I Gusti Putu Suparsa
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana-Denpasar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KEBISINGAN LALU LINTAS PADA RUAS JALAN ARTERI (STUDI KASUS JALAN PROF. DR. IB. MANTRA PADA KM 15 s/d KM 16) Wardika, I Ketut; Suparsa, I Gusti Putu; Wedagama, D.M. Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.981 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bermula dari pengamatan volume lalu lintas di Jalan Prof. DR Ida Bagus Mantra  yang bertambah padat serta banyaknya tanjakan yang dijumpai sepanjang jalan tersebut. Sebagai contoh Pada segmen kilometer 15 sampai dengan kilometer 16 berupa tanjakan dengan kelandaian 2,3% yang dijadikan sebagai objek penelitian, hal tersebut tentunya berpengaruh terhadap volume lalu lintas, kecepatan kendaraan dan kebisingan yang terjadi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis tingkat kebisingan kendaraan akibat lalu lintas pada jalan Prof. DR Ida Bagus Mantra, membuat suatu model matematis yang menyatakan hubungan antara tingkat kebisingan dengan volume kendaraan dan menganalisis ekivalensi kebisingan kendaraan akibat lalu lintas. Analisis data  menggunakan metode Regresi Linier Berganda pada program SPSS 17.0 for Windows. Data yang dihasilkan dari proses analisis meliputi :  Nilai Korelasi (hubungan) antara variabel bebas  dengan variabel tidak bebas, Tingkat Keberartian (signifikansi) dari  masing-masing koefisien regresi, Model Tingkat Kebisingan, Uji Kenormalan Data dan Koefisien Determinasi. Berdasarkan hasil analisis maka tingkat kebisingan kendaraan pada jalan Prof. DR Ida Bagus Mantra adalah sebesar 81,0 dBA. Bentuk model tingkat kebisingan lalu lintas terbaik adalah Y4 = L90 = 53,512 + 0,019X1 + 0,043X2 + 0,010X3 dengan nilai R2= 0,853, dimana nilai X1 adalah volume sepeda motor, X2 volume kendaraan ringan dan X3 volume kendaraan berat. Nilai ekivalensi kebisingan dari masing-masing kendaraan adalah untuk sepeda motor : 1,9 ; kendaraan ringan : 1 dan kendaraan berat : 0,12. Model tingkat kebisingan lalu lintas tersebut berlaku untuk  jalan arteri dengan kelandaian memanjang 2,3% dengan kecepatan rata-rata 75 Km/jam.  
ANALISIS KINERJA PELAYANAN DERMAGA UMUM (STUDI KASUS : PELABUHAN BENOA, DENPASAR-BALI) Permanasari, Made Dwina; Suparsa, I Gusti Putu; Wedagama, Dewa Made Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Benoa merupakan pelabuhan terbesar di Propinsi Bali terletak di kawasan teluk Benoa yang menawarkan lokasi yang aman untuk berlabuh, dengan fasiltas berupa penanganan kargo dan kapal penumpang. Jarak antara pelabuhan dan pusat kota sekitar 10 km. Pelabuhan Benoa memiliki jangkauan serta kemudahan dalam menunjukkan objek wisata yang terkenal di Bali, berada dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai. Sejak bulan oktober 1995, Pelabuhan Benoa memiliki tempat berlabuh sepanjang 646 meter dan kedalaman 9 meter sehingga mampu menampung kapal dengan berat hingga 20.000 GRT dan panjang 200 meter. Kapal penumpang dapat masuk dan sandar/berlabuh di pelabuhan ini, dimana sebelumnya kapal penumpang tersebut berlabuh di pelabuhan Padang Bai. Kunjungan kapal, produktivitas bongkar muat barang, dan lalu lintas barang di Pelabuhan Benoa selama 5 tahun terakhir ini (2006-2010) terus mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan terjadinya krisis global, sehingga arus lalu lintas barang melalui transportasi laut juga mengalami hambatan karena biaya pengirimannya juga semakin meningkat. Sehingga kinerja pelayanan dermaga umum di Pelabuhan Benoa saat ini perlu diketahui. Analisis kinerja pelayanan dermaga umum ini menggunakan acuan dari Dirjen Perhubungan Laut Nomor PP.72/2/20-99. Berdasarkan analisis kinerja pelayanan dermaga umum tahun 2010, kinerja pelayanan dermaga umum mengalami peningkatan tetapi belum memenuhi standar yang ada. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan aktivitas pelabuhan adalah menerapkan Perda no 3 tahun 2005, meningkatkan aksesbilitas jalur darat Pelabuhan Benoa, dan meningkatkan pelayanan Pelabuhan Benoa. Produktivitas bongkar muat total pada Kapal mengalami penurunan, dan arus lalu lintas barang dalam negeri dan ekspor impor juga mengalami penurunan. Nilai BOR (Berth Occupancy Ratio) sebesar 78,42% yang melebihi ambang batas standar yang ada yaitu sebesar 60% sehingga kinerja pelayanan dermaga umum harus ditingkatkan.Abstract : Benoa is the largest seaport in Bali Province and is situated in the bay area that offers a safe place to dock, with facilities including cargo handling and passenger ship. The distance between port and town center is approximately 10 km. Benoa port provides good access to several famous tourist destinations in Bali and is located close to the Ngurah Rai