Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

URGENT FACTORS RELATED TO THE INCIDENCE OF DEPRESSION IN ELDERLY IN KORONG TOBOH WORK AREA PUSKESMAS KAMPUNG DALAM Aulia Asman, Debby Silvia Dewi
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) Vol. 2 No. 5 (2021): Mei
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ jsm.v2i5.357

Abstract

According to the survey results of the World Health Organization (WHO) 1990 every year there are 100 million cases of depression (Handajani, 2003). It is estimated that in the future (2020) Developing countries in disease patterns will change, ie unipolar major depression will replace respiratory diseases as the top down (Amir, 2005). The purpose of the study to determine the factors associated with mental disorders (depression) in the elderly dikorong Toboh Puskesmas village in 2014. Depression is a mood disorder. Mood is the atmosphere that is pervasive and persistent feelings experienced internally and that affects a person's behavior and their perceptions of the world (Sadock & Sadock, 2007) This study uses descriptive analytic study with cross sectional approach. The study was conducted in Korong Toboh Puskesmas In the village on 23 to 30 June 2014, all elderly study population aged over 60 years who are as much as 168 diKorong Toboh sampling technique is simple random sampling, 42 samples were obtained. SPSS data processing is done. The results showed the total sample of 42 respondents, 54.8%, has a female gender, 52.4% of respondents do not work, 64.3% supported no families and 61.9% had a mental disorder. There is a significant relationship between sex with the incidence of mental disorders (depression) in Korong Toboh Puskesmas In the village, There is a significant association between the incidence of work with mental disorders (depression) in Korong Toboh Puskesmas Village In and There is a significant association between kejandian family support with mental disorders (depression) in Korong Toboh Puskesmas Kampung in. It is expected that this research as an input and information for institutions and health workers in health centers in order to plan more effective programs, so as to provide information to the public about the factors associated with depression in the elderly and may prevent further occurrences.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TERHADAP PENCEGAHAN LUKA DECUBITUS DIRUANGAN RAWAT INAP RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG Aulia Asman, Debby Silvia Dewi
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) Vol. 2 No. 5 (2021): Mei
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ jsm.v2i5.354

Abstract

Dekubitus merupakan problem yang serius karena dapat mengakibatkan meningkatkan biaya, lama perawatan di rumah sakit serta memperlambat program rehabilitasi bagi penderita. Selain itu dekubitus juga dapat menyebabkan nyeri yang berkepanjangan, rasa tidak nyaman, meningkatkan biaya dalam perawatan dan penanganannya serta menyebabkan komplikasi berat yang mengarah ke sepsis, infeksi kronis, sellulitis, osteomyelitis, dan meningkatkan prevalensi mortalitas pada klien lanjut usia. Tujuan penelitian secara umum adalah mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap perawat terhadap tindakan pencegahan luka decubitus Diruangan rawat inap RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian dilakukan diruangan rawat inap penyakit dalam dan neurologi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat yang berada diruangan rawat inap penyakit dalam dan neurologi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Teknik pengambilan sampel secara total sampling sebanyak 40 orang dan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian, kemudian data diolah dengan menggunakan Komputerisasi. Dari hasil penelitian didapatkan (100%) responden berpengetahuan tinggi dan 52,5 % responden memiliki sikap positif mengenai pencegahan luka decubitus diruangan rawat inap penyakit dalam dan neurologi RSUP Dr. M. Djamil Padang. Diharapkan kepada petugas kesehatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang terutama yang bertugas diruangan rawat inap agar lebih meningkatkan pemberian informasi yang bermanfaat dalam upaya pengembangan pengetahuan mengenai pencegahan luka decubitus dan diharapkan kepada RSUP Dr. M. Djamil Padang dengan adanya lama kerja yang mana 1-5 tahun diharapkan untuk mengadakan pelatihan.
Pelatihan Circulo Massage dan Sport Massage dalam Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat Kecamatan Guguak Panjang Kota Bukittinggi Liza Liza; Aulia Asman
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v4i1.161

