Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING Fitriati; Jazuli
Jurnal Numeracy Vol 4 No 1 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.943 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v4i1.256

Abstract

Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika menjadi perhatian utama semua pihak pada saat ini. Hal tersebut disebabkan karena berbagai faktor seperti kemampuan guru, kesiapan siswa dan metode belajar yang digunakan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut yaitu dengan intense nya penggunaan metode problem solving karena penyelesaian masalah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, karena prosedur penyelesaian masalah dapat melatih kemampuan analisis siswa yang diperlukan untuk menghadapi masalah yang ditemuinya baik dalam pembelajaran matematika maupun dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kemampuan dalam memecahkan masalah matematika, dimana materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah bilangat bulat. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII-4 SMP N 18 Banda Aceh dengan jumlah siswa sebayak 25 orang.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus pertama terdiri atas 2 kali pertemuan dan siklus kedua 1 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode problem solving, tes disetiap siklus untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika, danangket motivasi siswai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII-4 SMP Negeri 18 Banda Aceh mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan pemecahan masalah siswa yaitu dengan rata-rata skor pada siklus Isebesar 52.53% termasuk dalam kategori sedang dan skor pada siklus II 68.93% termasuk dalam kategori tinggi dan didukung dengan meningkatnya tingkat ketuntasan siswa yaitu 16% pada tes pra siklus meningkat 48% pada siklus I dan meningkat sampai 80% padasiklus II yang termasuk dalam kategori tinggi. Hasil tersebut juga didukung dari hasil angket Motivasi belajar terhadap pembelajaran matematika denga persentase rata-rata 2.8% tergolong dalam kategori ‘termotivasi” yang telah dilakukan dengan metode problem solving.
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROBLEM SOLVING PADA MATERI STATISTIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS XI: (Uji Coba di SMAN 12 Banda Aceh) Siska Yulianti Maulia; Fitriati; Rita Novita
Jurnal Numeracy Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (994.171 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v4i2.282

Abstract

The purpose of this research is (1) generates Student worksheet (LKS) based problem solving on statistical material for high school students based on the model of developing Plomp, and (2) know the quality is LKS as seen from the aspect of kevalidan, effectiveness, and practicality is LKS on the material Statistics that correspond to the problem solving approach to high school students. This research is research development that consists of 3 stages, namely the stage of Early Investigas, stage Design, phase Realization/construction, the stage of the test, evaluation and Revision and stages of implementation. Activities at this stage of the analysis in the form of condition of the students analysis, analysis of the condition of the school, and the analysis of competence. Stage of the test, evaluation and Revision contains a limited trial activity is LKS in the Statistical material learning in class XI IPA 2, SMAN 12 Banda Aceh. The resulting research is LKS as bersimateri stats with problem-solving approach (problem solving) for high school students. The resulting quality is LKS as follows: (1) is LKS as valid Criteria with an average tally score assessment by experts of 4.65. (2) is LKS as developed for practical use in learning. This is apparent from an average score of 95% of teacher assessment. (3) is LKS as developed effective use in learning. It can be seen from the score of the average value of test results of study 4,1. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah (1) menghasilkan LKS berbasis problem solving pada materi statistika untuk siswa SMA berdasarkan model pengembangan Plomp, dan (2) mengetahui kualitas LKS dilihat dari aspek kevalidan, keefektifan,dan kepraktisan LKS pada materi Statistika yang sesuai dengan pendekatan problem solving untuk siswa SMA. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari 3 tahap yaitu Tahap Investigas Awal (Preliminary Investigation), Tahap Perancangan (Design), Tahap Realisasi/Konstruksi (Realization/Construction), Tahap Tes, Evaluasi dan Revisi (Test, Evaluation and Revision) dan Tahap Implementasi (implementation). Kegiatan pada tahap analisis berupa analisis kondisisiswa, analisis kondisi sekolah, dan analisis kompetensi. Tahap Tes, Evaluasi dan Revisi berisi kegiatan uji coba terbatas LKS dalam pembelajaran materi Statistika di kelas XI IPA 2, SMAN 12 Banda Aceh. LKS yang dihasilkan penelitian ini bersimateri statistik dengan pendekatan pemecahan masalah (problem solving) untuk siswa SMA. Kualitas LKS yang dihasilkan sebagai berikut: (1) Kriteria LKS valid dengan rata-rata perolehan skor penilaian oleh ahli sebesar 4,65.(2) LKS yang dikembangkan praktis digunakan dalam pembelajaran. Hal ini terlihat dari rata-rata skor penilaian guru sebesar 95%.(3) LKS yang dikembangkan efektif digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata nilai tes hasil belajar sebesar 4,1. Kata kunci: LKS Berbasis Problem Solving, Problem Soving, Penelitian Pengembangan
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS RICH TASK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP Hunen Arasyid; Rita Novita; Fitriati
Jurnal Numeracy Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.5 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v4i2.284

