Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI KEKUATAN TARIK KERTAS DAUR ULANG CAMPURAN AMPAS TEBU, SERABUT KELAPA, DAN KERTAS BEKAS Ellys Mei Sundari; Winda Apriani; Suhendra Suhendra
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 6, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.211 KB) | DOI: 10.32832/ame.v6i1.2871

Abstract

Kertas daur ulang dapat dibuat dari campuran kertas bekas dan berbagai jenis serat. Pengembangan berbagai bahan alternatif serat alam yang mengandung serat selulosa perlu dilakukan untuk menghasilkan kertas berkualitas baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan berbagai bahan alternatif seperti ampas tebu dan serabut kelapa dalam pembuatan kertas daur ulang serta melakukan pengujian terhadap kekuatan tarik kertas yang dihasilkan. Kertas daur ulang dibuat dengan dua variasi campuran bahan baku yaitu campuran antara ampas tebu dan kertas bekas serta campuran antara serabut kelapa dan kertas bekas. Komposisi bahan baku yang digunakan berdasarkan persen berat dengan perbandingan 30:70, 50:50 dan 70:30. Perekat yang digunakan adalah perekat PVAc dengan dua variasi jumlah yang digunakan, yaitu 5% dan 10% berat bahan. Uji kekuatan tarik kertas daur ulang dilakukan berdasarkan standar pengujian ASTM-D638. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah ampas tebu, serabut kelapa dan kertas bekas dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas daur ulang. Nilai kekuatan tarik tertinggi kertas daur ulang pada campuran ampas tebu dan kertas bekas diperoleh sebesar 0,608 N/mm2 pada perbandingan campuran 50 : 50 sedangkan pada campuran serabut kelapa dan kertas bekas menghasilkan kekuatan tarik tertinggi 0,506 N/mm2 yang diperoleh pada perbandingan 30:70. Jumlah perekat yang digunakan dalam pembuatan kertas daur ulang sangat mempengaruhi nilai kekuatan tarik kertas daur ulang yang dihasilkan
Uji Performansi pada Mesin Pengurai Sabut Kelapa dengan Modifikasi Pisau Pengurai Suhendra Suhendra; Winda Apriani; Irma Fahrizal
Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Proklamasi 45 University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30588/jeemm.v6i2.1239

Abstract

Coconut coir can be processed into cocopeat and coco fiber. In the chopping process, the chopping mechanism has a critical role that will determine the results of the chopping off of coconut coir. Based on these conditions, in this study, the development of a chopping mechanism was carried out by modifying the chopper blade to improve the chopper of coconut coir. The purpose of this study was to modify the coconut coir chopper blade, perform performance tests and calculate the increased performance after modification. Modification of the chopper mechanism on the coconut coir chopper machine is done by replacing the type of chopper blade with an iron rod with a diameter of 4 mm which is sharpened at the end. The test data includes data on the capacity of coconut coir chopping, the percentage of cocopeat, the percentage of coco fiber, the percentage of unprocessed coconut coir, the percentage of material loss, and the increase in performance after modification. The modified coconut coir chopper mechanism has specifications of 240 mm long, 100 mm diameter, 39 blades, and ± 14 mm high. The test was carried out at a rotary speed of the chopper mechanism of 720 rpm. Based on the test result, the capacity of chopping coconut coir using a modified coconut coir chopper machine is 7,93 kg/hour, producing 45,57% cocopeat, 36,15% coco fiber, 13,15% coconut coir unprocessed and the loss reached 5,13%. Modifications on the chopper blade are proven to increase the performance of the coconut coir chopper machine by 297%.
Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tenun dengan Teknik Patchwork bagi Komunitas Pengrajin Tenun Diah Mahmuda; Winda Apriani; Ee Zurmansyah; Pande Putu Agus Santoso
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 4: November (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i4.490