Abstract

Bukittinggi as a tourism industry, no wonder many local and foreign tourists who visit this city.Tourists who have traveled long distances to this city want to enjoy their vacation and the beauty of Bukittinggi City by releasing fatigue, with a fitness massage service. The many questions and requests of tourists visiting Bukittinggi City in terms of fitness massage services make a promising business opportunity for the people of Bukittinggi City, especially for the people of Guguak Panjang District which is right in the heart of Bukittinggi City. The method of implementing the activity is in the form of training and direct discussions about Circulo Massage and Sport Massage in the Guguak Panjang District community and continued with online monitoring and evaluation of exercises in an effort to train community skills to answer requests from tourists visiting Bukittinggi City. The number of training participants was 26 people consisting of cadre representatives from 7 Kelurahan in Guguak Panjang District. This activity was carried out on August 19, 2021. The results of the training activities showed that it increased the knowledge and skills of the people of Guguak Panjang District in Circulo Massage and Sport Massage.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRAKTEK HIGIENE DAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KURAITAJI Asman, Aulia; Ruhardi, Ahmad; Juita, Erna
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.462

Abstract

Latar Belakang: Laporan World Health Organization (WHO) menyebutkan 40% penderita TB parudi dunia berada di kawasan Asia dan diperkirakan diantara 100.000 penduduk terdapat 100-300 orangyang terinfeksi TB paru.. Data Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2017 menunjukkan penderitaTB tercatat sebanyak 157 orang. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan 2 tahunbelakangnya. Sementara dari seluruh wilayah Puskesmas yang ada, wilayah kerja PuskesmasKuraiTaji merupakan wilayah yang memiliki angka penderita TB terbanyak, yaitu sebanyak 38 orangpenderita TB Paru BTA Positif.Tujuan: Penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan karakteristik, praktek higiene dan lingkunganrumah dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji Kota Pariaman tahun 2018.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode cross sectional.Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji Kota Pariaman pada tanggal tanggal 3Juli s/d 28 Juli tahun 2018. Populasi penelitian adalah suspek dan penderita TB Paru sebanyak 45orang dengan sampel diambil secara total sampling, didapatkan sampel sebanyak 45 orang.Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna umur, praktek higiene danlingkungan rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji, yaitu tidakterdapat hubungan jenis kelamin dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji, pvalue 0,429, terdapat hubungan umur dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji,p value 0,022, terdapat hubungan praktek higiene dengan kejadian TB paru di wilayah kerja PuskesmasKurai Taji, p value 0,002, Terdapat hubungan lingkungan rumah dengan kejadian TB paru di wilayahkerja Puskesmas Kurai Taji, p value 0,003Kesimpulan: Pola hidup sehat praktek higienes, umur (daya tahan tubuh ) dan lingkungan rumah yangsehat seperti kondisi rumah sangat mempengaruhi kesehatan, hal ini terbukti bahwa kondisi rumahyang tidak sehat, usia yang tua dan gaya hidup bersih menjadi salah satu penyebab banyaknyaditemukan penderita TB paru di wilayah Kurai Taji.
The Model of Trauma Healing Policy for the Tsunami Disaster Mitigation in Padang, Indonesia Asman, Aulia; Asman, Auzia; Alfina, Rina
Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education Vol 4 No 2 (2020): Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education ( Desember Edition
Publisher : Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.317 KB) | DOI: 10.24036/sjdgge.v4i2.325

Abstract

Padang City is one of the cities threatened by tsunami hazard in Indonesia. There have been many government efforts to reduce casualties and physical damage to development. But there has not been a focus mitigation step discussing the trauma healing. This research aims to develop a model of trauma healing policy for the mitigation of tsunami disaster in Padang. This research is qualitative research using the Analytical Hierarchy Process (AHP) as data analysis. The results of the study using three criteria i.e resources, education, and social values, religion and culture of society. These three criteria, in a succession of 4 policy priorities, i.e a) the enhancement of the resource psychiatrist/counsellor/therapyhis; b) Involvement of family and school citizens in the trauma healing Program; c) The increase of social, religious and cultural values in the process of trauma healing; and d) the implementation of non-farmalogi therapy programs that are targeted to disaster victims tailored to the needs. The priority of these policies can be achieved by implementing various program activities taking into account the implementation time and budget cost.
PERAWATAN DIABETES MELLITUS DI KOMUNITAS (MELLITUS DIABETES CARE IN THE COMMUNITY) Aulia Asman; Debby Sinthania; Linda Marni
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i1.425

