Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP LARVAArtemia salina LeachMENGGUNAKAN METODE Brine Shirmp Lethality Test (BSLT) surya, alfin
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 6 No 2 (2018): Desember
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (25.637 KB)

Abstract

Daun ketapang merupakan salah satu bahan obat tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti insomnia, liver, kardiovaskular dan pernafasan.Penelitian ilmiah sebelumnya menyatakan daun ketapang mengandung senyawa flavonoid, fenolik dan saponin.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas dari ekstrak metanol daun ketapang menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Ekstrak dibuat dengan cara maserasi menggunakan pelarut metanol. Uji toksisitas dilakukan dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach yang berumur 48 jam. Efek toksik ekstrak diidentifikasi dengan presentase kematian larva udang menggunakan analisis probit (LC50).Daun ketapang memiliki kandungan fitokimia meliputi flavonoid dan saponin.Penelitian ini menunjukkan ekstrak daun ketapang bersifat sangat toksik (LC50 sebesar 56 ppm) sehingga bisa dijadikan bahan obat.
TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MATOA (Pometia pinnata) TERHADAP LARVA (Artemia salina L) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Surya, Alfin
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 6 No 1 (2018): Juni
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.634 KB)

Abstract

Matoa (Pometia pinnata) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Orang menggunakan matoa pada buah saja sementara bagian lain seperti daun masih sedikit dimanfaatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun etil asetat mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa terhadap larva Artemia salina menggunakan metode BSLT. Hasil yang diperoleh dianalisis oleh tabel probit untuk menemukan nilai LC50 (Lethal Concentration 50). Nilai LC50 diperoleh berdasarkan uji toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa pada 183 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut sangat toksik terhadap uji mortalitas larva Artemia.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA UBI JALAR KUNING (Ipomea batatasL) DENGAN METODE DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) Surya, Alfin
Klinikal Sains (Jurnal Analis Kesehatan) Vol 5 No 1 (2017): Juni
Publisher : Analis Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.262 KB)

Abstract

Ubi jalar kuning merupakan spesies dari genus Ipomea dengan nama latin Ipomea batatas L yang memiliki pigmen yaitu antosianin yang diduga memiliki senyawa antioksidan. Ubi jalar kuning mengandung gizi yang cukup tinggi yang berguna bagi kesehatan tubuh dan telah banyak dimanfaatkan di kalangan masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak metanol dari ubi jalar kuning. Penelitian ini dilakukan dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil). Hasil penelitian diperoleh untuk nilai IC50 ekstrak metanol ubi jalar kuning adalah 158,6726 µg/mL. Ekstrak metanol ubi jalar kuning memiliki aktivitas antioksidan yang baik untuk melawan radikal bebas.
UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (OCINUM SANCTUM L.) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA L.) DENGAN METODE BSLT (BRINE SHRIMP LETHALITY TEST) Alfin Surya; Rosa Murwindra; M Syahrul Fiki
JEDCHEM (JOURNAL EDUCATION AND CHEMISTRY) Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan, Pendidikan Kimia, dan Ilmu Kimia
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM) UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/jedchem.v4i1.1886

Abstract

Basil is known to contain chemical flavonoids, namely orientin and vicenin where these two compounds can protect the body from the effects of radiation.The purpose of this study was to determine the toxicity of the ethanol extract of basil leaves (Ocimum Scantum Linn). Artemia salina Leach larvae using the Brine Shrimp lethality Test (BSLT) method. This study used 3 concentrations, each of which was carried out in triples. The concentrations are 1000 ppm, 100 ppm, 10 ppm. 90 Artemia salina Leach larvae were used. Then observations were made for 24 hours. Then counted the number of shrimp larvae that died after 24 hours. The results were calculated by probit analysis and calculated LC50, obtained LC50 = 21.0523 ppm. So it can be concluded that basil leaves have toxic potential. Because the value of LC50 < 1000 ppm.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT JENGKOL (Pithecellobium jiringa) DENGAN TIGA PELARUT YANG BERBEDA KEPOLARAN alfin surya
JURNAL REKAYASA SISTEM INDUSTRI Vol 3 No 1 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Universitas Putera Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.55 KB)

Abstract

This study aims to determine the antioxidant activity based on different types of solvent in Pithecellobium jiringa extract (jengkol skin), with maceration time for 24 hours. This research used DPPH method to produce IC50 as follows: for Hexan solvent = 2688,0460 mg/mL, Ethyl acetate solvent 1279,2719 mg/mL while methanol equal to 51,1387 mg/mL
TOKSISITAS EKSTRAK DAUN MATOA (Pometia pinnata) TERHADAP LARVA (Artemia salina L) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Alfin Surya
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.634 KB)

Abstract

Matoa (Pometia pinnata) adalah salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Orang menggunakan matoa pada buah saja sementara bagian lain seperti daun masih sedikit dimanfaatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun etil asetat mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa terhadap larva Artemia salina menggunakan metode BSLT. Hasil yang diperoleh dianalisis oleh tabel probit untuk menemukan nilai LC50 (Lethal Concentration 50). Nilai LC50 diperoleh berdasarkan uji toksisitas ekstrak etil asetat daun matoa pada 183 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak tersebut sangat toksik terhadap uji mortalitas larva Artemia.
TOKSISITAS EKSTRAK METANOL DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach MENGGUNAKAN METODE Brine Shirmp Lethality Test (BSLT) Alfin Surya
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 6 No 2 (2018): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.585 KB)

Abstract

Ketapang leaves is one of the traditional medicine ingredients that can cure various diseases such as insomnia, liver, cardiovascular and respiratory. Previous scientific research states that ketapang leaves contain flavonoids, fenolix and saponins. This study aims to determine the toxicity of ketapang leaf methanol extract using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. The extract was prepared by maceration using methanol solvent. Toxicity test was performed using 48-hour Artemia salina Leach shrimp larvae. Toxic effects of the extract were identified with the percentage of shrimp larvae mortality using probit analysis (LC50). Ketapang leaves contain phytochemicals including flavonoids and saponins. This research shows that ketapang leaf extract is very toxic (LC50 of 56 ppm) so it can be used as medicine material.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL KULIT JENGKOL (Pithecellobium jiringa) DENGAN TIGA WAKTU MASERASI Alfin Surya; Yulia Yesti
HUMAN CARE JOURNAL Vol 3, No 2 (2018): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1018.761 KB) | DOI: 10.32883/hcj.v3i2.105

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan berdasarkan perbedaan waktu maserasi pada ekstrak metanol  dari  tanaman Pithecellobium jiringa (kulit jengkol). Penelitian ini mengunakan metode DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) sehingga menghasilkan IC50 : pada 24 jam sebesar 51,1387mg/mL, pada 48 jam sebesar 40,2855mg/mL sedangkan  pada 72 jam sebesar 22,5788 mg/mL. Hasil IC50 terbaik dari penelitian ini diperoleh pada waktu maserasi 72 Jam yaitu dengan 22,5788 mg/mL sudah dapat menghambat 50% DPPH sebagai sumber radikal
TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT JENGKOL (Pithecelleobium jiringa) TERHADAP LARVA UDANG (Artemia salinia Leach) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) alfin surya; Mega Pratiwi Irawan; Yolanda Yolanda; Zaiyar zaiyar
Klinikal Sains : Jurnal Analis Kesehatan Vol 10 No 1 (2022): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/klinikal_sains.v10i1.2499

Abstract

Tanaman jengkol merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tersebar dimasyarakat memiliki manfaat sebagai senyawa aktif yang mampu dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kulit memiliki beragam manfaat yaitu dapat menghentikan pendarahan, obat luka bakar, dan sebagai antiseptik. Pada kulit jengkol mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, tanin dan glikosida. Senyawa yang terdapat pada tanaman kulit jengkol tersebut dapat berperan sebagai antikanker. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas ekstrak etanol kulit jengkol (Pithecelleobium jiringa) terhadap larva udang (Artemia salina Leach), Metode yang digunakan adalah Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit jengkol (Pithecelleobium jiringa) bersifat toksik sehingga berpotensi untuk antikanker, dibuktikan dengan menghitung log konsentrasi didapatkan nilai LC50 yaitu 251 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak toksik terhadap larva udang (Artemia salina Leach).
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Larva ( Artemia salina L) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test Alfin Surya; Zaiyar Zaiyar; Riko Agustian
Sistem Informasi Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v12i2.3071

Abstract

Sirih merah (Piper crocatum) adalah salah satu tanaman yang sering digunakan sebagai obat. Sirih merah termasuk dalam famili piperaceae, tumbuh merambat dengan bentuk daun menyerupai hati dan bertangkai, yang tumbuh berselang seling dari batangnya serta penampakan daun yang berwarna merah keperakan dan mengkilap saat terkena cahaya matahari. Sirih merah memiliki kandungan senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, senyawa fenolik dan minyak atsiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah mengandung senyawa aktif seperti flavonoid dan fenolik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksik ekstrak etanol daun sirih merah terhadap Artemia salina. Metode yang digunakan adalah metode Brine Shrimp Lethality Test. Hasil yang diperoleh dianalisis menggunakan tabel probit untuk menemukan nilai LC50 (Lethal concentration). Nilai LC50 diperoleh berdasarkan uji toksisitas ekstrak etanol daun sirih merah pada 10 ppm. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirih merah sangat toksik terhadap larva udang (Artemia salina).