Ratna Indah Sari Dewi
Stikes Syedza Saintika Padang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KARAKTERISTIK INDIVIDU PENGGUNA DAN POLA PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN MANINJAU Ratna Indah Sari Dewi
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/781220162017%p1

Abstract

Penyalahgunaan Narkoba adalah pemakaian Narkoba diluar indikasi medik, tidak dengan resep dokter dan pemakaiannya bersifat patologik (menimbulkan kelainan) dan menimbulkan hambatan dalam aktivitas dirumah, sekolah atau kampus, tempat kerja dan lingkungan sosial. Fenomena penyalahgunaan Napza merupakan fenomena gunung es, dimana yang tampak dipermungkaan lebih kecil di bandingkan dengan yang tidak tampak. Bila ditemukan satu pemakai Napza ada 10 orang lainnya yang tidak diketahui. Jumlah pemakai Napza di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Penyalahgunaan Napza dapat terjadi pada semua golongan umur, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Desain penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini adalah seluruh narapidana kasus Napza di Rumah Tahanan sebanyak 96 orang. Sampel di ambil dengan cara total sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel pada saat pengumpulan data penelitian. Hasil penelitian didapatkan bahwa responden pengguna napza terbanyak berada pada usia dewasa (87,5%) hal ini disebabkan karena pada usia dewasa telah memiliki pekerjaan sendiri dan berpenghasilan tetap, selain itu sering kali orang dewasa menjadikan napza sebagai pelarian dari masalah dan responden penggunaan napza pada usia remaja (12,5%) hal ini disebabkan karna sifat remaja yang labil hingga mudah terpengaruh ajakan teman-teman sebaya. pemakai napza terbanyak berada pada tingkat pendidikan SD dan SMP. Pengguna napza yang memiliki pekerjaan dan berpenghasilan sendiri sehingga peluang untuk memperoleh napza lebih besar.Kata kunci : karakteristik, penyalahgunaan napza
Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Sadari terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas I SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Ratna Indah Sari Dewi; H Harmawati; Yeni Oknita
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i1.281

Abstract

Sebanyak 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50 tahun ke atas, 6% pada usia kurang dari 40 tahun. Indonesia sebanyak 28,7% mengalami kanker payudara. Kanker payudara dapat ditemukan secara dini yaitu dengan cara pemeriksaan SADARI. Masih banyaknya remaja putri yang belum mengetahui tentang kesehatan reproduksi, khususnya pengetahuan praktek SADARI, (Word Health Organization). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui  Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang SADARI Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas I SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018. Jenis penelitian menggunakan desain penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi SMA N 1 Sutera kelas I berjumlah 202 orang dengan sampel 41 orang. Data dianalisa secara univariat menggunakan tabel rata-rata dan bivariat dengan uji T-test dependent (α = 0,05). Rata-rata pengetahuan siswi tentang SADARI sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan mean 5,34, standar deviasi 1,543. Rata-rata pengetahuan siswi tentang SADARI sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan mean 7,39, standar deviasi 1,447. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan siswi tentang SADARI di SMA Negeri 1 Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018 (p value = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan mempengaruhi pengetahuan siswi tentang SADARI. Diharapkan pihak sekolah dapat mengaktifkan lagi kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah dan mengundang tenaga kesehatan untuk memberikan penyuluhan tentang kesehatah khususnya tentang SADARI.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PREMENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE Ratna Indah Sari Dewi; Roza Marlinda; Dwi Christina Rahayuningrum
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i2.1303