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) penyakit tidak menular yang serius menjadi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia maupun di dunia (Krisnatuti,2008). Pemerintah memprioritaskan pengendalian DM melalui promotif, preventif tanpa menyampingkan upaya kuratif dan rehabilitasi. Pengendalian DM dilakukan Kemenkes yaitu monitoring, deteksi dini faktor risiko DM di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM) dan implementasi perilaku cek kesehatan secara berkala, rajin aktivitas fisik, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, kelola stres (Kemenkes,2013). Tujuan pengabdian masyarakat mengenal DM melalui edukasi, memberikan perawatan keluarga yang sakit, bisa mengubah perilaku masyarakat. Edukasi yang diberikan adalah Penyuluhan DM tentang perjalanan penyakit, pengendalian DM, komplikasi dan resiko DM, pemantauan dan Pemeriksaan glukosa darah. Penatalaksanaan diet DM melalui edukasi gizi, perencanaan pola makan, motivasi dan dukungan konselor gizi. Melakukan Olahraga senam DM yang teratur, (3-4 kali seminggu selama 30 menit), berjalan kaki ke pasar, menggunakan tangga, berkebun. Demonstrasi Terapi Non farmakologi yaitu pengolahan tanaman herbal (daun sirih merah). Daun sirih merah berkhasiat untuk pengobatan DM tipe 2 karena mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, dan minyak atsiri yang bersifat menurunkan kadar gula darah. Kesimpulan hasil pengabmas masyarakat memahami dan sadar pentingnya menjaga gula darah, olah raga, pengaturan pola makan dan pemanfaatan lahan di rumah untuk terapi herbal diabetes mellitus.
Manajemen Operasional Digital terhadap faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Pneumonia di Poliklinik Paru di RSUD Pariaman Aulia Asman
ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal Vol 2 No 2 (2021): ADI Bisnis Digital Interdisiplin
Publisher : ADI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34306/abdi.v2i2.542

Abstract

Pneumonia is an acute infection that attacks the lung tissue (alveoli) caused by bacteria, viruses or fungi. Pneumonia is still a potential life threatening hazard and is the 6th cause of death from all causes of death and the first rank as a cause of infectious disease death. The case of pneumonia at the Pulmonary Polyclinic at Pariaman Hospital increased. The initial survey conducted by researchers at the Pulmonary Polyclinic of Pariaman Hospital by interviewing 8 people who visited the Pulmonary Polyclinic where 62.9% of people said they did not know about the definition of pneumonia, the causes of signs and prevention of pneumonia 3 of them suffered from pneumonia they did not finish junior high school and some even went to elementary school, they also said an active smoker. Meanwhile, 37.1% of people said they knew about pneumonia and even its prevention. This study aims to determine the factors associated with the incidence of pneumonia in the Pulmonary Polyclinic of Pariaman Hospital. This type of research is descriptive analytic with a cross sectional study approach. The population in this study were all patients who visited the Pulmonary Clinic at Pariaman Hospital during the study. The sampling technique was accidental sampling. The results showed that there was a relationship. There was a significant relationship between knowledge and attitude of efforts to prevent pneumonia in Pariaman Hospital. The quality of hospital services can be further improved by providing pneumonia counseling and as a reference material for further research related to pneumonia. And. It is hoped that the Health Office will cooperate with the Pariaman Hospital in coordination with the hospital's public health counseling unit (PKM-RS) to provide health education and promotion regarding pneumonia.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PRAKTEK HIGIENE DAN LINGKUNGAN RUMAH DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KURAITAJI Aulia Asman; Ahmad Ruhardi; Erna Juita
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12, No 3 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i3.462

Abstract

Latar Belakang: Laporan World Health Organization (WHO) menyebutkan 40% penderita TB parudi dunia berada di kawasan Asia dan diperkirakan diantara 100.000 penduduk terdapat 100-300 orangyang terinfeksi TB paru.. Data Dinas Kesehatan Kota Pariaman tahun 2017 menunjukkan penderitaTB tercatat sebanyak 157 orang. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan 2 tahunbelakangnya. Sementara dari seluruh wilayah Puskesmas yang ada, wilayah kerja PuskesmasKuraiTaji merupakan wilayah yang memiliki angka penderita TB terbanyak, yaitu sebanyak 38 orangpenderita TB Paru BTA Positif.Tujuan: Penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan karakteristik, praktek higiene dan lingkunganrumah dengan kejadian TB Paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji Kota Pariaman tahun 2018.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode cross sectional.Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji Kota Pariaman pada tanggal tanggal 3Juli s/d 28 Juli tahun 2018. Populasi penelitian adalah suspek dan penderita TB Paru sebanyak 45orang dengan sampel diambil secara total sampling, didapatkan sampel sebanyak 45 orang.Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang bermakna umur, praktek higiene danlingkungan rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji, yaitu tidakterdapat hubungan jenis kelamin dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji, pvalue 0,429, terdapat hubungan umur dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Kurai Taji,p value 0,022, terdapat hubungan praktek higiene dengan kejadian TB paru di wilayah kerja PuskesmasKurai Taji, p value 0,002, Terdapat hubungan lingkungan rumah dengan kejadian TB paru di wilayahkerja Puskesmas Kurai Taji, p value 0,003Kesimpulan: Pola hidup sehat praktek higienes, umur (daya tahan tubuh ) dan lingkungan rumah yangsehat seperti kondisi rumah sangat mempengaruhi kesehatan, hal ini terbukti bahwa kondisi rumahyang tidak sehat, usia yang tua dan gaya hidup bersih menjadi salah satu penyebab banyaknyaditemukan penderita TB paru di wilayah Kurai Taji.
PENGARUH TERAPI RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH SISTOLE PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA SABAI NAN ALUIH SICINCIN KABUPATEN PADANG PARIAMAN TAHUN 2022 Hidayati Hidayati; Vivi Yuderna; Aulia Asman; Sandra Dewi; Mike Asmaria
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1424