International Airport. As of October 1995, Benoa port has berths of 646 meters and a depth of over 9 meters which is able to accommodate ship weighing up to 20.000 GRT and 200 meters long. Ship passengers can enter and backup/anchor in this port, where previously the passenger ship docked in Padang Bai port. Visiting vessels, stevedoring productivity, and the goods traffic at the port of Celukan Bawang during the last five years (2006-2010) continues to decrease. This is because of the global crisis for which goods traffic flows through sea ports are also experiencing difficulties because the increase of delivery costs. As a result, public berth service performances at Port Benoa currently are important to be analysed. Public berth service performance analysis uses a reference from the Director General of Sea Transportation Number PP.72/2/20-99. Based on service performance analysis in 2010, the public berth service performance has increased however yet do not comply with the existing standards. Efforts that can be done to incrase port activity is applying Perda No. 3 of 2005, improve the accessibility Benoa port land lines, and improve service Benoa Harbour. Total productivity unloading vessels decreased, and the traffic flow of domestic goods and imports-exports also decreased. BOR (Berth Occupancy Ratio) of 78.42% which exceeds the existing threshold standard that is equal to 60% so that the public berth service performance must be improved.
ANALISIS KAPASITAS RUNWAY BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI BALI Arishandi, Nyoman Gery; Purbanto, I Gusti Raka; Suparsa, I Gusti Putu
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali adalah salah satu gerbang utama transportasi udara di Indonesia, yang mengalami pertumbuhan lalu lintas dan peningkatan jumlah penumpang sebesar 32,69% dalam 2 tahun terakhir. Namun, peningkatan pergerakan pesawat tidak diiringi dengan pengembangan infrastruktur yang melayani pergerakan pesawat yaitu runway bandara. Oleh karenanya, perlu untuk menganalisis kapasitas runway Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali agar ada kesesuain pergerakan pesawat dengan ketersediaan infrastruktur saat ini. Tujuan dari penelitian ini untuk  menganalisis kapasitas runway tunggal yang dimiliki Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Bali dalam melayani pesawat yang beroperasi saat ini maupun 10 tahun mendatang. Kapasitas runway berdasarkan pengembangan model kedatangan saja menghasilkan 35 operasi/jam, model keberangkatan saja menghasilkan 30 operasi/jam dan model campuran menghasilkan 29 operasi/jam. Persentase pergerakan pesawat pada jam puncak terhadap kapasitas runway berdasarkan pengembangan model campuran sudah mencapai 92,8 %. Pergerakan pesawat untuk 10 tahun mendatang, pada tahun 2021, pada jam puncak mencapai 137 pergerakan/jam, sedangkan kapasitas runway berdasarkan model operasi campuran sebesar 29 operasi/jam. Hasil analisis kapasitas runway dan peramalan pergerakan pesawat pada jam puncak tahun 2021 menunjukkan bahwa runway sudah tidak dapat melayani peningkatan pergerakan pesawat dan perlu dilakukan usaha-usaha untuk meningkatkan kapasitas runway. Abstrack : Ngurah Rai International Airport Bali is one of the major air transportation gateways in Indonesia, with the growth of traffic and the number of passengers has increased by 32.69% in the last 2 years. However, the increase in aircraft movements is not accompanied by the development of the infrastructure that serves the movement of the aircraft that is the airport’s runway. Therefore, it is necessary to analyze the runway capacity of Ngurah Rai International Airport Bali, so that there is an adjustment between the aircraft movements with the current infrastructure. The purpose of this research is to analyze the capacity of a single runway which is owned by Ngurah Rai International Airport  Bali in serving aircraft that is being operated nowadays and in next 10 years. The runway capacity based on the development model of arrival only can produce 35 operations/hour, departure model only produce 30 operations/hour and a mixed model generates 29 operations/hour.  The percentage of aircraft movements at the peak hours to the runway capacity by developing a model mixture has reached 92.8%. The aircraft movement for the next 10 years, in 2021, at the peak hours reaching 137 movements/hour, while the runway capacity based on the mixed model generates produce 29 operations/hour. The results of the analysis in runway capacity and aircraft movement forecasts at the peak hours in the year of 2021 indicate that the runway was not able to serve the increasing aircraft movements and some efforts need to be done to increase the runway capacity.