Abstract

 ABSTRAKBerdasarkan data dari  Desa Jernih Jaya Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci jumlah ibu premenopause yang berusia 40-50 Tahun pada tahun 2017 sebanyak 79 orang, pada tahun 2018 sebanyak 53 orang dan tahun 2019 sebanyak 47 orang. Kecemasan merupakan salah satu gejala yang ditemukan pada masa menjelang menopause. Dampak secara fisik seperti perasaan panas (hot flush), sakit kepala, susah tidur, sakit pinggang, berkeringat malam hari dan osteoporosis. Sedangkan untuk gejala psikologi adalah ingatan menurun, mudah marah, mudah tersinggung, mudah curiga, stres dan depresi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu premenopause dengan tingkat kecemasan dalam menghadapi menopause di Desa Jernih Jaya Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci tahun 2019. Penelitian ini dilakukan di Desa Jernih Jaya Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci pada tanggal 19-27 Agustus 2019. Populasi penelitian ini adalah wanita  premenopause berusia 40-50 tahun. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 orang diambil dengan teknik total populasi. Analisa data dilakukan menggunakan SPSS versi 15.0 dengan uji Chi-square. Hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh responden (61.7 %) mempunyai pengetahuan rendah, lebih dari separuh responden (66 %) mengalami kecemasan sedang. Uji bivariat menunjukkan ada hubungan pengetahun dengan tingkat kecemasan dengan p-value 0.000. Dapat disimpulkan pengetahuan dapat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu premenopause. Disarankan kepada pemerintahan Desa Jernih Jaya agar dapat berkerjasama dengan Puskesmas Pelompek untuk membagikan leaflet dan memberikan penyuluhan tentang menopause.Kata Kunci : Kecemasan, Pengetahuan, Premenopause ABSTRACTBased on data from Jernih Jaya Village, Gunung Tujuh District, Kerinci Regency, the number of premenopausal women aged 40-50 years in 2017 was 79 people, in 2018 there were 53 people and in 2019 there were 47 people. Anxiety is one of the symptoms found in the period leading up to menopause. Physical effects such as hot flush, headache, insomnia, back pain, night sweats and osteoporosis. As for psychological symptoms, memory decreases, irritability, irritability, suspicion, stress and depression. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge of premenopausal mothers with anxiety levels in facing menopause in Jernih Jaya Village, Gunung Tujuh District, Kerinci Regency in 2019. This research was conducted in Jernih Jaya Village, Gunung Tujuh Subdistrict, Kerinci Regency on August 19-27, 2019. The population of this study was premenopausal women aged 40-50 years. The sample in this study amounted to 61 people taken by total population techniques. Data analysis was performed using SPSS version 15.0 with Chi-square test. The results showed more than half of respondents (61.7%) had low knowledge, more than half of respondents (66%) experienced moderate anxiety. Bivariate test shows that there is a relationship between knowledge and anxiety level with a p-value of  0.000. It can be concluded that knowledge can affect the level of anxiety of premenopausal mothers. It is recommended that the village government of Jernih Jaya be able to collaborate with Puskesmas Pelompek to distribute leaflets and provide counseling about menopause.Keywords: Anxiety, Knowledge, Premenopause 
HUBUNGAN PARITAS DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) DINI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN silvi zaimy; ratna indah sari dewi; siska sakti anggraini
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 12, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v12i1.1097

Abstract

Proporsi pemberian ASI eksklusif di Indonesia yaitu (37,3%). Cakupan ASI eksklusif Provinsi Jambi yaitu (28%). Cakupan pemberian ASI eksklusif  Kota Sungai  Penuh yaitu (43,1%) dan di Kecamatan Tanah Kampung sebesar (32,4%). Data wilayah kerja Puskesmas Tanah Kampung  menunjukkan bahwa 15 dari 17 ibu telah memberikan MP-ASI dini pada anaknya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Hubungan dukngan keluarga dan pekerjaan ibu dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan diwilayah kerja Puskesmas Tanah Kampung  Kota Sungai  Penuh. Desain  penelitian ini analitik kuantitatif dengan metode cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang. Hasil penelitian ini 69,5% bayi usia 0-6 bulan mendapat MP-ASI dini. Bayi yang diberikan MP-ASI dini dengan paritas ≤ 2 sebesar 80%, dengan ibu yang bekerja sebesar 84,4%. Dengan hasil uji chi square ada hubungan antara paritas ibu nilai p-value 0.001, antara pekerjaan ibu nilai p-value 0.000 dengan pemberian MP-ASI dini. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara paritas ibu dan pekerjaan ibu dengan pemberian MP-ASI dini pada bayi usia 0-6 bulan diwilayah kerja Puskesmas Tanah Kampung