Abstract

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas normal, hipertensi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan lansia, sehingga dapat menyebabkan komplikasi dan penyakit kardiovaskuler bila tidak ditangani dengan tepat.Terapi non farmakologi untuk menurunkan tekanan darah salah satunya melakukan terapi relaksasi benson. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi benson terhadap tekanan darah sistole pada lansia dengan hipertensi di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Tahun 2022 Terapi relaksasi benson merupakan terapi religius yang melibatkan faktor keyakinan agama, yang dapat menyelesaikan relaksasi semua otot dan merupakan upaya untuk memusatkan perhatian pada suatu fokus dengan menyebutkan berulang-ulang kalimat ritual dan menghilangkan berbagai fikiran yang mengganggu. Relaksasi benson dapat mengurangi kecemasan, mengatasi serangan hiperventilasi, mengurangi sakit kepala, nyeri punggung, angina pectoris, hipertensi gangguan tidur dan mengurangi stress (benson, 2000).Teknik relaksasi Benson merupakan teknik latihan nafas. Dengan latihan nafas yang teratur dan dilakukan dengan benar, tubuh akan menjadi lebih rileks, menghilangkan ketegangan saat mengalami stress dan bebas dari ancaman. Perasaan rileks akan diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan CorticotropinReleasing Factor (CRF). Selanjutnya CRF merangsang kelenjar pituitary untuk meningkatkan produksi Proopioidmelanocortin (POMC) sehingga produksi enkephalin oleh medulla adrenal meningkat. Kelenjar pituitary juga menghasilkan β endorphin sebagai neurotransmitter. Dengan meningkatnya enkephalin dan β endorphin, pasien akan merasa lebih rileks dan nyaman (Taylor, 1997 dalam Risnasari, 2005).Kata Kunci : Tekanan Darah Sistole, Lansia, Terapi Relaksasi Benson
Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Optimalisasi Pengelolaan Aset Tetap pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa Auliah Asman; Akram Akram; Alamsyah MT
Assets: Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi Vol 6 No 1 (2016): Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/.v6i1.1598

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis  dampak dari aset persediaan, audit hukum aset, penilaian dan pengawasan, dan pengendalian aset mampu optimaliisasi manajemen aset tetap (tanah dan bangunan) di Kabupaten Sumbawa. Populasi penelitian ini adalah pegawai pemerintah di Sumbawa pemerintah kabupaten yang memiliki kompetensi manajemen aset. Dengan menggunakan metode purposive sampling  untuk memperoleh sampel  sebanyak  67 responden yang bertugas pada  penyimpanan dan aset sementara dan kepala sub-bagian aset bagian keuangan daerah. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpulkan melalui kuesioner. Hasil analisis data yang menggunakan uji  regresi linear berganda  menunjukkan secara individual  aset persediaan, hukum audit, dan penilaian terbukti positif dan signifikan mengoptimalkan pengelolaan aset tetap (tanah dan bangunan), sedangkan pengawasan dan pengendalian aset  terbukti memberikan pengaruh positif tetapi tidak signifikan mengoptimalkan pengelolaan aset tetap (tanah dan bangunan), yang berarti tidak konsisten dengan hipotesis. Hasil ini menunjukkan kurangnya pengawasan dan pengendalian aset  pemerintah Kabupaten Sumbawa, juga menunjukkan satuan kerja pemerintah daerah  (SKPD) tidak maksimal dalam pengawasan pengelolaan aset  yang merupakan  kendali mereka.