Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kesulitan Dalam Identifikasi Paska Larva Bintang Mengular Laut Dalam Dari Selat Makassar, Indonesia dan Implikasinya Terhadap Kajian Taksonomi Supono, Supono
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bintang mengular (Ophiuroidea) adalah salah satu kelompok fauna yang sulit untuk diidentifikasi dari lima kelompok Ekhinodermata. Hal ini disebabkan karena informasi yang terbatas tentang tahap pertumbuhan kelompok bintang mengular. Sebagian besar informasi tentang ekologi dan deskripsi morfologi jenis yang sudah teridentifikasi berasal dari jenis bintang mengular dewasa dari perairan dangkal. Sementara itu, informasi tentang jenis bintang mengular laut dalam, terutama tahap pascalarva sangat sedikit dikarenakan penelitian yang terbatas. Penelitian ini mengamati karakteristik morfologi pascalarva bintang mengular yang dikoleksi dari 21 stasiun laut dalam di Selat Makassar pada 8–15 Juni 2013. Enam pascalarva bintang mengular ditemukan selama penelitian. Seluruh pascalarva yang diamati pada penelitian ini menunjukkan struktur penting yang tidak lengkap untuk proses identifikasi. Penelitian genetika diperlukan untuk mengidentifikasi seluruh sampel hingga ke tingkat spesies.
PRODUKSI DAN PENGUJIAN AKTIVITAS AMILASE Burkholderia cepacia TERHADAP SUBSTRAT YANG BERBEDA Melisha, Melisha; Harpeni, Esti; Supono, Supono
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.124 KB)

Abstract

Pati atau amilum merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa sebagai produk fotosintesis. Burkholderia cepaciamerupakan bakteri yang mampu menghidrolisis pati, karena bakteri tersebutmemiliki enzim amilase. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpemberian substrat yang berbeda terhadap pertumbuhan, indeks amilolitik danaktivitas enzim amilase bakteri B. cepacia. Penelitian ini menggunakan rancanganacak lengkap dengan 3 perlakuan (substrat daun singkong, daun pepaya dan sente)dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri B. cepacia mampuhidup dengan baik pada substrat daun pepaya. Pemberian substrat daun sente memberikan pengaruh terhadap indeks amilolitik yang ditunjukkan dengan adanyazona bening sebesar 9,8 mm. Aktivitas enzim amilase pada penelitan ini adalah101,8 unit dan konsentrasi protein sebesar 0,094 mg/ml.
EVALUASI KESESUAIAN PERAIRAN UNTUK BUDIDAYA IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DI KAWASAN PESISIR DESAKANDANG BESI KECAMATAN KOTA AGUNG BARAT KABUPATEN TANGGAMUS Astuti, Muthia Yuli; Damai, Abdullah Aman; Supono, Supono
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.372 KB)

Abstract

Desa Kandang Besi merupakan salah satu desa yang potensial untuk budidaya perairan yang dilintasi oleh aliran Sungai Way Belu yang beradadi kawasan Pesisir Kecamatan Kota Agung Barat Kabupaten Tanggamus. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian perairan untuk budidaya ikan Nila (Oreochromis niloticus)serta infrastrukur yang mendukung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan cara survey. Analisis kesesuaianperairan dilakukan dengan metode matching dan scoring. Teknik  mengumpulan data melalui observasi dan pengisian angket oleh 15 pembudidaya yang dipilih dengan cara accidental sampling sedangkan penentuan lokasi ditentukan dengan purposiv. Hasil penelitian menunjukkan perairan memiliki tingkat kesesuaian disebut Cukup Sesuai (S2) dan Sesuai Marginal (S3). Cukup Sesuai menunjukan perairan tersebut Cukup sesuai untuk lokasi budidaya sedangkan Sesuai marginal menunjukkan perlu penanganan lebih lanjut jika ingin dijadikan lokasi budidaya. Variabel primer berupa kuesioner menunjukan bahwa sebagian masyarakat sudah cukup mengenal budidaya ikan nila dengan kepemilikan kolam secara pribadi sebanyak 53,28%. 
Effects of Dietary Probiotic Bacillus sp. D2.2 and Prebiotic Sweet Potato Extract on Growth Performance and Resistance to Vibrio harveyi in Pacific white shrimp, Litopenaeus vannamei Harpeni, Esti; Santoso, Limin; Supono, Supono; Wardiyanto, Wardiyanto; Widodo, Ari; Yolanda, Laksmita
Aquacultura Indonesiana Vol 18, No 2 (2017)
Publisher : Indonesian Aquaculture Society (MAI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.64 KB) | DOI: 10.21534/ai.v18i2.107