Abstract

One of the disadvantages of students in learning mathematics is the lack of applied is Student Worksheet (LKS) in the learning process, so that the capability of connection and reflective thinking mathematically students is low especially in the materials the stats. This research aims to know the capacity of the connection and the mathematical thinking of students through the development of Rich Tasks Based on LKS material Statistics at Junior High School 8 Country of Banda Aceh. The approach used in this study is R & D in development is LKS by the type of research experiments. The population of the research was the whole grade VII Junior High School 8 Banda Aceh at 2016/2017 school year totalling 137 students. The sample is being Class VII-1 with a total of 20 people. Data collection is done with the initial tests (pre test) and tests of late (post test), the data is processed by using a t-Test. The results showed the ability of connection and reflective thinking mathematically students experiencing penigkatan after using the LKS Based Rich Task. Increased ability of connection and reflective thinking can be seen from the average value of the students at the time of pretest and postest. As for the average value of pre test connection capabilities of matemastis students is 54.5 and the average rating is 67.1 test post. While the average value of pre test of reflective thinking ability is 48.1 and the average value of the post test of reflective thinking ability is 60.8. This means that the ability of connection and reflective thinking math students increase after the implementation of LKS based rich task. Abstrak Salah satu kelemahan siswa dalam belajar matematika ialah kurangnya diterapkan LKS dalam proses pembelajaran, sehingga kemampuan koneksi dan berpikir reflektif matematis siswa rendah terutama pada materi statistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan koneksi dan berpikir matematis siswa melalui pengembangan LKS Berbasis Rich Tasks pada materi Statistik di SMP Negeri 8 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah R & D dalam pengembangan LKS dengan jenis penelitian eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 8 Banda Aceh pada tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 137 siswa. Yang menjadi sampel adalah kelas VII-1 dengan jumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test), data tersebut diolah dengan menggunakan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan koneksi dan berpikir reflektif matematis siswa mengalami penigkatan setelah menggunakan LKS Berbasis Rich Task. Peningkatan kemampuan koneksi dan berpikir reflektif dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada saat pretest dan postest. Adapun nilai rata-rata pre test kemampuan koneksi matemastis siswa adalah 54,5 dan nilai rata-rata post test adalah 67,1. Sedangkan nilai rata-rata pre test tentang kemampuan berpikir reflektif adalah 48,1 dan nilai rata-rata post test tentang kemampuan berpikir reflektif adalah 60,8. Artinya kemampuan koneksi dan berpikir reflektif matematika siswa meningkat setelah penerapan LKS berbasis rich task. Kata kunci: Pengembangan Rich Tasks,Kemampuan Koneksi dan Berpikir Reflektif Matematis
MENUMBUHKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL BELAJAR PBL BERBASIS RICH TASK MATEMATIKA Fitriati Fitriati; Marlaini Marlaini
Jurnal Numeracy Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.768 KB) | DOI: 10.46244/numeracy.v7i1.996

Abstract

Problem solving skills are essential skill for students to live in a challenging world. Teachers are required to carry out the mathematics instruction that could train these skills. One of the learning models that can be used is problem based learning (PBL) with rich mathematical tasks. Therefore, the purpose of this study is to apply the PBL-based Rich Tasks model to develop students' problem solving skills. This study used one-shot case study experimental design involving 21 grade 9 students from one of the junior high schools in Banda Aceh. The results showed that PBL with Rich Mathematical Tasks was able to develop students' problem solving skills with an average achievement before treatment (pre-test) equal to 2.92 which then improve after treatments given with the score equal to 70.82. In addition, the score of each of the end lesson tests also risen with 62.14 for PB1 and 67.75 for PB2. This improvement was gained because the PBL with rich tasks approach has the potentials to facilitate student learning mathematics. Teachers are advised to use the PBL with rich tasks approach continuously in the daily mathematics instruction, so that students’ problem solving skills can be improved in the future. Abstrak Keterampilan pemecahan masalah merupakan skil penting yang harus dimiliki peserta didik agar dapat hidup bertahan dalam dunia yang penuh dengan tantangan. Untuk itu guru dituntut agar mampu melaksanakan proses pembelajaran matematika yang dapat melatih keterampilan tersebut. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model belajar PBL berbasis Rich Tasks Matematika. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk menerapkan model PBL berbasis Rich Tasks untuk menumbuhkembangkan keterampilan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-shot case study yang melibatkan 21 siswa kelas IX dari salah satu sekolah menengah pertama di Banda Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PBL berbasis Rich Tasks mampu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah siswa, dengan rata-rata nilai tes awal sebesar 2.92 yang meningkat pada tes akhir dengan nilai rata-rata sebesar 70.82. Begitu juga dengan nilai tes matematika di akhir setiap pertemuan terus meningkat yaitu 62,14 (P1) dan 67.75 (PB2). Hal ini disebabkan karena model PBL berbasis rich tasks sangat potensial dalam memfasilitasi siswa belajar. Guru disarankan untuk terus dapat menggunakan rich tasks secara kontinue dalam proses pembelajaran matematika sehari-hari, sehingga keterampilan pemecahan masalah siswa dapat ditingkatkan dimasa yang akan datang. Kata Kunci: Rich Tasks, PBL, Keterampilan Pemecahan Masalah, Pembelajaran Matematika
STORING THE INFORMATION INTO LONG TERM MEMORY AND ITS IMPACTS ON LEARNING MATHEMATICS Fitriati
Jurnal Visipena Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.282 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v4i1.109

Abstract

Memory obviously plays an important role in knowledge retention. In particular, when learning mathematics students claim that much of what is taught in classrooms is soon forgotten and learning mathematics is difficult or not interesting. Neuroscience, through its study on long term memory, has tried to identify why these phenomena occur. Then some possible solutions are suggested. Understanding the processes of memory storage including acquisition, consolidation, recoding, storing and retrieval helps teachers to efficiently plan for effective learning activities. Therefore, this paper outlines the potential implication of long term memory to mathematics learning as well as suggests some learning strategies that might solve students‟ and teachers‟ problem in learning mathematics.
STUDENT QUESTIONNAIRE OF PISA 2006 AND RASCH ANALYSIS Fitriati
Jurnal Visipena Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.037 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v4i2.162

Abstract

PISA is one of the biggest international student assessments. The results of this study are frequently used to inform policy directions and to provide feedback to learning and teaching. However, due to country socioeconomic, cultural and language differences among the countries, the test instruments may not be funtioning in the same way in all culture. Those differences may cause non-equivalence of tests or or tests may not be fair among different cultures, which then challenges assumptions made about measurement equivalence. This study aims to examine the equivalence of motivation and self concept items on student questionnaires of PISA 2006 study whether fit Indonesia context or not. The study employed two analisis of Rasch model to seek the equivalence of the tests. The results revealed that there is no significant DIF on motivation scale. One important finding of DIF analysis using Indonesia data was that two items of self-concept scale have been shown favoring males. The study also found that all items on motivation and self concept scale fit the data set and are not dependent on upon the sample of Indonesian students. The test is fair among different groups and contexts. This study suggests that more scales analysis is required as it will provide more comprehensive findings about the equivalence of this survey test.
ASSESSING STUDENTS’ LEARNING IN PROJECT-BASED LEARNING APPROACH Fitriati
Jurnal Visipena Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.169 KB) | DOI: 10.46244/visipena.v7i1.292

Abstract

Students’ passive learning has motivated educators constantly to seek innovative ways to encourage students and improve their learning outcomes. Project-Based Learning (PBL) may be a particularly productive method for transforming practice in ways that support students learning. However, the implementation of PBL is challenging because it requires substantial change to teaching and assessment. The purpose of this paper is to explore new assessment methods that are needed in assessing students’ performance in PBL and how teachers can employ these methods in their practices. The insights provided by Project-Based Learning approach are essential for promoting effective teaching and learning. PBL provides students with an opportunity to engage in the learning process by working collaboratively to solve real-world problem. Moreover, PBL offers the potential to help students become reflective and flexible thinkers who can use knowledge to take an action. This paper emphasizes that the formative approach should be integrated throughout the assessment process, but it should be balanced with observation and tests or tasks in order to provide comprehensive information about student progress and outcomes. Sustained project-based learning is not a simple task for teachers, therefore, teachers need to be involved in professional development programs to get more understanding about what and how assessment might be realized in the project-based approach.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GUI MATLAB TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI Mik Salmina; fitriati; wisnarti
Jurnal Dimensi Matematika Vol 4 No 02 (2021): JURNAL DIMENSI MATEMATIKA
Publisher : Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jdm.v4i02.4584

Abstract

Rendahnya hasil belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang berkaitan dengan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi, salah satunya metode pengajaran yang kurang menarik. Secara teori, sampai saat ini pendekatan atau metode pembelajaran matematika di Indonesia masih menggunakan pendekatan atau metode tradisional yang menekankan pada latihan mengerjakan soal. Berdasarkan situasi diatas, maka perlu dicari suatu alternatif pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan hasil dan minat belajar mahasiswa pada pokok bahasan trigonometri. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan membangun minat belajar mahasiswa yaitu melalui media pembelajaran berbasis GUI MATLAB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat dan hasil belajar matematika mahasiswa program studi Pendidikan matematika pada pokok bahasan trigonometri. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif jenis penelitian eksperimen yaitu one group pretest-postest dengan jumlah sampel terdiri dari 20 mahasiwa program studi Pendidikan Matematika. Instrumen pengumpulan data terdiri dari perangkat pembelajaran, tes tertulis dan angket minat belajar mahasiswa. Adapun teknik pengumpulan data terdiri dari pretest, angket dan postest. Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis uji nomalitas dan analisis uji hipotesis t. Hasil uji hipotesis t diperoleh t hitung ≥ t tabel yaitu 8,16> 1,729 untuk angket minat dan 11,35> 1,729 untuk hasil belajar, sehingga diperoleh hasil penelitian ini bahwa media pembelajaran berbasis GUI MATLAB berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa program studi pendidikan matematika pada pokok bahasan trigonometri. Rekomendasi hasi dari penelitian ini bahwa dosen disarankan agar menggunakan media pembelajaran berbasis Gui Matlab terhadap mata kuliah yang lain, sehingga dapat berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah yang lain.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN RICH TASK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAJAR MATEMATIKA UNTUK GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Zainal Abidin Suarja; Fitriati Fitriati; Rita Novita
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2017): MAJU : Jurnal IlmiahPendidika Matematika
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengangkat masalah (1) Bagaimana mendesain perangkat pembelajaran rich task matematika (RPP dan lembar kerja siswa) untuk meningkatkan kemampuan koneksi dan berfikir refleksi matematis siswa sekolah menengah pertama? (2) Bagaimana peningkatan kemampuan koneksi dan berfikir reflektif matematis siswa setelah penggunaan rich tasks yang dikembangkan? (3) Bagaimana mengembangkan web pembelajaran rich task matematika yang dapat digunakan guru sebagai sumber belajar matematika?. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh perangkat pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif, meningkatkan kemampuan guru matematika dalam mengajar. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP, Lembar Aktivitas Siswa, dan media pembelajaran untuk mendukung proses belajar mengajar serta web pembelajaran matematika. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut mengikuti prosedur pengembangan produk dari Borg and Gall yang meliputi sepuluh langkah pengembangan sebagai berikut: (1) penelitian dan pengumpulan data; yang termasuk didalamnya analisis kebutuhan, urgensi bagi pendidikan, studi literature, dan riset skala kecil; (2) Merencanakan penelitian; (3) pengembangan desain atau draft; (4) ujicoba lapangan awal; (5) revisi produk utama; (6) ujicoba lapangan utama; (7) penyempurnaan produk operasional; (8) ujicoba lapangan operasional; (9) penyempurnaan produk akhir; dan (10) deseminasi dan implementasi. Hasil sementara penelitian menunjukkan bahwa guru-guru SMP di Kota Banda Aceh sudah berusaha untuk menggunakan metode yang yang sesuai dalam pembelajaran matematika salah satunya adalah dengan mengajar menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan investigasi, dan menghindari mengajarkan matematika dengan menggunakan metode. Sumber belajar pada umumnya menggunakan buku cetak dan LKS. Akan tetapi jika ditinjau dari isi buku dan LKS tersebut isinya belum sepenuhnya memuat masalah-masalah non rutin yang menuntut kemampuan koneksi dan berfikir reflektif. Diperlukan pengembangan perangkat pembelajaran yang berbasis rich task untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan matematika, sikap, representasi, pemecahan masalah, koneksi matematika dan berfikir reflektif  Kata-kata kunci:Rich Task, Koneksi Matematika, Berfikir Reflektif
PENERAPAN TEORI VAN HIELE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI BANGUN RUANG LIMAS Fitriati Fitriati; Lisa Sopiana
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2015): MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori Van Hiele merupakan teori belajar yang menitikberatkan pada proses berfikir siswa yang cocok digunakan untuk pemebelajaran geometri dimana Tahap berpikir Van Hiele adalah kecepatan untuk berpindah dari satu tahap ke tahap berikutnya yaitu dari level 0 sampai level 4.  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa  dalam  pembelajaran matematika melalui metode Van Hiele  di kelas VIII-2 SMP Negeri 16 Banda Aceh, dimana materi yang dibahas dalam penelitian ini adalah bangun ruang limas. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 16 Banda Aceh yang berjumlah 32 siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu siklus pertama terdiri atas 2 kali pertemuan dan siklus kedua 1 kali pertemuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode Van Hiele, tes disetiap  siklus untuk mengukur kemampuan berpikir matematika, observasi kemapuan mengajar guru, observasi aktivitas  siswa terhadap pembelajaran matematika dengan metode Van Hiele  dan dokumentasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir siswa kelas VIII-2 SMP Negeri 16 Banda Aceh meningkat dari level 0 dan 1 naik ke level 2 dan 3. Sedangkan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal naik dari 53,12% pada siklus I naik menjadi 93,75% pada siklus II. Sedangkan untuk kegiatan siswa pada kegiatan 5 (bertanya atau menyampaikan pendapat atau ide kepada teman atau guru) yaitu  12,50%. Pada kegiatan 6 (menarik kesimpulan dari penjelasan guru atau teman) yaitu 9,37% dan dalam kegiatan 7(perilaku yang tidak relevan dengan KBM) yaitu 1,04%. Sedangkan dalam kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran untuk menigkatkan kemampuan berpikir siswa sudah sesuai hal ini dibuktikan dimana pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan penutup, kemampuan mengelola waktu, dan suasana kelas termasuk kedalam kategori sangat baik.