Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI ZAT BESI DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA WANITA USIA SUBUR (WUS) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAUH KECAMATAN PARIAMAN TENGAH KOTA PARIAMAN Marisa Lia Anggraini; Fanny Jesica; Ade Nurhasanah Amir; Fafelia Rozyka Maysetri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i1.1034

Abstract

Penyebab prevalensi anemia yang tinggi pada wanita dikarenakan berbagai faktor antara lain konsumsi zat besi yang tidak cukup dan absorbsi zat besi yang rendah. Selain itu bisa juga pendarahan, penyakit malaria, infeksi cacing, namun lebih dari 50% kasus anemia yang terbesar di seluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya asuoan (intake) zat besi (Sumarmi, 2000). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan konsumsi zat besi dengan kasar hemoglobin pada Wanita Usai Subur (WUS). Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wanita Usia Subur di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kota Pariaman. Jumlah sampel sebanyak 36 responden yang dipilih secara multi stage random sampling yang dilaksanakan pada Desember 2020-Maret 2021. Data konsumsi zat besi dikumpulkan melalui wawancara dengan metode recall 3x24 jam dan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar hemoglobin dengan cyanmethemoglobin. Analisis data dengan uji statistik fisher exact test. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat tingkat konsumsi besi sebanyak 32 orang (84,6%) termasuk ke dalam kategori zat besi kurang dan besar kadar hemoglobin responden sebanyak 27 responden (65,4%) termasuk dalam kategori hemoglobin rendah. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi zat besi dengan kadar hemoglobin pada Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Pauh Kecamatan Pariaman Tengah Kota Pariaman. Diharapkan masyarakat khususnya Wanita Usia Subur (WUS) dapat memperhatikan pola konsumsi makan sesuai angka kecukupan gizi (AKG). Kata kunci : Zat besi, hemoglobin, Wanita Usia Subur (WUS)
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS LUBUK BUAYA Fafelia Rozyka Meysetri; Marisa Lia Anggraini; Aprima Yona Amir
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i1.1058

Abstract

Kadar glukosa darah sewaktu (GDS) akseptor KB adalah hasil pemeriksaan darah akseptor KB dalam keadaaan sesaat yang diambil dari darah kapiler dan diukur dengan alat ukur digital. Kategori GDS berdasarkan Sumber dari American Diabetes Association (ADA) 2014 adalah, Normal : kurang dari 200 mg/dL dan Diabetes : sama atau lebih dari 200 mg/dL. Kadar GDS dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah riwayat DM dalam keluarga. Riwayat DM keluarga ini dapat berasal dari orang tua maupun kakek dan nenek. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Yang dilaksanakan pada periode Januari sampai Februari 2021 di Puskesmas Lubuk Buaya Padang. Jumlah sampel sebanyak 40 responden yang dipilih secara Consecutive Sampling. Data yang dikumpulkan melalui kuisioner dan pemeriksaan kadar GDS, kemudian hasil pemeriksaan akan dilakukan analisis bivariat dengan uji chi-square. Adapun hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat DM keluarga dengan status DM pada akseptor KB di Puskesmas Lubuk Buaya Padang dengan p=0,046 Kata kunci : Kadar Gula Darah Sewaktu, Riwayat Diabetes Mellitus, Akseptor KB  
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KADAR HB IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Ade Nurhasanah Amir; Marisa Lia Anggraini; Fani Jessica
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i1.1020

Abstract

  Salah satu penyebab terjadinya pendarahan diakibatkan oleh rendahnya kadar hemoglobin pada ibu hamil. Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik menggunakan total sampling dengan jumlah 200 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukkan (46,0%) 92 ibu hamil dengan kadar hemoglobin anemia dan (54,0%) 108 ibu hamil dengan anemia. Penelitian ini menunjukkan bahwa kadar hemoglobin dipengaruhi oleh variabel usia kehamilan (p=0.018). Mayoritas responden yang mengalami anemia adalah pada trimester ke 2. Pada masa kehamilan trimester 2 ibu mengalami proses hemodilusi. Sebagai seorang ibu hamil pada trimester 2 memiliki risiko untuk mendapatkan anemia.Kata Kunci                 : Hemoglobin, Kehamilan
PENYULUHAN REMAJA PUTRI DENGAN PERSONAL HYGIENE SAAT MENSTRUASI Hartati Deri Manila; Marisa Lia Anggraini; Aprima Yona Amir
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1609

Abstract

ABSTRAKPersonal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk memelihara kesehatan, baik fisik maupun psikisnya. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk merubah perilaku remaja putri dengan personal hygiene saat Mentruasi pada remaja putri Di di Mushola Nurul Ukhuwah Graha Bungo Mas, Kota Padang. Waktu pengabdian masyarakat ini 22 Agustus 2022. Pengetahuan dan demonstrasi dimulai dari pembagian leaflet kemudian memberikan informasi personal hygiene pada remaja putri. Setelah itu melakukan monitoring dan evaluasi. Ditemukan bahwa meningkatnya pengetahuan remaja terhadap personal hygiene pada remaja putri. Diharapkan agar orangtua dapat memberi motivasi kepada remaja putri untuk menerapkan dan menjaga personal hygiene dalam kehidupan sehari-hari. Kata kunci: Pengetahuan; sikap tindakan;personal hygiene.  ABSTRACT Personal hygiene is an action to maintain the cleanliness and health of a person to maintain health, both physically and psychologically. The purpose of this community service is to change the behavior of young women with personal hygiene during menstruation in young women at Nurul Ukhuwah Mosque, Graha Bungo Mas, Padang City. This community service time is August 22, 2022. Knowledge and demonstrations start from distributing leaflets and then providing personal hygiene information to young women. After that do monitoring and evaluation. It was found that adolescent knowledge of personal hygiene increased in adolescent girls. It is hoped that parents can motivate young women to implement and maintain personal hygiene in everyday life.Keywords: Knowledge; attitude action; personal hygiene 
PENYULUHAN TENTANG AROMATHERAPY CHAMOMILE UNTUK MENGATASI ATAU MENGURANGI NYERI PADA IBU NIFAS Marisa Lia Anggraini; Hartati Deri Manila
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1608

Abstract

ABSTRAK Masa nifas adalah masa dimana ibu setelah melahirkan, pada masa ini ibu sangat rentan dan banyak mengalami proses adaptasi, salah satunya yaitu proses penyembuhan luka perineum. Tujuan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kebidanan komplementer terutama aromatherapy dalam mengatasi nyeri pada masa nifas di Kelurahan Jalan Baru Kota Pariaman. Sosialisasi dimulai dari koordinasi bersama Kepala Lurah Kelurahan Jalan Baru, Ketua RT/ RW, dan kepada kepala keluarga setiap masyarakat untuk mengadakan kegiatan di Kelurahan Jalan Baru. Pengetahuan dan demonstrasi dimulai dari pembagian leaflet kemudian memberikan informasi pemberian aromatherapy, serta mencontohnya cara pemberian aromatherapy chamomile. Setelah itu melakukan monitoring dan evaluasi. Ditemukan bahwa meningkatnya pengetahuan mayarakat terhadap aromatherapy, khususnya aromatherapy chamomile. Kesimpulannya bahwa pelaksanaan pengabdian masyarakat ini efektif dilakukan untuk menambah informasi dan pengetahuan masyarakat tentang aromatherapy khususnya aromatherapy chamomile, manfaatnya serta cara pemberiannya.Kata kunci: Aromatherapy chamomile, ibu nifas  ABSTRACTThe postpartum period is the period when the mother after giving birth, at this time the mother is very vulnerable and undergoes many adaptation processes, one of which is the perineal wound healing process. The purpose of implementing this community service is to increase public knowledge about complementary midwifery, especially aromatherapy in overcoming pain during the postpartum period in Jalan Baru Village, Pariaman City. The socialization started with coordination with the Head of the Jalan Baru Village, the Head of the RT/RW, and to the heads of families of each community to hold activities in Jalan Baru Village. Knowledge and demonstration started from distributing leaflets and then providing information on giving aromatherapy, as well as giving examples of how to give chamomile aromatherapy. After that do monitoring and evaluation. It was found that the increasing public knowledge of aromatherapy, especially chamomile aromatherapy. The conclusion is that the implementation of this community service is effectively carried out to increase public information and knowledge about aromatherapy, especially chamomile aromatherapy, its benefits and how to give it.Key words: Aromatherapy chamomile, postpartum mother
SOSIALISASI PREMARITAL CARE DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA Marisa Lia Anggraini; Silvie Permata Sari; Putri Minas Sari
Khidmah Vol 4 No 1 (2022): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v4i1.378

Abstract

Stunting adalah salah satu masalah gizi yang dapat menghambat perkembangan manusia secara bermakna. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting apabila tinggi badan mereka untuk usia kurang dari negatif dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak (WHO, 2013). Angka kejadian stunting sangat tinggi, di negara-negara berkembang. Secara global, kejadian stunting adalah 162 juta anak di bawah usia 5 tahun (WHO, 2013). Di Indonesia prevalensi stunting sekitar 37% (Tumilowicz A, 2018). Prevalensi stunting lebih tinggi pada anak berusia 2 tahun dan berkurang dengan bertambahnya usia (Sefors P, 2018). Dampak stunting secara langsung adalah perawakan pendek orang dewasa, massa tubuh yang kurang, fungsi intelektual berkurang, penghasilan berkurang dan berat lahir lebih rendah dari bayi yang lahir dari wanita yang mengalami stunting saat masih anak-anak, serta peingkatan risiko kematian pada bayi yang lahir dari ibu yang stunting (Dewey, KG, 2011). Selain itu, penurunan fungsi kognitif pada anak yang stunting akan berdampak panjang pada kurangnya pendidikan yang diterima dan kecenderungan untuk hidup di garis kemiskinan (Visser J, 2016).