Abstract

In this study, the effects of oral administration of probiotic Bacillus sp. D2.2 and prebiotic from sweet potato extract on growth performance and resistance against Vibrio harveyi in Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) were investigated. During 32-day feeding experiment, 360 individuals of Pacific white shrimp (PL15) with initial weight of 0.02 ± 0.002 g were fed with basal diet as control (A); supplemented with 6% probiotic and 0% prebiotic (B); 6% probiotic and 2% prebiotic (C); 6% probiotic and 4% prebiotic (D). At the end of feeding trial, weight gain (WG), average daily growth (ADG), feed conversion ratio (FCR), and survival rate (SR) were assessed. WG, ADG and FCR of the shrimp were significantly better in treatment D than those of the shrimp in other treatments. Control and treatment D as the best feeding trial were selected for challenge test with infectious V. harveyi. Survival rate and mean time to death (MTD) of the shrimp fed the supplemented diet were not significantly different (P>0.05) to the control. Infection levels in shrimp were evaluated using morphological scoring methods. Infection levels of V. harveyi in shrimp fed the diet were lower compared to the control.
Aplikasi Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) terhadap Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi Penyakit White Feces Disease (WFD) Helda, Yeni; Harpeni, Esti; Supono, Supono
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.538 KB)

Abstract

Udang vaname merupakan komoditas unggulan di bidang perikanan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Permasalahan yang timbul dari kegiatan budidaya udang yaitu serangan penyakit. Jenis penyakit yang sedang marak adalah adalah White Feces Disease (WFD). Secara umum udang yang terserang penyakit WFD mengalami pertumbuhan yang abnormal dan kematian. Timbulnya penyakit sering dikaitkan oleh keberadaan bakteri Vibrio spp. serta faktor lingkungan yang buruk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk penanggulan penyakit ini yaitu penggunaan ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa.L) dengan cara perendaman. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan yaitu kontrol negatif, kontrol positif, dan ekstrak daun ketapang dengan berbagai konsentrasi 10, 20, 30%. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh pemberian ekstrak daun ketapang sebagai bahan alami yang mampu digunakan untuk penanggulangan penyakit WFD pada udang vaname. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun ketapang sebanyak 30% dengan metode perendaman mampu meningkatkan nilai SR (Suvival Rate), serta adanya penurunan total koloni bakteri Vibrio dibandingkan tanpa pemberian ekstrak daun ketapang.
EVALUATION OF THE POND SEDIMENT QUALITY OF BLACK TIGER SHRIMP (Penaeus monodon) CULTIVATION IN MARGASARI VILLAGE LABUHAN MARINGGAI DISTRICT LAMPUNG TIMUR REGENCY Nugra, Balan; Wardiyanto, Wardiyanto; Supono, Supono
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.858 KB) | DOI: 10.23960/jrtbp.v7i2.p859-868

Abstract

Margasari aquaculture area in Labuhan Maringgai District of East Lampung Regency is applying the system of black tiger shrimp (Penaeus monodon) extensively. The decrease in the number of shrimp production in Margasari Village is suspected as a result of sediment degradation in the pond area. This study was aimed to evaluate the quality of sediment in the pond area for the cultivation of black tiger shrimp. The samples were collected for 4 weeks at 3 ponds, data were analyzed qualitatively and quantitatively. The results showed the location of ponds of 1 belongs to the suitability of the highly suitable (S1) for cultivation activities. The location of ponds of 2 and 3 belong to the moderately suitable (S2) for the cultivation of black tiger shrimp, and requiring more treatment for pH, C-Organic, nitrogen, potassium.
Pengaruh Feeding Rate yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Tingkat Kelulushidupan Benih Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) yang Dipelihara dengan Sistem Biofloc Zahra, Sakinah Az; Supono, Supono; Putri, Berta
Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia Vol 7, No 2 (2019): JURNAL AKUAKULTUR RAWA INDONESIA
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.031 KB) | DOI: 10.36706/jari.v7i2.10154

Abstract

This study was aimed to analyzed growth and survival rate of tilapia with different feeding rate. Experimental design was used completely randomized design (CRD) with three treatments and three replications. The treatments tested were (A) 7% FR, (B) 5% FR, (C) 3% FR. The study was conducted using tilapia juvenile 5 cm with average weight 2 gram which was cultivated in 3,140 m3 fiber pond. The observed parameters include absolute growth, growth rate, survival rate, feed conversion rate, and water quality. The allocation of different FR of biofloc system significantly different on growth and FCR of tilapia, but was not significantly different on survival rate of fish. Treatment with 7% FR was giving the best results with absolute growth was 8,83 gram, day growth rate was 0,221 gram/day, survival rate with percentage of 89,67%, and FCR was 1,5. The optimal absolute body weight of this biofloc system was in 7,3% FR. Keywords : Biofloc, tilapia, feeding rate, the growth and the survival rate
MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES LAYANAN SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) PADA CLOUD COMPUTING Supono, Supono
Jurnal Sains dan Informatika Vol 6 No 1 (2020): Jurnal Sains dan Informatika
Publisher : Teknik Informatika, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.701 KB) | DOI: 10.34128/jsi.v6i1.209

