanan penyakit menular. Disarankan hasil dari kegiatan ini sebagai acuan bagi petugas kesehatan di Puskesmas Air Tawar dan dapat dilaksanakan ke sasaran siswa sekolah karena ini merupakan pendidikan perilaku secara dini dengan baik dan menimbulkan budaya dan kebiasaan hidup bersih sehat secara mandiri.Kata kunci: edukasi, pencegahan, covid 19, Era New Normal
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN SELF-CARE PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN KOMPLIKASI KETOASIDOSIS DIABETIKUM (DKA) Roza Marlinda; Dwi Cristina Rahayu Ningrum; Vino Rika Nofia; Eliza Trisnadewi
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1500

Abstract

Ketoasidosis diabetikum merupakan komplikasi yang diakibatkan oleh DM tipe II yang sangat mengancam jiwa dan tentunya akan mempengaruhi kehidupan penderitanya, tetapi ada sebuah teori yang mengatakan bahwa semua itu dapat di kontrol yaitu dengan Self Care. Penderita Diabetes Melitus tipe II dapat melakukan pengontrolan Diabetes Melitusnya, dengan Self care. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Self Care Pasien Diabetes Melitus Tipe II dengan ketoasidosis diabetikum di Poliklinik Penyakit dalam RSUD Solok Selatan pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian deskriktif analitik dengan menggunakan rancangan  cross sectional study yang dilaksanakan pada tanggal 20-27 September 2020 di polliklinik penyakit dalam RSUD Solok Selatan. Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian ini adalah pasien diabetes melitus yang pernah dirawat dengan diagnosa ketoasidosis diabetikum dengan  jumlah sample adalah 63 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengolahan data dengan uji Chi-square. Hasil penelitian ini didapatkan Lebih dari separoh (61,9%) dengan self care kurang baik, Lebih dari separoh (57,1%) dengan dukungan keluarga kurang baik. Ada hubungan dukungan keluarga dengan self care pada pasien Diabetes Melitus tipe II dengan ketoasidosis diabetikum di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD  Solok Selatan. Kesimpulan adanya ada hubungan dukungan keluarga dengan self care pada pasien Diabetes Melitus tipe II post rawatan dengan ketoasidosis diabetikum di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD  Solok Selatan. Saran diharapan pasien memiliki self care yng baik untuk teratur menjalani pengobatan agar gula darah stabil sehingga terhindar dari ketoasidosis diabetikum dan dukungan keluarga yang lebih tinggi agar memiliki keyakinan untuk sembuh lebih kuat dan lebih optimis lagi, sehingga pasien diabetes mellitus memiliki semangat untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik  dalam menjalani kehidupan sehari-hari.Kata Kunci: Diabetes Melitus, dukungan keluarga, self-care
PSIKOEDUKASI KELUARGA MENINGKATKAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Dwi Happy Anggia Sari; Vino Rika Nofia; Hidayati Hidayati; Yessy Aprihatin; Mike Asmaria
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i2.1593

Abstract

Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit kronik dengan angka kejadian yang terus meningkat. Data Riskesdas pada tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit diabetes mellitus mengalami peningkatan dari 6,9% menjadi 8,5%. Kondisi ini terjadi salah satunya karena kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi keluarga dalam meningkatkan kepatuhan diet pada penderita Diabetes Mellitus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain quasi experiment  pre dan post test without control group dengan jumlah sampel 30 orang. Berdasarkan uji pair t-test diperoleh hasil ada peningkatan dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet pada pasien setelah dilakukan psikoedukasi keluarga dengan p-value= 0,000. Sehingga dengan pemberian psikoedukasi keluarga yang tepat akan meningkatkan kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus.