Aksara sunda sebagai aksara nusantara diperkirakan sudah ada sejak abad ke 5, dalam bidang komputer aksara sunda sudah resmi menjadi bagian standar unicode pada tahun 2008 sehingga karakter dari aksara sunda dapat digunakan sebagai font, ataupun pada proses komputerasasi lainya. Bahasa sunda sendiri merupakan bahasa yang sehari-hari digunakan khusunya oleh masyarakat jawa barat, serta merupakan aset penting bagian dari kebudayaan sunda. Namun seiring berjalanya zaman, budaya sunda perlahan terkikis. Dari itu diperlukan tindakan guna melestarikan budaya sunda salah satunya dengan mempelajari aksara sunda. Aksara sunda mempunya pola tulisan yang rumit, dengan itu pola aksara sunda dapat dipelajari oleh komputer untuk membantu masyarakat belajar bahasa sunda. Tahap pengenalan aksara sunda terdiri dari dua proses yaitu tahap ekstraksi ciri dan klasifikasi. Metode modified direction feature (MDF) adalah salah satu metode ekstraksi ciri, dimana metode ini akan mengekstraksi ciri citra aksara sunda menjadi sebuah vektor berdasarkan arah transisi dari piksel aksara sunda tersebut. Selanjutnya metode paling mudah di implementasikan untuk klasifikasi adalah K-Nearest Neighbor (K-NN). K-NN bekerja dengan cara membandingkan jarak/kemiripan antara data yang di uji dengan data latih. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa MDF dan K-NN mampu dengan baik mengenali aksara sunda, dimana akurasi tertinggi yang berhasil didapatka sebesar 87.5% dengan nilai K=5