Abstract

Abstrak: Kerajinan tenun merupakan salah satu produk unggulan industri mikro masyarakat Desa Sumber Harapan, Kabupaten Sambas. Sudah sejak lama limbah kain tenun dibiarkan menumpuk di gudang atau dibakar sehingga menimbulkan asap dan gas yang mencemari lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan transfer ilmu dan wawasan terkait dengan pemanfaatan limbah kain tenun sambas yang dapat diolah kembali menjadi produk baru bernilai jual dengan teknik patchwork. Mitra dalam kegiatan pengabdian ini adalah komunitas pengrajin tenun dari Desa Sumber Harapan, Kabupaten Sambas. Metode pelaksanaan pengabdian berupa sosialisasi program kepada mitra, membagi mitra menjadi kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang dan membagikan alat dan bahan serta modul. Materi pelatihan berupa teknik dasar patchwork, dimulai dari pemilihan kain, penghitungan kebutuhan kain, pembuatan cetakan pola, pemindahan pola ke kain, pemotongan kain, pembuatan HST (half square triangle) dan flying geese, penjahitan potongan kain, perataan kampuh, penjahitan barisan blok, pembuatan bingkai (border) hingga pembuatan sambungan antarblok (sashing). Selanjutnya seluruh mitra dibimbing untuk praktik secara mandiri dan mengerjakan proyek kelompok. Hasilnya mitra mampu mengaplikasikan ilmu dan mengembangkan keterampilannya dalam memanfaatkan dan mengolah limbah kain tenun menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi seperti foodmat, placemat, alas kulkas, dan totebag. Aneka kreasi produk yang dihasilkan kedepannya diharapkan bisa menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para pengrajin tenun Desa Sumber Harapan.Abstract: Weaving craft was one of the superior products of the micro-industry community of Sumber Harapan Village, Sambas Regency. For a long time, woven fabric waste has been allowed to accumulate in warehouses or be burned, causing smoke and gases that pollute the environment. The purpose of this community service activity was to provide knowledge transfer and insight related to the utilization of sambas woven waste which can be reprocessed into new products using patchwork techniques. Partners in this service activity were the community of weaving craftsmen from Sumber Harapan Village, Sambas Regency. The method of community services implementation was socializing the program to partners, dividing partners into small groups consisting of 4-5 people and distributing tools, materials and modules. The training materials are in the form of basic patchwork techniques, starting from fabric selection, calculating fabric needs, making pattern prints, transferring patterns to fabric, cutting fabric, making HST (half square triangle) and flying geese, sewing pieces of fabric, smoothing seams, sewing block rows, making frames (borders) to making connections between blocks (sashing). Furthermore, all partners are guided to practice independently and work on group projects. As a result, partners can apply their knowledge and develop their skills in utilizing and processing woven waste into various products of economic value such as food mats, placemats, refrigerator mats, tote bags, and masks. The various product creations produced are expected to be a source of additional income for the weaving craftsmen of Sumber Harapan Village.
Analisis Statis Design Prototype Chassis Tubular Space Frame Kendaraan Listrik Berjenis Buggy Ari Rianto; Erwin Erwin; Winda Apriani; Ellys Mei Sundari
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 1 No 1 (2023): April
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v1i1.566

Abstract

Akses jalan yang sempit serta kondisi jalan yang becek hingga berlumpur menjadi kendala proses pengangkutan dan mobilisasi masyarakat. Diperlukan kendaraan angkut yang ringan, kecil, dan kuat sehingga dipilih konsep kendaraan listrik berjenis buggy. Chasis yang dipilih adalah chassis jenis tubular space frame. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain rangka, melakukan simulasi statis pada rangka serta membandingkan hasil pengujian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah proses komputasi dengan metode elemen hingga menggunakan software solidworks. Dimensi tinggi kendaraan 1400 mm, panjang 3069 mm dan lebar 1386 mm. Material yang digunakan AISI 304, AISI 1020 dan ASTM A36. Beban yang diberikan berupa beban statis yang terdiri atas beban muatan, beban baterai, beban pengendara, beban gardan dan motor utama serta beban pompa. Didapat hasil pengujian pada material AISI 304 stress maksimal 68,7 MPa, displacement 1,96 mm dan safety factor 3,013. Material AISI 1020 stress maksimal 69,5 MPa, displacement 1,87 mm dan safety factor 5,064. Material ASTM A36 stress maksimal 69 MPa, displacement 1,86 mm dan safety factor 3,623. Jenis material yang paling cocok digunakan ialah AISI 1020. Material yang dipilih mempunyai nilai safety factor yang lebih baik sehingga kuat dan mampu menahan beban yang diberikan.
Peningkatan Sifat Mekanik Komposit Berpenguat Serat Ijuk Bermatriks Resin dengan Teknik Vacuum Resin Infusion Rizki Gunawan Harahap; Ari Rianto; Winda Apriani; Ellys Mei Sundari
Mekanisasi : Jurnal Teknik Mesin Pertanian Vol 1 No 2 (2023): Oktober
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (PPPM), Politeknik Negeri Sambas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47767/mekanisasi.v1i2.705

Abstract

Inovasi penggunaan serat alam pada pembuatan Biokomposit bermatrik resin masih terus dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis dari produk biokomposit itu sendiri. Pembuatan biokomposit dengan metode vacuum resin infusion bisa menjadi solusi karena memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan teknik konvensional (Hand lay up) khususnya yang secara langsung bisa menekan void yang terjadi dan diharapkan, memudahkan serat menyesuaikan bentuk dari molding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari metode vakum infusion pada pembuatan biokomposit berpenguat serat ijuk dengan resin R108 dalam meningkatkan kekuatan mekanik komposit berpenguat serat ijuk. Metode penelitian ini menggunakan variasi lama perendaman serat ijuk pada larutan NaOH yaitu 2, 4 , dan 6 jam. Selain itu digunakan variasi susunan ijuk pada pembuatan komposit serat ijuk, yaitu susunan acak dan kontinu. Komposit yang dihasilkan dilakukan uji kekuatan impak menggunakan standar pengujian impak charpy ASTM A370. Hasil dari pengujian impak terendah ditunjukan pada komposit dengan perendaman serat ijuk selama 6 jam dan susunan acak yaitu 1,11 . Hasil dari pengujian impak tertinggi ditunjukan pada komposit dengan perendaman serat ijuk selama 4 jam dan susunan kontinu yaitu 10,02 .