Abstract

Berkembangnya Teknologi Informasi (TI), mengakibatkan meningkatnya kebutuhan sumber daya TI. Cloud Computing merupakan mekanisme yang memungkinkan pengguna menyewa sumber daya TI dan memanfaatkan sesuai kebutuhan. Konsep ini memberikan keuntungan bagi organisasi, yaitu tidak perlu mengeluarkan biaya operasional, perawatan dan investasi diawal yang besar untuk membeli infrastruktur, sehingga fokus terhadap bisnis utamanya. Untuk menjamin layanan TI berjalan dengab baik, maka perlu ada jaminan dan kesepakatan antara penyedia dan pengguna dalam bentuk perjanjian yang disebut Service Level Agreement (SLA). SLA merupakan harapan dan kewajian yang disepakati oleh penyedia layanan dan konsumen, dari mulai penetapan sampai pengakhiran layanan. Penelitian mengusulkan model penilaian kapabilitas proses layanan untuk mengetahui tingkat kapabilitas proses yang mengacu pada ISO/IEC 15504 yang memiliki dimensi proses dan kapabilitas. Setiap proses memiliki tujuan, aktivitas (base practice) dan keluaran (work product) yang merupakan hasil analisis standar pada Cloud Computing. Dari hasil penilaian di PT. Walden Global Services menunjukan level kapabilitas proses layanan SLA berada pada posisi level 0. Dapat disimpulkan bahwa base practice sebagian kecil dilakukan dan work product sebagian kecil dihasilkan dari aktivitas dan proses yang dijalankan. Untuk meningkatkan level kapabilias proses, diusulkan langkah-langkah peningkatan prosese level kapabilitas sampai level 3.
BAKTERI Bacillus coagulans SEBAGAI FEED PROBIOTIC UNTUK MENINGKATKAN PERFORMA UDANG JERBUNG Fenneropenaeus merguensis (de Man, 1888) Supono, Supono; Taqiyatin, Hani; Harpeni, Esti
Jurnal Agroqua: Media Informasi Agronomi dan Budidaya Perairan Vol 18 No 1 (2020): Jurnal Agroqua
Publisher : University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.621 KB) | DOI: 10.32663/ja.v18i1.1216

Abstract

Banana shrimp (Fenneropenaeus merguensis) is an alternative species of local Indonesian shrimp that has the opportunity to be commercially cultivated. One important factor that influences shrimp growth is the feed. Improving the quality of shrimp feed can be done by adding probiotics, one of which is by using Bacillus coagulans. The purpose of this research was to study the effect of B. coagulans bacterium on feed on the growth, feed conversion ratio, and survival rate of Jerbung shrimp. This research was carried out for 35 days. The study design used was a completely randomized design consisting of 4 treatments and 3 replications. The treatment was in the form of feed mixed with B. coagulans with a dose of 0 ml/kg of feed (control), 10ml×106CFU/kg of feed, 20ml×106CFU/kg of feed, and 30ml×106CFU/kg of feed. The results showed that the administration of B. coagulans mixed in the feed significantly affected the growth of weight, length, daily growth rate, feed conversion ratio, and protein efficiency ratio, not significantly different from the survival rate of the jerbung shrimp. The best treatment occurred in the treatment of B. coagulans 10ml×106 CFU/kg of feed.
ANALYSIS OF DIFFERENT C:N RATIOS IN THE BIOFLOC SYSTEM ON THE GROWTH OF Pangasius hypophthalmus (Sauvage, 1878) Sasry, Akbar Maulana; Supono, Supono; Wardiyanto, Wardiyanto
e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrtbp.v9i1.p1075-1084

Abstract

The development of catfish culture affects increasing waste in the waters. Aquaculture waste containing high nutrients has the potential to damage the cultivation environment. The Biofloc system in catfish farming can break down NH3 waste into flocks that can be consumed directly by fish. This study aims to analyze the growth and survival rate of catfish in biofloc systems with different C:N ratios. The research design used was a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications. Siamese catfish seeds were maintained in an aquarium container size 40 x 30 x 30 cm for 40 days with treatment media A (maintenance without biofloc), treatment B C:N ratio 15, treatment C C:N ratio 20, and treatment D C:N ratio 25. The results showed that the biofloc system with different C:N ratios had significant effect on the weight growth, daily growth rate, and feed convertion ratio of catfish. The best treatment for growth and viability of catfish is C:N ratio 25.